Anda di halaman 1dari 54

PELAKSANAAN INVESTIGASI LAPANGAN

DAN ASSESSMENT TERHADAP BANGUNAN


TEKNIK SIPIL UNTUK MENENTUKAN
PERBAIKAN DAN PERKUATAN BANGUNAN

SUHARWANTO

JUNI 2020
Curriculum Vitae
Tempat & Tanggal Lahir : Banyumas, 21 – 12 - 1966
Studi :
 S-1 : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala (Lulus
1990)
 S-2 : Institute Teknologi Bandung (Lulus 1997)
S-3 : Institute Teknologi Bandung (Lulus 2004)
Bekerja :
 Staf pengajar di Sekolah Tinggi Teknologi
Mandala (1997 –
2015)
Staf pengajar di Universitas Wiralodra - Indramayu (2015 –
sekarang)
 Freelance : PT. Cipta Bangun Nusantara (CBN)
 Freelance : PT. Position Consultant
 Freelance : PT. Pilarindo Jasatama Persadaraya
Devinisi
Investigasi bangunan: Penyelidikan terhadap
kondisi eksisting bangunan, meliputi :
pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data
lapangan.
Assessment bangunan: Prediksi kondisi bangunan
yang ditinjau secara fisik dan kekuatan struktur
bangunan, meliputi : pengumpulan data resume
hasil investigasi, perhitungan struktur, dan
evaluasi kondisi struktur.
Alasan Investigasi dan Assessment

Tidak ada Kerusakan Perubahan Asuransi Penyesuaia


/ Fungsi Bangunan n Peraturan
dokument perubahan Bangunan Bangunan
tetang bentuk Baru
bangunan
Proses Investigasi :
Pengumpulan Data dan Dokumen Lapangan

Laporan soil investigation Analisa Strukur

Hasil Lab. Test As built drawing


Jenis Investagi Bangunan
 Visual inspection - Identifikasi awal kerusakan bangunan
 Pengumpulan dokumen bangunan bila masih ada
(gambar, perhitungan struktur, dll)
 Investigasi Tanah, meliputi bor hole dan sondir, serta
identifikasi tanah di sekitar bangunan (longsor,
retak, turun, dll)
 Pengukuran dimensi masing-masing elemen struktur
(pondasi, sloof, kolom, balok, dan pelat lantai) dan
penggambaran denah
 Identidikasi dan lokasi kerusakan bangunan yang terjadi
(retak, korosi, lendutan berlebih, kemiringan
bangunan, dll), kemudian di gambar denah kerusakan
bangunan
 Detail Investigasi
Visual Inspection
Identifikasi awal kerusakan bangunan

Retak pada Kolom

Retak pada Pelat


Retak pada
dinding
Retak pada Balok

Retak pada Sambungan


Balok-Kolom
Kerusakan
Kerusakan struktur non-struktur
Kategori Kerusakan
1. Kerusakan ringan non struktur.
 Retak halus (lebar celah < 0.075 cm)
pada plesteran.
 Serpihan plesteran berjatuhan.
 Kerusakan pada dinding pasangan batu
bata, penyekat ruangan, plafond, dll.
2. Kerusakan ringan struktur.
 Retak kecil (lebar celah 0.075 – 6 cm)
pada dinding.
 Retak menyebar luas di banyak tempat,
seperti pada dinding pemikul beban,
kolom, cerobong miring dan runtuh.
 Kemampuan struktur untuk memikul
beban sudah berkurang sebagian.
 layak fungsi/huni.
Kategori Kerusakan
3. Kerusakan struktur tingkat
sedang.
 Retak besar (lebar celah > 0,6 cm)
pada dinding.
 Retak menyebar luas di banyak
tempat, seperti pada dinding pemikul
beban, kolom; cerobong miring; dan
runtuh .
 Kemampuan struktur untuk memikul
beban sudah berkurang sebagian.
 Layak fungsi/huni
Kategori Kerusakan
4. Kerusakan struktur tingkat
berat
 Dinding pemikul beban terbelah dan
runtuh.
 Bangunan terpisah akibat kegagalan
unsur-unsur pengikat .
 Kira-kira 50% elemen utama
mengalami kerusakan.
 Tidak layak fungsi/huni
5. Kerusakan total
 Bangunan roboh seluruhnya
( > 65%)
 Sebagian besar komponen utama
struktur rusak.
 Tidak layak fungsi/ huni
Investigasi Tanah
disekitar bangunan eksisting

Sondir
Untuk mendapatkan karakteristik
tanah di sekitar bangunan
Bor Hole
Pengukuran dimensi masing-masing elemen
struktur dan penggambaran denah
Pada bangunan eksisting

Ukur masing-masing
dimensi elemen
struktur :
- Kolom
- Balok
- Tebal pelat
- Ukur pondasi dan
sloof dengan
alat khusus
Identifikasi dan lokasi kerusakan
Pada bangunan eksisting
Type kerusakan :
- Retak
- Spalling concrete (terkelupas)
- Korosi
- Keropos

Buat denah lokasi kerusakan tersebut di atas :

crack Legend:-
Spalled Concrete
Cracks
Rust Stains
Dampness
Peta Kerusakan Honeycomb
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Uji kemiringan struktur


Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Hammer Test & Winsor Probe


Untuk Prediksi kualitas beton
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Mengukur density beton Mengukur Kedalaman retak


Posisi
Posisi
Pengukura
Pengukura
n Metode
n
1

Ultrasonic Pulse Velocity untuk mempresiksi densitas beton dan


kedalaman retak
Cara lain pengukuran kedaman retak
dengan UPV Metode 2
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Mengukur
diameter dan
tebal selimut
beton manual

Uji Tarik besi

Mengukur rebar detactor

Rebar detector atau cover meter dan dimensi tulangan


Untuk mendapatkan jumlah, jarak, diameter dan
tebal selimut beton
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Pengukuran estimasi korosi


pada tulangan (Half cell
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Mengukur lebar retak Mengukur lebar


dengan crack meter retak manual (crack
scale)
Rebar detector atau cover meter dan dimensi
Identifikasi pola retak
a P

lc

(a) Retak lentur


P
a

lc

(b) Retak lentur & geser


a P

lc

(c) Retak geser


Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Core Drill Vertical Core Drill Horizontal

Pengukuran Core Drill


Hasil Core Drill Test Tekan
Core Drill untuk mendapatkan kuat tekan beton
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Pulse Echo untuk memprediksi


Acceleromete kedalaman pondasi tapak,
r Perekam tiang pancang, atau bor pile.
gelombang
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Scema
pengukuran

Geo Radar
Geo Radar untuk memprediksi dimensi pile cap,
pondasi tapak, pelat dasar basement, dll
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Pengukuran ketebalan tiang pancang pada


dermaga

Ultrasonic
Detail Investigasi
Dengan menggunakan peralatan

Korosi akibat karbonasi pada tu;langan baja


disebabkan oleh gas CO2 yang berasal dari atmosfir
atau pembusukan tanaman laut. CO2 beraksi
dengan hidrat semen CaCO3 dan Hidrat Kalsium
Silika membetuk gel silika
Jika kadar CO2 tinggi, reaksi akan berlanjut
membentuk Ca(HCO3)2
CO2 + Ca(OH)2 → CaCO3 + 2 H2O →
Ca(HCO3)2
Atau jika Ca(OH)2 , CO2 akan beraksi dengan CSH
membentuk gel silika
CO2 + CSH → 3CaCO3 + 2SiO2.H2O
Terbentuknya CaCO3 membuat pH turun drastis,
keadaan ini menyebabkan hancurnya lapisan
Penetrasi karbonasi untuk memprediski
pasif pada tulangan beton penurunan kualitas
beton eksisting
(disemprot dengan larutan phenolphthalein)
Detail Investigasi
Output berupa resume hasil survey

Dokumentasi Obseervasi &


Survey Lapangan

Evaluasi Sampling & Test


Material

Laporan
Assessment Bangunan
Evaluasi Struktur Bangunan
 Koleksi input data hasil resume survey lapangan
 Masukan beban setelah alih fungsi bangunan, beban gempa,
angin, dll
 Porses re-design analisis struktur dengan program atau Finite
Element Method (FEM)
 Analisa output hasil FEM
 Mengitung kapasitas masing-masing elemen struktur
(pondasi, kolom, balok, dan pelat)
 Apabila kapasitas elemen struktur eksisting masih mampu
untuk menahan beban yang baru, maka struktur tinggal
dilakukan perbaikan pada daerah yang mengalami kerusakan.
 Apabila kapasitas elemen struktur eksisting tidak mampu
untuk menahan beban yang baru, maka struktur perlu
diperkuat.
Proses Re-design Struktur Eksisting

