PENDAHULUAN
1. DEFINISI HOMILETIK.
Kata “Homiletik” tidak terdapat dalam Kamus
Besar Bhasa Indonesia.
Istilah “Homiletik” muncul pada abad 17.
Arti sempit Homiletik : mengajar mahasiswa/I
membuat dan menyampaikan khotbah.
Arti luas Homiletik : studi berkhotbah
Homiletik : berkaitan dengan penyelidikan,
pembahasan, pengembangan ilmu dan paraktik
berkhotbah.
Homiletik : berhubungan dengan ilmu dan seni.
PENDAHULUAN
Berhubungan dengan ilmu : adalah khotbah
yang mengandung unsur teologi, lebih tepat
penafsiran.
Berhubungan dengan seni : penafsiran
dengan retorika.
Retorika : seni yang harus dikuasai oleh
seorang pengkhotbah.
PENDAHULUAN
TOPIK-TOPIK DALAM HOMILETIK.
Berkhotbah : tugas rohani yang penting dan
mulia.
Pengkhotbah : seorang yang dipanggil Tuhan
dan dipercayai umat Tuhan untuk menjelaskan
Firman.
Materi Homiletik mencakup :
◦ Jati diri seorang pengkhotbah
◦ Syarat dan persipan menjadi seorang pengkhotbah
◦ Penulisan naskah khotbah.
◦ Penyampaian khotbah secara lisan.
PENDAHULUAN
Seorang pengkhotbah : orang yang dipanggil
oleh Tuhan untuk pelayanan mimbar.
Yang diandalkan : bukan kekuatan dan
bersifat umum.
Akan memberikan manfaat yang lebih besar
berkhotbah.
Alkitab harus ditafsir dengan baik dan disampaikan dalam
bentuk sederhana.
Para reformis tidak menuliskan buku khusus tentang berkhotbah.
Mementingkan khotbah bersumber dari Alkitab.
Memberikan saran penting untuk pelayanan berkhotbah.
PENDAHULUAN
Abad 17 dan abad 18, model skolastik mulai diminati
Kurang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat.
Buku-buku homiletik baru diterbitkan, karya Jean
Claude, Philip Doddridge dan Cotton Mather.
Abad 18, John Wesley, dimulai dari Kebangunan Rohani
di Eropa.
Di New Wngland, Jonathan Edward dan George
Whiterfield, berkhotbah dengan mengesankan.
Kebangunan Rohani disertai dengan pengabaran Injil.
Abad 19, ilmu pengetahuan bertambah pesat.
Buku-buku tentang teori berkhotbah dicetak dalam
jumlah besar.
PENDAHULUAN
Abad 19, ilmu Homiletik tidak mengalami
perkembangan.
Khotbah disampaikan dengan cara informal,
menarik dan bervariasi.
Alexander Vincent menulis buku homiletik, yang
mempengaruhi John A. Broadus.
John A.Broadus menulis buku homiletik di AS.
Abad 19, William Booth memulai Salvation Army,
mendengar khotbah dari Charles H.Spurgeon dan
Charles G.Finney.
Munculnya analisa Alkitab yang kritis.
PENDAHULUAN
Abad 20, penuh perubahan dan kemajuan yang dasyat.
Perang dunia 1 dan 2, menyebabkan korban yang
besar dan kerugian yang tak terhitung.
Selesai perang dunia ke-2, banyak negara memperoleh
kemerdekaan.
Di negara-negara tertentu, ada tekanan yang hebat
terhadap gereja.
Bumi dibagi menjadi dua kubu bear, dipimpin oleh
Amerika Serikan dan Uni Soviet (sekarang Rusia).
Dunia barat mengalami kemajuan ekonomi, sedangkan
dunia timur tidak dapat mempertahankan sistem
politik mereka
PENDAHULUAN
Pada abad 20, banyak negara dapat meningkatkan
standart kehidupan rakyatnya, walaupun tidak merata.
Ada kesenjangan antara negara maju dan
berkembang.
Teknologi mengalami kemajuan luar biasa.
Banyak urbanisasi yang hebat.
Budaya masyarakat diganti dengan pola kehidupan
metropolitan.
Pengunjung gereja berkurang.
Perlu dana yang besar bagi gereja untuk membangun
gerejanya.
PENDAHULUA
Gereja berhadapan dengan sekularisme dan
materialisme.
Gereja harus menjawan masalah yang timbul yaitu
masalah keadilan, kemiskinan, etika dan penemuan
baru di bidang teknologi.
Munculnya pengkhotbah-pengkhotbah dengan gaya
khasnya masing-masing.
Jumalah kekristenan di Asia, Amerika latin dan Afrika
berkembang lebih cepat.
Pengabarab Injil, persiapan lembaga misi lebih rapi.
Berkhotbah dengan media elektronik menjadi lebih
populer.
PENDAHULUAN
Abad 20, perkembangan homiletik dengan khotbah topikal
sangat diminati.
Hubungan khotbah dengan teologi, dan kemudian struktur
khotbah.
Khotbah ekspositori dan textual menggantkan khotbah topical.
Tiga puluh tahun terakhir abad 20, banyak pengkhotbah tidak
puas dengan struktur khotbah dan pola berkhotbah secara
tradisional.
Sebagain pengkhotbah menggunakan khotbah naratif.
Struktur khotbah dan gaya khotbah yang beraneka ragam dapat
memperkaya homiletik.
Gaya khotbah konservatif berdampingan dengan gaya khotbah
emosional.
PENDAHULUAN
Perkembangan homiletik sangat berhubungan erat dengan
perkembangan gereja.
Orang Kristen mulai menghormati Firman Tuhan.
Homiletik berhubngan erat dengan ilmu penafsiran dan
teologi.
Tanpa menafsir dengan benar, sulit menghasilkan isi Firman
yang bermutu.
Teologi menentukan isi khotbah dan semangat berkhotbah.
Homiletik merefleksikan gereja dengan masyarakat.
Melalui khotbah, gereja menuntun yang bimbang, menghibur
yang patah semangat dan membela mereka yang lemah.
Kunci kesuksesan para pendahulu, melayani dengan efektif
dan setia serta efektif pada zamannya.
PENDAHULUAN
Tuhan membangkitkan hamba-hambaNya
menjawab tantangan dan kebutuhan setiap zaman.
Pengkhotbah-pengkhotbah menjadi motor bagi
contoh.
3. sebutkan 3 unsur yang terkait dengan penulisan dan
Jelaskan alasannya.
6. Buat lah catatan khotbah atau bahan khotbah dari Mazmur 133.
Carilah ide pokok dan pikiran utama dari Mazmur 133 sebelum anda
buat catatan khotbah.