Disusun Oleh :
M. Faliq Khubbata, S.Ked
14711145
Pembimbing :
dr. Aji Pangki Asmaya, Sp.B
A. Identitas
Nama : An. AS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 5 tahun
Alamat : Mojosari, Hargosari, Tanjung Sari
Agama : Islam
Mondok di bangsal : Cempaka
Tanggal masuk : 16 Juni 2019
B. Anamnesis
Diberikan oleh : Alloanamnesis
Tempat/Tanggal/pukul : Bangsal Cempaka/ 17 Juni 2019/ pukul 19.35 WIB
Keluhan Utama : Benjolan pada ketiak kanan
Riwayat Penyakit Keluarga : - Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa.
Anamnesis Sistem
Resume Anamnesis
An. AS usia 5 tahun dengan keluhan benjolan di ketiak kanan sejak 4 bulan yang lalu ,
konsistensi kenyal, mobile, sedikit nyeri bila di tekan, permukaan rata dan berbatas tegas.
C. Pemeriksaan Fisik
I. Status Generalis
D. DIAGNOSIS BANDING
E. DIAGNOSIS KERJA
H. PROGNOSIS
Pada dasarnya limfosit mempunyai dua bentuk, yang berasal dari sel T (thymus) dan
sel B (bursa) atau sumsum tulang. Fungsi dari limfosit B dan sel-sel turunanya seperti sel
plasma, imunoglobulin, yang berhubungan dengan humoral immunity, sedangkan T limfosit
berperan terutama pada cell-mediated immunity.
Terdapat tiga daerah pada KGB yang berbeda: korteks, medula, parakorteks, ketiganya
berlokasinya antara kapsul dan hilus. Korteks dan medulla merupakan daerah yang
mengandung sel B, sedangkan daerah parakorteks mengandung sel T.
D. Etiologi
E. Diagnosis
Diagnosis limfadenopati memerlukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang apabila diperlukan.
Anamnesis
Dari anamnesis dapat diperoleh keterangan lokasi, gejala-gejala penyerta, riwayat penyakit,
riwayat pemakaian obat dan riwayat pekerjaan.
Lokasi
Lokasi pembesaran KGB pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh
infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada infeksi oleh penyakit kawasaki
umumnya pembesaran KGB hanya satu sisi saja. Apabila berlangsung lama (kronik) dapat
disebabkan infeksi oleh Mikobakterium, Toksoplasma, Ebstein Barr Virus atau
Citomegalovirus.
Gejala penyerta
Demam, nyeri tenggorok dan batuk mengarahkan kepada penyebab infeksi saluran
pernapasan bagian atas. Demam, keringat malam dan penurunan berat badan mengarahkan
kepada infeksi tuberkulosis atau keganasan. Demam yang tidak jelas penyebabnya, rasa
lelah dan nyeri sendi meningkatkan kemungkinan oleh penyakit kolagen atau penyakit
serum (serum sickness), ditambah adanya riwayat pemakaian obat-obatan atau produk
darah.
Riwayat penyakit
Riwayat penyakit sekarang dan dahulu seperti adanya peradangan tonsil sebelumnya,
mengarahkan kepada infeksi oleh Streptococcus; luka lecet pada wajah atau leher atau
tanda-tanda infeksi mengarahkan penyebab infeksi Staphilococcus; dan adanya infeksi gigi
dan gusi juga dapat mengarahkan kepada infeksi bakteri anaerob. Transfusi darah
sebelumnya dapat mengarahkan kepada Citomegalovirus, Epstein Barr Virus atau HIV.
Riwayat pekerjaan
Paparan terhadap infeksi paparan/kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran
napas atas, faringitis oleh Streptococcus, atau tuberculosis turut membantu mengarahkan
penyebab limfadenopati. Riwayat perjalanan atau pekerjaan, misalnya perjalanan ke daerah-
daerah di Afrika dapat mengakibatkan penyakit Tripanosomiasis, orang yang bekerja dalam
hutan dapat terkena Tularemia.
Pemeriksaan fisik
Secara umum malnutrisi atau pertumbuhan yang terhambat mengarahkan kepada
penyakit kronik seperti tuberkulosis, keganasan atau gangguan system kekebalan tubuh.
Karakteristik dari KGB dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. KGB harus diukur
untuk perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat
pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi,
konsistensi apakah keras atau kenyal.
