Anda di halaman 1dari 31

DIETETIKA PENYAKIT

INFEKSI DAN DEFISIENSI

Asuhan Gizi Penyakit dan


infeksi Saluran Cerna

YUSTIN ARI PRIHANDINI, S.KOM., M.KES


DIET SALURAN
1. CERNA
Saluran cerna saluran yang verfungsi sebagai mencerna makanan,
mengabsorpsi zat gizi dan mengekresikan sisa pencernaan
2. Gangguan pencernaan terjadi karena infeksi atau peradangan, gangguan
motilitas, pendarahan (hematemesis melena), pasca bedah atau tumor
(kanker)
3. Penyakit Saluran terbagi menjadi 2 yaitu saluran cerna atas dan saluran
cerna bawah
01
Penyakit Saluran
Cerna Atas
Gangguan pada saluran cerna atas mulut,
esofagus, dan lambung
Gejala tidak nafsu makan, perasaan kenyang,
kesulitan mengunyah dan menelan, mual muntah,
perasaan terbakar pada bagian dada
Akibatnya  penurunan BB, diare, pneumia
Lanjutan…

GERD Disfagia
Gastroesofageal Reflux Gangguan fungsi menelan
Disease

Gastritis Gastroparesis
Ulkus peptikum karena Pengosongan lambung
infeksi, kimia atau yang lambat
ketidaknormalan saraf
02
Penyakit Saluran
Cerna Bawah
Intervensi pada penyakit pada usus
Penyakit saluran cerna bawah meliputi : Diare,
penyakit usus inflamatorik, demam tifoid, konstipasi,
divertikular, dan hemoroid
Jenis Diet

