Puguh Indra Wardana (E1A019197) : Regulatory Impact Analysis Dalam Penyusunan Perda
Puguh Indra Wardana (E1A019197) : Regulatory Impact Analysis Dalam Penyusunan Perda
4
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN RIA
KONSEP DEFINISI RIA
5
PRESENTATION TITLE
TU J U A N R I A
Click icon to add picture Terciptanya good regulatory governance – tata kelola
pemerintahan yang mengembangkan perumusan
peraturan yang efektif, berorientasi pasar, melindungi
lingkungan dan kehidupan sosial.
P RI N S I P RI A
Click icon to add picture -Minimum Efective Regulation. Regulasi bibuat
apabila benar-benar diperlukan.
-Competitive Neutrality. Netralitas terhadap
persaingan dengan menggunakan mekanisme pasar.
TUJUAN DAN
-Transparancy & Participation. Transparan dengan
pelibatan stakeholder (Ida Nurseppy, Paryadi, dan
David Ray, 2002).
PRINSIP RIA
6
KONSEP DEFINISI
7
RIA
TAHAPAN METODE RIA
(REGULATORY IMPACT ANALYSIS)
DALAM PENYUSUNAN PERDA
TA H A P 1
PERUMUSAN MASALAH
PRESENTATION TITLE
A N A L I S I S M A N FA AT D A N B I AYA .
PRESENTATION TITLE
K O M U N I K A S I ( K O N S U LT A S I ) D E N G A N
S TA K E H O L D E R S .
TA H A P 7
P E R U M U S A N S T R AT E G I I M P L E M E N T A S I
KEBIJAKAN.
TA H A PA N M E T O D E R I A
( R E G U L AT O RY I M PA C T
A N A LY S I S ) D A L A M
PENYUSUNAN PERDA
11
PEMBENTUKAN PERATURAN
DAERAH
PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH
PERATURAN DAERAH
PEMBENTUKAN
14
PENERAPAN DAN IMPLEMENTASI
KONSEP RIA DI INDONESIA
PENERAPAN & IMPLEMENTASI P E N E R A PA N D A N I M P L E M E N TA S I K O N S E P R I A D I
KONSEP RIA DI INDONESIA
INDONESIA
Tahapan dalam RIA Tahapan dalam UU No.12 tahun 2011
Mendefinisikan konteks kebijakan dan tujuan khususnya Penyusunan prolegnas yang memuat konsepsi RUU yang
mengidentifikasi secara sistemik masalah yang menyebabkan meliputi:
diperlukannya pengaturan oleh pemerintah 1) latar belakang dan tujuan penyusunan;
2) sasaran yang akan diwujudkan;
3) pokok-pokok pikiran, lingkup atau obyek yang akan diatur;
dan
4) jangkauan dan arah pengaturan
Mengidentifikasi dan mendefinisikan semua opsi peraturan dan Penyusunan RUU yang memuat pokok pikiran dan materi muatan
kebijakan lain untuk mencapai tujuan kebijakan yang akan yang diatur dan penyusunan Naskah Akademik. Naskah
ditetapkan Akademik memuat:
1. Pendahuluan: Latar Belakang, Identifikasi Masalah,Tujuan,
Mengidentifikasi dan mengkuantifisir dampak dari opsi yang Metode
dipertimbangkan, termasuk efek biaya, manfaat dan 2. Kajian Teoretis dan Praktik Empiris
pendistribusian 3. Evaluasi Dan Analisis Peraturan Perundangundangan Terkait
4. Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan Yuridis
Membangun strategi penegakan hukum dan kepatuhan dari setiap 5. Jangkauan, Arah Pengaturan, Dan Ruang Lingkup Materi
opsi, termasuk mengevaluasi efektivitas dan efisisensi tiap Muatan Undang-Undang, Peraturan Daerah Provinsi, Atau
pilihan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
16 Membangun mekanisme monitoring untuk mengevaluasi
keberhasilan kebijakan yang dipilih dan memberi masukan
informasi untuk respon pengaturan di masa mendatang
PENERAPAN & IMPLEMENTASI
KONSEP RIA DI INDONESIA
17
PENERAPAN & IMPLEMENTASI
KONSEP RIA DI INDONESIA
• Selain itu, daerah berikut bahkan telah melembagakan RIA baik melalui
kebijakan maupun pembentukan institusi antra lain Kota Pare-Pare telah
melembagakan dan metode RIA dalam RPMJMD dan juga telah mewajibkan
dalam pemakaian metode RIA dalam permusan kebijakan suatu negara yang
ada.
18
PENERAPAN & IMPLEMENTASI
KONSEP RIA DI INDONESIA
• The Asia Foundation telah melaksanakan program RIA sejak tahun 2004 dan
berlokasi di 9 (sembilan) provinsi yang mencakup 28 (duapuluh delapan)
Kabupaten/Kota yang antara lain: Minahasa, Gorontalo, Pinrang, Pare-Pare,
Makassar, Palembang, Sragen, Purwakarta, Cirebon, Pekalongan, Semarang,
Salatiga, Demak, Kendal, Grobogan, Sidoarjo, Solok, Aceh Besar, Bireuen,
Bener Meriah, Aceh Tanggara, Aceh Barat Daya, dan Timor Tengah Utara.
