Epidemiologi Kelompok 2
Epidemiologi Kelompok 2
● Diare adalah kondisi yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar
(BAB) menjadi 3 kali dalam sehari atau bahkan lebih.
● Sebagian besar diare pada balita disebabkan oleh alergi, keracunan makanan, penyakit
usus, gangguan penyerapan makanan seperti intoleransi laktosa, dan efek samping obat.
● Selain lebih sering BAB dan mencret, diare pada anak bisa disertai beberapa gejala lain
seperti :
○ Balita menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan meninggi,
○ Tinja bayi encer dan berlendir,
○ Warna tinja kehijauan akibat bercampur dg cairan empedu,
Faktor Resiko Diare Balita
a. Agent : Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal-oral antara melalui
makanan atau minuman yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja
penderita. Beberapa agent penyakit menurut Wijoyo (2013) antara lain :
○ Virus : Rotavirus, Enteric adenovirus, Calcivirus, Astrovirus, pastivirus,
coronavirus (like particle, Enterovirus, Norwalk).
○ Bakteri : Campylobacter jejuni, Salmonella Shigela sp, Escherichia coli,
Clostridium difficle.
○ Protozoa : Giardia Lamblia, Cristosporidia sp, Entamoeba histolytica, Isospora
Belli.
Faktor Resiko Diare Balita
b. Faktor Pejamu : Beberapa faktor pejamu dapat menigkatkan insidensi beberapa penyakit diare,
faktor tersebut adalah :
○ Kebiasaan mencuci tangan, ini adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah
penyebaran berbagai jenis infeksi baik dirumah maupun ditempat kerja,
○ Kebiasaan menyuapi balita adalah contoh perilaku yang berpengaruh terhadap kejadian
Diare Balita ,
○ Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 Bulan pada pertama kehidupan bayi, hal ini
akan beresiko terkena diare lebih besar dan juga kemungkinan bayi akan mengalami
dehidrasi,
○ Kekurangan gizi yang akan menimbulkan penyakit,
○ Imunodefisiensi/Imunosupresi, keadaan tersebut mungkin hanya berlangsung sementara.
Faktor Resiko Diare Balita
c. Faktor Lingkungan
Penyakit diare, merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Kesehatan
Lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang
lingkup kesehatan tersebut mencakup penyediaan air bersih dan airminum, kepemilikan
jamban sehat, pengelolaan sampah, dan saluran pembuangan air.
Peta Kasus Penderita Diare Balita di Pulau Jawa
Data Penderita di Pulau Jawa
Kota Percentage
Banten 30888
Kejadian Diare pada Balita di Pulau Jawa provinsi Banten menempati posisi pertama dengan jumlah
penderita mencapai 30.888 jiwa. Sedangkan di provinsi Jawa Barat penderita Diare pada Balita
menempati posisi terakhir yaitu 18.753 jiwa.
Peta Kasus Penderita Diare Balita Kab/Kota Banten
Data Penderita Provinsi Banten
Kota/Kab Percentage
Kota Cilegon 2445
Lebak 7066
Pandeglang 1436
Serang 2902
Tanggerang 3668
Hasil Analisa Peta
Kab/Kota Banten
Kejadian Diare pada Balita di Provinsi Banten Kab Lebak menempati posisi pertama dengan jumlah
penderita mencapai 7.066 jiwa. Sedangkan di Kota Tanggerang Selatan penderita Diare pada Balita
menempati posisi terakhir yaitu 1.235 jiwa.
Peta Kasus Penderita Diare Balita /Kecamatan diLebak
Hasil Analisa Peta
Kecamatan Lebak
Kejadian Diare pada Balita di Kecamatan Lebak provinsi Banten yang menempati posisi pertama
dengan jumlah penderita mencapai 551 jiwa yaitu Cilograng. Sedangkan di Kecamatan
Rangkasbitung penderita Diare pada Balita menempati posisi terakhir yaitu 79 jiwa.
Peta Kasus Penderita Diare Balita di Kec Cilograng
Data Penderita/Kel Kec Cilograng
Kelurahan Percentage
Cibareno 39
Cijengkol 83
Cikamunding 125
Cikatomas 82
Cilograng 25
Cireundeu 8
Girimukti 45
Gunungbatu 79
Lebaktipar 12
Pasirbungur 53
Hasil Analisa Peta
Pulau Jawa
Kejadian Diare pada Balita di Provinsi Banten Kecamatan Cilograng Kab. Lebak yang menempati
posisi pertama dengan jumlah penderita mencapai 125 jiwa yaitu Cikamunding. Sedangkan di
Kelurahan Cireudeu penderita Diare pada Balita menempati posisi terakhir yaitu 8 jiwa.
5 Tingkat Pencegahan Diare Balita
5 Tingkat Pencegahan Diare Pada Balita
Health Promotion Gunakan air yang bersih
Phase 1
Primer Mencuci tangan sebelum dan
Spesific Protection sesudah makan
Lingkungan
Agent
- Penyediaan air bersih,
- Virus - Penyediaan air minum,
- Bakteri - Kepemilikan Jamban Sehat
- Protozoa - Pengelolaan Sampah
SPAL
Kesimpulan
Kesimpulan
● Penderita Diare pada Balita tertinggi ada pada provinsi Banten yaitu 30.888 jiwa, 7066
Kabupaten Lebak, 551 jiwa di Kecamatan Cilograng, dan 125 jiwa di Cikamunding.
● Adapun gejala yang dirasakan yaitu bayi menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan
meninggi, tinja bayi yang menjadi encer dan berwarna kehijauan.
● Adapun faktor resiko Diare Balita
○ Agent : Virus, Bakteri, Protozoa.
○ Faktor Penjamu : Kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan menyuapi balita, tidak
memberikan ASI yang cukup, Kekurangan Gizi, Imunodefisiensi.
○ Faktor Lingkungan.
Kesimpulan
Faktor Lingkungan
Pengelolaan Sampah yang
Menyediakan air yang bersih. tidak baik