Anda di halaman 1dari 12

ASSALAMU ‘ALAIKUM WR. WB.

THAHARAH
MATERI THAHARAH

SELAMAT
MENUNAIKAN
IBADAH PUASA

Disampaikan pada Kegiatan Amaliyah Ramadhan


SMP Negeri 2 Takalar, 2023
PENGERTIAN THAHARAH
Thaharah menurut  bahasa berarti
bersuci. Menurut syara’ atau istilah
adalah membersihkan diri, pakaian,
tempat, dan benda-benda lain dari
najis dan hadas menurut cara-cara
yang ditentukan oleh syariat islam.
Thaharah atau bersuci adalah syarat wajib yang harus dilakukan dalam beberapa
macam ibadah. Seperti dalam QS Al-maidah ayat : 6

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah,
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
Thaharah atau bersuci menurut pembagiannya dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu :
 A.   Bersuci lahiriah
Beberapa contoh yang bersifat lahiriah adalah membersihkan diri,
tempat tinggal dan lingkungan dari segala bentuk kotoran, hadas
dan najis. Membersihkan diri dari najis adalah membersihkan
badan, pakaian atau tempat yang didiami dari kotoran sampai hilang
rasa, bau dan warnanya. QS Al-Muddassir ayat : 4

 
[74:4] dan pakaianmu bersihkanlah,
 B.   Bersuci batiniah
Bersuci batiniah adalah membersihkan jiwa dari kotoran batin
berupa dosa dan perbuatan maksiat seperti iri, dengki, takabur dll.
Cara membersihkannya dengan taubatan nashoha yaitu memohon
ampun dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. 
Macam-macam air
Air yang dapat digunakan untuk bersuci ada 2:
a. Air mutlak yaitu air yang suci dan mensucikan,
yaitu air :
1.      Air hujan
2.      Air sumur
3.      Air laut
4.      Air sungai
5.      Air danau/ telaga
6.      Air salju
7.      Air embun
b. Air yang suci tetapi tidak dapat mensucikan, yaitu
1. air yang halal untuk diminum tapi tidak dapat
digunakan untuk bersuci seperti air teh, kopi, sirup, air
kelapa dll.
2. Air musyammas yaitu air yang terjemur oleh matahari
dalam bejana selain emas dan perak. Air ini makruh
digunakan untuk bersuci
3. Air mustakmal yaitu air yang telah digunakan untuk
bersuci. Air ini tidak boleh digunakan untuk bersuci
walaupun tidak berubah rasa, bau maupun warnanya
  4. Air mutanajis yaitu air yang sudah terkena najis. Baik
yang sudah berubah rasa, warna dan baunya maupun yang
tidak berubah dalam jumlah yang sedikit yaitu kurang dari
dua kullah (270 liter menurut ulama kontemporer)
CARA-CARA THAHARAH
 

Ada berbagai cara dalam bersuci yaitu bersuci


dengan air seperti berwudhu dan mandi junub
atau mandi wajib. Ada juga bersuci dengan
menggunakan debu, tanah yaitu dengan
bertayamum. Dan bisa juga menggunakan air,
tanah, batu dan kayu (tissue atau kertas itu
masuk kategori kayu) yaitu dengan beristinja.
 
Tata Cara Mandi Wajib Laki-laki Menurut Islam
Dalam buku Fiqih Ibadah oleh Zaenal Abidin dijelaskan tata cara mandi wajib laki-
laki sesuai dengan sunnah:
1. Membaca niat mandi wajib
ً ‫س َل لِ َر ْف ِع ا ْل َح َد ِث ْا َال ْكبَ ِر فَ ْر‬
‫ضا ِهللِ تَ َع ا ل‬ ْ ‫نَ َو ْي ُتا ْل ُغ‬
Artinya:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardu karena Allah
ta'ala.“
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali.
3. Bersihkan kotoran yang tersembunyi dengan tangan kiri. seperti kemaluan,
dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain-lainnya.
4. Mencuci tangan dengan menggosok-gosoknya ke sabun atau tanah.
5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti akan sholat.
6. Sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan yang dibasuhi air hingga menyentuh
kulit kepala.
7. Basuh seluruh tubuh dengan air yang dimulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri.
8. Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Seorang muslim harus betul-betul memerhatikan dalam mandinya agar tidak ada
bagian dari tubuh yang tidak terkena air.
Tata cara mandi wajib dari haid bagi perempuan
1. Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal


haidil fardhal lillahi ta'ala
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku
niat mandi untuk menghilangkan hadas besar
dari haid, fardu karena Allah Ta'ala.“
2. Cuci kedua telapak tangan sebanyak tiga
kali. 
3. Bersihkan kemaluan dan bagian tubuh lain, seperti dubur,
pusar, sela-sela kaki, dan ketiak menggunakan tangan kiri.
4. Cuci kedua tangan kembali (boleh dengan bilasan air saja
maupun dengan sabun).
5. Berwudhu dengan membaca niat: nawaiitu
wudhua liraf'il hadatsil fardhon lillahi ta'ala.
6. Basahkan kepala dan usap rambut menggunakan jari-jari
yang masih basah setelah dicelupkan ke dalam air.
7. Siram kepala sebanyak tiga kali.
8. Siram seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki
bagian kanan dan kiri.
9. Setelah melakukan 8 langkah mandi wajib tersebut, kamu
bisa lakukan kegiatan membersihkan diri saat mandi seperti
biasanya.
Nah, itulah cara mandi
wajib yang lengkap
dengan bacaan niat
menurut ajaran islam
yang bisa kamu pelajari.
Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai