Anda di halaman 1dari 43

ABORTUS

ABORTUS
Terminasi kehamilan secara spontan atau
Definisi diinduksi sebelum fetus viabel/ mampu
Umum hidup

Definisi Terminasi kehamilan pada usia kehamilan <


CDC dan 20 minggu atau dengan BB fetus < 500
WHO gram

Silver M, Branch DW, Goldenberg R, et al: Nomenclature for pregnancy outcomes. Obstet GynecoI 118 (6) : 1 402, 2011
3
TERMINOLOGI BARU
ABORTUS

American College • kehamilan intrauterin yang nonviable dengan saccus


gestasional yang kosong atau saccus gestasional yang
of Obstetricians and mengandung embrio atau janin tanpa aktivitas
Gynecologists 2017 jantung janin dalam 12 minggu pertama kehamilan.

• Abortus spontan: Abortus imminens, insipiens,


Istilah klinis inkomplit, komplit, dan missed abortion.
• Abortus septik: kaitannya dengan infeksi

American College of Obstetricians and Gynecologists: Early pregnancy loss. Practice Bulletin No. 150, May 2015 , Reairmed 2017c
4

INSIDENSI ABORTUS

Pada UK 5-20
Sering pada UK < 5
minggu mencapai
minggu
11-22%

Ammon Avalos L, Galindo C, Li OK: A systematic review to calculate background miscarriage rates using life table analysis. Birth
Defects Res A Clin Mol TeratoI 94(6) :417, 2012
5
ABORTUS SPONTAN PADA TRIMESTER PERTAMA
PATOFISIOLOGI

Kematian fetus/
Nekrosis jaringan
embrio diikuti
yang merangsang Ekspulsi spontan
perdarahan ke
kontraksi uterus
desidua basal

Silver M, Branch DW, Goldenberg R, et al: Nomenclature for pregnancy outcomes. Obstet GynecoI 118 (6) : 1 402, 2011
6

FAKTOR FETUS
½ kasus merupakan euploid abortion dan ½ lainnya karena kelainan
kromosom

Tingkat aborsi dan anomali kromosom menurun dengan bertambahnya


usia kehamilan sering pada UK 8 minggu

Kelainan kromosom terjadi karena 95% kesalahan gametogenesis


maternal dan 5% dari ayah.

Kelainan tersering: trisomi (50-60%), monosomiX (9-13%), triploidy

Jenderny J : Chromosome aberrations in a large series of spontaneous miscarriages in the German population and review of the literature.
Mol Cytogenet 7:38, 2014
7

FAKTOR MATERNAL
Infeksi, karena dapat menginfeksi fetoplasenta melalui
darah

Riwayat penyakit; diabetes mellitus, obesitas, penyakit


tiroid, dan SLE

Kanker

Prosedur operasi. Kasus pengangkatan corpus luteum/


ovarium < UK 10minggu harus diberikan progesteron
tambahan dan suplemen
Wilcox, A., Branch, E., & Weinberg, C. (2018). The role of maternal age and pregnancy history in risk of miscarriage.
Kalagiri RR, Carder T, Choudhuty S, et al: Inlammation in complicated pregnancy and its outcome. Am J Perinatol 33
(14) : 1337, 2016
8

FAKTOR MATERNAL
Nutrisi: BB kurang dan obesitas meningkatkan angka abortus
yang lebih tinggi

Faktor kebiasaan dan sosial


Kebiasaan merokok, alkohol, kafein >>>

Faktor lingkungan dan pekerjaan

Gaskins AJ, Toth TL, Chavarro JE: Prepregnancy nutrition and early pregnancy outcomes. Curr Nutr Rep 4(3) :265, 2015
Centers for Disease Control and Prevention : Tobacco use and pregnancy. 2016. Available at: https://
www.cdc.govlreproductivehealth/maternalinfanthealth/tobaccousepregnancy./ Accessed May 2, 20 16
9

FAKTOR PATERNAL/ AYAH

Faktor usia ayah Kelainan


(>45 tahun)  kromosom pada
risiko abortus >> spermatozoa
10
KLASIFIKASI KLINIS
ABORTUS SPONTAN

Abortus Abortus
Abortus
Iminens/ Insipien/
Inkomplit
Threatened Inevitable

Abortus Missed Septic


komplit abortion Abortion
11

ABORTUS IMINENS

Kram perut,
Bloody nyeri
discharge suprapubik,
Telat
dari vagina tekanan di
menstruasi
berhari-hari/ pelvik, nyeri
minggu punggung
persisten
12

ABORTUS IMINENS

Risiko dari abortus iminen yang tidak mengalami abortus akan


meningkatkan risiko dari maternal maupun perinatal. Risiko tertinggi
adalah kelahiran prematur.
13
EVALUASI DIAGNOTIK
PEMERIKSAAN FISIK:
ANAMNESIS • Inspekulo : perdarahan
Kehamilan trimester (+) + oue tertutup
pertama +
perdarahan
pervaginal + nyeri
PENUNJANG:
• ß-hCG
• USG transvaginal 
mengetahui lokasi
kehamilan dan janin
viabel/ tidak

Tujuan: agar dapat mendiagnosis/


menyingkirkan segera kehamilan ektopik
14
MANAGEMEN ABORTUS
IMINENS

1. Cek lab: Hb, Ht,


Progesteron Golongan darah
Pertahankan
alamiah Bed rest  evaluasi 
kehamilan
nilai ulang
2. NSAID kondisi janin
15

ABORTUS INSIPIEN

Terjadi karena
spontan, Prosedur perdarahan prevaginal,
Abortus insipien
invasive, atau nyeri
kecelakaan

Pada pemeriksaan
Terdapat Dilatasi
speculum terdapat
Servix
genangan cairan
16

KOMPLIKASI

- Perdarahan sampai
dengan syok
- Sepsis
17

TATALAKSANA

Evakuasi hasil Antibiotik


konsepsi sesuai indikasi

Kuretase
18

ABORTUS INKOMPLIT

Plasenta
Serviks
lepas Perdarahan
dilatasi
sebagian

Kim C, Barnard 5 , Neilson JP, et al: Medical treatments for incomplete miscarriage. Cochrane Database Syst Rev 1 :
CD007223, 20 17
19

TATALAKSANA

Kuretase

Managemen ekspektatif

Misoprostol/ prostaglandin EI
20

ABORTUS KOMPLIT

Pengeluaran seluruh hasil


konsepsi dari rahim pada
kehamilan sebelum 20
minggu dan berat janin <
500gr.
20

ABORTUS KOMPLIT
Gestasional sac
Terdapat riwayat
lengkap yang
keluarnya
dikeluarkan
jaringan utuh
Serviks menutup tidak
(fetus),
teridentifikasi 
perdarahan
USG
berat, dan kram
transvaginal

Hasil abortus komplit:


Tidak jelas hasil
endometrium menebal
USG  cek
minimal tanpa
HCG
gestasional sac
21
KLASIFIKASI

Pada abortus komplit, terjadi penurunan nilai ß-


hCG yang sangat cepat
22

MISSED ABORTION

Kematian konsepsi yang telah


dipertahankan selama berhari-hari atau
berminggu-minggu di dalam rahim dengan
serviks yang tertutup

USG Transvaginal lebih dipilih dari


pada USG Transabdominal
25

TATALAKSANA MISSED ABORTION

Pembedahan Non-Bedah

Aspirasi Vakum Manual Misoprostol 800 μg, bisa


atau Kuret diulang 1-2 hari setelahnya
Tatalaksana Khusus Missed Abortion
 Lakukan konseling.
  Jika usia kehamilan <12 minggu:
 evakuasi dengan sendok kuret.
 Rekomendasi FIGO: Misoprostol 800μg pervaginam setiap 3 jam (maksimal x2) atau
600μg sublingual setiap 3 jam (maksimal 2x)
  Jika usia kehamilan ≥12 minggu namun <16 minggu:
 pastikan serviks terbuka, bila perlu lakukan pematangan serviks sebelum dilakukan
dilatasi dan kuretase. Lakukan evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.
 Jika usia kehamilan 16-20 minggu:
 lakukan pematangan serviks.
 Lakukan evakuasi dengan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml NaCl 0,9%/Ringer
laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
 Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali sebelum merencanakan
evakuasi lebih lanjut.
26

SEPTIC ABORTION

Abortus yang disebabkan


Septicemia
oleh infeksi

Bakteri flora normal vagina


adalah penyebab paling Peritonitis
banyak

Parametritis
Menyerang Miometrium
(Infeksi pelvic)
27
TANDA DAN GEJALA SEPTIC
ABORTION

Severe endothelial
Demam Hypotension
injury

Capillary leakage Hemoconcentration Leukocytosis


28
TATALAKSANA SEPTIC
ABORTION
Perbaiki KU

Pemberian Antibiotik
spektrum luas

Ada sisa hasil konsepsi Peritonitis Necrotizing Uterus

Kuretase Laparotomi Histerektomi


33

KEGUGURAN BERULANG /
RECURRENT MISCARRIAGE

Kejadian keguguran tiga


kali atau lebih secara Terjadi pada 1%
berturut-turut dgn UK pasangan subur
<20 mg atau BJ <500 g
35

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
Dilakukan secara transvaginal melalui serviks yang telah didilatasi.
Pematangan serviks dapat dilakukan dengan bantuan dilator higroskopis
yaitu
a. Laminaria algae
b. Dilapan-S

1. ABORSI PEMBEDAHAN

Laminaria algae Dilapan-S


Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.
36

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
1. ABORSI PEMBEDAHAN

Gambar 18-6 Insersi laminaria sebelum dilatase dan kuretase. A. Laminaria ditempatkan dengan ujung atas tepat
melalui os internal. B. Beberapa jam kemudian, laminaria membengkak, serviks melebar dan melunak. C.
Laminaria dimasukkan terlalu jauh melalui os internal; laminaria dapat merusak membran.

Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.


37

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
1. ABORSI PEMBEDAHAN
Misoprostol sering digunakan untuk pematangan serviks.
Dosis 400 ug yang diberikan secara sublingual, bukal, atau
ditempatkan di forniks posterior vagina 3 - 4 jam sebelum
operasi.

Untuk mencegah infeksi postabortal, diberikan profilaksis


doksisiklin 100 mg oral 1 jam sebelum dan kemudian 200
mg oral setelah tindakan.

Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.


38

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
1. ABORSI PEMBEDAHAN – Aspirasi Vakum

Serviks didilatasi kemudian produk konsepsi dievakuasi.

Kanula kaku dipasang pada sumber vakum bertenaga


listrik atau ke spuit 60 mL untuk sumber vakumnya.

Lokal anastesi  Lidokain 1-2% 5ml diinjeksikan secara


lateral ke insersi ligamen uterosakral menuju uterus pada
jam 4 dan 8. Blok intracervical dengan 5-mL alikuot dari
lidokain 1% disuntikkan pada jam 1 2, 3, 6, dan 9

Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.


39

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
1. ABORSI PEMBEDAHAN – Aspirasi Vakum

Setelah dilatasi, untuk sebagian besar


prosedur aspirasi trimester pertama,
cocok menggunakan kanula
Karman berukuran 8 - 1 2 mm.

Gambar 18-7 Dilatasi serviks


menggunakan dilator Hegar.
Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.
40

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
1. ABORSI PEMBEDAHAN – Aspirasi Vakum

Kanula secara bertahap ditarik kembali ke os


dan secara perlahan diputar melingkar untuk
mencapai seluruh permukaan rongga uterus.

Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.


Gambar 18-8
41

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
1. ABORSI PEMBEDAHAN – Aspirasi Vakum

Kuretase tajam dan lembut dapat digunakan


untuk menghilangkan fragmen jaringan yang
tersisa.

Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.


Gambar 18-9
42

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
1. ABORSI PEMBEDAHAN

Komplikasi
Laserasi
Perforasi
traktus Sinekia uterus
uterus
genitalia

Sisa produk Infeksi


Perdarahan
konsepsi postoperasi
White K, Carroll E, Grossman D : Complications from first-trimester aspiration abortion: a systematic review of
the literature. Contraception 92(5) :422, 2015
Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.
43

METODE ABORSI PADA TRIMESTER


PERTAMA
2. ABORSI MEDIS

Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.


45

KONTRASEPSI POST ABORTUS


Setelah manajemen medis atau pembedahan untuk terminasi
kehamilan, ovulasi dapat dimulai paling cepat 8 hari, tetapi
waktu rata-rata adalah 3 minggu

AKDR dapat diinsersikan setelah prosedur atau aborsi


medis selesai

Atau, kontrasepsi hormonal dapat dimulai pada saat yang sama

Dapat diterapi dengan 2 kombinasi diatas.


46

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai