Anda di halaman 1dari 7

REFLEKTIF

PRAKTIS
Elies MSB
REFLEKTIF PRAKTIS
• Sebuah proses belajar bottom up mandiri yang dapat berupa pendekatan formal maupun
informal secara individual atau kolaborasi alami.
• Pengkajian terhadap pikiran dan tindakan seseorang. untuk praktisi, berfokus bagaimana
mereka berinteraksi dengan rekan dan lingkungan mereka untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas dari perilaku mereka sendiri.
• Refleksi, dalam arti profesional, harus memiliki tujuan, fokus dan pertanyaan. Banyak
perawat percaya bahwa mereka melakukan refleksi secara teratur; Namun, untuk
mencapai tujuan ini mereka diwajibkan untuk memikirkan apa yang terjadi atau apa yang
mungkin terjadi, apa yang sedang mereka lakukan atau yang telah dilakukan, dan
bagaimana hubungannya dengan tujuan mereka. Pada kenyataannya, perawat jarang
meneliti ketika situasi telah berjalan dengan baik, atau menyelidiki mengapa atau
bagaimana sesuatu berjalan dengan baik atau salah. Dengan mengadopsi pendekatan
terstruktur dan strategis, praktisi dapat menghubungkan pengalaman untuk niat apa, atau
usaha apa yang dilakukan.
•Refleksi sebelum tindakan - melibatkan berpikir tentang apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan
memahami cara-cara yang ini akan dicapai dengan menggambar pada pengalaman sebelumnya.
•Refleksi dalam aksi - berkaitan dengan perilaku Anda saat melakukan tugas dan memungkinkan Anda untuk
memodifikasi apa yang Anda lakukan saat Anda melakukannya. Ini biasanya digambarkan sebagai 'berpikir pada
kaki Anda.
•Refleksi setelah tindakan - melibatkan melihat secara retrospektif bagaimana praktek dieksekusi dan
menganalisis informasi yang dikumpulkan dari segi pengetahuan, pembelajaran baru dan pengembangan
profesional.
Mayoritas perawat sangat akrab dengan refleksi setelah tindakan. Namun, banyak perawat juga melakukan
refleksi sebelum tindakan dan dalam tindakan tanpa sadar menyadari hal ini. Perawat mungkin percaya bahwa
mereka merefleksikan praktek secara teratur. Namun, untuk refleksi untuk menjadi kesimpulan yang berarti
harus dicapai dan rencana aksi yang disepakati untuk menginformasikan praktek masa depan. Refleksi dapat
mengakibatkan hasil yang positif; sebaliknya, refleksi dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan
atau perubahan pendekatan atau sikap. Meskipun refleksi sering dikaitkan dengan situasi yang tidak berjalan
dengan baik, itu juga merupakan alat pembelajaran yang berharga untuk memahami mengapa hal itu berjalan
dengan baik.
MODEL REFLEKSI
o Model Borton
o Model Gibb
MODEL BORTON
What.
• Pertanyaan “what” (apa) dimunculkan lebih awal untuk memandu seseorang menjawabnya dengan
deskripsi mengenai tindakan/kegiatan/asuhan yang sudah dilakukan. Pertanyaan “apa” di sini merujuk
pada apa saja yang sudah dilakukan dalam tindakan/kegiatan/asuhan, apa saja kelebihan dalam
tindakan/kegiatan/asuhan, apa saja kelemahan dalam tindakan/kegiatan/asuhan, apa saja yang sudah
dilakukan dalam tindakan/kegiatan/asuhan untuk mengatasi kelemahan, dan berbagai hal lain yang
penting di deskripsikan di awal sebuah jurnal refleksi.

So What.
• Pertanyaan “lalu apa?” artinya meminta jawaban atau penegasan analitik dari deskripsi sebelumnya. Jika
memang seperti itu kondisi atau situasinya lalu apa penyebabnya dan apa solusinya. Pada langkah kedua
ini seseorang dapat merenungkan mengapa situasi dan kondisi dalam tindakan/kegiatan/asuhan seperti
dalam deskripsi, faktor apa menyebabkannya, dan apa saja alternatif tindakan yang dapat dilakukan.

Now What.
• Pertanyaan “Sekarang apa?” merupakan pertanyaan yang memancing untuk dapat menjelaskan di dalam
jurnal refleksi mengenai tindakan/kegiatan/asuhan apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah
ditemukan masalah dan beberapa alternatif solusinya. Apa alasanya harus menerapkan perbaikan
tindakan/kegiatan/asuhann menggunakan alternatif tindakan tersebut.
MODEL
Describe the situation
GIBB
• Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “hal apa saja yang terjadi?”. Pada tahap ini belum ada usaha untuk membuat penilaian atau
mengambarkan kesimpulan, hanya deskripsi saja secara sederhana dan lugas.

Feelings (Merasakan). 
• Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “Apa yang anda rasakan dan apa reaksi anda?”. Pada tahap ini belum dilakukan analisis berbagai
atas berbagai hal.

Evaluation (Mengevaluasi). 
• Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “Tindakan apakah yang menurut anda baik dan tidak baik dalam tindakan/kegiatan/asuhan?”.
Pada tahap ini dapat dibuat penilaian terhadap tindakan kita.

Analysis (Menganalisis). 
• Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “Apa yang bisa anda pahami dari situasi tersebut?”. Untuk menjawab pertanyaan ini kita dapat
menghadirkan ide dari pengalaman lain. Dapat ditambahkan pertanyaan: “apa yang benar-benar terjadi?”, “Apakah juga mengalami hal ini?” “Apakah
beberapa orang lain menggunakan strategi seperti ini?”.

Conclusions/General (Menyimpulkan). 
• Pada tahap ini refleksi dipandu dengan pertanyaan “Apa yang dapat disimpulkan secara umum dari pengalaman tindakan/kegiatan/asuhan tersebut
dan dari analisis atas tindakan/kegiatan/asuhan tersebut?”. Pertanyaan ini digunakan untuk membangun kesimpulan umum. Sedang untuk
kesimpulan khusus dapat dipandu dengan pertanyaan “Simpulan apa yang dapat dirumuskan dari situasi tindakan/kegiatan/asuhan spesifik, unik,
pribadi yang telah kita lakukan?”

Personal Action Plans (Rencana Tindakan Pribadi).


• Pada tahap ini refleksi dapat dipandu dengan pertanyaan “Tindakan berbeda apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi situasi seperti ini pada
tindakan/kegiatan/asuhan berikutnya?” dan “Langkah apa yang akan kita ambil berdasarkan hal yang telah kita pelajari dari proses
tindakan/kegiatan/asuhan tersebut?”
REFLEKTIF PRAKTIS
o Berpikir Kritis
o Kesadaran diri

Anda mungkin juga menyukai