Dari sejumlah Perda yang menjadi bahan kajian di beberapa termpat di atas,
telah tersusun dalam bentuk laporan RIAS (Regulatory Impact Assessment
Statement). Kemudian hampir setengahnya telah disusun menjadi draft
rancangan Perda (Raperda). Bahkan sudah ada yang diajukan ke DPRD dan
telah mendapatkan persetujuan DPRD untuk disahkan.
20
PENERAPAN DAN IMPLEMENTASI
KONSEP RIA DI AMERIKA SERIKAT
PENERAPAN DAN IMPLEMENTASI KONSEP
PRESENTATION TITLE
22
PRESENTATION TITLE
25
PRESENTATION TITLE
• Selain itu, Metode RIA juga telah disebarluaskan kepada semua regulator.
Dari sisi kelembagaan, di Inggris menggunakan strategi pengawasan dari luar
institusi departemen. Hal ini diasumsikan bahwa sangat sulit bagi kementrian
untuk mereformasi dirinya sendiri. Oleh karenanya dibentuk lembaga-
lembaga oversight (lembaga independen di luar struktur pemerintah) untuk
meningkatkan dan mereview proses reformasi regulasi. Beberapa lembaga
oversight penting adalah sebagai berikut:
1. PRA didirikan pada tahun 1999 dengan ketugasan melakukan evaluasi
menyeluruh terhadap regulasi yang diusulkan dan untuk memastikan adanya
peningkatan dalam sistem pembuatan regulasi dan setiap kinerja
departemen.
26
PRESENTATION TITLE
27
PRESENTATION TITLE
4. The Better Regulation Task Force (BRTF) BRTF adalah lembaga advisory
independen yang didirikan pada tahun 1977, dengan 16 anggota sukarelawan
(tidak dibayar). Tujuan dari lemabaga ini adalah untuk memberikan nasihat
kepada pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dan kredibilitas regulasi
pemerintah dengan memastikan adanya kebutuhan, keadilan, kemampuan dan
kesederhanaan dalam pemahaman dan pengelolaan regulasi, dengan
menitikberatkan pada kebutuhan pengusaha kecil dan masyarakat. Anggota
BRTF ditunjuk oleh Perdana Menteri dari berbagai kalangan (misalnya
pengusaha kecil dan besar, serikat pekerja, kelompok konsumen dan LSM)
28
PENERAPAN DAN IMPLEMENTASI
KONSEP RIA DI KANADA
PENERAPAN DAN IMPLEMENTASI KONSEP
PRESENTATION TITLE
RIA DI KANADA
• Di Canada, prinsip dan proses pengelolaan kualitas regulasi telah
diintegrasikan dalam proses pembuatan kebijakan dan ditanamkan dalam
budaya admninitrasi para pembuat kebijakan. Analisa dampak sosio-ekonomis
secara profesional terhadap regulasi yang besar, pertama kali diharuskan pada
tahun 1978.
• Pada tahun 1986, pemerintah mewajibkan RIA bagi semua proposal regulasi.
Adapun strategi reformasi regulasi yang diterapkan pemerintah Canada antara
lain:
a. Membangun peran penting pasar yang efisien;
b. Keharusan untuk membatasi pertumbuhan regulasi baru;
c. Bahwa benefit harus melebihi costs;
30
d. Bahwa masyarakat harus memiliki akses yang lebih besar terhadap proses
pembuatan regulasi; dan
PRESENTATION TITLE
31
PRESENTATION TITLE 1. Wnk
2. Rsrs
3. The Deputy Minister Challenge Team on Law-Making and Governance
(DMCT) DMCT merupakan tink-tank konsultan bagi pemerintah dalam
pembuatan kebijakan. Lembaga ini didirikan pada tahun 1996 dan telah
berkembang sebagai forum penting pejabat senior untuk membahas
kebijakan pembuatan regulasi dan rencana pengembangannya.
4. Treasury Board Secretariate (TBS) TBS bertanggungjawab memberikan
pedoman kepada semua departemen tentang laporan kinerjanya dan juga
memastikan bahwa regulator menunjukkan efektivitas dalam pelaksanaan
programnya.
5. Standing Joint Committee for the Security of Regulation (SJC) SJC bertugas
melakukan pengawasan kepada parlemen terhadap regulasi subordinate,
terutama mengenai legalitas dan drafting-nya
32
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
METODE REGULATORY IMPACT
ANALYSIS
34
PRESENTATION TITLE
6
5
4
3
2
PRESENTATION TITLE
METODE RIA
stakeholders yang akan terkena dampak dari hadirnya
sebuah peraturan.
35
Keterbatasan kompetensi tenaga ahli perancang
peraturan daerah (Perda) yang menguasai metode
PRESENTATION TITLE