1. Diet Lambung ( I, II, III)  Indikasi pemberian pada


gastritis, ulkus peptikum, pasca bedah saluran cerna atas
2. Diet Disfagia  Indikasi pada disfagia (kesulitan
menelan)
3. Diet Rendah sisa (I,II) Diare, demam tifoid, mual
muntah
4. Diet Tinggi serat Konstipasi, hemoroid, diverkulitis
GASTRITIS
1. Gastritis akut terjadi akibat peradangan
mukosa lambung akibat terpapar zat kimia
obat-obatan, minuman beralkohol, makanan
pedas, panas, asam, dan faktor stress
2. Gastritis kronis peradangan mukosa
lambung yang lama disebabkan oleh bakteri
Helicobacter pylory
GASTRITIS
(Penatalaksanaan Medis
+ Diet)
1. Penatalaksanaan Medis
• Antasida  Penetral asam lambung
• Antibiotik (amoxicillin & tetracillin) 
pembunuh H. Pylory
GASTRITIS
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Asesmen :
a. Antropometri : BB, TB, LILA
b. Biokimia : Hb, Ht, Status Anemia
c. Clinic/Fisik : Pendarahan saluran cerna (Hematemesis, mual, muntah, TD,
nadi, suhu, respirasi)
d. Dietary History:
• Riwayat makan di rumah (pola makan, kebiasaan makan, alergi,
pantangan makan)
• Food Recall sebelum MRS dan Food Recall makanan di RS
GASTRITIS
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Diagnosis Gizi
a. Intake energi dan protein kurang yang berkaitan dengan asupan
makanan dan zat gizi ditandai dengan adanya mual, muntah, nyeri
epigastrium, dan asupan <50%
b. Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi yang berkaitan dengan
kelainan patofisiologis penyakit gastritis yang ditandai dengan Ht, Hb,
MCHC, MCH rendah
c. Pola makan yang salah yang berkaitan dengan kurangnya makanan
bergizi yang aman dan sehat serta waktu makan yang kurang teratur
ditandai dengan makanan tidak seimbang, asupan kurang
d. NC.3.1 Berat badan kurang yang berkaitan dengan asupan zat gizi
yang ditandai dengan IMT kurang
GASTRITIS
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Intervensi Gizi
a. Jenis Pemberian Diet : Diet lambung (I,II,III) dengan bentuk makanan
lunak, saring, cair
b. Tujuan :
• Meringankan beban kerja saluran pencernaan,
• Membantu menetralisir asam lambung
• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
• Meningkatkan BB mendekati normal
• Membantu meningkatkan kadar hemoglobin
• Menurunkan tekanan darah
• Membantu penyembuhan tukak pada lambung
c. Prinsip Diet : Tinggi energi, Tinggi protein, Rendah serat
GASTRITIS
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Intervensi Gizi
d. Syarat Diet:
• Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien
• Protein tinggi sebesar 15% dari kebutuhan energi
• Lemak diberikan cukup sekitar 25% total energi, utamakan lemak jenuh
• Karbohidrat cukup
• Cukup vitamin dan mineral terutama untuk meningkatkan Hb (Fe, vit C dan asam folat)
• Mengurangi makanan tinggi natrium dan bahan makanan yang diawetkan
• Porsi kecil diberikan sering
• Serat rendah agar tidak memperberat kerja lambung
• Bentuk makanan diberikan secara bertahap:
1. Bila melena berkurang diberikan makanan saring
2. Bila sudah tidak ada melena dapat diberikan makanan lunak
GASTRITIS
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Intervensi Gizi
e. Edukasi Gizi
• Diet yang dijalankan di rumah sakit
• Penyediaan makanan yang aman di rumah sakit
• Jadwal makan
• Peraturan jika keluarga membawa makanan dari luar
f. Konsultasi Gizi
• Tujuan : memberikan informasi kepada pasien terkait dengan pelaksanaan diet yang harus
dijalankan di rumah sakit dan setelah pulang dari rumah sakit
• Sasaran : Pasien dan keluarga
• Tempat : menyesuaikan
• Waktu : menyesuaikan
• Materi : Menjelaskan tentang pengaturan diet lambung dengan atau tanpa komplikasi, bahan
makanan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan serta cara pembuatan dan
pengolahan makanan
GASTRITIS
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Intervensi Gizi
g. Tim Kolaborasi
Dokter DPJP, Dokter Gizi Klinik, Ahli Gizi, Perawat dan Farmasi
h. Implementasi Gizi
Pemberian Diet kepada pasien secara bertahap, penetapan jadwal makan, frekuensi pemberian
makan
• RENCANA MONITORING EVALUASI
a. Asupan makan dimonitor setiap hari
b. Perkembangan berat badan 7 hari sekali
c. Perkembangan hasil laboratorium
d. Perkembangan fisik dan klinis
e. Pengetahuan dan perilaku pasien dalam menjalankan diet di rumah sakit
DIARE
1. Diare Akut
• Virus (Rotavirus, Adenovirus)
• Protozoa (Glardia lamblia, Entamoeba hystoliticia)
• Bakteri (Streptococcus aureus, Clostridium perfringen, Eschricia
Coli, Vibrio Cholera, Salmonella Sp, Yersinia, Shigella)
2. Diare Kronis
• Diare osmotic  intoleransi laktosa, magnesium fosfat, serta obat
(antasida)
• Diare sekretorik  tumor endokrin, malabsorpsi garam empedu
• Diare motilitas  transit usus yang berlebihan
• Diare inflamatorik defisiensi enzim pancreas, penyakit di usus
DIARE
(Penatalaksanaan Medis+Diet)
1. Obat antidiare : kaolin, pektin, difenoksilat
2. Obat antimikroba : antibiotic
3. Rehidrasi : oralit dan cairan infus (RL, dekstrosa 5%)

ASUHAN GIZI (DIET)


• Asesmen :
a. Antropometri : BB, TB, LILA, Lingkar Kepala
b. Biokimia : Hb, Ht, Leukosit, elektrolit, hasil analisis feses, albumin
c. Clinic/Fisik : Anoreksia, mual muntah, sakit perut, demam
d. Dietary History: Riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk
makanan, rata-rata asupan makanan sebelum MRS
DIARE
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Diagnosis Gizi
a. NI.2.1 Asupan makan per oral kurang yang berkaitan dengan kesulitan makan (tidaknafsumakan,
mual, sakit perut) yang ditandai dengan asupan makanan yang kurang dari kebutuhan (lihat recall
saat masukRS)
b. NI 3.1 Peningkatan kebutuhan cairan yang berkaitan dengan diare ditandai dengan estimasi
asupan cairan kurang dari kebutuhan
c. NI 1.2 Peningkatan kebutuhan energi yang berkaitan dengan infeksi yang ditandai dengan
kenaikan suhu badan (nyatakan dalam celcius)
d. NB 1.1 Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi yang berkaitan dengan kurangnya
motivasi penerapan makanan sehat seimbang ditandai dengan jarang konsumsi makanan sehat
(misal sayur dan buah)
e. NC.3.1 Berat badan kurang yang berkaitan dengan asupan zat gizi yang ditandai dengan IMT
kurang
DIARE
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
• Meningkatkan asupan oral untuk meningkatkan asupan energi dan zat gizi makro agar tidak
terjadi katabolisme
• Meningkatkan BB hingga mencapai BB normal
• Mencegah dan mengurangi risiko dehidrasi
• Mengganti zat-zat gizi yang hilang
• Memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa memperberat saluran cerna
• Mengurangi asupan serat untuk meringankan kerja saluran pencernaan
b. Prinsip Diet
• Tinggi energi tinggi protein
• Rendah lemak
• Cukup karbohidrat
• Rendah sisa
• Cukup vitamin, mineral dan cairan
DIARE
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Intervensi Gizi
c. Syarat Diet
• Energi diberikan tinggi sesuai perhitungan
• Protein diberikan 1.5 g/Kg BB
• Lemak diberikan 20% dari energi total
• Karbohidrat diberikan cukup
• Cairan diberikan 2000ml/hari
• Menhindari makanan dengan bumbu yang merangsang tajam
• Cara pemesanan diet : makanan cair/makanan lunak/makanan biasa/ diet sisa rendah
d. Edukasi dan Konseling Gizi
• Tujuan : memberikan informasi kepada pasien tentang pentingnya makanan sehat seimbang untuk
mempertahankan daya tahan tubuh
• Sasaran : Pasien dan keluarga
• Tempat : menyesuaikan
• Waktu : menyesuaikan
• Materi : Pola makan diet seimbang, Frekuensi makan, kebutuhan energi dan zat-zat gizi, menjaga kebersihan
makanan dan lingkungan, bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
DIARE
(Penatalaksanaan Medis + Diet)
2. Penatalaksanaan Diet (ASUHAN GIZI)
• Intervensi Gizi
e. Tim Kolaborasi
Dokter DPJP, Dokter Gizi Klinik, Ahli Gizi, Perawat dan Farmasi
h. Implementasi Gizi
Pemberian Diet kepada pasien secara bertahap, penetapan jadwal makan, frekuensi pemberian makan
• RENCANA MONITORING EVALUASI
a. Asupan makan dimonitor setiap hari
b. Perkembangan berat badan 7 hari sekali
c. Perkembangan hasil laboratorium
d. Perkembangan fisik dan klinis
e. Pengetahuan dan perilaku pasien dalam menjalankan diet di rumah sakit
Menghitung
kebutuhan Energi
(Rumus Mifflin-st.Jeor)
Rumus Mifflin-St.Jeor dirancang untuk memperkirakan angka metabolisme
Istirahat atau Resting Metabolic Rate (RMR) pada orang sehat atau sakit

Rumus Mifflin-St.Jeor untuk laki-laki:


RMR = 10 (berat badan dlm kg) + 6,25 (tinggi badan dalam cm) – 5 (umur dalam tahun) + 5
Rumus Mifflin-St.Jeor untuk Perempuan:
RMR = 10 (berat badan dlm kg) + 6,25 (tinggi badan dalam cm) – 5 (umur dalam tahun) - 161
TEE (Total Energy Expenditure) : RMR x faktor PAL
TINGKAT AKTIVITAS FISIK
Tingkat Aktivitas Fisik (PAL) Faktor PAL

Terbaring di tempat tidur (bedrest) 1,2

Dapat turun dari tempat tidur, aktivitas ringan 1,3

Kerja banyak duduk, sedikit atau tidak ada aktivitas


1,6-1,7
olahraga

Kerja banyak berdiri atau melakukan olahraga atau kegiatan


1,8-1,9
rekreasi berat (30-60 menit empat atau lima kali per minggu

Pekerjaan berat atau sangat aktif 2,0-2,4


Contoh:
Seorang Perempuan berumur 30 tahun
dengan berat badan 52 kg dan tinggi
badan 158 cm dirawat di rumah sakit
dengan aktivitas ringan (dapat turun
dari tempat tidur)
Contoh:
Seorang Perempuan berumur 30 tahun
dengan berat badan 52 kg dan tinggi
badan 158 cm dirawat di rumah sakit
dengan aktivitas ringan (dapat turun
dari tempat tidur)

Jawab:
RMR = 10 (berat badan dlm kg) + 6,25 (tinggi badan dalam cm) – 5 (umur dalam tahun) – 161
= 10 (52) + 6,25 (158) – 5(30) – 161
= 1196 kkal

TEE = RMR x Aktor Aktivitas


= 1196 x 1,3 = 1555 kkal
TUGAS INDIVIDU
1. Hitung kebutuhan energi masing2 kalian dengan rumus
BMR Harris Bennedict (tulis tangan di kertas double Folio)
2. Buat menu sehari, (Print)
3. Kumpul Senin, 17 April 2023
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Por favor, conserva esta diapositiva para atribuirnos

Anda mungkin juga menyukai