Anda di halaman 1dari 22

SOSIALISASI KURIKULUM

MERDEKA
BERSUMBER DARI KEGIATAN
COACHING CLINIC OLEH LPMP
Oleh: Yasmin Firdausi, S.S.
APA ITU KURIKULUM
MERDEKA?
 Sebelum menggunakan Kurikulum Merdeka, ada kurikulum Prototype.
 Pemerintah telah merilis Kurikulum Merdeka secara resmi 17 Februari 2022.
 Kurikulum Merdeka adalah kurikulum pelengkap dan penyempurna dari kurikulum 2013.
 K13 yang masih belum bisa mencakup segala aspek dan masih memiliki banyak kekurangan.
MENGAPA MEMERLUKAN
KURIKULUM MERDEKA?
 Indonesia mengalami krisis pembelajaran
 Literasi baca dan literasi numerasi rendah,
peserta didik Sebagian besar tidak mempu
memahami bacaan sederhana/menerapkan
konsep matematika dasar (berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh kementrian
ristek Pendidikan)
MENGAPA MEMERLUKAN
KURIKULUM MERDEKA?
 Kesenjangan Pendidikan, daerah terpelosok, terdalam, terlantar dan tertinggal dari daerah
yang dikota.
 Ditambah dengan Pandemi yang membuat mutu Pendidikan semakin merosot. Menggunakan
e-learning, namun malah membuat loss learning. Dikarenakan guru yang tidak paham dan
belum bisa memaksimalkan media teknologi, guru belum mengerjakan tugas mengajar dengan
baik (memaksa dan menuntut murid untuk mengerjakan tugas) membuat mutu Pendidikan
menurun dan memburuk.
KEUNGGULAN KURIKULUM
MERDEKA
 Lebih sederhana dan mendalam

Berfokus pada materi yang essensial pada pengembangan kompetensi peserta didik.
Guru dituntut untuk menjadi pribadi yang kreatif agar pembelajaran lebih menyenangkan,
mendalam dan bermakna.
Kompetensi :
Kreatif
Komunikatif
Mampu memecahkan masalah
Kritis
KEUNGGULAN KURIKULUM
MERDEKA
 Lebih merdeka/bebas

Tidak ada peminatan di tingkat SMA, siswa bebas memilih mapel sesuai minat dan
bakat/aspirasi.
Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
KEUNGGULAN KURIKULUM
MERDEKA
 Lebih relevan dan interaktif

