Anda di halaman 1dari 7

 

Berbagai Pendekatan dan Fase Dalam Menulis

OLEH : SRI LESTARI


NO BP : 2210003744021
Berbagai Pendekatan Dalam Menulis
pendekatan frekuensi
Banyaknya latihan menulis /mengarang , sekalipun tidak dikoreksi akan
mempertinggi keterampilan menulis seseorang.

Pendekatan gramatikal
Pengetahuan/penguasaan sesorang akan struktur bahasa akan mempercepat
kemahiran dalam menulis.

Pendekatan koreksi
Banyaknya koreksi /masukan yang diperoleh seseorang akan tulisannya dapat
mempercepat penguasaan kemampuan dalam menulis.

Pendekatan formal
Perolehan keterampilan menulis terjadi bila pengetahuan bahasa, pengalineaan,
pewacanaan,serta konvensi / aturan penulisan dikuasai dengan baik (Proett dan
Gill,1986).
Pendekatan menulis sebagai suatu proses
pendekatan ini menganggap bahwa kemampuan dan
kegiatan menulis / mengarang merupakan sebuah proses.

Fase menulis

1.Tahap prapenulisan
Menurut Proett dan Gill (1986),tahap persiapan ini merupakan fase mencari,menemukan dan
mengingat kembali pengetahuan atau pengalaman yang diperoleh dan diperlukan penulis.
Fase prapenulisan terdiri dari sejumlah kegiatan sebagai berikut :
 Menentukan topik
 Menentukan tujuan menulis
 Memperhatikan sasaran karangan
 Mengumpulkan informasi pendukung
 Mengorganisasikan ide dan informasi
2.Tahap penulisan
Meliputi : memilih topik,tujuan dan sasaran karangan,mengumpulkan bahan, serta
menyusun rencana karangan.

Dalam menulis karangan,terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama


bagi penulis pemula.
a. Mengambil keputusan tentang seberapa dalam dan luas isi tulisan kita,jenis
informasi yang disuguhkan serta penyajiannya. Tentu saja,keputusan itu harus
diselaraskan dengan topik,tujuan,corak dan pembaca karangan.
b. Menyimpan Draft tulisan karangan.

3. Tahap pascapenulisan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan penyuntingan dan perbaikan.
Penyuntingan mengacu pada aktivitas membaca ulang,memeriksa,dan menilai
ketepatan isi,penyajian maupun bahasa draft karangan.
Perbaikan (revisi) dilakukan berdasarkan hasil penyuntingan. Revisi dapat berupa
penambahan,pengantian,penghilangan,pengubahan atau penyusunan kembali
unsur-unsur karangan.
Tingkat perbaikan yang dilakukan
penulis bervariasi.
 Revisi ringan, biasanya disebabkan oleh kesalahan-kesalahan
mekanik bahasa seperti persoalan pengejaan dan pungtuasi.
Kegiatan perbaikan biasanya dilakukan bersamaan penyuntingan .

 Revisi sedang,biasanya tidak hanya disebabkan oleh mekanika


bahasa tetapi juga pengalimatan atau pengalineaan yang tidak
pas,peletakan uraian yang kurang sesuai,ilustrasi dan penjelasan
yang keliru atau kekurangan substansi.

 Revisi berat, biasanya berkaitan dengan adanya kekurangan atau


kesalahan parah pada berbagai elemen karangan. Perbaikan yang
diperlukan bersifat mendasar dan menyeluruh. Kegiatan ini
biasanya dilakukan dengan penulisan kembali karangan (rewrite).
Langkah-langkah penyuntingan dan
perbaikan
 Membaca keseluruhan karangan
 Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki
 Memberikan catatan bila ada hal-hal yang harus
diubah,diganti,ditambahkan,atau disempurnakan
; serta
 Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan
ketika penyuntingan dilakukan.
Sekian

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai