Konsep Dasar Makroekonomi Islam: Muh. Alim Fasieh, M.E
Konsep Dasar Makroekonomi Islam: Muh. Alim Fasieh, M.E
MAKROEKONOMI ISLAM
Ilmu ekonomi lahir pada tahun 1776, yaitu pada waktu ditulisnya buku “The Wealth of Nations” oleh ilmuwan
Menurut Adam Smith, ekonomi makro (macro economics) atau ekonomi agregatif (aggregative economics) adalah
bagian dari ilmu ekonomi yang menaruh perhatian pada kinerja perekonomian secara keseluruhan (overall
performace of the economics) dan segala aspek yang berkaitan dengannya, menyangkut pertanyaan apa, mengapa
dan bagaimana.
Beberapa aspek yang dianalisis dalam teori ekonomi makro adalah sebagai berikut:
2. Pengeluaran agregat
Beberapa ahli ekonomi Islam mengemukakan pendapat tentang ekonomi makro Islam sebagai berikut:
1) M. Akram Khan; Islamics economics aims study of the human falah (well-being) achived by organizing the
recource of the earth on the basic of coopration and participation.
2) Muhammad Abdul Manan; Islamic economics is a social science which studies the economics problem of a
people imbued with the value of Islam. Ilmu ekonomi makro Islam adalah ilmu pengetahuan social yang
mempelajari masala-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilaai Islam.
3) Umer Chapra; Ekonomi makro Islam adalah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan
manusiamelalui alokasi dan distribusi sumber daya terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu
pada pengajaran Islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa prilaku makroekonomi yang
berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.
2. TUJUAN EKONOMI MAKRO SYARIAH
Setiap kebijakan ekonomi bertujuan untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi. Tujuan ilmu
ekonomi makro adalah memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan ekonomi. Menurut
Thomas (1997) , tujuan akhir ekonomi makro terdiri atas empat variable ekonomi makro, yaitu sebagai
berikut:
1. Pertumbuhan Ekonomi
3. Tingkat Inflasi
5. Return/Nilai Tukar
5. PERSOALAN EKONOMI MAKRO ISLAM
Dalam ekonomi makro beberapa persoalan yang perlu diatasi agar persoalan tersebut tidak
bertambah parah, yaitu sebagai berikut:
1. Pengangguran
2. Pertumbuhan ekonomi
3. Inflasi
4. Neraca pembayaran