Anda di halaman 1dari 7

ISTILAH-ISTILAH

HUKUM USHUL FIKIH
1. Mohammad Azhari 1219097
2. Novia Trimukti 1220127
HUKUM SYARA’
Menurut istilah ahli fiqh, yang disebut hukum
adalah khitab Allah dan sabda Rasul. Apabila
disebut hukum Syara’, maka yang dimaksud
ialah hukum yang bersangkutan dengan
manusia, yaitu yang dibahas dalam ilmu fiqh,
Click icon to add picture
bukan hukum yang bersangkutan dengan
akidah dan akhlaq.

2
PEMBUAT HUKUM (HAKIM)
Hakim secara etimologi ialah Pembuat, yang menetapkan, yang memunculkan
dan sumber hukum. Adapun yang menetapkan hukum adalah Allah SWT. Al-
Hakim menurut istilah dapat diartikan bahwasannya Allah SWT dan
yang memprkenalkan hukum-hukumNya ialah rosul-rosulNya dengan apa
yang disampaikannya kepada manusia. Telah disebutkan dalam difinisi hukum
bahwa ia adalah khitob Allah dan disimpulkan dari situ bahwa khitob Allah
diambil dari hakikat hukum sehingga tiada hukum kecuali dari Allah dan ini
adalah masalah yang disepakati oleh seluruh kaum muslim.
LANJUTAN…
Jadi Allah yang menurunkan peraturannya kepada para Rasul, baik dalam
bentuk wahyu Al-Qur’an maupun wahyu dalam bentuk sunnah. Adapun
yang menjadi persoalan adalah siapakah yang menjadi hakim terhadap
perbuatan mukallafsebelum Rasul diutus.
Golongan Mu’tazilah berpendapat bahwa sebelum Rasul diutus, akal
manusia itulah yang menjadi hakim, karena akal manusia dapat
mengetahui baik atau buruknya sesuatu perbuatan karena hakikatnya atau
karena sifatnya.
OBYEK HUKUM (MAHKUM FIIH)
OBYEK HUKUM (MAHKUM FIIH)
o Mahkum fih merupakan hasil perbuatan manusia yang mukallaf serta
hubungannya atau bersangkutan dengan hukum syara’/ agama islam.
Misalnya perbuatan manusia yang mukallaf berhubungan dan berkaitan
dengan aturan agama Islam.

SYARAT-SYARAT HUKUM FIIH


o Perbuatan itu benar-benar diketahui oleh mukallaf, sehingga ia dapat
mengerjakan tuntutan itu sesuai dengan yang diperintahkan.
o Perbuatan yang dituntut itu adalah perbuatan yang mungkin (bisa dilakukan).
Atau ada kemampuan mukallaf untuk mengrjakannya atau mencegahnya.
o Perbuatan yang dikenai dengan hukum itu bisa diketahui oleh orang mukallaf
bahwa beban hukum tersebut berasal dari Allah.
o Takhlif tersebut jelas dan mukallaf dapat membedakan antara perbuatan
tersebut dengan yang lainnya, supaya ditentukan niat terhadap perbuatan
tersebut bila hendak mengerjakannya.
SUBJEK HUKUM (MAHKUM ALAIH)

MAHKUM ALAIH
o Para ulama ushul fiqh mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
ْ )adalah seseorang yang perbuatannya
mahkum alaih (5‫ َعلَ ْيه‬5‫ل َمحْ ُك ْو ُم‬55‫ا‬  
dikenai khitab Allah Ta’ala, yang disebut dengan mukallaf ( ْ )
‫ل ُم َكلَّ ُف‬55‫ا‬.

SYARAT-SYARAT MUKALLAF
o Harus sanggup dan dapat memenuhi khitab atau ketentuan yang
dihadapkan kepadanya.
o Ahli dan patut ditakhlifi. Yang dimaksud dengan ahli adalah orang yang
pantas dan patut dibebani dengan takhlif.
thank you

Anda mungkin juga menyukai