Catatan :
Jika A > B, berarti ada dana yang menganggur
Jika A < B, berarti Koperasi kekurangan dana (kasus KJK diatas kekurangan dana Rp. 50.000 – Rp.
40.000 = Rp. 10.000)
Jika dalam realisasinya ternyata pinjaman yang
disalurkan hanya mencapai Rp. 45.000 sedangkan
penghimpunan mencapai Rp. 50.000 maka tentunya
akan terjadi : Kelebihan dana atau ada dana yang
menganggur, hal ini tentunya bukan masalah idle
fund, tetapi juga akan menekan terhadap
pendapatan jasa bunga dari penyeluran pinjaman,
tetapi disisi lain justru biaya dana akan meningkat.
Kurang sukses dalam penyaluran pinjaman, dapat
disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti
rendahnya SDM bagian pinjaman, persaingan (jasa
bunga kita lebih tinggi), persyaratan jaminan yang
ketat, prosedur pinjaman yang masih berbelit, dll.
Prosentase Pencapaian
Target Terhadap RAPB
Cara Menghitung :
Analisa hasil usaha kotor dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara:
a. Budget hasil usaha denganrealisasi
b. Laporan hasil usaha periode yang dianalisa dengan laporan hasil usaha tahun yang
sebelumnya yang dianggap normal (Realisasi dengan realisasi)
• Bidang Pemasaran
Kegiatan pemasaran meliputi, pada kegiatan: pengenalan pasar (anggota koperasi dan non anggota),
Perancangan produk, kegiatan promosi sampai kepada penyerahan barang. Kegiatan ini, perlu ter program dan
terjadwal agar tercapai hasil yang maksimal.
• Bidang Operasi
Program ini tidak terlepas dari pemasaran dan investasi karena berkaitan dengan pengadaan fasilitas sarana dan
prasarana dan modal. Perlu diingat bahwa program sifatnya menyeluruh dan terpadu. Oleh sebab itu, adanya
penyimpangan dalam suatu program akan mengganggu kegiatan KJK yang secara otomatis mempengaruhi
tingkat pencapaian tujuan KJK.
Sumber Daya Manusia koperasi sangat vital dalam sebuah KJK karena KJK dalam bentuk organisasi.
Perkembangan teknologi meningkatkan aktivitas KJK akan memungkinkan peningkatan kebutuhan sumber
daya manusia maupun kuantitas dan penempatan yang tepat agar KJK memungkinkan untuk maju secara
maksimal.
Keuangan merupakan sumber daya KJK yang juga menjamin kalancaran KJK.Oleh sebab itu, program bidang
keuangan ini perlu di program dengan baik, misalnya kapan suatu dana dibutuhkan atau berlebih, yang
kemudian diprogram dari mana sumber atau pengalokasian/ penempatan dana tersebut. Dalam hal ini juga tidak
terlepas faktor pencatatan serta pelaporan kegiatan KJK yang dituangkan dalam laporan keuangan KJK.
Contoh :
• KJK ingin memperluas pasarannya pertama kepada anggota, setelah itu
kepada non anggota. Target peningkatan volume usaha sebanyak 15%
(keadaan yang diinginkan), setelah 5 (lima) tahun. Tahun pertama
diharapkan meningkat 30%, demikian selanjutnya sehingga dalam 5
tahun akan tercapai peningkatan volume usaha 150% (bersifat
akumulatif).
• Rumuskan masalah yang dihadapi, jika ingin memperluas pasar
tersebut dilakukan observasi atau pengamatan untuk mencari hambatan
yang sebenarnya. Kemungkinan diketemukan beberapa masalah, antara
lain :
Anggota kurang memahami prinsip-prinsip dan jati diri koperasi.
Produk KJK belum terkenal
Persaingan dengan usaha lain yang sudah terlebih dahulu dikenal
atau menjadi langganannya.
Mutu yang kemungkinan lebih unggul dan jasa lebih murah di pihak
pesaing.
Pelayanan kurang baik dan tempat kurang strategis.
Namun demikian Program Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Biaya (PK dan RAPB) tetap akan
menjadi :
• Sebagai landasan pokok atau pedoman kerja, apa yang
akan dilakukan.
• Mendorong pengelola dan pelaksanaan dalam organisasi
untuk mencapai apa yang telah ditetapkan.
• Saat mengukur kinerja yang akan dicapai, sehingga
melalui anggaran organisasi atau pihak pengelola dapat
mengatur kebijaksanaan yang akan ditempuh.
• Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan serta lebih
menjamin pencapaian tujuan organisasi untuk
pengendalian. Telah ditetapkan waktu, dimana dilakukan
serta berapa jumlah biayanya, dan lain-lain.
Terima Kasih
Semoga
Terima Kasih
Bermanfaat
SEMOGA BERMANFAAT