Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN ILMU KEGAWATDARURATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2022

HEMOROID
Oleh : Ulfa Sari Al-Bahmi

Supervisor Pembimbing : dr. Muhammad Rizal Tjadi Aman, Sp.B


IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M
Usia : 55 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Status perkawinan : Menikah
ANAMNESIS

Keluhan utama : Nyeri Pada Anus


Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke IGD RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan keluhan nyeri pada anus saat BAB.
Keluhan tsb dirasakan sejak 1 bulan lalu dan memberat 3 jam SMRS. Nyeri saat BAB (+),
BAB Mengeluarkan darah (+), benjolan di lubang pantat (+) yang dirasakan sejak tahun
2017, benjolan tersebut biasanya dapat masuk kembali secara spontan setelah pasien buang
air besar. Kemudian sekitar 1 bulan terakhir, setiap buang air besar, pasien merasa benjolan
keluar dan tidak dapat masuk kembali walaupun dengan bantuan jari pasien. tidak nyaman
saat duduk (+). Keluhan lain berupa demam (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-) dan
BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit dahulu: Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-)
Riwayat penyakit keluarga: dengan keluhan yang sama (-), Hipertensi (-), DM (-)
Riwayat Pengobatan : Pasien mengonsumsi obat Paracetamol untuk keluhan
tersebut
PEMERIKSAAN FISIS

Kesadaran : Compos mentis


Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg.
• Nadi : 84x/menit.
• Frekuensi Napas : 20x/menit.
• Suhu : 36,5’C

• VAS : 4
PEMERIKSAAN FISIS

Rectal Touche:
• Tampak benjolan besar irreguler menutupi anus, tidak
dapat dimasukkan dengan jari, berwarna merah
kehitaman dengan ukuran ± 3x3 cm, teraba kenyal,
padat, terbungkus oleh mukosa nyeri tekan.
• Spinter Ani mencekik
• Ampulla kosong
• Handscone : Tidak ada feses, ada darah, tidak ada lendir
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM HEMATOLOGI

WBC : 11,57 x 103/µL


CT : 6 Menit
RBC : 4,59 x 106/µL
BT : 3 Menit 30 Detik
HGB : 13,3 g/dL
PLT: 284 x 103/µL
GDS: 164 mg/dL
RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan keluhan nyeri pada anus saat BAB. Keluhan tsb dirasakan
sejak 1 bulan lalu dan memberat 3 jam SMRS. Nyeri saat BAB (+), BAB Mengeluarkan darah (+), benjolan di lubang
pantat (+) yang dirasakan sejak tahun 2017, benjolan tersebut biasanya dapat masuk kembali secara spontan setelah
pasien buang air besar. Kemudian sekitar 1 bulan terakhir, setiap buang air besar, pasien merasa benjolan keluar dan
tidak dapat masuk kembali walaupun dengan bantuan jari pasien. tidak nyaman saat duduk (+). Keluhan lain berupa
demam (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-) dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Pengobatan (+) Pasien mengonsumsi obat paracetamol untuk keluhan tersebut. Dari hasil Pemeriksaan fisik didapatkan
tampak benjolan di anus, massa padat, ukuran ± 3x3 cm. Hasil laboratorium menunjukkan WBC 11,57 (4.11-11.30), hemoglobin
13,3 (11.0-17.0), trombosit 284 (150-400). Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium didapatkan diagnosis
hemoroid interna grade IV.
PENATALAKSANAANNON
DIAGNOSIS KERJA BEDAH
 IVFD RL 20 tpm
Hemoroid Interna  Injeksi ketorolac 30 mg/8 jam/IV
Grade IV  Konsul DPJP Bedah

PENATALAKSANAAN
BEDAH
• Hemoroidektomi
TINJAUAN PUSTAKA
Hemoroid Etiologi
Hemoroid terjadi sebagai akibat
dilatasi jaringan vaskuler Beberapa faktor resiko yang
submukosa di anal canal bagian memudahkan terjadinya hemoroid
distal. Jaringan vaskuler ditopang adalah kostipasi, pola defekasi yang
oleh jaringan ikat, yang apabila tidak teratur, diare, kehamilan,
mengalami kelemahan akan abnormalitas sfingter internal.
menyebabkan hemoroid
mengalami proplaps.

Gejala Klinis
Epidemiologi Rasa nyeri, lebih sering pada
Hemoroid lebih umum pada orang hemoroid eksternal dan pada
berusia 45 sampai 65 tahun. hemoroid internal derajat empat
Meskipun penyebab pastinya tidak yang mulai mengalami strangulata.
dipahami dengan baik, hemoroid Rectal bleeding saat buang air
dikaitkan dengan kondisi yang besar, tidak nyaman, rasa penuh
meningkatkan tekanan pada pleksus pada bagian anus, dan
vena hemoroid, seperti mengejan ketidakpuasan saat buang air besar.
saat buang air besar akibat
sembelit.
ANATOMI
DIAGNOSIS
PEM. PENUNJANG
ANAMNESIS PEM. FISIK

Pasien dengan hemoroid Pada pemeriksaan


umumnya mengeluh fisik dapat ditemukan
defekasi diserati darah anoskopi
adanya
segar (karena berasal dari
pleksus arteriovenosa) pembengkakan vena
yang menetes, nyeri atau yang mengindikasikan
rasa terbakar dan gatal di hemoroid eksterna
anal, timbulnya benjolan atau hemoroid interna
yang dapat keluar masuk yang mengalami
secara spontan atau perlu
prolaps. kolonoskopi
bantuan manual.
KLASIFIKASI
TATALAKSANA
PEMBEDAHAN

a) Skleroterapi
b) Ligasi
c) Infrared Thermocoagulation
KONSERVATIF d) Heater Probe
e) Hemoroidektomi
f) Doppler Ultrasound Guided
Haemorrhoid Artery Ligation
g) Cryotherapy
h) Stappled Hemorrhoidopexy
KOMPLIKASI

Sekitar 5-10% pasien dengan hemoroid memerlukan tindakan operasi.


Komplikasi yang
mungkin terjadi pada tindakan pembedahan adalah retensi urin (2-36%),
perdarahan (0,03-6%), stenosis anal (0-6%), infeksi (0,5-5,5%), dan
inkontinensia (2-12%).
KESIMPULAN
Hemorrhoid merupakan gangguan sirkulasi darah yang berupa pelebaran
pembuluh (dilatasi) vena. Pelebaran pembuluh vena yang terjadi di daerah anus sering
terjadi. Pelebaran tersebut disebabkan oleh bendungan darah dalam susunan
pembuluh vena. Pelebaran pembuluh vena di daerah anus sering disebut wasir,
ambeien atau hemorrhoid. Dari hasil anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan ada
benjolan di lubang pantat, nyeri saat BAB (+), BAB disertai darah (+), tidak nyaman
saat duduk (+). Keluhan lain berupa demam (-), mual (-),muntah (-),nyeri ulu hati (-)
dan BAK dalam batas normal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tampak benjolan di
anus, massa padat, ukuran ± 3x3 cm. Hasil Hasil laboratorium menunjukkan WBC
11,57 (4.11-11.30), hemoglobin 13,3 (11.0-17.0), trombosit 284 (150-400).
Penatalaksanaan bedah pada pasien ini adalah hemoroidektomi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wandari, NN, Prevalensi Hemoroid Di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2009 – Juli 2011, Universitas Sumatera Utara,
Diakses 28 Januari 2021, http://repository.usu.ac.id/
2. Sudarsono, DF, 2015, Diagnosis And Treatment Of Haemorrhoid, Journal Majority, Diakses 28 Januari 2021,
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority
3. Raena, J, Pradananta, Surialaga, 2018, ‘Konsumsi Makanan Berserat Berhubungan Dengan Kejadian Hemoroid’, Pendidikan Dokter
Universitas Islam Bandung, Vol.4, 38-43.
4. Offor, ER, Amadi, S, 2019, ‘Hemorrhoidal Disease: Predilection Sites, Pattern of Presentation, and Treatment’, Annals of African Medicine,
Vol.18, 12-16.
5. Oktavia, A, 2020, Analisis Faktor Resiko Kejadian Hemoroid Pada Wanita, UMM Institutional Repository, Diakses 28 Januari 2021,
http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/65556
6. Cahyono, JB, 2014, Buku Tatalaksana Klinis Di Bidang Gastro Dan Hepatologi (Cetakan ke-1), Jakarta, Sagung Seto.
7. Sandler, R, Peery, A, 2018, ‘Rethinking What We Know About Hemorrhoids’, Journal Clinical Gastroenterology and Hepatology, Vol.17, 8-
15.
8. Zagriadskii, E, Bogomazov, Golovko, E, 2018, ‘Conservative Treatment of Hemorrhoids: Results of An Observational Multicenter Study’,
Advances in Therapy, Vol.35, 1979-1992.
9. Mott, T, Latimer, Edwards C, 2018, ‘Hemorrhoids: Diagnosis and Treatment Options’, American Family Physician, Vol.97, 172-179.

10. Seoang, K, Holzgang, Young, C, 2020, ‘Still a Case of “No Pain, No Gain” An Updated and Critical Review of The Pathogenesis, Diagnosis,
and Management Options for Hemorrhoids in 2020’, Annals of Coloproctology, Vol.36, 133-147
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics and images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai