• X-ray
• CT Scan
• MRI
• Skintigrafi
• USG
• Angiografi
Rontgen konvensional :
• posisi standar AP – Lat
• posisi tambahan oblique
CT Scan
• Vertebra
• Tumor tulang
• Infeksi
jaringan lunak sekitar tulang :
• Pembengkakan
• Perkapuran
• Penulangan
lokasi :
• Metaphysis
• Diaphysis
• Epiphysis
fraktur
Evaluasi foto
Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Adanya pembentukan osteofit dan
Gambaran sendi tungkai normal penyempitan celah sendi pada
sendi tungkai
CT Scan dan MRI
SIP. 1518011158
S 2 d.d Tab. I
Umur : 50 Tahun
Jika nyeri akut, diberikan dosis yang lebih kuat,
kemudian dosis diturunkan jika sudah bisa
Terapi Farmakologis dikontrol.
Jika nyeri kronis, diberikan dosis kecil kemudian
1. Paracetamol : merekomendasikan parasetamol bertahap dinaikkan.
sebagai obat pertama dalam penatalaksanaan nyeri,
karena relatif aman, efikasi, dan harga murah
dibanding NSAID. Penghilang rasa sakit setara
dengan aspirin, naproksen, ibuprofen, dan beberapa 2. NSAID : NSAID adalah suatu kelas obat yang
NSAID bagi beberapa pasien dengan OA dapat menekan inflamasi melalui inhibisi enzim
MOA : Bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) untuk cyclooxygenase (COX). Efek penting dalam
menghambat sintesa prostaglandin, (yang berfungsi mengurangi rasa sakit.
meningkatkan sensasi rasa nyeri). Dengan cara NSAID memberikan rasa nyaman bagi banyak
memblok kerja siklooksigenase pusat. orang dengan masalah persendian kronis, tetapi
juga menimbulkan masalah penyakit
DOSIS : Parasetamol, penurun rasa sakit ringan sampai gastrointestinal yang serius.
sedang, 2,6-4g/hari setara dengan aspirin 650mg empat
kali sehari, ibuprofen 1200-2400mg/hari, naproksen MOA : Prinsip mekanisme NSAID sebagai
750mg/hari, seperti halnya NSAID lain analgetik adalah blokade sintesa prostaglandin
melalui hambatan cyclooxcigenase (Enzim COX-1
dan COX-2), dengan mengganggu lingkaran
cyclooxygenase
Tatalaksana fisioterapi
Test Cepat/Tes Orientasi Test Gerak Isometrik
• Pelahan lahan lakukan gerakan • melawan tahanan yang diberikan
berdiri ke jongkok dan sebaliknya oleh pemeriksa
• Caranya : ibu jari dan jari telunjuk
Test Gerak Aktif dari satu tangan diletakkan di
• Pemeriksaan ini dapat memberikan sebelah kiri dan kanan patella
informasi berupa koordinasi gerakan,
pola gerak, nyeri dan ROM aktif
Test Khusus
• Tes Ballotement (menggoyang-
Test Gerak pasif
goyangkan objek di dalam cairan)
• Informasi yang dapat diperoleh
melalui pemeriksaan ini adalah ROM • Tes Fluktuasi
pasif, stabilitas sendi. rasa nyeri, pola • Tes Pengukuran Nyeri Dengan Vas
capsular dan fi rm end feel (Visual Analogue Scale)
Intervensi Fisioterapi
Stadium Ringan Stadium Sedang Stadium Berat
• menurunkan berat • Joint mobilization , Pada Pilihan pengobatan terbaik :
badan bagi yang awal intervensi translasi operasi penggantian
kelebihan berat badan oscilasi dalam MLPP sendi
• latihan menguatkan otot • Translasi pada Pada setiap stadium,
paha dan pinggul untuk pembatasan fleksi, pengobtan anti nyeri
menjaga kebugaran ekstensi tibio femoral dapat dilakukan:
tubuh joint • Pijatan dengan
• memakai knee brance • Active mobilization gerakan sirkulasi
selama diperlukan • Transverse friction • Pemanasan
• Active mobilization dengan cara mendorong (dibawah matahari
• Pemberian obat sesuai patella ke lateral dan jika tidak ada
dengan yang disarankan medial infrared)
atau yang di resepkan • Strengthening exercise • Positioning : tidak
oleh dokter m. Vastus medialis pada gerakan fl exi
posisi lutut gerak akhir ataupun extensi
ekstensi yang berlebihan saat
• Medial arc support istrihat dan ketika
(corect shoes) tidur
• Elastic bandage atau
menggunakan splint
saat berjalan
5. Bagaimana edukasi pada pasien
Edukasi agar pasien mengetahui
sedikit tentang penyakitnya,
bagaimna menjaganya agar
penyakitnya tidak bertambah
parah, seperti aktivitas yang
berat. Untuk melatih pasien agar
persendiannya tetap dapat
dipakai dan melatih pasien
untuk melindungi sendi yang
sakit
PREDILEKSI Sendi penyangga berat badan seperti Mengenai sendi-sendi kecil PIP, MCP, Paling sering pada MTP 1
coxae, genu, vertebrae pergelangan siku, pergelangan kaki
OSTEOARTHRITIS ARTHRITIS REUMATOID GOUT ARTHRITIS
KLASIFIKASI/STADIUM/GRADE Berdasakran gambaran radiologi 1. Stadium sinovitis : Pada 1. Stadium Artritis Gout Akut :
- Derajat 0 : Tidak ada stadium ini terjadi perubahan serangan sendi akut yang
gambaran osteoartritis dini pada jaringan sinovial terjadi dan menghilang dalam
- Derajat 1: OA meragukan yang ditandai hiperemi, jam-minggu
dengan sendi normal, tetapi edema karena kongesti, nyeri 2. Stadium interkritikal :
terdapat osteofit minimal pada saat bergerak maupun perjalanan penyakit terus
- Derajat 2: OA minimal dengan istirahat,bengkak dan berlanjut tanpa ada serangan
osteofit pada 2 tempat, tidak kekakuan. akut, ditemukan kristal urat
ada sklerosis dan kista 2. Stadium destruksi : Pada 3. Stadium Artritis Gout
subhkondral, celah sendi baik. stadium ini selain terjadi Menahun : jika tidak diobati
- Derajat 3 : OA moderat, kerusakan pada jaringan dengan baik maka akan
dengan osteofit moderat, sinovial terjadi juga pada terbentuk tofus poliartikular.
deformitas ujung tulang, celah jaringan sekitarnya yang
sendi sempit ditandai adanya kontraksi
- Derajat 4 : OA berat dengan ligamen.
osteofit besar, deformitas 3. Stadium deformitas : Pada
ujung tulang, celah sendi stadium ini terjadi perubahan
hilang, ada sklerosis dan kista secara progresif dan berulang
subkondral. kali, deformitas dan gangguan
fungsi secara menetap.
PEMERIKSAAN PENUNJANG - Hematologi rutin (Hb, Ht, 1. C-Reactive Protein : TES SARING
leukosit, hematokrit, meningkat >0,7 pg/mL, bisa
trombosit, eritrosit ) biasanya untuk monitoring penyakit Urin rutin : Kristal urat.
normal 2. LED : meningkat > 30 Asam urat
- Kimia ginjal (ureum, cr, asam mm/jam, bisa untuk
urat) monitoring TES DIAGNOSTIK DAN
- Profil Lipid (kolesterol total, 3. Hemoglobin/Hematokrit: MONITORING
HDL dan LDL) sedikit menurun
Foto polos sendi 4. Fungsi hati : normal atau Asam urat : Meningkat.
-
fofotase alkali meningkat Cairan sendi : Kristal MSU (+)
5. Faktor reumatoid : Stadium
dini biasanya negatif, jika TES UNTUK MENDETEKSI
negatif ulangi 6-12 bulan KOMPLIKASI
setelah onset penyakit. Asam urat
6. Foto polos sendi : tampak
osteopenia atau erosi dekat Ureum
celah sendi.
Creatinin
- Cairan sendi : Penting untuk
menegakkan diagnosis ,
- Cairan sendi (cairan tofi)
merupakan cairan berwarna
putih seperti susu dan kental
sukar diaspirasi,
mikroskopis: kristal
monosodium urat.
