0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan7 halaman
Cyberbullying adalah intimidasi yang terjadi di media sosial seperti ejekan, ancaman, dan hinaan. Fenomena ini sering dilakukan anak-anak dan sulit dilacak karena pelakunya dapat menyembunyikan identitas. Korban cyberbullying dapat mengalami depresi dan kehilangan minat sosial.
Cyberbullying adalah intimidasi yang terjadi di media sosial seperti ejekan, ancaman, dan hinaan. Fenomena ini sering dilakukan anak-anak dan sulit dilacak karena pelakunya dapat menyembunyikan identitas. Korban cyberbullying dapat mengalami depresi dan kehilangan minat sosial.
Cyberbullying adalah intimidasi yang terjadi di media sosial seperti ejekan, ancaman, dan hinaan. Fenomena ini sering dilakukan anak-anak dan sulit dilacak karena pelakunya dapat menyembunyikan identitas. Korban cyberbullying dapat mengalami depresi dan kehilangan minat sosial.
Bentuk dari cyberbullying adalah ejekan, ancaman, hinaan, ataupun hacking. Fenomena cyberbullying banyak bermunculan dan berakibat fatal dari tindakan ini adalah bunuh diri. Akan tetapi cyberbullying yang terdapat di Indonesia masih dianggap hal yang sangat sepele.
CYBERBULLYING PERMASALAHAN CYBERBULLYING
Cyberbullying sering dilakukan oleh anak-anak, yang
semakin dini mengakses teknologi tersebut. Masalahnya diperparah oleh fakta bahwa pelaku intimidasi dapat bersembunyi di balik nama pengguna samaran, menyamarkan identitas aslinya. Kerahasiaan ini membuat sulit untuk melacak sumbernya dan mendorong pelaku intimidasi untuk berperilaku lebih agresif daripada yang mungkin mereka lakukan dalam situasi di mana mereka telah teridentifikasi. CONTOH PERILAKU CYBERBULLYING
Menurut CyberBullying Research Center,
ada banyak Tindakan yang tergolong dalam CyberBullying: • Menyebarkan Gosip • Mengirim Pesan Kasar • Menyebarkan foto dan aib • Membuat Klub haters • Menyebarkan berita palsu (Hoax) • Menyebarkan foto tidak senonoh • Mempermalukan orang lain TANDA-TANDA KORBAN CYBERBULLYING
• Tidak ingin membuka media social lagi
• Tidak ingin bersosialiasi dengan orang lain • Tidak pede dan merasa tidak dihargai • Korban menjadi lebih emosional • Kehilangan minat terhadap aktivitasnya • Mental menjadi tidak seimbang WHAT SHOULD WE DO? Blokir Saat menemukan komen negative di salah satu akun social media kita, dari pada terpancing menanggapi dan malah bikin kehebohan di dunia maya, mending kita Block saja sang pelaku. Simpan semua bukti Menurut Undang-Undang Informasi & Transaksi Elektronik yang sudah disahkan pada tanggal 25 Maret 2008, Para pelaku cyber bullying bisa dijerat pasal 27 ayat (3) dan (4) UU No. 19 Tahun 2016. • Pasal 27 Ayat 3 Berisi tentang muatan penghinaan atau pencemaran nama baik. • Pasal 27 Ayat 4 Berisi tentang muatan pemerasan atau pengancaman. WHAT SHOULD WE DO? Curhat, curhat, curhat Menyimpan semua kekesalan sendiri justru hanya bikin kita jadi depresi. Kita jadi merasa sendiri terasing. Mengaktifkan mode filter komentar Agar tidak menjadi korban cyberbullying, maka cegah dengan mengaktifkan pengaturan filter komentar. Sehingga komentar yang bertujuan untuk menghina tidak akan terlihat oleh orang lain. Setting sosial media menjadi privat akun Cara mengatasi dan mencegah kasus cyberbullying adalah dengan mengatur sosial media menjadi privat akun. Pastikan akun-akun pengikut merupakan kenalan, seperti teman dekat atau keluarga saja.