Anda di halaman 1dari 11

ANALISA PP 64 TAHUN 2021 YANG DIANGGAP

BERTENTANGAN DENGAN
PERDA SUMATRA BARAT BERKAITAN DENGAN TANAH
ULAYAT NOMOR :
16 TAHUN 2008

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Yulia Mirawati,SH.,CN.,MH

Berlyangga
Nim : 2220123013
Kelas : Kenotariatan B
PP no 64 Tahun 2021 problematika
terutama di kalangan adat yang memiliki
status Tanah Ulayat Adat

Diantaranya yaitu masyarakat


Minangkabau yang memiliki Perda nya
sendiri Terkait Tanah Ulayat Nomor : 16
Tahun 2008
Tanah ulayat adalah suatu lahan yang dikuasai oleh
ninik mamak para kepala suku (datuk).

Pengaturan tanah ulayat dalam Pasal 3 UUNomor 5


Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria yang berbunyi :
“dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1 dan 2
pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat-
masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada,
harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan Nasional dan
Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh
bertentangan dengan Undang-Undang dan peraturan-peraturan lain yang
lebih tinggi”
Dalam tingkat peraturan pelaksananya telah disahkan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang
merupakan perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1961, akan tetapi dalam Peraturan Pemerintah ini tanah ulayat tidak
termasuk obyek pendaftaran tanah, hal ini dikaitkan dengan Pasal 9
ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah ini yaitu ayat (1) bahwa obyek
pendaftaran tanah meliputi:
Bidang-bidang tanah
yang dipunyai dengan Tanah hak
hak milik, hak guna Tanah wakaf
pengelolaan
usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai

Hak Hak milik


Tanah
tanggun atas satuan
negara rumah susun
gan
Perda Nomor : 16 Tahun PP 64 tahun 2021
2008 Pasal 4
di mungkinkan Tanah ulayat
Tujuan pengaturan tanah ulayat
dapat diambil alih atau dicabut
dan pemanfaatannya adalah untuk
tetap melindungi keberadaan tanah oleh Pemerintah apabila tanah
ulayat menurut hukum adat tersebut benar-benar
minangkabau serta mengambil untuk kepentingan umum hal
manfaat dari tanah termaksuk ini karena adanya celah Di
sumber daya alam, untuk
dalam masyarakat hukum adat
kelangsungan hidup dan
kehidupannya secara turun-
sering terjadi sengketa
menurun dan tidak terputus antar mengenai tanah-tanah adat
masyarakat hukum adat dengan termasuk tanah ulayat.
wilayah yang bersangkutan.
penyebab timbulnya sengketa tanah ulayat
antara lain:

a. kurang jelas batas sepadan tanah ulayat;


b. belum adanya kesadaran masyarakat Hukum
Adat;
c. belum berperannya Kepala Adat dalam
masyarakat hukum adat.
 Peraturan Pemerintah baru no 64 Tahun 2021 ini bisa
menjadi celah bagi para oknum dengan mengambil alih
tanah ulayat dengan dalih kepentingan umum maupun
kepentingan negara
 jutaan hektar tanah masyarakat terancam diambil alih
dan dikuasai sepihak oleh badan baru Bank Tanah
 Kehadiran Bank Tanah dengan kewenangan dan fungsi
yang luar biasa luas dan kuat (super body), baik fungsi
privat maupun publik, tidak dilengkapi dengan
pengawasan yang ketat dan terbuka
 Bank Tanah dinilai hanya akan berfungsi sebagai
lembaga penjamin ketersediaan tanah bagi perusahaan
dan pemilik modal
potensi yang memungkinkan terjadi yaitu sebagai
berikut:

• Bank Tanah mengadopsi asas domein verklaring (negaraisasi tanah)


1 dan menyelewengkan hak menguasai dari negara

• Liberalisasi pasar tanah dan kemudahan badan usaha asing


2 menguasai tanah

• Memperparah ketimpangan, konflik agraria,


3 dan perampasan tanah masyarakat

4 • Memudahkan perampasan tanah dengan dalih


pengadaan tanah untuk kepentingan investasi
5 • Tujuan Bank Tanah bertentangan dengan reforma agraria

• Bank Tanah menimbulkan dualisme, tumpang tindih, dan


6 konflik kepentingan dengan Kementerian ATR/BPN dalam
pengaturan pertanahan dan pengadaan tanah.

• Bank Tanah berpotensi menjadi lahan subur


7 praktik korupsi dan kolusi

• Filosofi dan konstruksi hukum Bank Tanah tidak


8 jelas
Kalangan masyarakat sipil
harus mengkaji PP No.64 Tahun 2021
ini, sehingga menentukan langkah
hukum yang akan ditempuh dan
mendesak pemerintah untuk mencabut
PP tersebut.
TERIMA KASIH
Mohon arahan dan bimbingan

Anda mungkin juga menyukai