• Metafisika
• Filsafat hakikat atau ontologi, yang membicarakan watak realitas
1 tertinggi
Diri
manusia Kehidupan etik alam
(mikro)
• Nilai kebaikan dipandang dari sudut Diri
Absolut, ketika manusia dapat
menyelaraskan diri dan mampu
mengejewantahkan diri dengan Yang
Absolut (sebagai sumber etik), maka
kehidupan etik telah diperolehnya.
• Nilai etik itu sendiri merupakan sesuatu
yang mutlak, abadi, tidak berubah, dan
bersifat universal.
IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN
FILSAFAT PENDIDIKAN
Hubungan keharmonisan
bukan insidental
1. Filsafat pendidikan realisme
2. Filsafat pendidikan pragmatisme
3. Filsafat pendidikan idealisme
Ontologi filsafat pendidikan idealisme
• Kenyataan dan kebenaran itu pada hakikatnya
adalah ide-ide atau hal-hal yang berkualitas
spiritual. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu
ditinjau pada peserta didik adalah pemahaman
sebagai mahluk spiritual dan mempunyai kehidupan
yang idealistik.
• Pendidikan bertujuan untuk membimbing peserta
didik menjadi mahluk yang berkepribadian, bermoral
serta mencita-citakan segala hal yang sebaik baik
dan bertaraf tinggi.
Epistimologi filsafat pendidikan idealisme
• Pengetahuan hendaknya bersifat ideal dan
spiritual yang dapat menuntun kehidupan
manusia pada kehidupan yang lebih mulia.
• Pengetahuan tidak semata-mata terikat
pada hal-hal fisik, tetapi mengutamakan
yang bersifat spiritual.
Aksiologi filsafat pendidikan idealisme
• Menempatkan nilai pada dataran yang
bersifat tetap dan idealistik. Artinya
pendidikan hendaknya tidak menjadikan
peserta didik tidak terombang ambing oleh
sesuatu yang bersifat relatif atau temporer
Implikasi Filsafat Pendidikan Realisme
1. Peserta didik
Peserta didik dipandang sebagai suatu mikrokosmik
yang berada dalam proses “becoming” menjadi lebih
mirip dengan Diri Absolut.
Aspek yang paling penting dari peserta didik adalah
inteleknya yang merupakan akan pikir mikrokosmik.
Usaha pendidikan diarahkan pada dataran akar pikir,
karena pengetahuan yang benar dapat dicapai hanya
melalui akal pikir.
Para idealis cenderung meliha peserta didik sebagai
individu yang mempunya nilai-nilai moralitas.
2. Pendidik (Guru)
Guru sebagai contoh hidup dari apa yang kelak bisa
dicapainya.
Guru berada pada posisi yang lebih dekat dengan yang
Absolut dibandingkan murid, karena ia mempunyai
pengetahuan yang lebih tentang dunia.
Ia mempunyai pengetahuan yang lebih tentang realitas
sehingga ia mampu bertindak sebagai perantara antara
diri anak didik dengan diri yang Absolut.
Peran guru adalah menjangkau pengetahuan tentang
realitas dan menjadi teladan keluhuran etis.
Ia adalah pola panutan bagi para murid untuk diikuti baik
dalam kehidupan intelektual maupun sosial
GURU
• गुरू
Gu = kegelapan
Ru = menghancurkan
• Digugu lan ditiru
• No Teacher no Education
• Teacher is the heart of education
• Perpustakaan mini yang menarik
• Pendidik profesional (UUGD Pasal 1)
• Menurut aliran (mazhab) idealisme, guru harus
memiliki beberapa syarat:
– Mewujudkan budaya dan realitas dalam diri anak
didik
– Menguasai kepribadian manusia
– Ahli dalam proses pembelajaran
– Bergaul secara wajar dengan anak didik
– Membangkitkan hasrat anak didik untuk belajar
– Sadar bahwa manfaat secara moral dari pengajaran
terletak pada tuuan yang dapat menyempurnakan
manusia,
– Mengupayakan lahirnya lagi budaya dari setiap
generasi
3. Kurikulum
Materi pembelajaran (subject matter) idealisme
dapat dilihat dari sudut pandang epistemologi. Jika
kebenaran adalah ide, gagasan, maka kurikulum
harus disusun seputar kajian yang mengantar
peserta didik bergelut langsung dengan ide dan
gagasan.
Kurikulum menekankan pada pandangan
“humanitas”.
Kurikulum merupakan organ materi intelektual atau
disiplin keilmuan yang bersifat ideal dan konseptual.
Sistem konseptual yang bervariasi tersebut
menjelaskan dan didasarkan pada manifestasi
khusus dari yang Absolut
4. Metode Pengajaran
Kata-kata yang tertulis maupun yang terucap
merupakan metode yang digunakan oleh penganut
idealisme
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode
pengajaran dalam pandangan idealisme salah
satunya adalah penyampaian materi melalui uraian
kata-kata, sehingga materi yang diberikan ke
peserta didik terkesan verbal dan abstrak.
Idealisme kurang punya gairah untuk melakukan
kajian-kajian yang langsung bersentuhan langsung
dengan objek fisik, karena dalam pandangannya
kegiatan tersebut berkaitan dengan bayang-
banyang inderawi daripada realitas puncak
5. Tujuan Pendidikan
Mendorong anak didik untuk mencari kebenaran.
Mencari kebenaran dan hidup dalam kebenaran
berarti anak pertama kali harus mengetahu
kebenaran tersebut.
Pendidikan idealisme mempunyai tujuan merubah
pribadi untuk menuju Tuhan, bersikap benar dan
baik.
Lembaga pendidikan harus membekali
pengetahuan, teori-teori dan konsep-konsep tanpa
harus memperhitungkan tuntutan dunia praktis
(kerja dan industri).
Kalau anak itu menguasai berbagai pengetahauan
maka mereka tidak akan kesulitan menghadapi
hidup.
Penutup
• Idealisme adalah suatu aliran filsafat yang
berpandangan bahwa dunia ide dan gagasan
merupakan hakikat dari realitas.
• Realitas sessungguhnya tidak terdapat pada objek
materi, tetapi terdapat dalam alam pikiran ide.
• Tetap mengakui adanya materi, tetapi yang utama
adalah dunia ide, karena ide terlebih dahulu ada
sebelum materi.
• Bangunan filsafat idealisme membentuk sebuah
pemahaman bahwa pendidikan dikonstruk berdasarkan
ide-ide yang bersifat abstrak yang lebih mengedepankan
akal pikiran dan moral.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIAN ANDA
semoga Bermanfaat