Anda di halaman 1dari 45

Membuat Rencana

Program Kerja dan RAPB


FREDY ANTONIE
Facilitator – KJK 026 00771 FS
0853 2038 3479 – 0898 569 7070
Peranan PK dan RAPB

Program Kerja (PK) dan Rencana Anggaran


Pendapatan dan Biaya (RAPB) merupakan domain
perencanaan. Dalam mengelola KJK terdapat seperti
air mengalir, artinya tidak berhenti pada satu titik, jika
berhenti atau tersumbat maka sifatnya air mencari
peluang lain. Namun mengalirnya air ini perlu
diarahkan sampai ketujuan, maka PK dan RAPB itulah
yang dapat mengarahkan pengelola KJK untuk
mencapai tujuan.
Pengertian PK dan RAPB
Program Kerja, adalah merupakan tindak lanjut penyusunan rencana atau
merupakan langkah-langkah tindakan konkret serta terorganisasi untuk
mengimplementasikan apa yang telah dituangkan dalam rencana kerja dan
anggaran, yang pokok-pokok arahan, petunjuk dan pedoman tentang apa yang
seyogyanya dikerjakan (”what ought to be done”) untuk mencapai maksud dan
tujuan (visi) KJK menurut garis dan cara yang bijaksana (”wisdom”), baik dan
tepat serta sesuai dengan amanat AD/ART KJK.
Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya, anggaran merupakan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh KJK, dinyatakan dalam satuan dan nilai
uang, untuk waktu tertentu, dalam hal ini satu tahun.
Pendapatan, adalah suatu proses mengenai arus penciptaan jasa oleh KJK
selama jangka waktu tertentu. Konsep pendapatan sering dilihat melalui
pengaruh terhadap ekuitas anggota.
Biaya, adalah sesuatu yang berkonotasi sebagai pengurang yang harus
dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir KJK yaitu mendatangkan sisa
hasil usaha.
Proses Penyusunan PK
1. Didahului dengan identifikasi kebutuhan dan masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi oleh anggota dan memerlukan
pemecahan kolektif melalui kelembagaan koperasi;
2. Identifikasi alternative4 program yang relevan untuk
memecahkan masalah-masalah ekonomi anggota serta usaha-
usaha untuk memenuhi kepentingan ekonomi anggota secara
efektif dan efisien, serta konsekuensinya terhadap koperasi;
3. Usulan pikiran alternative terbaik untuk dibahas dan
diputuskan bersama;
4. Gambaran perkiraan hasil yang akan dicapai, bukan saja untuk
kepentingan koperasi melainkan yang lebih penting adalah
gambaran dampak dan manfaat program bagi peningkatan
ekonomi anggota.
Sistematika PK
• Pendahuluan .
• Kegiatan Usaha.
• Sasaran dan Strategi KJK .
• Rencana Pemasaran ( Penghimpunan dan
penyaluran dana ).
• Rencana Operasi ( Pengelolaan dana ) .
• Rencana Administrasi Keuangan .
• Rencana Pendukung .
Tahapan Penyusunan PK
1. Kegiatan persiapan, dimulai dengan kondisi awal (hasil yang
telah dicapai),”data collecting” dan identifikasi permasalahan ,
wawancara,”brainstorming”, penyebaran “questionnaire”, dan
sebagainya.
2. Penyusunan “focus”, yaitu memusatkan perhatian dan
kepedulian terhadap titik sentral yang ingin dicapai.
3. Analisa data, yaitu data yang terkumpul dipelajari, dilakukan
sortasi (pemilihan) dan analisa dengan beberapa cara, seperti
“SWOT analysis” (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman,
mana yang harus dimanfaatkan, ditingkatkan, diantisipasi dan
dihindari), dan sebagainya.
4. Pemilihan Alternatif (memilih kebijaksanaan dan langkah
kegiatan yang paling mendekati sasaran akhir KJK) .
Alur Penyusunan
PK dan RAPBK
Rencana Penghimpunan dan Penyaluran Dana
KJK ” Maju Tak Gentar ” Tahun 2019

