THAHARAH
MATERI THAHARAH
SELAMAT
MENUNAIKAN
IBADAH PUASA
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah,
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
Thaharah atau bersuci menurut pembagiannya dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu :
A. Bersuci lahiriah
Beberapa contoh yang bersifat lahiriah adalah membersihkan diri,
tempat tinggal dan lingkungan dari segala bentuk kotoran, hadas
dan najis. Membersihkan diri dari najis adalah membersihkan
badan, pakaian atau tempat yang didiami dari kotoran sampai hilang
rasa, bau dan warnanya. QS Al-Muddassir ayat : 4
[74:4] dan pakaianmu bersihkanlah,
B. Bersuci batiniah
Bersuci batiniah adalah membersihkan jiwa dari kotoran batin
berupa dosa dan perbuatan maksiat seperti iri, dengki, takabur dll.
Cara membersihkannya dengan taubatan nashoha yaitu memohon
ampun dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Macam-macam air
Air yang dapat digunakan untuk bersuci ada 2:
a. Air mutlak yaitu air yang suci dan mensucikan,
yaitu air :
1. Air hujan
2. Air sumur
3. Air laut
4. Air sungai
5. Air danau/ telaga
6. Air salju
7. Air embun
b. Air yang suci tetapi tidak dapat mensucikan, yaitu
1. air yang halal untuk diminum tapi tidak dapat
digunakan untuk bersuci seperti air teh, kopi, sirup, air
kelapa dll.
2. Air musyammas yaitu air yang terjemur oleh matahari
dalam bejana selain emas dan perak. Air ini makruh
digunakan untuk bersuci
3. Air mustakmal yaitu air yang telah digunakan untuk
bersuci. Air ini tidak boleh digunakan untuk bersuci
walaupun tidak berubah rasa, bau maupun warnanya
4. Air mutanajis yaitu air yang sudah terkena najis. Baik
yang sudah berubah rasa, warna dan baunya maupun yang
tidak berubah dalam jumlah yang sedikit yaitu kurang dari
dua kullah (270 liter menurut ulama kontemporer)
CARA-CARA THAHARAH