Anda di halaman 1dari 11

GENESA MINERAL

DAN
BATU BARA

KELOMPOK 2

KABUPATEN BIAK,IRIAN JAYA


PERKENALKAN NAMA-NAMA DARI ANGGOTA KAMI

JHON AWAWATA 2020061044053


MEGA A FATRISKA 2020061044001
GLORIA DIMARA 2020061044125
ZERGIUS DELKA 2020061044069
TIMEKA WANIMBO 2020061044079
DAVE LANOH 2020061044013
0NI KOMBA 2020061044
TABLE OF CONTENTS

01.LETAK O2.STRUKTUR DAN 03.ENDAPAN


ASTRONOMIS DAN UMUR BATUAN BERHARGA DAN
GEOGRAFIS KUANTITASNYA

04.STRUKTUR DAN
TEKTONIKA
01.LOKASI
 BIAK,IRIAN JAYA
• Biak Kota adalah sebuah distrik yang berada di
kabupaten Biak Numfor, provinsi Papua, Indonesia.
Distik Biak Kota sekaligus menjadi kawasan pusat
pemerintahan kabupaten Biak Numfor. Jumlah
penduduk distrik ini berjumlah 44.315, dengan luas
wilayah 24,00 km², dengan kepadatan penduduk
1.846,46 jiwa/km²
• Ketinggian: 92 m
• Provinsi: Papua
• Luas: 24,00 km²
• Kampung/kelurahan: 15 kampung; 7 kelurahan
• Kabupaten: Biak Numfor
02.STAFIGRAFI
 FORMASI DAN UMUR BATUAN
Satuan batuan tertua terdiri atas batuan malihan.
Berdasarkan posisi stratigrafinya diduga berumur Pra-
Eosen. Batuan tersebut bersama Formasi Auwewa
(Teoa) tersingkap di daerah Korido. Formasi Auwewa
(Teoa) terdiri atas lava basal, tufa dan breksi, serta di
beberapa tempat mengandung pecahan batuan malihan
dan rijang. Formasi ini menindih tak selaras batuan
malihan, dan ditindih tak selaras oleh formasi yang lebih
muda. Singkapannya terdapat di utara Bosnik di Pulau
Biak, di sebelah utara Korido dan di Gunung Makikisi di
Pulau Supiori, serta di Pulau Bepondi (Mios). Umurnya
diperkirakan Oligosen Awal dan mungkin Eosen.
03.SUMBER DAYA MENERAL DAN ENERGI
 ENDAPAN BERHARGA DAN KUANTITASNYA

• Batuan Malihan Korido (s), merupakan batuan tertua telah mengalami ubahan
yang cukup kuat terdiri dari filit, kuarsit, rijang, meta tufa dan meta sedimen. Diterobos
retas basal. Formasi Auwewa (Teoa), tersusun oleh lava basal, tufa litis, tufa hablur,
setempat terdapat breksi yang tersusun oleh andesit-basaltis. Formasi ini menempati
barat laut daerah penyelidikan, secara tidak selaras menutupi batuan malihan Korido.
Formasi Wainukendi (Tomw), terdiri dari batugamping hablur, setempat lensa
konglomerat serta sisipan napal, batugamping berfosil dan grewake berbutir kasar.

• Formasi Wafordori (Tmw), terdiri dari napal, sebagian tufaan, bersisipan tipis
batupasir dan batugamping hablur. Formasi Napisendi (Tmn), terdiri dari batugamping
berlapis, batugamping klastik tufaan berbutir halus hingga kasar dan sedikit
batugamping pejal; ber sisipan konglomerat, breksi, batugamping pasiran dan napal
serta batupasir berbutir halus hingga kasar, terletak selaras diatas Formasi Wafordori dan
Formasi Wainukendi
Formasi Korem (Tmk), terdiri dari napal dan napal kapuran; setempat
bersisipan napal pasiran dan batugamping napalan, tak selaras di atas formasi
yang lebih tua dan bagian atas formasi ini menjemari dengan Formasi Wardo.
Formasi Wardo (Tmpw), hampir seluruhnya terdiri dari dari batugamping
napalan dan pasiran, setempat di bagian atas terutama terdiri dari kapur,
tertindih selaras oleh Formasi Mokmer sedang bagian bawahnya menjemari
dengan Formasi Korem. Formasi Mokmer (Qm), terdiri dari batugamping
koral di bagian atas dan kapur di bagian bawah. Endapan Pantai (Qc),
tersusun oleh lumpur, pasir dan kerikil yang belum mampat

Adapun, dari formasi batuan dan endapan di atas, sumber daya dan energi
mineral yang terdapat antara lain:
 Batugamping
 Lempung
 Serpentinit
 Sirtu.
04.STRUKTUR DAN TEKTONIKA
• Dari segi struktur dan tektonik, wilayah Biak dan Supiori harus dianggap sebagai
satu kesatuan. Sejarah tektoniknya dapat ditelusuri sejak kala Pra Eosen, ketika alas
yang berupa batuan malihan tersembul di permukaan. Ketika gunungapi selama
Eosen dan Oligosen kemudian menghasilkan bahan yang diendapkan pada
permukaan hasil pengikisan tersebut. Setidaknya ada bagian daerah ini yang
mengalami pelekukan, sehingga di berbagai tempat tertentu menimbulkan keadaan
yang menguntungkan bagi pengendapan batuan karbonat, misalnya di bagian
Selatan Supiori Dan Di Bagian Utara Biak
• Selama Oligosen Akhir sampai Miosen Awal seluruh daerah ini mengalami
penurunan. Gerak menurun ini berlangsung terus sampai Miosen Tengah, pada saat
mana mulai terjadi gerak yang berlawanan. Gerak ini tentu disertai penyesaran.
Sesar yang membentuk Selat Sorendidori misalnya, menunjukkan gerak mendatar
dan tegak sehingga Pulau Biak kelihatan seperti tertinggal oleh Pulau Supiori yang
berada di seberang selat. Sesar tidak selalu harus nyata, tetap hanya dapat dikenali
sebagai kelurusan pada potret udara
TAMAT…..

Anda mungkin juga menyukai