Data resume hasil Koleksi Input


survey data Analisis komputer

Dokumen Metoda Analisa Papasitas Outout gaya & Output komputer


Pelaksanaan Penampang Stress
Definisi
 Perbaikan
Untuk mengembalikan kekuatan struktur
eksisting agar kembali seperti desain
awal
 Perkuatan
Untuk meningkatkan kinerja/kekuatan
struktur eksisting agar mampu memikul
beban yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kekuatan semula
Kategori Perbaikan
 Perbaikan Kosmetik/Arsitektural : perbaikan yang dilakukan
hanya untuk mengembalikan atau meningkatkan penampilan
agar terlihat cantik dan rapih.
Tujuannya adalah mengembalikan bentuk arsitektur bangunan
agar semua perlengkapan/peralatan dapat berfungsi kembali.
Tindakan-tindakan yang termasuk jenis ini :
• Menambal retak-retak pada tembok, plesteran, dll.
• Memperbaiki pintu-pintu, jendela-jendela, mengganti kaca, dll.
• Memperbaiki kabel-kabel listrik.
• Memperbaiki pipa-pipa air, pipa gas, saluran pembuangan.
• Membangun kembali dinding-dinding pemisah, cerobong, pagar.
• Memplester kembali dinding-dinding.
• Mengatur kembali genteng-genteng.
• Mengecat ulang, dll
Kategori Perbaikan
 Restorasi : perbaikan yang dilakukan atau upaya untuk
mengembalikan, memulihkan, memperbaiki sesuatu
ke kondisi dan bentuk awalnya.
Tujuannya untuk melakukan perbaikan pada elemenelemen
struktur penahan beban.Tindakan-tindakan yang termasuk
jenis ini :
• Menginjeksikan air semen atau bahan-bahan epoxy (bila ada) ke
dalam retak-retak kecil yang terjadi pada dinding pemikul beban,
balok, maupun kolom. Retak kecil adalah retak yang mempunyai lebar
celah antara 0,075 cm dan 0,6 cm.
• Penambahan jaringan tulangan pada dinding pemikul, balok, maupun
kolom yang mengalami retak besar kemudian diplester kembali. Retak
besar adalah retak yang mempunyai lebar celah lebih besar dari 0,6
cm.
• Membongkar bagian-bagian dinding yang terbelah dan
menggantikannya dengan dinding baru dengan spesi yang lebih kuat
dan dijangkar pada portal.
Bentuk Perbaikan Kosmetik/Arsitektural

 Penambalan kosmetik atau permukaan dengan


plesteran (di dinding, plafond, lantai dan permukaan
elemen struktur)
 Penambalan dengan adukan mortar
 Injeksi epoxy pada permukaan non struktural
Bentuk Perbaikan Struktural
 Injeksi retak – dengan bahan Epoxy
 Grouting pada retak yang lebar atau keropos – dengan
bahan Grout
 Penambalan yang terkelupas – dengan bahan mortar
atau grouting
 Penggantian tulangan yang korosi
 Penggantian kolom, balok yang rusak sebagian.
Prosedure Injeksi

Data material Crack


Pembersihan Crack

Jalur Crack diberinaple


Jalur Crack diberi silent

Epoxy di injeksi ke dalam Crack Silent dibuka kembali


Prosedur injeksi gravitasi

Data material
Crack
Pembersihan Crack dan
beri pembatas silent

Pembatas silent dibuka Epoxy dituangkan


Prosedur Shotcrete

Data material
Tanda area yang dibobok Pematasan area pembobokan
dengan cutting

Shotcrete Pembersihan Pembobokan

Pembasahan Permukaan Perataan Permukaan Perawatan


Prosedur Pre-pack Manual

Data material
Tanda area yang dibobok Pematasan area pembobokan
dengan cutting

Pembersihan Pembobokan
Pemasangan Bekisting

Pembersihan Permukaan Perataan Permukaan


Prosedur Pre-pack Injeksi

Data material
Tanda area yang dibobok Pematasan area pembobokan Pembobokan
dengan cutting

Pemasangan Bekisting Pembersihan

Isi Aggregat Injeksi Air semen


Prosedur Penggantian Tulangan

Data material Tanda area yang dibobok


Pembobokan
Penggantian Besi Tulangan

Pembersihan Pembobokan
Pemasangan Bekisting

Pembersihan dan perataan


Permukaan Perawatan
Prosedur Grouting

Data material Pembobokan dan


Pemasangan Bekisting
pembersihan

Pembersihan dan Injeksi material grouting Pemasangan pipa injeksi


perataan permukaan
Prosedur Grouting Gravitasi

Data material Pembobokan dan Pemasangan Bekisting


pembersihan

Pembersihan dan Injeksi material grouting


Pembongkaran bekisting Pemasangan pipa injeksi
Prosedur Pemasangan Pecegah Korosi

Data material
Tanda area yang dibobok Pematasan area pembobokan Pembobokan
dengan cutting

System penyambungan Pemasangan anoda korban


anoda korban Pembobokan
hingga tulangan

Pastikan
Sambungan
kondisi
baik
Cek sambunagn
PERKUATAN
 Menambah daya tahan terhadap beban lateral, dengan cara
menambah dinding, menambah kolom, dll .
 Menjadikan bangunan sebagai satu kesatuan, dengan cara
mengikat semua unsur penahan beban satu dengan lainnya.
 Menghilangkan sumber-sumber kelemahan atau yang dapat
menyebabkan terjadinya konsentrasi tegangan di bagian-
bagian tertentu :
a. Penyebaran letak kolom yang tidak simetris.
b. Penyebaran letak dinding yang tidak simetris.
c. Beda kekakuan yang menyolok antara lantai yang satu dengan
yang lainnya.
d. Bukaan-bukaan yang berlebihan.
 Menghindarkan terjadinya kehancuran getas dengan cara
memasang tulangan sesuai dengan detail-detail untuk
mencapai daktilitas yang cukup.
Perkuatan Dinding Batu Bata

Perkuatan dengan besi tulangan

Penmabahan Sloof, Pondasi , Kolom


Perkuatan dengan kawat anyaman praktis & Angkur
Perkuatan Dinding Batu Bata

Perkuatan dengan kawat ayam Perkuatan dengan kawat


pada daerah retak ayam menyeluruh

Perkuatan dengan tulangan Perkuatan dengan Serat Fiber Glass


Perkuatan Struktur Bangunan

Penambahan Dinding pada open Penambahan Dinding sebagian pada


structure open structure

Penambahan Penambahan bracing


Penambahan konstruksi skur/pendel
dinding
geser
Perkuatan Elemen Struktur Beton
Pelat Beton

Perkuatan dengan mengurangi Perkuatan dengan menambah


bentang pelat bracing atau balok anak

Perkuatan dengan FRP atau Pelat baja Perkuatan dengan Serat Fiber Glass
Perkuatan Elemen Struktur Beton
Balok Beton

Perkuatan dengan Metoda Pemasangan Koneksi pada ujung Perkuatan dengan


Baja Profil Perkuatan dengan Baja Profil balok FRP Laminate

Perkuatan dengan External Perkuatan dengan External Dudukan Angkur External


Presstressed Samping Presstressed Bawah Presstressed

Perkuatan geser Perkuatan geser Perkuatan geser Perkuatan geser Perkuatan torsi
balok dengan pelat balok dengan balok dengan FRP balok dengan FRP balok dengan FRP
besi tulangan geser Aramid/kevlar Carbon/CFRP Carbon/CFRP
Perkuatan Elemen Struktur Beton
Kolom Beton

Perkuatan jacketing Perkuatan baja Perkuatan CFRP Perkuatan FRP/Kevlar


tulangan profil atau Pelat Besi

Perkuatan Jacketing Perkuatan dengan tulangan Perkuatan dengan Pelat Besi


Perkuatan Elemen Struktur Beton
Beam-Column Joint Beton

Perkuatan Jacketing Perkuatan Jacketing dengan Perkuatan Jacketing


dengan tulangan tulangan dengan pelat besi

Perkuatan Jacketing Perkuatan Jacketing


dengan Pelat Besi Perkuatan Jacketing dengan Pelat Besi dengan FRP
Perkuatan Elemen Struktur Beton
Dinding Beton

Perkuatan FRP Laminate Perkuatan Baja Profil Perkuatan Menambah balok bracing

Perkuatan soil nailng pada dinding penahan


tanah Perkuatan dengan Counter Fourth
Kesimpulan
No Jenis Kerusakan Tindakan yang perlu dilakukanJenis

1 Kerusakan ringan non Perbaikan (repair) secara arsitektur tanpa


struktur mengosongkan bangunan.
2 Kerusakan ringan struktur Perbaikan (repair) secara arsitektur agar daya
tahan bangunan dapat terpelihara tanpa
mengosongkan bangunan
3 Kerusakan struktur tingkat Restorasi bagian struktur dan perkuatan
sedang (strengthening) untuk menahan beban gempa.
Perbaikan (repair) secara arsitektur. Bangunan
dikosongkan dan dapat dihuni kembali setelah
restorasi
4 Kerusakan struktur tingkat Bangunan harus dikosongkan dan dirobohkan
berat atau dilakukan restorasi dan perkuatan secara
menyeluruh sebelum bangunan di huni kembali

5 Kerusakan Total Merubuhkan bangunan, membersihkan lokasi,


dan membangun kembali

Anda mungkin juga menyukai