A. Rencana Penghimpunan Dana

1. Dari Anggota (khusus KSP)


a. Anggota Baru : Simpanan Pokok 10.000
b. Anggota Baru dan Lama : Simpanan Wajib 12.000
Jumlah Dana dari Anggota 22.000
2. Dari Lembaga lain (Pihak II)
a. Bank. Modal Pinjaman 15.000
b. Lemb. lain, mis: dana bergulir dari pemerintah 10.000
Jumlah Dana dari Pihak II 25.000
3. Dari Deposan/Penyimpanan (Pihak III)
a. Simpanan Koperasi (Simkop) 10.000
b. Simp. Berjangka Kop. ( Sijakop) 5.000
Jumlah Dana dari Pihak III 15.000
Rencana Total Penghimpunan Dana 40.000

B. Rencana Penyaluran Dana

1. Rencana Jumlah Anggota yang akan diberi Pinjaman 50 peminjam


2. Rencana Plafond pinjaman yang akan diberikan 50.000

Catatan :
Jika A > B, berarti ada dana yang menganggur
Jika A < B, berarti Koperasi kekurangan dana (kasus KJK diatas kekurangan dana Rp. 50.000 – Rp.
40.000 = Rp. 10.000)
Jika dalam realisasinya ternyata pinjaman yang
disalurkan hanya mencapai Rp. 45.000 sedangkan
penghimpunan mencapai Rp. 50.000 maka tentunya
akan terjadi : Kelebihan dana atau ada dana yang
menganggur, hal ini tentunya bukan masalah idle
fund, tetapi juga akan menekan terhadap
pendapatan jasa bunga dari penyeluran pinjaman,
tetapi disisi lain justru biaya dana akan meningkat.
Kurang sukses dalam penyaluran pinjaman, dapat
disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti
rendahnya SDM bagian pinjaman, persaingan (jasa
bunga kita lebih tinggi), persyaratan jaminan yang
ketat, prosedur pinjaman yang masih berbelit, dll.
Prosentase Pencapaian
Target Terhadap RAPB

Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan


Biaya (RAPB) diuraikan 3 unsur penting yaitu :
• Prosedur penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Biaya.
• Pelaksanaan anggaran
• Evaluasi atas pelaksanan anggaran.
Tujuan
Tujuan penyusunan RAPB dalam KJK
digunakan sebagai pedoman operasional, sebagai
alat ukur dan sekaligus sebagai pengawasan,
agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai
dalam satu periode akutansi. Oleh karenanya
RAPB dibuat sebelum tahun buku dilaksanakan
dan disyahkan dalam Rapat Anggota. Periode
Akuntasi pada KJK dimulai 1 Januari dan
diakhiri 31 Desember.
Perencanaan yang mencakup waktu lebih dari 3
tahun lazimnya disebut perencanaan jangka
panjang ( Long range Planning), antara 2 sampai
3 tahun perencanaan jangka menengah
( Medium range planning), dan yang 1 tahun
perencanaan jangka pendek (Short range
planning) atau lazim disebut annual planning
Faktor – Faktor Penyebab
Pencapaian Target PK dan RAPB

PK dan RAPB organisasi KJK, disusun untuk dipergunakan


dalam hal, antara lain :
a. Sebagai landasan pokok atau pedoman kerja, apa yang akan
dilakukan.
b. Mendorong manager dan pelaksana dalam KJK untuk
mencapai apa yang telah diotetapkan.
c. Dapat mengukur kinerja yang akan dicapai, sehingga pihak
pengelola dapat mengatur kebijaksanaan yang akan ditempuh.
d. Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan serta lebih menjamin
pencapaian tujuan KJK untuk pengendalian, telah ditetapkan
waktu dimana dilakukan serta berapa jumlah biayanya.
Kendala Penyebab Terhambatnya
Pencapaian Target PK dan RAPB
• Kendala internal ( internal constraint ) adalah
faktor-faktor yang membatasi KJK yang
berasal dari KJK, misalnya keterbatasan
sumber daya manusia.
• Kendala eksternal ( external contraint ) adalah
faktor-faktor yang membatasi KJK yang
berasal dari luar KJK, misalnya permintaan
terhadap produk pinjaman atau minat
penabung.
Teknik Analisa
Analisis kualitatif
Dimaksudkan untuk mengetahui latar belakang penyebab
pencapaian target PK, pencapaian target penghimpunan dana,
banyak disebabkan oleh faktor kepercayaan penabung kepada
KJK, produk funding yang ditawarkan memiliki feature dan
benefit lebih baik dari KJK atau lembaga keuangan mikro
lainnya. Pencapaian target pinjaman banyak disebabkan karena
faktor permintaan akan fasilitasi pinjaman cukup tinggi
dibandingkan dengan penawaran pinjaman dari KJK, disamping
faktor-faktor lain seperti kemudahan dalam proses pinjaman dan
jasa bunga lebih murah dibandingkan dengan KJK atau lembaga
keuangan mikro lainnya.
Teknik Analisa
Analisis Kuantitatif,
Dalam analisis ini digunakan pendekatan analisis rasio
keuangan dan analisis sumber dan penggunaan kas.
Untuk menganalisis kondisi dan kinerja suatu KJK
maka sdiperlukan ukuran tertentu. Ukuran yang sering
digunakan dalam analisis laporan keuangan KJK adalah
rasio. Analisis rasio keuangan yang dilakukan terhadap
suatu KJK akan membantu memberi pemahaman atas
kondisi dan perkembangan kinerja KJK yang dianalisis
(lihat penilaian tingkat kesehatan KJK).
Analisis rasio keuangan suatu KJK untuk satu periode
tertentu saja tidak akan memberikan manfaat yang
berarti. Oleh karena itu, analisis rasio hanya akan
memberi manfaat apabila diperbandingkan dengan
standar tertentu. Analisis rasio keuangan pada dasarnya
dapat dilakukan dengan dua macam perbandingan, yaitu :
• Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan
rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu (historis ratio)
atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-
waktu yang akan datang dari KJK yang sama.
• Membandingkan rasio-rasio dari suatu KJK dengan
rasio-rasio semacam dari KJK lain sejenis atau industri
untuk waktu yang sama.
Analisa Laporan Keuangan
Tujuan analisis laporan keuangan (ALK) adalah untuk memberikan
informasi secara lebih terinci atas hasil interprestasi mengenai
performance yang dicapai Koperasi tahun yang telah lewat, dan
jelaskan situasi dan keadaan keuangan Koperasi serta melakukan
Evaluasi terhadap Laporan Keuangan Koperasi, dengan menggunakan :
a. Peralatan :
Neraca dan Laporan Hasil Usaha serta Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana
b. Metode :
Vertikal dan Horisontal
c. Teknik :
Analisa Perbandingan, Analisa Commonsize, Analisa Trend Perubahan
Posisi Keuangan, Analisa Ratio dan Analisa Perubahan Hasil Usaha
Analisa perbandingan :
adalah teknik analisa Laporan Keuangan yang
disusun secara Horisontal, dengan menunjukan data
absolute (jumlah rupiah), kenaikan atau penurunan
dalam rupiah dan dalam prosentase perhitungan
dalam Ratio.
Tujuan analisa :
untuk mengetahui perubahan-perubahan yaitu
kenaikan atau penurunan keadaan keuangan serta
hasil usaha KJK, teknik analisa ini dipergunakan
untuk menganalisa laporan keuangan yang meliputi
dua periode.
Prosedur Analisa :
a. Menentukan tahun dasar
b. Menghitung kenaikan atau penurunan tiap-tiap pos dalam
jumlah rupiah dari laporan keuangan yang
diperbandingkan dengan jumlah rupiah dalam tahun dasar.
c.Menghitung kenaikan atau penurunan tiap-tiap pos dalam
persentasi dengan jalan membagi kenaikan atau penurunan
dalam jumlah untuk tiap pos dengan jumlah rupiah pos
yang sama dalam tahun dasar.
d. Menghitung rasio, dengan jalan membagi jumlah rupiah
tiap pos darilaporan keuangan yang diperbandingkan.
Dengan jumlah rupiah pos yang sama dalam tahun dasar.
e. Mengevaluasi perubahan-perubahan yang terjadi.
f. Memberikan interprestasi .
Analisa Common-Size :
Adalah teknik analisa laporan keuangan yang disusun secara vertikal,
dengan menunjukan persentase investasi pada masing-masing pos
aktiva terhadap totalnya, pos-pos kewajiban terhadap totalnya serta
pos-pos biaya terhadap penjualan bersih.
Tujuan analisa untuk mengetahui distribusi investasi yang tertanam
dalam masing-masing aktiva, komposisi modal yang digunakan dalam
perusahaan (struktur permodalan) serta komposisi biaya-biaya yang
terjadi, dengan demikian akan dapat dievaluasi :
1. Distribusi masing-masing pos-pos aktiva terhadap totalnya.
2. Investasi dalam suatu aktiva, apakah terdapat Under atau Over
investasi bila dibandingkan dengan KJK sejenis.
3. Sumber dana mana yang merupakan sumber pokok pembiayaan.
4. Sampai sejauh mana KJK akan mampu menarik dana dari pihak luar.
5. Berapa persentase pinjaman yang diserap oleh tiap-tiap pos biaya
dan berapa persen sisanya yang tersedia untuk keuntungan.
Prosedur Analisa :
1. Menentukan angka 100% untuk total aktiva, total
kewajiban dan total pinjaman.
2. Menghitung rasio dari tiap-tiap pos dengan cara
membagi jumlah rupiah dari masing-masing pos
terhadap jumlah totalnya.
3. Mengevaluasi pos-pos neraca dan perhitungan
hasil usaha.
4. Memberikan interprestasi.
Analisa Trend :
• Analisa Trend adalah teknik analisa laporan
keuangan yang disusun secara horisontal,
dengan menggunakan angka indeks 100
sebagai dasar perhitungan.
• Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahui
tendensi/ kecenderungan keadaan keuangan
KJK, baik kecenderungan naik, turn maupun
tetap. Teknik analisa ini dipergunakan untuk
menganalisa laporan keuangan yang meliputi 3
periode atau lebih.
Prosedur Analisa :
1. Menetukan Tahun Dasar.
2. Menentukan angka indeks 100 pada masing-
masing pos dalam tahun dasar.
3. Menghitung rasio kecenderungan dengan cara
membagi masing-masing pos yang sama pada
periode laporan yang dianalisa dengan pos-pos
yang sama dalam tahun dasar.
4. Memberikan interprestasi.
Anggaran Kas :
• Anggaran kas atau kas budget dilakukan dengan cara
membandingkan proyeksi penerimaan dengan
pengeluarannya. Sehingga dapat dilihat adanya kenaikan
dan penurunan uang kas yang diakibatkan oleh usaha-usaha
atau aktivitas-aktivitas kas, maka dapat diambil langkah-
langkah selanjutnya seperti, melakukan penyesuaian dalam
kebijaksanaan yang akan dilakukan untuk mengatasi
masalah-masalah yang diproyeksikan tersebut.
• Tujuan adalah sebagai perencanaan keuangan bagi koperasi
agar dana-dana yang ada di dalam perusahaan dapat
digunakan seefesien mungkin, memudahkan pengawasan
penggunaan dana-dana tersebut, dan sebagai landasan untuk
menentukan kebijaksanaan guna memenuhi akan dana yang
diperlukan.
Analisa Sumber dan Penggunaan Kas :
• Sumber dan penggunaan kas dapat dilihat dari
proses kegiatan usaha :
Analisa Modal Kerja Netto :
Yang dimaksud dengan Modal Kerja Netto adalah selisih antara aktiva lancar terhadap
kewajiban lancar
1. Tujuan analisa sumber dan penggunaan modal kerja adalah :
a. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja.
b. Menilai tepat tidaknya kebijakan manajemen.
c.Menetapkan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengatas
kekurangan/kelebihan modal kerja.

