Anda di halaman 1dari 64

BASIC SAFETY

TRAINING
1. PENDAHULUAN

 Didalam pembuatan laporan kecelakaan dan


penyusunan statistic kecelakaan perlu digunakan
pengertian atau istilah yang sama yang berkaitan
dengan kecelakaan kerja sehingga tidak terjadi
kesimpangsiuran. Kalau kita mempelajari criteria/
standar statistic kecelakaan yang dibuat ILO
(Intenational Labour Office), ANSI ( American
National Standard institute) maupun berbagai
Negara yang maju, terdapat pemberdayaan
standar yang digunakan. Di Indonesia, statistic
kecelakaan telah dikeluarkan pada tahun 1989
yaitu Standar Nasional Indonesia(SNI)- 1716.
Pengertian
 Statistic adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari metode pengumpulan, penyajian,
pengolahan data sehingga dapat diambil suatu
kesimpulan.
 Statistic kecelakaan adalah statistic yang memuat
informasi lengkap tentang kecelakaan.
 Statistic kecelakaan kerja adalah statistic yang
memuat informasi lengkap tentang kecelakaan
kerja. Tujuannya adalah menciptakan metode
praktis dan seragam untuk pendataan dan
pengukuran kecelakaan kerja.
2. PROSES TERJADINYA KECELAKAAN

 Salah satu akibat sampingan dari


perkembangan teknologi yang merugikan
terwujud dalam bentuk kecelakaan. Karena
sifat kecelakaan adalah merugikan, oleh
karena itu harus dicegah. Timbulnya suatu
pertanyaan “ apakah kecelakaan dapat
dicegah?” bila diamati dengan seksama,
bahwa setiap kecelakaan itu pasti ada
penyebabnya maka kecelakaan dapat
dicegah.
3.PENGERTIAN KECELAKAAN DAN KEJADIAN
BERBAHAYA
 Merujuk pada PEMENAKER No. 3/ Men/ 1998 :
1. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
2. Kejadian berbahaya yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja atau penyakit kerja kecuali kebakaran,
peledakkan, dan bahaya pembuangan limbah.
 Merujuk pada ILCI ( International Loss Control Institute)
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan
atau direncanakan yang dapat mengakibatkan kerugian
baik terhadap manusianya, harta benda maupun
produksi.
4. FENOMENA GUNUNG ES.
5. STUDI RATIO KECELAKAAN

1 Kecelakaan Berat
1 1
10 Kecelakaan Ringan
10
10
30 Kerusakan Barang
30

30 600 Nyaris Celaka


60 0

60
0
6. EFEK DOMINO
LIMA FAKTOR URUTAN TERJADINYA KECELAKAAN :
Program tak Cedera
Memadai Faktor Kejadian Kematian
Manusia Yang tak
Standar tak Tindakan Diinginkan Kerusakan
Memadai Faktor Dan kondisi Yang dapat Harta
Pekerjaan Tak aman Menimbulkan Benda
Pelaksanaan Kerugian
Tak memadai Penurunan
Profit

K N
EN R TA G
IA
EM BE LA N RU
AJ M E JA KO KE
AN SU G
M
PENYEBAB LANGSUNG

MANUSIA-BARANG
PENYEBAB DASAR
KURANG KENDALI

INSIDEN
ISO & OHSAS
1. SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
Pendahuluan

 ISO 9000 Series : Sistem Manajemen Mutu


1. 1980-an : ISO/TC 176 merumuskan Standar Sistem
pertama --- menstandarkan aspek manajemen
organisasi ISO 9000
2. Standar yang sangat populer dan paling berhasil.
Standar ini telah diadopsi dan diakui seluruh dunia
karena memberi nilai tambah terhadap program
manajemen mutu organisasi.
3. Kesuksesan ISO 9000 menambah keyakinan ISO
untuk mengembangkan standar sistem lainnya.
(Cascio et.al,1996) ---- ISO 14000, ISO 22000, dsb
SISTEM MANAJEMEN MUTU

 Sistem Manajemen – Kegiatan terkoordinasi


untuk mengarahkan dan mengendalikan
organisasi dalam hubungannya dengan mutu
 Sistem Manajemen Mutu – Sistem manajemen

untuk mengendalikan dan mengarahkan


organisasi dalam hubungannya dengan mutu.
 
APA MANFAAT STANDARISASI

1. Memberikan kepastian kepada strategic partner yang


akan dijadikan aliansi dalam bisnis
2. Memberikan kepastian kepada pelanggan bahwa produk
yang dibuat telah memperhatikan aspek mutu, K3L dan
keamanan.
3. Alat bantu untuk menghasilkan produk yang konsisten
4. Alat bantu organisasi dalam mengkomunikasikan dan
mengkoordinasikan persyaratan pelanggan.
5. Memudahkan dalam merencanakan, mengendalikan dan
mengevaluasi proses pekerjaan yang ada dalam
organisasi.
6. Efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya
7. Image perusahaan
Bagian 2 :
APAKAH ISO

 International Organization for Standardization


(ISO) yang berpusat di Geneva
 Bertugas menyediakan dan mempromosikan
standar- standar internasional untuk mendukung
system perdagangan bebas
 Lebih dari 13.544 standar telah dipublikasi,
mayoritas standar teknis
 Ada 2 (dua) standar manajemen yang telah
banyak diterapkan di berbagai negara di dunia,
pada organisasi penghasil produk/jasa, yaitu: ISO
9000 – Mutu dan ISO 14000 – Lingkungan
KOMPONEN STANDAR ISO

1. ISO 9000:2000 KAMUS ISTILAH DALAM ISO


STANDAR MANAJEMEN MUTU (SMM=QMS)
2. ISO 9001:2008 PERSYARATAN2 ISO
3. ISO 9004:2005 PERBAIKAN KUALITAS
4. ISO 10000 SERI PETUNJUK PENERAPAN
STANDAR ISO
5. ISO 14000 SERI SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
6. ISO 18000 SERI SISTEM MANAJEMEN K3
FAKTA TENTANG ISO 9000

1. Telah Diimplementasikan di lebih dari 175


negara dengan lebih dari satu juta perusahaan
telah teregistrasi.
2. Peningkatan kepuasan pelanggan dan
peningkatan permintaan pelanggan dilaporkan
85% dari organisasi yang telah disertifikasi
(riset dari Dun & Bradstreet).
3. 95% melaporkan keuntungan2 internal seperti
kesadaran karyawan yang lebih baik, efisiensi
operasional meningkat, biaya akibat
pemborosan (reject, waste, scrap) berkurang.
BAGIAN 3
PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
(Quality Management System Principle)

 Prinsip manajemen mutu adalah suatu aturan


atau keyakinan komprehensif dan fundamental,
untuk mengarahkan dan mengoperasikan
organisasi, yang dimaksudkan pada
penyempurnaan kinerja secara terus menerus
untuk jangka panjang dengan memfokuskan
pada pelanggan serta memenuhi kebutuhan
semua pihak “stakeholder” (pelanggan, pemilik,
karyawan, pemasok dan lingkungan
masyarakat)
8 PRINSIP ISO-9001:2000

1. Fokus kepada pelanggan


2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan karyawan
4. Pendekatan proses
5. Pengidentifikasian sistem pada manajemen
6. Penyempurnaan terus menerus
7. Pendekatan faktual untuk pembuatan
keputusan
8. Hubungan pemasok saling menguntungkan
PENGENALAN OHSAS 18001 : 2007
System manajemen keselamatan kerja