• Ukuran: normal bila diameter 0,5 cm dan lipat paha >1,5 cm dikatakan abnormal.
• Nyeri tekan: umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan.
• Konsistensi: keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet
mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan kepada proses infeksi; fluktuatif
mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan.
• Penempelan/bergerombol: beberapa KGB yang menempel dan bergerak bersamaan bila
digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis atau keganasan.
Pada pembesaran KGB oleh infeksi virus, umumnya bilateral lunak dan dapat digerakkan.
Bila ada infeksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada penekanan, baik satu sisi atau dua
sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan. Adanya kemerahan dan suhu lebih panas dari
sekitarnya mengarahkan infeksi bakteri dan adanya fluktuatif menandakan terjadinya abses.
Bila limfadenopati disebabkan keganasan tanda-tanda peradangan tidak ada, KGB keras dan
tidak dapat digerakkan oleh karena terikat dengan jaringan di bawahnya.
Adanya radang pada selaput mata dan bercak koplik mengarahkan kepada campak.
Adanya pucat, bintik-bintik perdarahan (bintik merah yang tidak hilang dengan penekanan),
memar yang tidak jelas penyebabnya, dan pembesaran hati dan limpa mengarahkan kepada
leukemia. Demam panjang yang tidak berespon dengan obat demam, kemerahan pada mata,
peradangan pada tenggorok, strawberry tongue, perubahan pada tangan dan kaki (bengkak,
kemerahan pada telapak tangan dan kaki) dan limfadenopati satu sisi (unilateral) mengarahkan
kepada penyakit Kawasaki.
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi (USG)
USG merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mendiagnosis
limfadenopati servikalis. Penggunaan USG untuk mengetahui ukuran, bentuk, echogenicity,
gambaran mikronodular, nekrosis intranodal dan ada tidaknya kalsifikasi.
USG dapat dikombinasi dengan biopsi aspirasi jarum halus untuk mendiagnosis
limfadenopati dengan hasil yang lebih memuaskan, dengan nilai sensitivitas 98% dan
spesivisitas 95%.
CT Scan
CT scan dapat mendeteksi pembesaran KGB servikalis dengan diameter 5 mm atau
lebih. Satu studi yang dilakukan untuk mendeteksi limfadenopati supraklavikula pada
penderita nonsmall cell lung cancer menunjukkan tidak ada perbedaan sensitivitas yang
signifikan dengan pemeriksaan menggunakan USG atau CT scan.
Pengobatan
Pengobatan limfadenopati KGB didasarkan kepada penyebabnya. Banyak kasus dari
pembesaran KGB sembuh dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan apapun
selain observasi.
Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu dapat menjadi indikasi untuk
dilaksanakan biopsi KGB. Biopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang
mengarahkan kepada keganasan. KGB yang menetap atau bertambah besar walau dengan
pengobatan yang adekuat mengindikasikan diagnosis yang belum tepat.
Antibiotik perlu diberikan apabila terjadi limfadenitis supuratif yang biasa disebabkan
oleh Staphyilococcus. aureus dan Streptococcus pyogenes (group A). Pemberian antibiotik
dalam 10-14 hari dan organisme ini akan memberikan respon positif dalam 72 jam. Kegagalan
terapi menuntut untuk dipertimbangkan kembali diagnosis dan penanganannya.
Pembedahan mungkin diperlukan bila dijumpai adanya abses dan evaluasi dengan
menggunakan USG diperlukan untuk menangani pasien ini.
DAFTAR PUSTAKA
Spelman D. Tuberculous lymphadenitis. 2010 Sep [cited 2011 Jan 27]. Available from:
www.uptodate.com.
Robbins KT, Clayman G, Levine PA, Medina J, Sessions R. Neck dissetion clasification
update. Revision proposed by the American Head and Neck Society and the American
Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery. Arch Otolaryngol Head Neck
Surg. 2002;128:751-8.
Leung AKC, Robson WLM. Childhood Cervical Lymphadenopathy. Diakses dari
http://www.medscape.com/viewarticle/467025
Peters TR, Edwards KM. Cervical Lymphadenopathy and Adenitis. Pediatrics in Review
(21);12.2000
Bazemore A, Smucker DR. Lymphadenopathy and Malignancy. Am Fam Physician
2002;66:2103-10. Diakses dari http://www.aafp.org/afp/20021201/2103.html