Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN PNEUMONIA
Pneumonia

Pneumonia merupakan proses inflamasi parenkim paru yang terdapat


konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Pneumonia bisa disebabkan oleh
terapi radiasi, bahan kimia, dan aspirasi. Pneumonia radiasi dapat menyertai
radiasi untuk paru, pneumonia kimiawi terjadi setelah menghirup kerosin
atau inhalasi gas (Mutttaqin, 2008)
Etiologi
Secara umum beberapa penyebab dari pneumonia
yaitu:
Bakteri : streptococus pneumoniae, staphylococus aureus.
Virus : Influenza, parainfluenza, adenovirus.
Jamur : Candidiasis, histoplasmosis, aspergifosis, coccidioido
mycosis, ryptococosis, pneumocytis carini.
Aspirasi : Makanan, cairan, lambung.
Inhalasi : Racun atau bahan kimia, rokok, debu dan gas
ETIOLOGI
Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah:
virus sinsisial pernafasan
adenovirus
virus parainfluenza
virus influenza.

(Susilaningrum, 2015)
Manifestasi Klinis
• Penyebab Pneumonia yaitu Batuk nonproduktif, Ingus
(nasal discharge), Suara napas lemah, Retraksi intercosta,
Penggunaan otot bantu nafas, Demam, Ronchii,
Cyanosis, Leukositosis, Thorax photo menunjukkan
infiltrasi melebar, Batuk, Sakit kepala, Kekakuan dan
nyeri otot, Sesak nafas, Menggigil, Berkeringat, Lelah.
• Gejala lain yang mungkin ditemukan adalah:
• Kulit yang lembab
• Mual dan muntah
• Kekakuan sendi
(Susilaningrum, 2015)
Patofisiologi
(Open Mc. Word)
Pemeriksaan penunjang
• Sinar X : mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar,
bronchial)
• Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis
• Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk
dapatmengidentifikasi semua organisme yang ada
• Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis
organisme khusus
• Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru, menetapkan
berat penyakit dan membantu diagnosis keadaan
• Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi
• Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing
Penatalaksanaan
• Bila dispnea berat berikan Oksigen
• IVFD ; cairan DG 10 % atau caiara 24 Kcl, Glukosa 10 %
tetesan dibagi rata dalam 24 jam.
• Pengobatan: Penicilin Prokain 50.000 unit / kg BB / hari dan
Kloramfenikol 75 mg /kg BB/ hari dibagi dalam 4 dosis
(Ngastiyah, 2015)
Identitas Pasien

Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Tanggal Masuk :
Alasan Masuk :
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS; Sekresi yang tertahan Ketidakefektifan


- “-” bersihan jalan napas
DO;
- Kesadaran coma
- Keadaan Umum : Lemah/buruk
- Terpasang ventilator
- Terpasang monitor
- Pernapasan dangkal
- Ronkhi (+)
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

2. DS; Hiperventilasi Ketidakefektifan pola


- - napas
DO;
- Kesadaran : Coma
- Keadaan Umum : Lemah
- Terpasang monitor
- Terpasang ventilator
- Pernapasan dangkal
- RR : 32 x/i
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

3. DS; Dispnea Gangguan Pertukaran


- “-” Gas
DO;
- Kesadaran : Coma
- Keadaan Umum : Lemah
- Pola napas abnormal
- Terpasang Ventilator
- Hasil AGD :
- pH : 7, 076
- PCO2 : 124, 2
- HCO3 : 36,5
- Asidosis Respiratori
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

4. DS; Penyakit kronis Resiko Infeksi


- “-”
DO;
- Kesadaran : Coma
- Keadaan Umum : Lemah
- Kulit memar, kemerahan/kebiruan
diarea terpasang IVFD
- Terpasang ventilator
- Terpasang monitor
- NGT (+)
- Kateter (+)
- RR : 37, 6
- Leukosit (Lampirkan hasil lab utk
menunjukkan dx resiko infeksi)
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

5. DS; Faktor biologis Resiko


- “-” ketidakseimbangan
DO; nutrisi kurang dari
- Kesadaran : Coma kebutuhan tubuh
- Keadaan Umum : Lemah
- Pola napas abnormal
- Terpasang Ventilator
- Hasil AGD :
- pH : 7, 076
- PCO2 : 124, 2
- HCO3 : 36,5
- Asidosis Respiratori
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b.d dispnea
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d sekresi yang tertahan
3. Ketidakefektifan pola napas b.d hiperventilasi
4. Resiko infeksi b.d penyakit kronis
5. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor
biologis
Perencanaan keperawatan
DIAGNOSA 1 RENCANA KEPERAWATAN

NOC NIC
(TUJUAN & KRITERIA HASIL) (INTERVENSI)

Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan 1. Kaji frekuensi, kedalaman, dan
dengan GDA dalam rentang normal dan tak ada gejala kemudahan bernapas.
distres pernapasan. Rasional : Manifestasi distres pernapasan
Berpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan tergantung pada/indikasi derajat keterlibatan
oksigenasi paru dan status kesehatan umum.
2. Tinggikan kepala dan dorong sering
mengubah posisi, napas dalam, dan batuk
efektif.
Rasional : Tindakan ini meningkatkan
inspirasi maksimal, meningkatkan
pengeluaran sekret untuk memperbaiki
ventilasi.
3. Pertahankan istirahat tidur. Dorong
menggunakan teknik relaksasi dan aktivitas
senggang.
Rasional : Mencegah terlalu lelah dan
menurunkan kebutuhan/konsumsi oksigen
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN

NOC NIC
(TUJUAN & KRITERIA HASIL) (INTERVENSI)

untuk memudahkan perbaikan infeksi.


4. Observasi penyimpangan kondisi, catat
hipotensi banyaknya jumlah sputum merah
muda/berdarah, pucat, sianosis, perubahan
tingkat kesadaran, dispnea berat, gelisah.
Rasional : Syok dan edema paru adalah
penyebab umum kematian pada pneumonia
dan membutuhkan intervensi medik segera.
DIAGNOSA 2 RENCANA KEPERAWATAN

NOC NIC
(TUJUAN & KRITERIA HASIL) (INTERVENSI)
DIAGNOSA 3 RENCANA KEPERAWATAN

NOC NIC
(TUJUAN & KRITERIA HASIL) (INTERVENSI)
Catatan perkembangan harian
NO.
Hari / Tanggal Catatan perkembangan pasien
Dx
NO.
Hari / Tanggal Catatan perkembangan pasien
Dx
NO.
Hari / Tanggal Catatan perkembangan pasien
Dx

Anda mungkin juga menyukai