Anda di halaman 1dari 23

Epidemiologi

Penyakit Diare pada


Balita
Oleh :
Chairul Alfarizki 22303009
Siti Sofiyah 21303218
Siti Seftiani 21303111
Analisa Situasi

● Diare adalah kondisi yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar
(BAB) menjadi 3 kali dalam sehari atau bahkan lebih.
● Sebagian besar diare pada balita disebabkan oleh alergi, keracunan makanan, penyakit
usus, gangguan penyerapan makanan seperti intoleransi laktosa, dan efek samping obat.
● Selain lebih sering BAB dan mencret, diare pada anak bisa disertai beberapa gejala lain
seperti :
○ Balita menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan meninggi,
○ Tinja bayi encer dan berlendir,
○ Warna tinja kehijauan akibat bercampur dg cairan empedu,
Faktor Resiko Diare Balita

a. Agent : Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal-oral antara melalui
makanan atau minuman yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja
penderita. Beberapa agent penyakit menurut Wijoyo (2013) antara lain :
○ Virus : Rotavirus, Enteric adenovirus, Calcivirus, Astrovirus, pastivirus,
coronavirus (like particle, Enterovirus, Norwalk).
○ Bakteri : Campylobacter jejuni, Salmonella Shigela sp, Escherichia coli,
Clostridium difficle.
○ Protozoa : Giardia Lamblia, Cristosporidia sp, Entamoeba histolytica, Isospora
Belli.
Faktor Resiko Diare Balita
b. Faktor Pejamu : Beberapa faktor pejamu dapat menigkatkan insidensi beberapa penyakit diare,
faktor tersebut adalah :
○ Kebiasaan mencuci tangan, ini adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah
penyebaran berbagai jenis infeksi baik dirumah maupun ditempat kerja,
○ Kebiasaan menyuapi balita adalah contoh perilaku yang berpengaruh terhadap kejadian
Diare Balita ,
○ Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 Bulan pada pertama kehidupan bayi, hal ini
akan beresiko terkena diare lebih besar dan juga kemungkinan bayi akan mengalami
dehidrasi,
○ Kekurangan gizi yang akan menimbulkan penyakit,
○ Imunodefisiensi/Imunosupresi, keadaan tersebut mungkin hanya berlangsung sementara.
Faktor Resiko Diare Balita

c. Faktor Lingkungan
Penyakit diare, merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Kesehatan
Lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang
lingkup kesehatan tersebut mencakup penyediaan air bersih dan airminum, kepemilikan
jamban sehat, pengelolaan sampah, dan saluran pembuangan air.
Peta Kasus Penderita Diare Balita di Pulau Jawa
Data Penderita di Pulau Jawa
Kota Percentage
Banten 30888

D.I. Yogyakarta 26467

DKI Jakarta 29665

Jawa Barat 18753

Jawa Tengah 30321

Jawa Timur 28667


Hasil Analisa Peta
Pulau Jawa

Kejadian Diare pada Balita di Pulau Jawa provinsi Banten menempati posisi pertama dengan jumlah
penderita mencapai 30.888 jiwa. Sedangkan di provinsi Jawa Barat penderita Diare pada Balita
menempati posisi terakhir yaitu 18.753 jiwa.
Peta Kasus Penderita Diare Balita Kab/Kota Banten
Data Penderita Provinsi Banten
Kota/Kab Percentage
Kota Cilegon 2445

Kota Serang 6894

Kota Tanggerang 5242

Kota Tanggerang Selatan 1235

Lebak 7066

Pandeglang 1436

Serang 2902

Tanggerang 3668
Hasil Analisa Peta
Kab/Kota Banten

Kejadian Diare pada Balita di Provinsi Banten Kab Lebak menempati posisi pertama dengan jumlah
penderita mencapai 7.066 jiwa. Sedangkan di Kota Tanggerang Selatan penderita Diare pada Balita
menempati posisi terakhir yaitu 1.235 jiwa.
Peta Kasus Penderita Diare Balita /Kecamatan diLebak
Hasil Analisa Peta
Kecamatan Lebak

Kejadian Diare pada Balita di Kecamatan Lebak provinsi Banten yang menempati posisi pertama
dengan jumlah penderita mencapai 551 jiwa yaitu Cilograng. Sedangkan di Kecamatan
Rangkasbitung penderita Diare pada Balita menempati posisi terakhir yaitu 79 jiwa.
Peta Kasus Penderita Diare Balita di Kec Cilograng
Data Penderita/Kel Kec Cilograng
Kelurahan Percentage
Cibareno 39

Cijengkol 83

Cikamunding 125

Cikatomas 82

Cilograng 25

Cireundeu 8

Girimukti 45

Gunungbatu 79

Lebaktipar 12

Pasirbungur 53
Hasil Analisa Peta
Pulau Jawa

Kejadian Diare pada Balita di Provinsi Banten Kecamatan Cilograng Kab. Lebak yang menempati
posisi pertama dengan jumlah penderita mencapai 125 jiwa yaitu Cikamunding. Sedangkan di
Kelurahan Cireudeu penderita Diare pada Balita menempati posisi terakhir yaitu 8 jiwa.
5 Tingkat Pencegahan Diare Balita
5 Tingkat Pencegahan Diare Pada Balita
Health Promotion Gunakan air yang bersih
Phase 1
Primer Mencuci tangan sebelum dan
Spesific Protection sesudah makan

Early diagnostic & Warna tinja kehijauan akibat sudah


Phase 2 Promft treatment tercampur dengan cairan empedu
Sekunder Penggunaan jamban dan
Disability limitation pembuangan tinja bayi yang benar
Memastikan kecukupan asupan
Phase 3 Rehabilitation
cairan anak untuk mencegah
Tersier terjadinya dehidrasi dan gangguan
elektrolit.
Kerangka Teori
Pejamu
- Kebiasan mencuci tangan,
- kebiasaan menyuapi balita,
- Tidak memberikan ASI
secara penuh,
- kekurangan Gizi,
- Imunodefisiensi

Lingkungan
Agent
- Penyediaan air bersih,
- Virus - Penyediaan air minum,
- Bakteri - Kepemilikan Jamban Sehat
- Protozoa - Pengelolaan Sampah
SPAL
Kesimpulan
Kesimpulan
● Penderita Diare pada Balita tertinggi ada pada provinsi Banten yaitu 30.888 jiwa, 7066
Kabupaten Lebak, 551 jiwa di Kecamatan Cilograng, dan 125 jiwa di Cikamunding.
● Adapun gejala yang dirasakan yaitu bayi menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan
meninggi, tinja bayi yang menjadi encer dan berwarna kehijauan.
● Adapun faktor resiko Diare Balita
○ Agent : Virus, Bakteri, Protozoa.
○ Faktor Penjamu : Kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan menyuapi balita, tidak
memberikan ASI yang cukup, Kekurangan Gizi, Imunodefisiensi.
○ Faktor Lingkungan.
Kesimpulan

Faktor Lingkungan
Pengelolaan Sampah yang
Menyediakan air yang bersih. tidak baik

Tidak membuang tinja secara Kepemilikan Jamban yang


layak sehat

Penyediaan Air Minum


Terimakasih
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai