Anda di halaman 1dari 24

Case Based Disscusion

TONSILOFARIN
GITIS
Pembimbing : dr. I Putu Sudiasa, Sp. THT-KL
LATAR BELAKANG

• Tonsilofaringitis adalah peradangan pada tonsil dan faring. Radang faring pada anak
hamper selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi faring biasanya juga
mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis.
• Menurut laporan data statistic US Vital Health, tonsilofaringitis akut memiliki 6 miliar
kunjungan anak kerumah sakit setiap tahun berusia 15 tahun dan 1,8 miliar kunjungan
bayi hingga dewasa muda usia 15 sampai 24 tahun.
ANATO
TONSIL DAN FARING.

MI
TONSILOFAR
INGITIS
Definisi
Tonsilofaringitis akut adalah keradangan
akut pada jaringan tonsil dan mukosa faring
yang terjadi dalam waktu yang singkat
disertai dengan pradangan jaringan limfoid
sekitarnya yang dapat disebabkan oleh Penyeb
berbagai mikroorganisme, antara lain virus,
bakteri, ataupun jamur.
Penyebab tersering
ab Penyebab tonsilofaringitis akut
tersering adalah Streptococcus
tonsilofaringitis akut adalah Group A B hemoliticus
virus, antara lain Rhinovirus, (Strepcoccus pyogenes). Pada
Coronavirus, Adenovirus, penderita dewasa
Epstein- Bar, Cytomegalovirus, tonsilofaringitis akut yang
dan lain-lain. Virus tersering disebabkan bakteri (terutama
penyebab tonsilofaringitis akut Strepcoccus pyogenes)
adalah Adenovirus dan ditemukan sebanyak 5-15%,
Respiratory syncytial virus (RSV). sedangkan pada anak-anak 15-
36%.
Gej
ala
Diawali dengan keluhan rasa
kering dan panas di tenggorok
yang faringitis bertambah
berat, sehingga penderita tidak
Pada pemeriksaan fisik, tonsil
mau makan karena rasa nyeri
tampak merah, bengkak dan
tersebut. Rasa nyeri hebat
terdapat eksudat. Mukosa faring
dapat menjalar ke telinga.
merah, udim disertai granul yang
Selain itu didapatkan juga
tampak lebih besar dan merah.
panas badan, sakit kepala,
Tampak tonsil membesar dengan
esofagus, anoreksia, badan
permukaan yang tidak rata, kripta
terasa lesu, mual, muntah dan
melebar dan beberapa kripta terisi
nyeri perut. Batuk, pilek, diare
oleh dendritus. Terasa ada yang
ataupun konjungtivitis
mengganjal dan kering di
biasanya disebabkan oleh virus
tenggorokan, serta napas yang
berbau.
Patofiol
ogi
Pemeriksaa
n yang dapat
Pemeriksaan penunjang
Tatala
penunjang
dilakukan yaitu tes laboratorium.
 Medikamentosa ksana
Dapat juga dilakukan tes biakan usap
Pemberian antibiotik baik injensi ataupun oral seperti
tenggorok atau tes deteksi antigen
amoksisilin, penisilin, cefotaxime, eritomisin, dll. Antipiretik yang
dengan cara cepat (rapid antigen
dapat digunakan untuk menurunkan demam seperti,
detection test / RADT atau rapid
paracetamol, ibuprofen.
streptokokus tes / RAD)
 Operatif
Tindakan ini dilakukan pada kasus-kasus penatalaksanaan
konservatif tidak dapat meringankan gejala yang dialami
penderita. Ukuran jaringan pada tonsil tidak mempunyai
hubungan dengan infeksi kronis ataupun berulang.
Kompli otitis media

kasi meningitis,
ensefalitis
laringitis,
ataupun
sepsis

infiltrat atau
abses
trakeobronk
peritonsil
itis,
dan abses
parafaring.

pnemonia,
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
PASIEN
1. Nama : DAW
2. Tanggal lahir : 15 Agustus
2001
3. Umur : 21 tahun
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Pekerjaan : Antar jemput
6. Status Perkawinan : Belum
menikah
7. Agama : Hindu
8. Suku bangsa : Bali
Pasien perempuan usia 21 tahun datang ke
Poliklinik THT-KL RSUD Bangli pada tanggal
12 Januari 2022 dengan keluhan nyeri di
tengorokan. Nyeri dirasakan terus-menerus keluhan lain seperti demam (-), batuk (-).
sejak 2 hari dan muncul secara tiba-tiba Sebelum keluhan nyeri tenggorokan pasien
sebelum datang ke Rumah Sakit. Pasien juga dapat mengeluhkan rasa sakit pada kepala
mengeluhkan nyeri saat menelan dan terasa bagian belakang seperti ditusuk-tusuk yang
kering, dan gatal pada tengorokan. Pasien terjadi seminggu sebelum keluhan saat ini.
mengatakan nyeri saat menelan yang Riwayat telinga berair, trauma pada telinga,
dirasakan berat, pasien saat menelan air pun telinga terasa mendengung, rasa penuh di
pasien merasakan nyeri. pasien juga telinga, nyeri pada dahi dan wajah, riwayat
mengeluhkan suaranya serak dan memberat gigi berlubang disangkal oleh pasien. Riwayat
saat datang ke Rumah Sakit, Sebelumnya gangguan sukar membuka mulut, sesak nafas
pasien mengatakan belum pernah disangkal oleh pasien.
memeriksaan keluhannya ke dokter atau
meminum obat untuk megurangi
keluhannya.
● Riwayat penyakit dahulu
● Riwayat pribadi dan sosial
Riwayat penyakit kencing manis, tekanan
darah tinggi, asma, penyakit jantung, dan Pasien mengatakan memiliki kebiasaan minum-
alergi disangkal oleh pasien. minuman dingin. Riwayat merokok, mengonsumsi
alkohol dan narkotika disangkal oleh pasien.

● Riwayat penyakit keluarga

Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan


serupa maupun penyakit saluran pernapasan
lainnya. Penyakit kencing manis, tekanan darah
tinggi, asma, penyakit jantung, dan alergi dalam
keluarga, disangkal oleh pasien.
Pemeriks
aan fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis (E4V5M6)
c. Tekanan darah : 99/73 mmHg
d. Nadi : 133×/menit
e. Suhu : 36℃ a. Kepala : normochepali

f. Respirasi rate : 20×/menit b. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),

g. SpO2 : 98% reflek pupil (+/+)

h. Berat badan : 59 kg c. THT : sesuai status lokalis

i. Tinggi badan : 160 cm d. Leher : deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar limfe

j. IMT : 23,05 kg/m2 (-), pembesaran tiroid (-), peningkatan JVP (-).
e. Thorak : tidak dievaluasi
f. Abdomen : akral hangat, tidak ada edema
Teli
  Kanan Kiri
Bentuk daun telinga Normal Normal

nga Kelainan kongenital


Tumor
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak nyeri Tidak nyeri
Nyeri tarik auricula Tidak nyeri Tidak nyeri
Regio mastoid Normal Normal
Liang telinga Lapang,serumen Lapang,serumen(-),
(+), sekret (-), hiperemis sekret (-), hiperemis (-),
(-), edema (-)
edema (-)

Membran timpani Intak, reflek cahaya (+) Intak, reflek cahaya (+)

Tes Pendengaran
Berbisik Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi
Rinne + +

Webber Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi


Swabach Normal Normal
Hid
ung   Kanan Kiri

Hidung luar Normal Normal

Cavum nasi lapang lapang

Septum Deviasi (-) Deviasi (-)

Discharge Tidak ada Tidak ada

Mukosa Merah muda Merah muda

Tumor Tidak ada Tidak ada

Konka Dekongesti Dekongesti

Sinus Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

Koana Normal Normal


Tengg Dispenu Tidak ada

oroka Sianosis
Mukosa
Tidak ada
Hiperemis

n Dinding belakang
(+)
Hiperemis
(+)
Stridor Tidak ada
Suara Serak
Uvula Letak di tengah, deviasi (-)
Postnasal drip Tidak Ada
Tonsil Kanan Kiri
• Pembesaran T2 T3
• Kripta Melebar Melebar
• Mukosa Hiperemis Hipertemis
(+) (+)
• Detritus Tidak ada Tidak ada
• Perlengketan Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan
laboratorium Parameter
WBC
Hasil
7.39 x 103/uL
Nilai normal
3.5-9.5
Keterangan
Normal

Neutrofil 69.7 % 40-75 Normal


Limfosit 19.9% 20-50 Low
Monosit 4.8% 3-10 Normal
Eosinofil 5.2% 0.4-8 Normal
Basofil 0.4% 0-1 Normal
RBC 5.32 x 106/uL 3.8-5.1 High

Hemoglobin 14.9 g/dL 11.5-15 Normal


HCT 43.7% 35-35 Normal
MCV 82.2 fL 82-100 Normal
MCHC 34.1 g/dL 31.6-35.4 Normal
PLT 315 x 103/uL 150-350 Normal
MPV 7.7 fL 6.5-12 Normal
PDW 8.8 fL 9-17 Normal
PCT 0.242% 0.1-0.28 Normal
Diagnosis
Tera
 banding
Tonsilofaringitis akut
 Tonsilitis akut 

pi
Amosisilin 3 x 500 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
 Faringitis akut

Diag
Plan
 nosis akut
Tonsilofaringitis
 ning
MRS
Prog  KIE
 Kondisi pasien saat ini
:nosis
 Pasien akan dilakukan
 Ad vitam dubia ad bonam
 tonsilektomi
Ad fungtional : dubia ad bonam
  Pasien akan dipuasakan
Ad sanationam : dubia ad bonam
8 jam sebelum operasi
PEMBA
HASAN
Pasien perempuan berusia 21 tahun. Pasien datang dengan
keluhan nyeri di tenggorok. Nyeri tenggorok dirasakan terus menerus
sejak 2 hari yang lalu.. Pasien juga mengeluhkan nyeri saat menelan dan
terasa kering, dan gatal pada tenggorok. Pasien mengatakan nyeri
menelan yang dirasakan dalam kategori berat. Keluhan lain yang pasien
rasakan sebelum nyeri tenggorokan pasien mengeluhkan sakit kepala
yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dirasakan tiba-tiba 7 hari sebelum
keluhan saat ini. Pada saat pemeriksaan fisik tenggorokan didapatkan
gambaran dinding pharynx : hiperemis (+), granular (-). Arkus pharyn :
simetris, hiperemis (+), edema (-). Tonsil : T2/T3, hiperemis (+/+),
permukaan mukosa tidak rata / granular(+/+), kripte melebar (+/+)
dengan didapatkan detritus (-/-).
KESIM Tonsilofaringitis akut adalah peradangan akut yang terjadi
pada jaringan tonsil dan mukosa faring disertai dengan

PULAN
peradangan jaringan limfoid sekitarnya. Penyebab
tersering adalah virus, sedangkan bakteri penyebab
tonsilofaringitis akut tersering adalah streptokokus group a
b-hemolitucus. Diagnosis tonsilofaringitis akut ditegakkan
berdasarkan anamnesis, gejala, dan tanda klinis seperti
yang telah diuraikan diatas. Pemakaian antibiotik pada
pengobatan tonsilofaringitis akut rasional, efektif dan
efisien, maka harus dipertimbangan untuk keluhan dan
pemeriksaan fisik pasien serta bila perlu melakukan
pemeriksaan biasakan bakteri/RADT. Pada kasus diatas
Pada pasien perempuan berusia 22 tahun pada kasus ini
ditegakkan diagnosis tonsilofaringitis yang dinilai dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik, sehingga untuk
menindaklanjuti dari diagnosis pada pasien yaitu diberikan
antibiotik dan diusulkan untuk dilakukan tindakan
tonsilektomi.
TERIMAKASIH ..

Anda mungkin juga menyukai