 ARTI MANAJEMEN;
 Dalam area bisnis atau aktivitas dalam suatu organisasi
adalah tindakan2 untuk menyatukan orang bersama sama
untuk mencapai harapan dan tujuan yang diinginkan.
Manajemen biasanya mengandung unsur2 PLANNING,
ORGANIZING, STAFFING, LEADING (or DIRECTING), dan
CONTROLLING suatu organisasi atau usaha2 lainnya untuk
mencapai suatu maksud atau tujuan.
ARTI SISTEM MANAJEMEN
 STANDAR adalah suatu dokumen yang
dipublikasikan yang berisi spesifikasi2 teknis
atau kriteria2 khusus lainnya yang didesain
untuk digunakan dengan konsisten sebagai
aturan, petunjuk atau definisi.
LATAR BELAKANG OHSAS
1. Pada jaman PERBUDAKAN belum ada K3 !!!
2. Ketika Revolusi Industri, dimana banyak tenaga manusia
digunakan, banyak terjadi kecelakaan kerja. Dikarenakan,
jumlah jam kerja yang kadang2 mencapai 16 jam sehari dan
anak anak dibawah sepuluh tahun masih dipekerjakan, dan
banyak pekerja berdiri non stop selama bekerja. Akhirnya
banyak upaya dicari untuk menguranginya (Abad ke 19)
3. Pada tahun 1802, Undang2 yg pertama keluar namun baru
disempurnakan hingga tahun 1844 (di Eropah). Sedangkan
di Amerika Serikat baru keluar ditahun 1877 dimulai dari
negara bagian Massachusetts.
4. Namun hingga tahun 1970 an, kesadaran akan K3 baru
benar benar dijalankan
5. OHSAS dimulai pada tahun 1999
6. SMK3 dimulai tahun 1996 dengan kepmenaker no. 5 th
1996
 
APA ITU OHSAS 18001?

1. Singkatan dari OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY ASSESSMENT


SERIES
2. OHSAS dikembangkan untuk dapat dipakai mengembangkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari
organisasi2 dan perusahaan diseluruh
3. OHSAS 18001 adalah spesifikasi sertifikasi terbaru untuk SMK3.
Didasarkan pada BS 8800 dan Regulasi Manajemen di UK tahun
1992.
4. OHSAS 18001 adalah sebuah spesifikasi audit/sertifikasi dan
bukan persyaratan legislatif (hukum/undang2) ataupun petunjuk
untuk implementasi (petunjuk untuk implementasi adalah OHSAS
18002)
5. Model yang diakui secarainternasional untuk Sistem Manajemen K3
6. Menyanggupkan organisasi untuk mengontrol resiko K3 dan
memperbaiki performanya.
7. Spesifikasi diminta untuk melaksanakan K3 lebih daripada produk
dan layanan K3.
KENAPA OHSAS 18001 DIKEMBANGKAN?

 Sebagai tanggapan dari customer yang


menginginkan suatu standar SMK3 yang
diakui dan kredibel
 Kebutuhan akan SMK3 yang dapat diaudit dan

disertifikasi dan diakui secara internasional


DARIMANA OHSAS BERASAL?

 13 organisasi dari seluruh dunia yang


membantu dalam pengembangan OHSAS ini
antara lain dari Spain, Malaysia, United
Kingdom and several other European
standards organizations dan mengadopsi
standar serupa dari beberapa negara lalu
digodok, dikaji sehingga menghasilkan
suatu standar yang kredibel dan diakui
secara internasional
 
APA ITU OHSAS 18000

 Dipublikasikan pada April 1996 oleh British


Standards Institution
 Pada mulanya bukanlah sebuah standar
formal dan resmi dan bukanlah sebuah
kewajiban, tetapi hanyalah pilihan dan
sukarela atas kesadaran masing2
organisasi/perusahaan
DEFINISI

  Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OH&S)


 Kondisi dan faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
karyawan, pekerja, kontraktor, pengunjung dan adanya orang lain
ditempat kerja

 Sistem Managemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja


(OH&S Management System).
◦ Bagian dari keseluruhan sistem managemen yang memudahkan
pengelolaan terhadap resiko kesehatan dan keselamatan kerja
yang digabungkan dengan bisnis Perusahaan. Ini mencakup
struktur organisasi, aktifitas perencanaan, tanggung jawab,
petunjuk, prosedur, proses dan sumber daya untuk
pengembangan, penerapan, pencapaian dan peninjauan
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan.
UNTUK MENCAPAI SERTIFIKASI OHSAS 18001

1. Komitmen dan keterlibatan Top Managemen


2. Penggunaan pengujian resiko yang baik
sebagai ukuran proaktif
3. Fokus pada kinerja dan penyempurnaan
sistem , tidak hanya kesesuaian terhadap
persyaratan legal
4. Merupakan sistem interkoneksi terintegrasi
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
PENDAHULUAN

Prosedur lengkap yang berhubungan dengan


mengenali suatu bahaya, mengukur resiko dan me-
manage nya dengan menerapkan langkah-langkah
pengendalian, dan meninjau ulang hasil-hasilnya
adalah berupa usaha utama dari suatu program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja .
 Standard Operating Procedure versus Job Safety
Analysis
◦ SOP adalah langkah- langkah baku dalam melaksanakan
suatu tugas yang dikerjakan…
◦ JSA adalah cara menganalisa bahaya pada langkah -
langkah tugas yang dikerjakan…
DEFINISI
Apakah arti JSA itu?
 Suatuteknik yang dipakai untuk
menganalisa suatu pekerjaan secara
sistematis untuk bisa mengenali
bahaya di setiap langkahnya sehingga
bisa dikembangkan solusi untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
Untuk Pekerjaan yang bagaimana JSA DIBUAT?

 Untuk Pekerjaan (tugas) yang berpotensi kecelakaan tinggi:


 Pekerjaan baru, pekerjaan non rutin, pekerjaan yang
berubah
 Tingkat kekerapan tinggi (sering terjadi)
 Tingkat keparahannya tinggi (kalau terjadi pasti serius)
 Pekerjaan yang belum punya SOP atau langkah
berbayanya tidak tertanggulangi dengan SOP yang ada
Siapa yang paling tepat membuat JSA?

 YANG PALING TEPAT UNTUK MEMBUAT JSA ADALAH


PENGAWAS
Karena :
◦ Paling menguasai pekerjaan atau tugas itu
◦ Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan
anak buahnya
◦ Mempunyai catatan lengkap tentang kecelakaan dan near-
miss
◦ Menguasai prosedur dan peraturan kerja
METODE ANALISA JSA

• Metode observasi (pengamatan) langsung


dan diskusi

• Wawancara dan diskusi


MANFAAT JSA
1. JSA terbukti telah menjadi salah satu program
pencegahan kecelakaan yang efektif.
2. Pembuatan JSA bisa dilakukan di level
pengawas dan dengan melibatkan karyawan.
3. Bisa menjadi bahan training atau meeting
dengan karyawan
4. Menjadi pedoman karyawan melakukan
pekerjaan dengan benar
5. Bisa menjadi acuan pada waktu investigasi
kecelakaan
SAFETY OFFICER

 SafetyOfficer Sebagai Atasan dari beberapa


safety inspector, dimana bertugas untuk
menjamin bahwa seluruh kegiatan operasi
dan pemeliharaan diseluruh fasilitas
perusahaan dilakukan dengan cara selamat
Ergonomi sangat berkaitan dengan
keselamatan (K3) dan salah satu profesi di
bidang keselamatan adalah safety officer
Safety Officer
Safety officer merupakan salah satu profesi
yang tepat bagi seorang ergonom atau
orang-orang yang memiliki latar belakang
pendidikan di bidang tertentu.
Biasanya Safety officer berada di bawah divisi
HSE (Health, Safety, Environment) atau ada
yang menyebutnya dibalik-balik seperti SHE,
HES, atau EHS.
TUGAS SAFETY OFFICER
 Tugas safety officer meliputi perencanaan,
pengorganisasian dan pelaksanaan program
keselamatan sesuai dengan standar-standar
yang telah ditetapkan.
Tanggung Jawab Safety Officer
 Mencegah bahaya, kecelakaan dan
bahaya keselamatan dalam suatu area
kerja tertentu, seperti di pabrik,
tambang, rumah sakit atau lingkungan
lainnya (terutama di industri seperti
manufaktur, tambang, konstruksi,
minyak & gas dsb)
Elemen pekerjaan seorang safety officer
a) Menafsirkan dan mengevaluasi kepatuhan terhadap standar
atau kode keamanan
b) Mengembangkan, merekomendasikan dan melaksanakan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
c) Meninjau segala proses yang ada seperti proses atau aliran
produksi baru atau konstruksi baru atau yang sudah ada
untuk memastikan kepatuhan dengan kode atau standar
keselamatan
d) Berkoordinasi dengan insinyur atau arsitek atau tim
lainnya untuk membahas tindakan pencegahan untuk
keselamatan
e) Pemantauan program inspeksi keselamatan
f) Pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja
g) Memastikan registrasi dan lisensi yang berkitan dengan
keselamatan termaintain, dan mengembangkan program
pendidikan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja
HYDROGEN SULFIDE (H2S)
SUMBER - H2S

◦ GAS PLANT, REFINERIES, PETRO-CHEMICAL


PLANT, SULFUR RECOVERY PLANT.
◦ TAMBANG BAWAH TANAH
◦ MOBIL TANGKI
◦ SUMUR MINYAK & GAS, KAMAR BATERAI
◦ SEPTIC TANK, GORONG-GORONG
◦ LABORATORI KOMERSIAL
◦ PABRIK PULP & KERTAS
◦ JALUR PIPA MINYAK
• NAMA LAIN - H2S
◦ SOUR GAS
◦ SEWER GAS
◦ STINK DAMP
◦ SULFURETTED HYDROGEN

 SUMBER PROSES ALAMI - H2S


◦ AKTIVITAS DEKOMPOSISI BAKTERIA PADA
BAHAN-BAHAN ORGANIK DAN/ATAU
TUMBUHAN YANG MATI.
SIFAT-SIFAT FISIK H2S

 TLV 10 ppm, STEL 15 ppm, CEILING > 1000 ppm.


 TITIK DIDIH -600 C
 SUHU NYALA SENDIRI 2600 C
 LEL 4.3 % DAN UEL 46 % VOLUME DI DALAM UDARA
 REAKTIF DENGAN OKSIGEN, ASAM DAN TIDAK BERWARNA
 BAU TELUR BUSUK PADA KONSENTRASI RENDAH
 BEART MOLEKUL 34
 LEBIH BERAT DARI UDARA AMBIENT 1,152
 BENTUK GAS PADA SUHU AMBIEN
 BENTUK PADA SUHU -61,80 C
 SANGAT TOXIC & KOROSIF PADA KONSENTRASI SEDANG DAN
TINGGI.
 MUDAH TERBAKAR DAN MELEDAK
EFEK KONSENTRASI H2S

1. 0,13 ppm : KONSENTRASI DAPAT TERCIUM


2. 4.60 ppm : BAU KHAS TELUR BUSUK
3. 10 ppm : IRITASI PADA MATA
4. 27 ppm : BAU TELUR BUSUK YANG MENYENGAT
5. 100 ppm : BATUK, IRITASI MATA, HILANG INDRA PENCIUMAN
SETELAH 2 – 15 MENIT
6. 200 – 300 ppm: MATA MEMBENGKAK, IRITASI SALURAN
PERNAFASAN SETELAH TERPAJAN SELAMA 1 JAM
7. 500 -700 ppm : HILANG KESADARAN, KEMUNGKINAN KEMATIAN
DALAM WAKTU 30 SAMPAI 60 MENIT
8. 700 – 1000 ppm: CEPAT TIDAK SADAR, NAFAS BERHENTI DAN MATI
9. 1000 – 2000 ppm: TIBA-TIBA TIDAK SADAR, NAFAS BERHENTI DAN
KEMATIAN, WALAUPUN KORBAN DIPINDAHKAN KE UDARA SEGAR.
EFEK AKUT

 IRITASI KULIT
 SAKIT PERUT MENDADAK
 HILANG NAFSU MAKAN
 SAKIT KEPALA
 LEMAH
 RASA TERBAKAR DI MATA DAN TENGGOROKAN
 HIDUNG DAN TENGGOROKAN KERING
 DISORIENTASI
 BATUK
 PUSING
 HILANG KESADARAN
 KEMATIAN
RESPON UTAMA BAHAYA H2S

 ALARAM
 EVAKUASI
 PEMERIKSAAN
 PROTEKSI
 RESCUE
 PERTOLONGAN PERTAMA
 RESPON MEDIS (PENGOBATAN)
DEFINISI DITEKSI GAS

 ADALAH PEMERIKSAAN GAS-GAS BERBAHAYA YANG


ADA DILINGKUNGAN KERJA, DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT DITEKSI GAS, YANG
HASILNYA DIGUNAKAN UNTUK MELINDUNGI
PEKERJA DARI POTENSI BAHAYA DALAM
MELAKUKAN PEKERJAAN DILINGKUNGAN TERSEBUT.
TUJUAN DAN OBJEKTIF GAS DETECTING

 UNTUK MENGETAHUI LINGKUNGAN KERJA YANG


AMAN DARI GAS-GAS YANG DAPAT
MENGAKIBATKAN KERACUNAN, KECELAKAAN ATAU
KEMATIAN.
 MELAKUKAN PEMERIKSAAN GAS-GAS BERBAHAYA

YANG ADA DITEMPAT KERJA.


 ANALISA GAS-GAS YANG ADA, DAN CARA

PENCEGAHAN BAHAYA YANG DAPAT


DITIMBULKANNYA.
 PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI

DENGAN GAS-GAS YANG ADA DAN POTENSI BAHAYA


TERHADAP PEKERJA.
FOOD SAFETY
FOOD SAFETY

 Instruksi Menaker No: Ins 01/Men/1988 tentang Peningkatan


Pengawasan dan penertiban pengadaan kantin dan toilet di
perusahaan.
 Isi: agar jajaran Depnaker mengadakan penelitian terhadap

penyediaan toilet, kantin dan ruang makan yang sesuai dengan


syarat-syarat kesehatan.
 Instruksi Menaker No : Ins 03/M/BW/1999 tentang: Pengawasan

Terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja.


 Isi:

◦ Mempertegas kembali instruksi Menaker 01/Men/1988 diatas;


◦ Lampiran tentang format laporan hasil pemeriksaan perusahaan
Jasaboga yang terdiri atas
 Persyaratan tenaga kerja
 Persyaratan kesehatan bahan dan penyimpanan
 Sanitasi lingkungan dan fasilitas pengolahan.
 KESIMPULAN:
 Duamacam peraturan tingkat
menteri yang mengikat dan
sebaiknya dipelajari:
◦ Menaker:Ins 03/M/BW/1999 tentang:
Pengawasan terhadap pengelolaan
makanan di tempat kerja.
◦ Kepmenkes : 715/Menkes/SK/V/2003
tentang Persaratan Higiene Sanitasi
Jasaboga.
◦ Permen No. 1096/MENKES/PER/VI/2011
tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan

Higiene – Sanitasi
◦ Higiene upaya kesehatan dengan memelihara
kebersihan individu pelakunya; Sanitasi,
memelihara kebersihan lingkungannya.
◦ Prinsip dasar: Kesehatan, Kebersihan dan
Keamanan.
◦ Tujuan: menghasilkan makanan yang bersih, sehat,
aman dan bermanfaat serta tahan lama.
Tujuan
 Umum
◦ Menciptakan layanan jasaboga yang sehat dan
aman
 Khusus
◦ Mampu mengidentifikasi kontaminan yang mungkin
mencemari makanan
◦ Mampu mengenali tanda-tanda foodborne illness
◦ Mampu melakukan pencegahan-pencegahan umum
foodborne illness
Penyehatan Makanan

 Upaya untuk mengendalikan faktor-faktor


tempat, peralatan, orang dan makanan
yang mungkin menimbulkan gangguan
kesehatan atau keracunan makanan.
 Empat aspek penting penyehatan:

◦ Kontaminasi;
◦ Keracunan;
◦ Pembusukan;
◦ Pemalsuan.
Di Mana Bisa Terjadi Pencemaran?
 Kontaminasi atau pencemaran adalah
masuknya benda asing ke dalam makanan
atau bahan makanan
 Di setiap titik proses penyediaan makanan

bisa terjadi pencemaran, mulai dari


penyediaan bahan mentah, penyimpanan
bahan baku, bahkan hingga saat penyajian
 Kontaminan dapat digolongkan empat
macam:
◦ Mikroba dan Parasit: bakteri, jamur, cacing,
dll.
◦ Bahan fisik: rambut, debu, tanah, kotoran,
dll;
◦ Bahan Kimiawi: pupuk, pestisida,
merkuri,cadmium,arsen,HCN, dll
◦ Bahan radioaktif.
 Terjadinya pencemaran:
◦ Langsung
◦ Pencemaran silang
Kontaminasi
 Kontaminasi atau pencemaran makanan

adalah masuknya zat asing ke dalam


makanan yang tidak dikehendaki yang
dapat digolongkan empat macam:
◦ Mikroba dan Parasit: bakteri, jamur, cacing, dll.
◦ Bahan fisik: rambut, debu, tanah, kotoran, dll;
◦ Bahan Kimiawi: pupuk, pestisida,
merkuri,cadmium,arsen,HCN, dll
◦ Bahan radioaktif.
 Terjadinya pencemaran:
◦ Langsung
◦ Pencemaran silang.
 THAWING (DEFROZE, PELUMERAN)
ADALAH PROSES PELUMERAN DARI BAHAN
MAKANAN BEKU (-180 C) SAMPAI PADA
KONDISI BAHAN MAKANAN (DAGING, AYAM,
IKAN) MENJADI SEPERTI KONDISI SEMULA
PADA SUHU YANG AMAN ( < 50 C)
 METODA PROSES THAWING
◦ CHILLER / REFRIGERATOR
◦ AIR DINGIN
◦ AIR PANAS
◦ MICROWAVE
Angka Kecukupan Gizi
 Tujuan
◦ Umum
 Membentuk Layanan Jasaboga yang Aman dan Sehat
◦ Khusus
 Mampu menghitung kebutuhan gizi bagi individu
Pendahuluan
 Bugar = Sehat Secara Keseluruhan, yang
mencakup aspek fisik, emosi dan mental
 Ketiganya saling berhubungan
 Gizi dan Aktivitas fisik adalah dasar dari

setiap aspek
Angka Kecukupan Gizi

◦ Merupakan jumlah asupan gizi sehari yang


disarankan
◦ Berdasarkan besaran tubuh, jenis kerja, serta
kondisi kesehatan orang
◦ Disusun menjadi menu berdasarkan jenis
kandungan masing-masing makanan yang
direncanakan
Pentingnya Gizi
 Anak & Remaja yang bergizi cukup
akan tumbuh dan berkembang lebih
baik
 Gizi yang baik akan memberikan
kemampuan intelektual yang lebih
baik
 Diet yang bergizi dan aktivitas fisik
yang sesuai dapat mengurangi resiko
gangguan kesehatan
Zat Gizi Dalam Makanan
 Ada 40 jenis yang tergabung dalam 6
kelompok utama:
◦ Karbohidrat : Sumber energi utama
◦ Lemak : Zat pembakar
◦ Protein : Zat Pembangun
◦ Vitamin :Pemicu reaksi kimiawi tubuh
◦ Mineral: Pemicu proses kimiawi tubuh
◦ Air : penghantar zat gizi lainnya dalam tubuh
Angka Kecukupan Gizi
(Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V, Jakarta, 1993)
 Kecukupan energi rata-rata secara nasional
pada tingkat konsumsi (per orang/hari) =
2.150 kkal
 Kecukupan energi rata-rata secara nasional
pada tingkat persediaan (per orang/hari) =
2.500 kkal
 Kecukupan protein rata-rata secara nasional
pada tingkat konsumsi (per orang/hari) =
46,2 gr
 Kecukupan protein rata-rata secara nasional
pada tingkat persediaan (per orang/hari) =
55 gr
INGAT !
 Tercukupinya gizi akan membantu
tercapainya hidup yang berkualitas
 Sesuaikan asupan gizi dengan aktivitas (Gizi

Berimbang )
 Kurangi konsumsi “Junk Food”
 Ingat “Piramida Makanan” sewaktu anda

makan !

Anda mungkin juga menyukai