2. Sumber modal kerja :


a. Penambahan modal sendiri.
b. Hasil penjualan aktiva tetap.
c. Penambahan hutang jangka panjang.
d. Sisa Hasil Usaha.
e. Penyusutan.

3. Penggunaan modal kerja :


a. Pembayaran hutang jangka panjang.
b. Pembelian aktiva tetap.
c. Pembayaran beban biay a
Analisa Perubahan Hasil Usaha Kotor
• Analisa perubahan hasil usaha kotoradalah teknik analisa laporan keuangan untuk mengetahui
sebab-sebab perubahan hasil usaha dari periode ke periode yang lain atau perubahan hasil
usaha dari suatu periode dengan hasil usaha yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
• Tujuan analisa, untuk mengetahui hasil usaha kotor baik perubahan yang menguntungkan
maupun yang tidak menguntungkan, dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan atau
dapat diambil tindakan penyesuaian seperlunya untuk periode berikutnya.

Cara Menghitung :
Analisa hasil usaha kotor dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara:
a. Budget hasil usaha denganrealisasi
b. Laporan hasil usaha periode yang dianalisa dengan laporan hasil usaha tahun yang
sebelumnya yang dianggap normal (Realisasi dengan realisasi)

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Hasil Usaha Kotor


• Tingkat suku bunga pinjaman lebih tinggi dari yang dibudgetkan, sedangkan tingkatsuku
bunga sumber dana konstan.
• Tingkat suku bunga pinjaman lebih rendah yang dibudgetkan, sedangkan tingkat suku bunga
sumber dana konstan.
• Kombinasi dari tingkat suku bunga pinjaman dan sumber dana yang mengakibatkan hasil
usaha kotor meningkat.
• Kenaikan kuantitas pembiayaan yang proposional dengan tambahan biaya.
Perumusan Hasil Analisis
PK dan RAPB
• Dari hasil analis tersebut diatas, dibuat rumusan Hasil Analisis
Kegiatan PK dan RAPBN yang memberikan informasi secara
lebih terinci atas hasil interprestasi mengenai peformance yang
dicapai KJK tahun yang telah lewat. Hasil perumusan analis
tersebut dilaporkan kepada pihak-pihak terkait.
• Hasil rumusan tersebut dapat dibuat analisis dengan melakukan
analisis baik rencana jangka panjang maupun rencana jangka
pendek, karena Program Kerja adalah tindakan nyata yang
terstruktur, terukur, menyeluruh dan terpadu, terjadwal dan
dinilai, semuanya dituangkan dalam suatu program kerja dan
rencana pendapatan dan biaya KJK. Oleh sebab itu, perlu
dijelaskan lebih dahulu perihal penyusunan rencana, baik rencana
jangka panjang maupun rencana jangka pendek.
A. Rencana Jangka Panjang :
Untuk memajukan sebuah KJK, perlu disusun
suatu rencana strategis secara sistimatis dan
berkelanjutan. Rencana diawali pengenalan
kondisi dan potensi saat dibuat rencana. Sebagai
langkah konkret untuk mewujudkan sasaran
tersebut, disusun program untuk berbagai bidang
kegiatan :
a. Bidang pemasaran
b. Bidang operasional
c. Bidang sumber daya manusia
d. Bidang keuangan dan administrasi
Rencana jangka panjang (paling tidak untuk 5 tahun), sebagai acuan dalam
menyusun rencana jangka pendek. Rencana jangka pendek berisi kesatuan untuk
mencapai rencana jangka panjang serta anggaran. Dipilih sasaran yang paling
mudah dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilkan pengembangan tersebut pada
peningkatan kinerja KJK. Perlu dipahami dan diketahui langkah-langkah persiapan
yang dilakukan berupa analisa factor internal dan eksternal :
a. Mengidentifikasi maksud dan tujuan KJK
b. Mengidentifikasi aspirasi masyarakat di wilayah tersebut terhadap KJK
c. Menganalisa kondisi internal :
 Struktur organisasi
 Permodalan, struktur dan pemupukan serta pengelolaan dana
 Program Kerja KJK apakah menggunakan system dan prosedur yang telah
baku
d. Mengidentifikasi peluang-peluang ancaman bagi KJK dengan cara menilai
faktor lingkungan KJK :
 perubahan teknologi
 Kebijaksanaan pemerintah
e. Melaksanakan analisis terhadap kondisi internal dan faktor lingkungan KJK untuk
dikembangkan dengan pertimbangkan kemampuan internal dan ancaman eksternal.
Contoh :
Untuk meningkatkan pemupukan dana dari anggota
KJK sebesar 60% dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun, perlu dijabarkan target tahunan sebagai
berikut :
 Target tahun pertama 10% (program jangka
pendek)
 Target tahun kedua menjadi 20% (akumulasi)
 Target tahun ketiga menjadi 25% (akumulasi)
 Target tahun keempat menjadi 40% (akumulasi)
 Target tahun kelima menjadi 60% (sesuai rencana)
B. Rencana Jangka Pendek
 Rencana jangka pendek (1 tahun) merupakan bagian dari rencana jangka
panjang. Oleh sebab itu, persiapan serta penyusunan jangka pendek selalu
mengacu kepada jangka panjang yang telah disusun. Sesuai jadwal yang telah
ditetapkan. Rencana jangka pendek tersebut lazimnya dituangkan dalam
Rencana Kerja.
 Rencana kerja merupakan alat atau pedoman dari kegiatan pimpinan
organisasisesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan. Selain itu,
perencanaan dapat pula digunakan sebagai alat untuk pengendalian organisasi.
Merupakan salah satu upaya pimpinan organisasi untuk menjamin tercapainya
apa yang telah ditetapkan dan disepakati. Baik rencana jangka panjang
maupun jangka pendek. Dengan perkataan lain, kegiatan-kegiatan atau
programyang dituangkan dalam rencana jangka pendek tersebut adalah
merupakan langkah konkret yang dilakukan secara periodik (tahunan) dalam
mencapai tujuan jangka panjang. Program Kerja dan RAPB KJK minimal
meliputi antara lain :
o Anggaran dan pencapaian Sisa Hasil Usaha
o Anggaran Sumber dan Penggunaan dana
o Anggaran Kas dan investasi
Program disusun dan merupakan tindakan pelaksanaan kegiatan organisasi, menyangkut program sebagai
berikut :