OSTEOARTHRITIS ARTHRITIS REUMATOID GOUT ARTHRITIS
KRITERIA DIAGNOSTIK OA lutut Pasien yang memiliki :
Berdasarkan klinis, nyeri sendi 1. Paling sedikit memiliki 1 sendi C. Acute-phase reactant (paling
diikuti 3 kriteria : dengan sinovitis klinis definitif sedikit 1 hasil tes dibutuhkan
1. Umur > 50 tahun (bengkak) untuk klasifikasi)
2. Kaku sendi < 30 menit 2. Dengan sinovitis yang tidak LED dan CRP normal (0)
3. Krepitus lebih baik dijelaskan dengan LED dan CRP abnormal (1)
4. Nyeri tekan tepi tulang penyakit lain
5. Pembesaran tualng sendi Kriteria klasifikasi RA (algoritme D. Durasi gejala
lutut berdasarkan skor) < 6 minggu (0)
6. Tidak hangat pada sendi ≥ 6 minggu (1)
A. Keterlibatan sendi :
Berdasakran kilinis dan radiologis, 1 sendi besar (Skor 0)
nyeri sendi lutut dan paling sedikit 2 - 10 sendi besar (Skor 1)
1 kriteria : 1 - 3 sendi kecil (dengan atau tanpa
7. Umur > 50 tahun keterlibatan sendi besar) (Skor 2)
8. Kaku sendi < 30 menit 4 - 10 sendi kecil (dengan atau
9. Krepitus disertai osteofit tanpa keterlibatan sendi besar)
(Skor 3)
Klinis dan laborators, nyeri sendi 10 sendi (paling sedikit 1 sendi
ditambah 5 kriteria : kecil) (skor 5)
10. Umur > 50 tahun
11. Kaku sendi < 3o menit B. Serologis (paling sedikit 1
12. Krepitus hasil tes dibutuhkan untuk
13. Nyeri tekan tepi tulang klasifikasi)
14. Pembesaran tulang RF negatif dan anti-CCP negatif (0)
15. Tidak hangat pada sendi RF positif rendah atau anti-CCP
16. LED < 40 mm/jam positif rendah (2)
17. RF < 1:40 RF positif tinggi atau anti-CCP positif
tinggi (3)
OSTEOARTHRITIS ARTHRITIS REUMATOID GOUT ARTHRITIS
KRITERIA DIAGNOSTIK 6.Serangan pada sendi MTP Diagnosis Gout Arthritis Akut
unilateral C. Acute-phase reactant (paling berdasarkan kriteria ARA
sedikit 1 hasil tes dibutuhkan (American Rheumatism
7.Serangan pada sendi tarsal untuk klasifikasi) Association):
unilateral. LED dan CRP normal (0)
LED dan CRP abnormal (1) Di dapatkan kristal
8.Tofus. Monosodium Urat
9. Hiperurisemia. D. Durasi gejala Monohidrat (MSU) dalam
< 6 minggu (0) cairan sendi, atau
10.Pembengkakan sendi asimetris ≥ 6 minggu (1)
pada gambar radiologi. Di dapatkan kristal MSU di
dalam tofus, atau
11. Kista sub kortikal tanpa erosi
pada gambaran radiologi. Di temukankan 6 dari 12
kriteria di bawah ini:
12. Kultur bakteri cairan sendi
negatif. 1.Serangan arthritis akut > satu
kali.
2.Inflamasi maksimal pada hari
pertama.
3.Serangan arthritis monoartikuler.
4.Sendi yang terkena berwarna
kemerahan.
5.Pembengkakan dan sakit pada
sendi MTP-1.
6.Serangan pada sendi MTP
unilateral
OSTEOARTHRITIS ARTHRITIS REUMATOID GOUT ARTHRITIS
KRITERIA DIAGNOSTIK 7.Serangan pada sendi tarsal
unilateral.
8.Tofus.
9. Hiperurisemia.
10.Pembengkakan sendi
asimetris pada gambar
radiologi.
11. Kista sub kortikal tanpa erosi
pada gambaran radiologi.
12. Kultur bakteri cairan sendi
negatif.
Sumber:
Ilmu Penyakit Dalam UI Ed. VI
Jurnal Berkala Epidemiologi, Unair tentang “ Hubungan Obesitas
Dengan Kejadian OA Genu”
Jurnal Arthritis Gout dan Penangannya
Daftar pustaka
PB PAPDI. Buku diagnosis dan penatalaksanaan
osteoarthritis. 2010. indonesia