Anda di halaman 1dari 35

Keadilan dan Perdamaian

1. Fiorenisa Kartika
(19/439518/SA/19662)

2. Mila Yuliana Prasetyo


(19/446310/SA/20068)

3. Devita Miftakhul Mah’da


(19/439514/SA/19658)
1. Keadilan Universal
2. Keadilan Allah
3. Doktrin Hari Akhir mengenai keadilan
4. Konsep tentang jihad dan perang dalam islam
5. Syarat-syarat diijinkanya perang
6. Syuhada
Keadilan
Universal
Keadilan Universal
Menurut KBBI

a. Adil (n.) sama berat; berpihak kepada yang benar; berpegang pada
kebenaran. Keadilan adalah sifat (perbuatan, perlakuan, dan
sebagainya) yang adil.
b. Universal (a.) umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh
dunia); bersifat (melingkupi) seluruh dunia;
Menurut pandangan ulama

a. Imam Al Ghazali: Adil adalah kesimbangan antara sesuatu yang


lebih dan yang kurang.
b. Ibnu Miskawaih: Keadilan adalah memberikan sesuatu yang
semestinya kepadaa orang yang berhak terhadap sesuatu itu.
Keadilan
Allah
Allah memiliki sifat al-’Adl yang berasal dari kata ‘adala artinya Maha Adil.

Allah SWT memerintahkan manusia untuk berbuat adil melalui firman-Nya:

1. Al-Maidah: 8, yang bermakna berlaku adillah kepada kawan maupun lawan.


2. Al-Baqarah: 286, yang memiliki makna ahwa Allah tidak akan
membebankan sesuatu kepada manusia yang tidak sesuai dengan
kampuanya, dan mendapat balsan sesuai dengan perbuatannya.

Keadilan Allah
1. Al-Baqarah: 216
“… boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ida amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu, Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.”
2. An-Nisaa: 124
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki
maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka merka itu
masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.”
Doktrin
Hari Akhir
Mengenai Keadilan
Apa Itu Hari Akhir ?
Hari akhir adalah istilah yang dipakai oleh Al-Qur’an untuk menujuk kepada
waktu kehidupan yang panjang sesudah kehidupan ini hancur lebur dan berakhir,
termasuk di dalamnya semua proses dan peristiwa yang terjadi pada hari itu.

Shabry, Muhammad Shadiq. (2015). Menyelami Makna Hari Akhir Dalam Al-Qur’an. Journal.uin-alauddin.ac.id, 3, 21.
Tanda-Tanda Hari Akhir
a. Peternak membangun bangunan tinggi, ini menyarankan adanya alghurur atau
miss macth dalam menempatkan orang, atau orang bodoh berbuat seolah-olah
orang pintar, atau orang adil dianggap zhalim, kesemuanya merupakan akibat
kepentingan politik yang menyuburkan sikap munafik (Hanafi, 2013, hlm. 376).

Hardiyanto, Andy. (2018). Makna Simbolik Ayat-Ayat tentang Kiamat dan Kebangkitan dalam Al-Qur’an.
Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 2, 204.
b. Anak-anak kecil tidak menjadi tua, seolah-olah zaman berhenti yang
mengidikasikan tidak adanya pertumbuhan, perkembangan, pembangunan
dan dinamika kehidupan, atau banyak anak-anak mati sebelum dewasa
karena kelaparan dan perang (Hanafi, 2013, hlm. 377)
c. Sungai Eufrat menjadi surut dan di dalamnya ditemukan perbendaharaan
emas namun tidak seorang pun mengambilnya, artinya tidak ada orang
yang dapat memfaatkan hasil sumber daya alam. Karena kebodohan
mereka tidak dapat merencanakan pembangunan dan memanfaatkan
sumber daya alam (Hanafi, 2013, hlm. 377)
Fase-Fase Hari Akhir

1. Yaumul Qiyamah
Hari kiamat diawali dengan tiupan sangkakala yang pertama oleh Malaikat Izrafil.
2. Yaumul Ba’as
Tiupan sangkakala yang kedua ini menandakan sebagai hari kebangkitan manusia
dari kuburnya. 
3. Yaumul Masyar/Yaumul Hsyr
Setelah manusia dibangkitkan kemudian mereka dikumpulkan di Padang Masyar.
Pada hari berkumpul itu, seluruh manusia akan diadili dengan seadil-adilnya oleh
Allah subhanahu wa ta’ala.
4. Yaumul Jaza’
Hari pembalasan atas apa yang telah diperhitungkan dari amal baik dan buruk
makhluk-Nya.

https://www.google.com/amp/s/dalamislam.com/info-islami/fase-fase-hari-kiamat/amp
Keadilan Pada Hari Akhir
Manusia terbagi menjadi dua model, yaitu:
1. Manusia yang mensikapi hari-harinya dengan senyuman dan wajah yang
berseri-seri.
2. Manusia yang kusam dan hitam wajahnya (ditutupi debu).

Hardiyanto, Andy. (2018). Makna Simbolik Ayat-Ayat tentang Kiamat dan Kebangkitan dalam Al-
Qur’an. Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 2, 207-208.
Konsep tentang “JIHAD”
dan
“PERANG” dalam Islam
Apa Pengertian Jihad ?
Apa Pengertian Jihad ?
Jihad diambil dari kata:
a. Al-juhd (mengeluarkan usaha maksimal)
b. Al-jahd (kesungguhan dalam perbuatan di atas kemapuan)

Secara istilah:
Jihad adalah upaya sungguh-sungguh untuk meluhurkan agama Allah di atas bumi
dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dengan berbagai cara, termasuk perang.

Khairaf, Muflikhatul. (2018). Jihad dan Hukum Perang dalam Islam. Jurnalfsh.uinsby.ac.id, 11, 356.
Apa Pengertian Perang ?
Secara leksikal:
Perang adalah bentuk permusuhan bersenjata, permusuhan antara negara dengan
bangsa, tentara dengan bangsa atau tentara dengan lainnya.
Secara istilah:
1. al-qital (bentuk pertentangan fisik antara kelompok yang bertangkar yang lebih
menunjukkan pada sisi taktis yang berakibat melayangkan nyawa karena
pembunuhan dan timbulnya kesengsaraan.
2. al-harb (bentuk penyerangan dan pertempuran yang membabi buta, tidak
menggunakan aturan serta melanggar perikemanusiaan sera bersifat habis-
habisan.
Perang dalam Islam
Al-qital fi sabilillah
Bahwa perang dalam Islam harus berdasarkan membela kebenaran dan agama
Allah dari serangan dan aniaya irang-orang kafir.

Khairaf, Muflikhatul. (2018). Jihad dan Hukum Perang dalam Islam. Jurnalfsh.uinsby.ac.id, 11, 357-358.
Pengertian Jihad dalam Al-Qur’an

Menurut al-Asfahany jihad dalam Al-Qur’an memiliki tiga pengertian, yaitu:


1. Berjuang melawan musuh nyata (menurut Ibn al-Qayyim musuh nyata
tersebut adalah orang kafir maupun orang munafik)
2. Berjuang melawan setan
3. Berjuang melawan nafsu
Jihad dan Perang dalam Islam
a. Pada periode awal (di Makkah), belum diperkenankan jihad melainkan hanya
sebatas dakwah bi al-lisan.
b. Pada pra-Madinah, perang (jihad) dishari’atkan dalam bentuk hijrah.
c. Pada awal periode Madinah, jihad diundangkan dalam bentuk perang defensif
(yaitu membalas serangan secara setimpal)
d. Pada periode Madinah (mulai tahun ke-2 H) diperintahkan perang melawan
setiap perintang jalan menuju terbentuknya “al-mujtama’ al-islami” dengan
segala kekuatan.
e. Hukum perang (jihad) dalam Islam di tegaskan secara legal sebagai
kewajiban atas kaum muslimin pada setiap masa, tetapi tetap
memperhatikan etika perang dalam ajaran Islam.

Khairaf, Muflikhatul. (2018). Jihad dan Hukum Perang dalam Islam. Jurnalfsh.uinsby.ac.id, 11, 365.
Contoh Organisasi yang Mengatasnakamakan
Jihad di Indonesia

1. Laskar Jihad
2. Front Pembela Islam (FPI)
3. Forum Kajian Ahli Sunnah Wal Jama’ah (FKAWJ)
4. Hizbut Tahrir (HT)
5. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
6. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Syarat-Syarat
Dijinkannya Perang
1. Untuk membalas serangan musuh

Artinya: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu
melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(QS
AL-BAQARAH:190)

a. Al- Jasshas menilai bahwa ayat tersebut sebagai perintah untuk memerangi mereka
yang telah memerangi umat Islam terlebih dahulu
b. Menurut al-Mawardi, bahwa yang dimaksud tindakan melampaui batas berarti
memerangi orang- orang musrik yang tidak terlibat dalam penyerangan, seperti
perempuan dan anak kecil
2. Untuk mempertahankan eksistensi sebagai
umat yang beriman
Artinya:39. telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benarbenar Maha Kuasa
menolong mereka itu,40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka
tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah Allah". Dan
Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain,
tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang
Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah
pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
kuat lagi Maha perkasa. (QS. Al-Hajj: 39-40)

Penjelasan as-Syaukani dalam kitabnya Fath al-Qadir menjelaskan p


bahwa izin berperang diberikan kepada umat Islam karena mereka
mendapatkan perlakuan buruk dari orang-orang musyrik.
3. Untuk membebaskan korban penindasan

Artinya:75. mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-
orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anakanak yang semuanya
berdoa: "Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim
penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami penolong
dari sisi Engkau!". (QS. An-Nisa :75)
Menurut Ibnu Kasir, QS. An-Nisa :75 menegaskan dorongan Allah Swt, kepada
orang-orang beriman untuk berjihad di jalan Allah dan berusaha menyelamatkan
orang-orang lemah dari kalangan laki-laki, perempuan dan anak-anak yang
sedang berusaha keluar dari Mekah dan meminta pertolongan kepada Allah Swt
dari kezaliman penduduknya
4. Untuk menegakkan kebenaran

Artinya: Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan
mereka mencerca agamamu, Maka perangilah pemimpin-pemimpinorang-orang
kafir itu, karena Sesungguhnya mereka itu adalah orangorang (yang tidak dapat
dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti.(QS AT-TAUBAH:12)
 
JIHAD ZAMAN NOW

https://www.youtube.com/watch?v=B1TtFNiBFkE&t=63s
SYUHADA
Apa itu syuhada ?

“Mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh
Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-
orang saleh. Dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. Al Nisaa: 69)
 
Maksud syuhada' pada ayat di atas, sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh
Abdurrahman al Sa'di, adalah orang-orang yang berperang fi sabilillah untuk
meninggikan kalimat Allah, lalu mereka terbunuh.

https
://www.voa-islam.com/read/jihad/2010/03/15/3894/jika-para-syuhada-tidak-matidi-manakah-arwah-merek
a/;

Anda mungkin juga menyukai