• Bidang Pemasaran
Kegiatan pemasaran meliputi, pada kegiatan: pengenalan pasar (anggota koperasi dan non anggota),
Perancangan produk, kegiatan promosi sampai kepada penyerahan barang. Kegiatan ini, perlu ter program dan
terjadwal agar tercapai hasil yang maksimal.

• Bidang Operasi

Program ini tidak terlepas dari pemasaran dan investasi karena berkaitan dengan pengadaan fasilitas sarana dan
prasarana dan modal. Perlu diingat bahwa program sifatnya menyeluruh dan terpadu. Oleh sebab itu, adanya
penyimpangan dalam suatu program akan mengganggu kegiatan KJK yang secara otomatis mempengaruhi
tingkat pencapaian tujuan KJK.

• Bidang Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia koperasi sangat vital dalam sebuah KJK karena KJK dalam bentuk organisasi.
Perkembangan teknologi meningkatkan aktivitas KJK akan memungkinkan peningkatan kebutuhan sumber
daya manusia maupun kuantitas dan penempatan yang tepat agar KJK memungkinkan untuk maju secara
maksimal.

• Bidang keuangan Administrasi

Keuangan merupakan sumber daya KJK yang juga menjamin kalancaran KJK.Oleh sebab itu, program bidang
keuangan ini perlu di program dengan baik, misalnya kapan suatu dana dibutuhkan atau berlebih, yang
kemudian diprogram dari mana sumber atau pengalokasian/ penempatan dana tersebut. Dalam hal ini juga tidak
terlepas faktor pencatatan serta pelaporan kegiatan KJK yang dituangkan dalam laporan keuangan KJK.
Contoh :
• KJK ingin memperluas pasarannya pertama kepada anggota, setelah itu
kepada non anggota. Target peningkatan volume usaha sebanyak 15%
(keadaan yang diinginkan), setelah 5 (lima) tahun. Tahun pertama
diharapkan meningkat 30%, demikian selanjutnya sehingga dalam 5
tahun akan tercapai peningkatan volume usaha 150% (bersifat
akumulatif).
• Rumuskan masalah yang dihadapi, jika ingin memperluas pasar
tersebut dilakukan observasi atau pengamatan untuk mencari hambatan
yang sebenarnya. Kemungkinan diketemukan beberapa masalah, antara
lain :
 Anggota kurang memahami prinsip-prinsip dan jati diri koperasi.
 Produk KJK belum terkenal
 Persaingan dengan usaha lain yang sudah terlebih dahulu dikenal
atau menjadi langganannya.
 Mutu yang kemungkinan lebih unggul dan jasa lebih murah di pihak
pesaing.
 Pelayanan kurang baik dan tempat kurang strategis.
Namun demikian Program Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Biaya (PK dan RAPB) tetap akan
menjadi :
• Sebagai landasan pokok atau pedoman kerja, apa yang
akan dilakukan.
• Mendorong pengelola dan pelaksanaan dalam organisasi
untuk mencapai apa yang telah ditetapkan.
• Saat mengukur kinerja yang akan dicapai, sehingga
melalui anggaran organisasi atau pihak pengelola dapat
mengatur kebijaksanaan yang akan ditempuh.
• Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan serta lebih
menjamin pencapaian tujuan organisasi untuk
pengendalian. Telah ditetapkan waktu, dimana dilakukan
serta berapa jumlah biayanya, dan lain-lain.
Terima Kasih
Semoga
Terima Kasih
Bermanfaat
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai