0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan11 halaman
BAB ini membahas tentang asesmen alternatif yang meliputi hakikat, jenis, dan hubungannya dengan asesmen tradisional. Asesmen alternatif adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang pencapaian peserta didik melalui berbagai teknik seperti observasi, wawancara, dan portofolio. Asesmen ini bertujuan menilai peserta didik secara holistik, berbeda dengan asesmen tradisional yang hanya mengandalkan tes tul
BAB ini membahas tentang asesmen alternatif yang meliputi hakikat, jenis, dan hubungannya dengan asesmen tradisional. Asesmen alternatif adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang pencapaian peserta didik melalui berbagai teknik seperti observasi, wawancara, dan portofolio. Asesmen ini bertujuan menilai peserta didik secara holistik, berbeda dengan asesmen tradisional yang hanya mengandalkan tes tul
BAB ini membahas tentang asesmen alternatif yang meliputi hakikat, jenis, dan hubungannya dengan asesmen tradisional. Asesmen alternatif adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang pencapaian peserta didik melalui berbagai teknik seperti observasi, wawancara, dan portofolio. Asesmen ini bertujuan menilai peserta didik secara holistik, berbeda dengan asesmen tradisional yang hanya mengandalkan tes tul
Devi Ayu Lovita Sari Sebstiana Kegiye Urbana Pekei Jemiati Sani Soni Waine I. PENDAHULUAN BAB VII : ASESMEN ALTERNATIF
BAB INI TERDIRI DARI 7 SUB BAB:
• Hakikat Asesmen Alternatif
• Asesmen Otentik • Jenis-jenis Bentuk Penilaian dalam Asesmen Alternative Berdasarkan AlatPenilaian • Asesmen Portofolio • Wawancara • Observasi • Hubungan antara Asesmen Alternatif dengan Asesmen Tradisiona II.ASESMEN ALTERNATIF A. Hakikat Asesmen Alternatif
• Menurut Blaustein, et al. (dalam
Sudjana, 2008:45) “Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi itu”. • Metode Paper and pensil tes Disebut demikian karena metode inilah yang biasa digunakan oleh guru. B. Asesmen Otentik Asesmen otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah dikuasai dengan baik dan dicapai. 1. Tujuan dari asesmen otentik Mengembangkan respon peserta didik daripada menyeleksi pilihan-pilihan yang sudah ditentukan sebelumnya. 2.Prinsip asesmen otentik Proses asesmen harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part of, not apart from, instruction) 3. Manfaat penilaian otentik bagi siswa, antara lain sebagai berikut: menghubungkan apa yang dipelajari dengan pengalaman mereka sendiri, C.Jenis-jenis Bentuk Penilaian dalam Asesmen Alternative Berdasarkan Alat Penilaian • Asesmen Informal (pemberian nilai yg tdk disadasri oleh siswa) • Kelebihan asesmen informal (Dalam melakukan pengamatan untuk pengasesan berjalan secara alami atau spontan sesuai dengan kondisi, tanpa ada perencanaan sebelumnya.) • Kelemahan Asesmeninformal( ini seringkali terlupakan oleh para pendidik karena dilakukan secara spontan dan terus-menerus. • Pertanyaan langsung (pertanyaan yang diberikn lngsung) • Asesmen Unjuk Kerja atau Asesmen Kinerja(Asesmen kinerja dilakukan untuk menilai tugas-tugas yang dilakukan oleh peserta didik, sehingga guru dapat memiliki informasi yang lengkap tentang peserta didik. Menurut Hibbard (1995) • Asesmen unjuk kerja merupakan proses asesmen yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.dgn memperhatikan Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. D.Metode Menggunakan Asesmen Kinerja
• Memilih langka yang baik yg mempengaruhi hasil akhir yang baik.
• Menuliskan perilaku kemampuan-kemampuan yg menghasilkan hasil akhir yang terbaik • Mengusahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama peserta didik melaksanakan tugas • Mendefinisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan peserta didik yang harus dapat diamati atau karakteristik produk yang dihasilkan • Mengurutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati • Jika ada, memeriksa kembali dan membandingkan dengan kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan. • Daftar Cek, Skala Penilaian E.Asesmen Portofolio • Menurut Basuki (2009:104) dalam kaitan dengan penilaian, portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya seseorang disusun secara sistematik. Jenis jenis portofolio • Portofolio Proses • Portofolio Pameran • Portofolio Refleksi • Kelebihan adanya portoflio(Kemajuan belajar peserta didik setiap saat dapat dilihat secara jelas ) • Kelemahan adanya portofolio(Membutuhkan banyak waktu. F.Wawancara • Menurut Sudijono (2008:82) yang dimaksud wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan. • Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur dan wawancara bebas. • Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara yaitu tahap awal pelaksanaan wawancara, penggunaan pertanyaan, serta pencatatan hasil wawancara. G.Observasi • Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan • Ada tiga jenis observasi, yakni observasi langsung, observasi dengan alat dan observasi partisipasi. • Kelebihan Data observasi itu diperoleh secara langsung di lapangan yakni dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan atau ekspresi peserta didik di dalam melakukan sesuatu, sehingga data tersebut lebih bersifat obyektif. • Kelemahan Data yang diperoleh dari kegiatan observasi umumnya baru dapat mengungkap “kulit luar”nya saja H. Hubungan antara Asesmen Alternatif dengan Asesmen Tradisional • Seiring dengan adanya perubahan kurikulum di Indonesia tentu akan mengubah substansi materi yang harus dipelajari oleh peserta didik karena format kurikulum yang berkembang menyesuaikan tuntutan perkembangan zaman dan juga pergeseran paradigma. Oleh karena semakin kompleksnya materi yang diberikan pada peserta didik, maka apabila guru tetap menggunakan acuan asesmen tradisional (dengan paper and pencil test) sebagai dasar utama membuat keputusan maka hasilnya kurang dapat menilai secara holistik. Dalam hal ini berarti bahwa adanya asesmen alternatif merupakan perkembangan baru dari asesmen tradisional. Dengan kata lain, asesmen alternatif tidak menghilangkan peran dari asesmen tradisional tetapi sebagai suplemen atau pelengkap sehingga kemampuan hasil belajar peserta didik dapat dideskripsikan secara holistik III. KESIMPULAN • Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi itu”. • Asesmen otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan peserta didik. • berdasarkan alat penilaian dalam asesmen alternatif berupa asesmen kinerja (Performance Assessment), asesmen informal (informal assessment), observasi (Observation), penggunaan pertanyaan (Questioning), Presentasi (Presentation), diskusi (Discusions), Projek (Project) , investigasi atau penyelidikan (Investigation), Portofolio (Portofolio), Jurnal (Journal), Wawancara (Interview), Konferensi, dan Evalua si diri oleh siswa (Self Evaluation). • portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya seseorang disusun secara sistematik. • wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, • Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu • adanya asesmen alternatif merupakan perkembangan baru dari asesmen tradisional. Dengan kata lain, asesmen alternatif tidak menghilangkan peran dari asesmen tradisional tetapi sebagai suplemen atau pelengkap sehingga kemampuan hasil belajar peserta didik dapat dideskripsikan secara holistic
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu