Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS KEBIJAKAN GIZI

OLEH :

KELOMPOK V

YUSNIATIN NELIS SANDI ARIANTI

SADRIANTI RAMADAN WA ODE RUSNIA

IRAWATI ALI DJATMO RIZKI SAPUTRI ADLI


PENDAHULUAN

Banyak yang berpendapat bahwa Akan tetapi, menurut berbagai


masalah gizi seperti stunting bukti ilmiah dari banyak
(ukuran tubuh pendek), gemuk, penelitian lembaga riset gizi
dan beberpa penyakit tertentu terbaik di dunia mengemukakan
terutama penyakit tidak menular bahwa masalah gizi yang selama
disebabkan oleh faktor genetik, ini dianggap sebagai masalah
sehingga tidak banyak usaha yang faktor genetik merupakan suatu
dilakukan untuk memperbaikinya. anggapan yang kurang benar.
Dampak yang dapat disebabkan masalah gizi tersebut dapat
dibagi menjadi dua, yaitu masalah yang timbul dalam jangka
pendek dan jangka panjang.

Dalam jangka pendek masalah


gizi tersebut berdampak pada
terganggunya perkembangan
otak, kecerdasan, gangguan
pertumbuhan fisik dan gangguan
metabolisme dalam tubuh.
Sedangkan dalam jangka panjang
masalah gizi berdampak pada
penurunan kemampuan kognitif
dan prestasi belajar, penurunan
kekebalan tubuh sehingga
beresiko terserang penyakit, dan
resiko tinggi terkena kegemukan
dengan berbagai penyakit yang
menyertainya.
Untuk mengatasi masalah gizi yang
ada di Indonesia, Pemerintah Indonesia
menyepakati untuk menjadi bagian dari
Gerakan SUN Movement dan
kemudian mengeluarkan Peraturan
Presiden RI No. 42 Tahun 2013 tentang
Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi.
KAJIAN KEBIJAKAN

Peraturan Presiden RI No. 42 Tahun 2013


tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi merupakan salah satu
kebijakan kesehatan yang terintegrasi
dalam rangka perbaikan gizi dengan fokus
pada kelompok 1000 hari pertama
kehidupan meliputi 270 hari masa
kehamilan dan 730 hari hingga anak usia
2 tahun.
MASALAH YANG TIMBUL

Kebijakan Scaling up Nutri-tion Mengingat masalah gizi merupakan


atau yang diterjemahkan kedalam masalah yang memiliki variabel
Gerakan Nasio-nal Seribu Hari multi faktorial, maka
Pertama Kehidupan. implementasinya pun membutuhkan
keterlibatan lintas sektor.

Studi mengenai keberhasilan implementasi kebijakan penurunan masalah gizi


melalui berbagai metode (sistematik review, kuantitative riset, semi kualitatif
interview, analisis pohon masalah) menunjukkan bahwa implementasi
kebijakan penurunan masalah gizi secara global tidak mudah.
TUJUAN KEBIJAKAN
Tujuan umum Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dimaksudkan untuk
percepatan perbaikan gizi masyarakat prioritas pada seribu hari pertama
kehidupan :

Tujuan khusus Gerakan Nasional Meningkatkan komitmen para


Percepatan Perbaikan Gizi adalah: pemangku kepentingan untuk
memberikan perlindungan dan
pemenuhan gizi masyarakat.

Meningkatkan kemampuan
pengelolaan program gizi, Memperkuat implementasi konsep
khususnya koordinasi antar sektor program gizi yang bersifat langsung
untuk mempercepat sasaran dan tidak langsung.
perbaikan gizi; dan
SUBSTANSI KEBIJAKAN

Strategi utama Gerakan


Sasaran Gerakan Nasional
Nasional Percepatan Perbaikan
Percepatan Perbaikan Gizi
Gizi

Kegiatan Gerakan Nasional Pelaksanaan Gerakan Nasional


Percepatan Perbaikan Gizi Percepatan Perbaikan Gizi
KONSEKUENSI
Perilaku yang muncul

Ibu hamil dengan mengkonsumsi gizi yang


Perilaku Positif baik untuk janin di 1000 hari pertama
kehidupan sehingga dapat mengurangi
masalah gizi pada ibu dan anak melalui
kebijakan gerakan nasional percepatan
perbaikan gizi dan dapat menjadi bagian dari
budaya dan kehidupan sosial di masyarakat
(misal: ibu merasa malu bila tidak
memberikan ASI secara eksklusif kepada
bayinya).
Perilaku Negatif

Periode 1000 hari pertama kehidupan (1000


HPK) merupakan simpul kritis sebagai awal
terjadinya pertumbuhan Stunting, yang
sebaliknya berdampak jangka panjang hingga
berulang dalam siklus kehidupan. Kurang gizi
sebagai penyebab langsung, khususnya pada
balita berdampak jangka pendek meningkatnya
morbiditas.
RESISTENSI

Selanjutnya, informasi
Dengan adanya kebijakan mengenai ASI eksklusif,
gerakan nasional percepatan untungnya menyusui bayi
perbaikan gizi ini dapat sendiri hingga menjadi donor
menjadi bagian dari budaya ASI dapat dikembangkan
dan kehidupan sosial di melalui kelas ibu hamil.
masyarakat (misal: ibu Dengan demikian, motivasi
merasa malu bila tidak ibu untuk menyusui bayinya
memberikan ASI secara muncul karena kesadaran,
eksklusif kepada bayinya). bukan karena dipaksa.
KESIMPULAN

Peraturan Presiden RI No. 42 Tahun 2013


tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi merupakan salah satu
kebijakan kesehatan yang terintegrasi
dalam rangka perbaikan gizi dengan fokus
pada kelompok 1000 hari pertama
kehidupan meliputi 270 hari masa
kehamilan dan 730 hari hingga anak usia
2 tahun. Yang memiliki tujuan untuk
percepatan perbaikan gizi masyarakat
yang di prioritas pada seribu hari pertama
kehidupan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai