Anda di halaman 1dari 11

Diagnosis keperawatan

Pasien Stroke sebagian


(KELOMPOK 4)
1. ARNI 21024
2. ANNA OLYFIA 21118
3. FITANIA NAWAL 21111
4.DIKE ANANDA 21033
5.RITA ARIK LESTIANA 21080
6. PUTRI WIDIYANINGSIH 21073
7. ARTALENA SIMATUPANG 21025
8. ERVINIA MARGARETHA 21038
9. SAIFUL ISLAM 21110
10. FINA AMELIASELFI YANDA PUTRI 21045
• Ny Ts usia 55 tahun, keluhan utama pasien masuk
RS adalah kelemahan anggota gerak sebelah kiri
secara tiba tiba saat pasien akan tidur, mual
muntah tidak ada, rasa pusing berputar +, muntah
-, bicara pelo +, tersedak +, meracau +, rivvayat
DM-, Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan
pasiem jarang memeriksakan diri. Rivvayat
stroke-, TD: 180/100 mmhg, klien mendapat diit
Kasus 2 1600 kalori cair, bising usus 13x/mnt, perkusi
timpani palpasi supel,, Disfagia derajat II
(disfonia, ngiler, dan batuk) hasil lab: albumin 3
mg/dl, kolesterol 150 mg/dl, trigliserida 78 (50-
150 mg/dl) HDL 45 (45-60 mg/dl), LDL 86 (50-
130 mg/dl), hasil elektrolit Normal. BB klien: 70
kg
Data Fokus

• Data Objektif
• Data subjektif • Kelemahan anggota gerak
• Pasien mengatakan anggota gerak sebelah kiri, bicara pelo
sebelah kiri lemah pda saat akan
tdur
• Pusing berputar
• Meracau / berbicara tidak karuan • px disfagia derajat II
• Pasien mengatakan pusing berputar” • Hipertensi, 180/100mmhg
• Pasien mengatakan pusing
Analisa data
DATA PROBLEM ETIOLOGI
Do : Kelemahan anggota gerak
sebelah kiri, bicara pelo
Ds : pasien mengatakan anggota
Gangguan mobilitas fisik penurunan kekuatan otot
gerak sebelah kiri lemah pda saat
akan tdur,Meracau / berbicara tidak
karuan
Do :Pusing berputar, px disfagia
derajat II
Risiko Jatuh Gangguan Keseimbangan
Ds : pasien mengatakan pusing
berputar-putar
Do : Hipertensi, 180/100mmhg Resiko perfusi miokard tidak
hipertensi
Ds : pasien mengatakan pusing efektif
• DX 1
Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan
kekuatan otot d/d Kelemahan anggota
gerak sebelah kiri
Diagnosis • DX 2
keperawatan Risiko Jatuh b/d Gangguan
Keseimbangan
• DX 3
Resiko perfusi miokard tidak efektif b/d
hipertensi
TUJUAN
Setelah dilakukan inervensi keperawatan selama 1×24 jam ,maka mobilitas fisik meningka dengan
kriteria hasil :
- Pergerakkan ekstermitas meningkat
- Kekuatan otot meningkat
- Rentang gerak meningkat
- Kaku sendi menurun
- Kelemahan fisik menurun
INTERVENSI DX 1

Dukungan ambulasi
O:
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnha
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulansi
T:
4. Fasilitasi aktivitas ambulansi dengan alat bantu
5. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik
6. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
E:
7. Anjurkan melakukan ambulandi dini
8. Ajarkan ambulansi sederhana yang harus dilakukan
TUJUAN

Setelah dilakuka tindakan intervensi keperawatan selama 1×24 jam maka tingkat jatuh
menurun dengan kriteria hasil :
- Jatuh dari tempat tidur menurun
- Jatuh saat berdiri menurun
- Jatuh saat duduk menurun
- Jatuh saat berjalan menurun
- Jatuh saat di kamar mandi menurun
INTERVENSI DX 2

Dx 2
Pencegahan jatuh
O:
1. Identifukasi faktor resiko jatuh
2. Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan
resiko jatuh
3. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke
kursi roda dan sebaliknya
T:
4. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam
kondisi terkunci
5. Pasang handrall tempat tidur
6. Gunakan alat bantu berjalan
7. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
E:
8. Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah
SETELAH DILAKUKAN ITERVENSI
KEPERAWATAN SELAMA 1×24 JAM MAKA
PERFUSI MIOKARD MENINGKAT DENGAN
KRITERIA HASIL :
• TEKANAN DARAH MEMBAIK
• DEYUT NADI RADIAL MEMBAIK
TUJUAN
DX 3
PEMANTAUAN TANDA VITAL
O:
1. MONITOR TEKANAN DARAH
2. MONITOR NADI
3.MONITOR PERNAFASAN
4.MONITOR SUHU TUBUH
INTERVENSI DX 3 T:
5.ATUR IIINTERVALPEMANTAUAN SESUAI
KONDISI PASIEN
6.DOKUMENTASIKAN HASIL
PEMANTAUAN
E:
7.JELASAKAN TUJUAN DAN PROSEDUR
PEMANTAUAN

Anda mungkin juga menyukai