Pembelajaran melalui project: tidak menilai/menekankan pada hasil akhir, namun


menekankan pada proses dan kegiatan pembelajaran pada program menanaman nilai-nilai
profil Pelajar Pancasila.
Memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi.
KURIKULUM
OPERASIONAL
SATUAN
PENDIDIKAN
(KOSP)
BUKU PEDOMAN 1
KTSP/KOSP/KOS
 Buku pedoman kurikulum satuan Pendidikan: dahulu KTSP, sekarang KOSP/KOS. Namun
pada intinya sama, sebagai pedoman/acuan.
 Kosp, memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan satuan Pendidikan.
KERANGKA DASAR
KURIKULUM
 Mengikuti perkembangan jaman
 Penyesuaian dengan peningkatan kualitas belajar
 Open minded : memiliki karakter yang berfikiran terbuka
 Open heart : yakni memiliki keyakinan jika kurikulum yang disusun akan berhasil dan
bermanfaat bagi seluruh kegiatan kbm siswa dan menghasilkan output yang terbaik.
 Pembaharuan pembelajaran : kewenangan dari pemerintah pusat, kemudian satuan Pendidikan
mengelola pembelajaran sesuai yang ditentukan dan menyesuaikan dengan kondisi sekolah.
KERANGKA DASAR
KURIKULUM
 Kurikulum tetap disusun dan ditinjau oleh kepala sekolah, bertujuan menyukseskan
pembelajaran.
 Kurikulum menggunakan P5 : Program Profil Penguatan Pelajar Pancasila.
 Kepala sekolah: membimbing guru, *melibatkan pengawas dan *melibatkan dinas untuk
membimbing. (*jika diperlukan untuk membimbing penyusunan KOSP)
KERANGKA DASAR
KURIKULUM
 Sebagai pendidik, guru diwajibkan untuk mendidik siswa sesuai dengan kemampuannya
(teaching at the right level), yaitu dengan cara;
 Mengetahui tingkat perkembangan anak
 Menyesuaikan tingkat kesulitan siswa
 Pembelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan
 Assesment yang dilakukan:
 Diagnostic : sebelum memulai pembelajaran (diawal)
 Formativ : saat dilaksanakan proses pembelajaran (sedang proses)
 Sumatif : setelah proses pembelajaran (diakhir)
PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL
 Berpusat pada peserta didik
 Kontekstual : sesuai kehidupan sehari-hari, sesuai situasi dan kondisi dan sesuai fakta.
 Akuntabel : dapat dipertanggung jawabkan sesuai data-data actual
 Menyusun kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
 Melibatkan pemangku kepentingan (tim kurikulum sesuai anggaran):
 Kepala sekolah
 Komitee
 Guru
 Ketua Yayasan
 Dibawah supervisi Dinas Pendidikan
PROSES PENYUSUNAN
KURIKULUM OPERASIONAL
DI SATUAN PENDIDIKAN
PELAJAR PANCASILA
 Pengertian : perwujudan dari semangat sepanjang hayat, berkompetensi global, berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
 Profil pelajar Pancasila:
 Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
 Mandiri
 Berkebhinekaan global
 Bernalar kritis
 Gotong-royong
 Kreatif
KENAPA HARUS PROFIL
PELAJAR PANCASILA
 Untuk peningkatan mutu Pendidikan Indonesia
 Diharapkan menjadi pegangan para pendidik untuk membangun karakter anak.
 Perlunya proyek penguatan Pelajar Pancasila adalah untuk memperkuat karakter dan
mengembangkan kompetensi kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai kondisi, serta
memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhaadap isu-isu disekitarnya.
IMPLEMENTASI PROYEK
PENGUATAN PELAJAR
PANCASILA
 Ketika guru memberi proyek kerja bersama baik didalam ruangan/diluar ruangan yang
bertujuan agar merefleksikan dari enam sifat-sifat pelajar Pancasila.
 Adanya keterkaitan antara project/praktek yang bertujuan agar siswa memiliki karakter sesuai
dengan enam sifat pelajar Pancasila.
 Project diberikan 20%-30% dalam jam pelajaran 1 tahun, tercantum distruktur kurikulum
masing-masing dipedoman.
PERANGKAT AJAR
KURIKULUM MERDEKA
 Capaian Pembelajaran (CP) : Kompetensi dasar
 ATP (alur tujuan pembelajaran) : silabus
 Modul ajar/RPP+ : RPP
 Komponennya :
 Informasi umum
 Komponen inti
 Lampiran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
(CP)
LEARNING OUTCOMES
 Suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan, diketahui, dipahami dan dapat dikerjakan oleh
peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode pembelajaran.
 Seperti sebuah pedoman/guidance/maps.
 Sebuah alat untuk mencapai kompetensi. Sesuai fase masing-masing yaitu dari A-F.
 CP ditentukan oleh Pemerintah.
 Ada CP untuk regular dan ada CP untuk ABK.
 Untuk peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan
CP Pendidikan khusus.
 Untuk peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat menggunakan CP
regular dengan prinsip modifikasi kurikulum (diatur sesuai kebutuhan peserta didik
berkebutuhan khusus).
FASE-FASE SISWA
BERKEBUTUHAN KHUSUS
CAPAIAN PEMBELAJARAN
(CP)
LEARNING OUTCOMES
 CP bersifat fleksibel karena dibuat secara global oleh pemerintah dan diterapkan untuk semua
ketunaan dengan patokan kondisi mental anak.
 Untuk buku panduan, pemerintah telah menyediakan buku panduan guru yang terdiri atas
panduan pelaksanaan pendidikaninklusif, penduan pelaksanaan program pembelajaran
individual (PPI), panduan asesmen dan pembelajaran Pendidikan khusus.

Anda mungkin juga menyukai