ANGGOTA KELOMPOK :
SOFA
NISA SRI HUSNA RAHMA AULIA
SALSABILA
Pengertian Idealisme
Menurut Reese (1980:243) dalam buku filsafat umum (Prof. Dr. Ahmad Tafsir, 2003) meringkasakan beberapa
tipe filsafat idealisme, yaitu sebagai berikut :
1. Schelling menamakan idealisme Fitche adalah idealisme subjektif karena bagi Fichte dunia adalah tempat
pemahaman subjek.
2. Schelling menyebut filosofinya pada tahap tengah dari idealisme objektif pengembangan pemikirannya
karena dia percaya bahwa alam hanyalah "kecerdasan yang terlihat“.
3. Hegel dapat menerima pembagian menjadi idealisme subjektif dan idealisme objektif. Dari sini ia
mengembangkan filosofi tesis-antitesisnya dan menciptakan cara berpikirnya sendiri yang disebutnya
idealisme absolut sebagai sintesa tertinggi melawan idealisme subjektif (tesis) dan idealisme objektif
(antitesis). Karena Hegel menghadirkan idealisme absolut, banyak filsuf mulai menekankan gagasan mereka
tentang yang absolut.
Tipe-Tipe Filsafat Idealisme
1. Idealisme Subjektif. Bagi seorang Idealisme subyektif diwakili oleh George Berkeley (1685-1753), filsuf
Irlandia; dia lebih suka menyebut filosofinya immaterialisme. Berkeley hanya memiliki makna dan
pemikiran. Dia mengatakan ide itu ada dan pikiran merasakannya.
2. Idealisme Objektif. Menurut idealisme objektif segala sesuatu baik yang ada di alam atau masyarakat
luas adalah hasil dari ciptaan ide universal.
3. Idealisme Personal atau Personalisme. Personalisme muncul sebagai protes terhadap materialisme
mekanik dan idealisme monistik. Bagi seorang personalis, realitas dasar itu bukannya pemikiran
yang abstrak atau proses pemikiran yang khusus, akan tetapi seseorang. suatu jiwa atau seorang
pemikir. Realitas itu termasuk dalam personalitas yang sadar. Jiwa (self) adalah satuan kehidupan
yang tak dapat diperkecil lagi, dan hanya dapat dibagi dengan cara abstraksi yang palsu. Kelompok
personalis berpendapat bahwa perkembangan terakhir dalam sains modern, termasuk di dalamnya
formulasi teori relativitas dan pengakuan yang solalu bertambah terhadap "tempat berpijaknya si
pengamat", telah memperkuat sikap mereka.
Tokoh-Tokoh Aliran Idealisme Beserta Pemikirannya
1. Plato
Ide adalah inti fundamental dari semua filsafat yang diajarkan oleh Plato. Ia menganggap bahwa ide adalah sesuatu yang objektif,
keberadaan ide terpisah dari subjek yang berpikir. Gagasan tidak muncul dari pemikiran individu, tetapi pemikiran bergantung pada
gagasan.
2. Fitche
Johan Gottlieb Fichte adalah seorang filsuf Jerman. Ia belajar teologi di Jena (1780-1788 M). 1810-1812 M ia menjadi rektor
Universitas Berlin Filosofinya disebut "Wissenschaftslehre". Hal paling sederhana dalam pemikiran Fichte: Manusia mempersepsikan
objek dengan indranya.
3. Schelling
Friedrich Wilhelm Joseph Schelling (1775-1854). Juga seorang filsuf yang mengikuti aliran idealisme. Pemikiran Schelling tercermin
dalam teorinya tentang alam yang absolut. Dalam diri absolutnya terdapat aktivitas identifikasi yang terus-menerus yang abadi.
4. Hegel (1770-1831)
Georg Wilhelm Friedrich Hegel dikenal sebagai filsuf yang menggunakan dialektika sebagai metode filsafat. Menurut Hegel,
dialektika adalah dua hal yang saling berhadapan dan kemudian mendamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (kesepakatan), antitesis
(negasi) dan sintesis (kesatuan kontradiksi).
5. Immanuel Kant (1724 – 1808)
Menurut Kant, semua pengetahuan berasal dari pengalaman, tetapi tidak semuanya dari pengalaman. Objek eksternal ditangkap oleh
indera, tetapi akal mengatur materi yang diperoleh dari pengalaman itu.
6. Al-Ghazali
Al-Ghazali termasuk kelompok sufi yang sangat mementingkan pendidikan, karena pendidikan menentukan cara hidup dan berpikir
manusia. Mengenai pendidikan, Al-Ghazali mencoba memahami empirisme. Ini sebagian karena dia sangat menekankan dampak
pendidikan pada siswa.
Implikasi Idealisme terhadap Pendidikan
1.Tujuan pendidikan
Deskripsi tujuan untuk membangkitkan idealisme dalam kehidupan sehari-hari dengan kodrat manusia
sebagai makhluk yang mengagungkan ide ketuhanan universal, sehingga pendidikan dapat membangkitkan dan
memajukan hakekat kebajikan hidup, untuk selalu menjaga keharmonisan.
2. Kurikulum Pendidikan
Kurikulum idealisme memberikan muatan mata pelajaran yang seimbang antara pengembangan kemampuan
rasional atau intelek atau kecerdasan.
3. Strategi dan metode reproduksidan keterampilannya.
a) Peran guru
Pemikiran idealistik filosofis, yang menganggap siswa sebagai makhluk spiritual dengan segala kelebihan
dan kekurangannya, sehingga guru selalu berusaha untuk lebih memahami kondisi siswa melalui
pendekatan individual, menjadi pribadi yang komunikatif dan mengembangkan sikap demokratis
dilakukan oleh seorang guru profesional.
b) Peran siswa
Untuk aliran idealisme, siswa adalah unik, mereka memiliki karakteristik pribadi mereka sendiri terhadap
roh, oleh karena itu perilaku mereka merupakan ekspresi dari keyakinan mereka sebagai pusat utama
pengalaman pribadi mereka dengan roh dan sebagai bagian dari alam. Siswa adalah faktor utama
pendidikan, mereka menjadi orang yang kompeten tergantung pada kualitas guru dan kualitas infrastruktur
yang disediakan.
Aplikasi dalam Pendidikan