Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR

KARYA TULIS
ILMIAH
Dyah Ayu KWS
KONSEP DASAR KARYA ILMIAH
1. Fungsi Karya Ilmiah
2. Tujuan Menulis Karya Ilmiah
3. Sistematika
4. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
FUNGSI KARYA ILMIAH
1. Fungsi Pendidikan

2. Fungsi Penelitian

3. Fungsi Pengembangan
TUJUAN PENULISAN KARYA
ILMIAH
1. Memecahkan masalah tertentu.
2. Mencapai tujuan khususnya tertentu.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan konsep pengetahuan.
4. Melatih kemampuan menulis ilmiah.
5. Melatih kemampuan berfikir ilmiah.
Bahasa Karya
BahasaTulis
KaryaIlmiah
Tulis Ilmiah

1. Baku
    Struktur bahasa yang digunakan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia baku
baik mengenai struktur kalimat maupun
kata. Demikian juga, pemilihan kata atau
istilah dan penulisan sesuai dengan kaidah
ejaan.
Bahasa Karya
BahasaTulis
KaryaIlmiah
Tulis Ilmiah

 2. Denotatif
    Kata yang digunakan dipilih sesuai dengan arti sebenarnya
dan tidak bermakna ganda.

Contoh:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang
memadai bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas)
Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata penerangan
mengandung makna ganda, yaitu informasi atau listrik.
Bahasa Karya
BahasaTulis
KaryaIlmiah
Tulis Ilmiah

3. Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan


Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak
berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional.

Contoh :
Responden tidak diambil dari komunitas pasar, stasiun,
terminal, atau tempat-tempat ramai lain-lainnya, tetapi dari
komunitas pegawai perusahaan sebab jika diambil dari
komunitas pasar, stasiun, terminal, atau tempat-tempat
ramai lain-lainnya maka hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan tujuan yang diharapkan (tidak efisien)
Bahasa Karya Tulis Ilmiah

4. Koheren

Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna


atau ide pokok.

Contoh :
Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala
seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu
mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak
lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat
elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun demikian, minat dan
kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui
latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan
sarana yang kondusif.
Bahasa Karya Tulis Ilmiah

5. Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam
kalimat maupun dalam alinea lain bersifat padu maka digunakan alat
penghubung.

Contoh :
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras
meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. swasembada
pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor
sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993.
pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton.
Impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Bahasa Karya Tulis Ilmiah

6. Mengutamakan Kalimat Pasif


Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya (S) mendapat
atau dikenai suatu tindakan yang dinyatakan dengan
predikat (P) oleh objek (O) dan kata kerjanya selalu
berimbuhan di-, ke - an atau ter-.

Contoh :
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium. (aktif)
Bahasa Karya Tulis Ilmiah

7. Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan
istilah, singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata
ganti diri.
Bahasa Karya Tulis Ilmiah

8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia
ragam ilmiah dapat diterima akal.

Contoh :
Untuk menghemat waktu, analisis dilakukan secara serentak
oleh tim peneliti. (tidak logis)
Bahasa Karya Tulis Ilmiah

9. Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang berisikan
gagasan pembicara atau penulis yang dapat dipahami
oleh pendengar atau pembaca (singkat), hemat
dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata (jelas),
dan sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku
(tepat)
Bahasa Karya Tulis Ilmiah

10. Kuantitatif
Kalimat-kalimat yang disampaikan harus terukur secara
pasti.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai