Anda di halaman 1dari 25

Kebudayaan

masyaraka
Manusia budaya
t
Secara antropologis ada 4 norma yg
memiliki kekuatan mengikat:
 1. cara (usage)
 2. kebiasaan (folkways)
 3. Tata kelakuan / aturan (mores)

 4. adat istiadat (custom)


 Usage  Penyimpangan dalam cara ini berakibat ringan,
seperti dianggap tidak sopan
 Kebiasaan  perbuatan yang di ulang-ulang dalam cara yg
sama, di sukai  bila kebiasaan ini di terima sebagai
aturan oleh masyarakat, di sebut mores (tata
kelakuan/aturan).
 Mores  sbg pengawas dalam masyarakat agar anggotanya
menyesuaikan tata kelakuan dg tata kelakuan yg
terbentuk.  kontrol masyarakat
Sanksi yang dijatuhkan:

1. Sanksi restitutif
2. Sanksi refresif
Arti masyarakat
 Linton: sekelompok manusia yang telah cukup lama
bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan
dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas-
batas terrtentu
 Gillin-Gillin: kelompok manusia terbesar yang mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang
sama.
 Steinmentz - seorang ahli sosiologi belanda: masyarakat
sebagai kelompok manusia yang terbesar yang meliputi
pengelompakan-pengelompakan manusia yang lebih kecil
yang mempunyai hubungan erat dan teratur.
 Koentjaraningrat merumuskan masyarakat
sebagai kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinue dan terikat oleh rasa identitas
bersama.
Masyarakat :
 Sekelompok manusia
 Pengalaman hidup bersama dalam jangka waktu lama
 Bekerjasama
 Memiliki pikiran atau perasaan menjadi bagian
 Kebiasaan, tradisi, sikap, perasaan (sama)
Arti sebuah kebudayaan

 Antropologi melihat kebudayaan sebagai way of life.


 Way of life : tatanan kehidupan dan tingkah laku.

 Setiap manusia hidup dalam kebudayaan


 Kebudayaan akan menghantarkan manusia mengenali
kehidupan sesamanya, cara-cara kelompok manusia
menyusun pengetahuan, menampilkan perasaan dan cara
mereka bertindak.
 Pengertian kebudayaan menurut E.B. Tylor dalam
karyanya berjudul primitive culture : kompleks
dari keseluruhan pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, hukum, adat istiadat dan setiap
kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh
manusia sebagai anggota suatu masyarakat.
 Menurut Hebding dan Glick: kebudayaan dapat dilihat
secara material maupun non material.

 Kebudayaan material tampil dalam objek material yang


dihasilkan kemudian digunakan manusia.
 Kebudayaan non material – unsur-unsur yang dimaksudkan
dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, keyakinan serta
bahasa.
 Antropolog, memberikan arti kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar (Koentjaraningrat).
 seluruh tindakan manusia merupakan proses
belajar.
7 unsur kebudayaan (Koentjaraningrat)

1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian hidup
6. Sistem religi
7. kesenian
Dimensi kebudayaan :
1. Kognitif : ide dan pengetahuan
2. Evaluatif : nilai dan norma
3. Simbolik : tingkah laku dan artifact
Aspek-aspek kebudayaan
1. Kebudayaan generik, berfungsi sebagai pedoman tingkah
laku, berada dalam serangkaian petunjuk (map atau peta
kognitif) yg terletak di kepala manusia.  masyarakat
menekan utk melakukan hal yang sama – adanya
turunan/warisan budaya

2. Kebudayaan diferensial, yaitu kebudayaan sebagai


sesuatu yang dipraktekkan secara berulang dan memiliki
kebiasaan yang berbeda – terjadi pergeseran kolektif ke
dalam ikatan individual – variasi dalam praktek kehidupan
– control kolektif melemah.
 Geertz membagi kebudayaan sebagai “model for” (model
bagi) sebagai model dalam tingkah laku, serta “model of”
(model dari), yaitu bagaimana dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari.
Unsur-unsur kebudayaan manusia
1. Sejarah kebudayaaan
2. Identitas sosial
3. Budaya material
4. Peraanan relasi
5. Kesenian
6. Bahasa dan interaksi
7. Stabilitas kebudayaan
8. Kepercayaan
9. kebudayaan dan nilai
10. Etnosentrisme

11. Perilaku non verbal


Sejarah kebudayaan
 Sejarah kebudayaan suatu masyarakat merupakan batu
sendi bagi kepentingan menganalisis dan memahami
kebudayaan.

 Upaya untuk menelusuri keturunan suatu keluarga dapat


diketahui melalui “pohon keluarga” yang menggambarkan:
a. nilai-nilai budaya
b. norma budaya
c. perilaku individu
d. nilai dan norma perilaku kelompok budaya.
Identifikasi sosial

* Kebudayaan dapat mewakili perilaku personal atau


kelompok
* Peran anggota dari setiap budaya mempunyai keunikan
yang dijadikan sebagai identitas sosial
* Berbagai penelitian yang dilakukan oleh Cattel
menerangkan bahwa orientasi individu cenderung sebagai
identitas kelompok
Budaya material
  hasil produksi suatu kebudayaan berupa benda yang
dapat ditangkap indera, misalnya makanan, pakaian,
metode perjalanan, alat-alat teknologi dll.
 Budaya material tidak hadir dengan sendirinya tetapi
dibangun berdasarkan nilai tertentu.

 Over material : merefleksikan benda nyata menjadi


simbol kebudayaan.
 Covert material : merupakan nilai-nilai utama kebudayaan
yang bersifat abstrak
Peranan relasi

 Aspek penting dalam peran adalah status sosial.


 Apabila status merupakan gamabaran tentang kedudukan
seseorang dalam masyarakat, maka peran menunjukkan
aspek dinamis dari kedudukan orang itu
Peran berdasaarkan:

1. Umur
2. Profesi
3. Sopan santun
4. gender
 Umur : konsep usia tua dan muda,sehingga membedakan
peran-peran berdasarkan usia
 Pekerjaan : pekerjaan telah menetapkan jenis-jenis
pekerjaan mulai dari yang sederhana sampai modern. Di
lingkungan pertanian ditemukan peran berdasarkan
hubungan pemilik tanah – penggarap. Di lingkungan
peternakan ada pemilik ternak dan penggembala.
 Gender : dalam hal berkomunikasi melalui bahassa verbal
dikenal sebuah hipotesis bahwa “wanita lebih sopan dari
pada lelaki dalam berbahasa”.
Bahasa

 Sebagai medium yang digunakan untuk menyatakan


kesadaran, tidak sekedar mengalihkan informasi

 Bahasa merupakan pikiran “we speak our mind with


language”

 Bahasa dapat dilakukan melalui lisan (oral


cummunication), tulisan (verbal communication) dan
isyarat.
Stabilitas kebudayaan

 Mempelajari proses dan kondisi yang berkaitan dengan


stabilitas kebudayaan dan perubahan kebudayaan
 Para antropolog sepakat bahwa :
• Semua kebudayaan selalu mengalami perubahan
• Memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dari
ancaman

Anda mungkin juga menyukai