Anda di halaman 1dari 28

OLAHRAGA BAIK, BENAR, TERUKUR, DAN

TERATUR DAN PEMERIKSAAN PRAPARTISIPASI

Dalam Rangka Pelatihan Pengukuran


Kebugaran Anak Sekolah Bagi Guru-
Guru Olahraga Sekolah Dasar

dr. Ampera M,S.Ked,MH

KEPALA BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
LATAR BELAKANG

 Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang


dapat meningkatkan kualitas KESEHATAN individu
dan MASYARAKAT serta mencegah berbagai penyakit
 Meskipun olahraga mempunyai banyak manfaat yang
baik,kesadaran berolahraga masyarakat masih sangat
kurang
 Olahraga hanya diwaktu senggang belum menjadi
sebuah kebiasaan ( BUDAYA)
ISTILAH
 Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan
pengeluaran tenaga & energi (pembakaran kalori)
 Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
& ekonomis.
 Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan
sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik & mental yang
berlebihan.

Orang sehat belum tentu bugar, tetapi


orang bugar pasti sehat
JENIS OLAHRAGA

 Aerobik
Olahraga yang dilakukan terus menerus dimana
kebutuhan oksigen masih dpt dipenuhi tubuh

 Anerobik
Kebutuhan oksigen tdk dpt dipenuhi seluruhnya
oleh tubuh
OLAHRAGA BBTT

BAIK
 Dimulai sejak usia dini hingga usia lanjut

 Dilakukan dimana saja dengan memperhatikan lingkungan yg

sehat, aman, nyaman, bebas polusi, dan tidak berisiko cedera

 Jenis olahraga dilakukan secara bervariasi, sesuai minat dan

disenangi.
BENAR
 Dilakukan sesuai dengan kondisi fisik dan secara medis
dapat dilakukan tanpa menimbulkan dampak kerugian.
 Dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan
kesehatan dan kebugaran
 Setiap sesi latihan harus dimulai dari pemanasan dan
peregangan,latihan inti dan pendinginan
 Pemanasan dan peregangan cukup 10-15 menit,latihan inti
20-60 menit, dan pendinginan selama 5-10 menit
TERUKUR
 Berat ringannya dalam melakukan olahraga (intensitas
latihan) dengan menghitung denyut nadi latihan.
 Untuk meningkatkan daya tahan jantung- paru diperlukan
70% -85% denyut nadi maksimal (DNM) dengan waktu ½
- 1 jam.
 Untuk menurunkan berat badan diperlukan 60% - 70%
DNM dengan waktu > 1 jam
 DNM = (220- umur ) kali / menit.
 Cara lain untuk mengukur intensitas latihan menggunakan
tes bicara ( TALK TEST)
3 GERAKAN DASAR
DALAM OLAHRAGA

 Wajib dilakukan sebelum melakukan gerakan

P olahraga.
E
M  Tujuannnya adalah melemaskan otot-otot yang
A
N kaku, mengurangi cedera otot, meningkatkan
A
S
A
suhu tubuh untuk persiapan gerakan lainnya.
N
 Biasanya dilakukan selama 10-15 menit.
GERAKAN INTI

• Tujuan utamanya adalah meningkatkan daya


tahan jantung-paru.
• Kecepatan dan intensitas gerakan di
tingkatkan.
• Fase intensitas latihan mulai meningkatkan di
fase awal, mencapai puncak di fase
pertengahan dan menurun di fase akhir sesi
olahraga.
• Waktu latihan inti 30-40 menit.
GERAKAN PENDINGINAN

 Intensitas gerakan berkurang dari intensitas


tinggi ke intensitas rendah.
 Bertujuan untuk menurunkan frekuensi denyut
nadi mendekati denyut nadi normal.
 Digunakan untuk mengatur pernafasan.
 Merupakan fase akhir sesi olahraga.
 Waktu 10 menit.
INGAT………
 Lakukan exercise sehari minimal 30 menit

 Dilakukan dalam waktu 3 kali seminggu

 Dilakukan selama 3 bulan

dengan ini kita akan mencapai tingkat kebugaran

yang kita inginkan,


Ayo Bergerak Untuk Sehat Dan
Bugar
PENILAIAN
PRAPARTISIPASI
PENGERTIAN
Metode yang digunakan
untuk memeriksa status
PRAPARTISIPASI kesehatan individu sebelum
memulai program latihan
fisik

Menjamin keselamatan
& kejadian cedera saat
latihan fisik dilakukan
TUJUAN
1. mengidentifikasi individu dgn kondisi medis yang tidak
diizinkan program latihan fisik.
2. Mengidentifikasi individu yang memiliki gangguan
medis/penyakit sehingga dibutuhkan pengawasan.
3. Mengidentifikasi individu yang memiliki peningkatan
resiko penyakit disebabkan oleh umur, gejala & faktor
lain sehingga membutuhkan pemeriksaan medis
lanjutan & pemeriksaan kebugaran sebelum memulai
program latihan atau peningkatan dosis latihan
4. Mengidentifikasi individu yang berkebutuhan khusus
yang mempengaruhi pemeriksaan kebugaran &
program latihan fisik
PEMERIKSAAN PRA-PARTISIPASI

1. Physical Activity Readliness Questionnaire


(PAR-Q) : metode pemeriksaan yg ringkas, mudah,
& dpt disii sendiri oleh individu yang hendak
memulai program latihan fisik.
2. PAR-Q direkomendasikan u/ digunakan pada
situasi masal (perlombaan terbuka) atau situasi
tidak ada dokter.
3. Terdiri atas 7 pertanyaan yg dpt mengidentifikasi
dgn cepat memiliki faktor risiko atau
membutuhkan pemeriksaan medis lanjutan
sebelum latihan fisik.
PAR-Q AND YOU TEST
PHISICAL ACTIVITY READINESS QUISIONARE
NO. Jawaban Anamnesis
apakah anda pernah dinyatakan dokter
Ya mengidap penyakit jantung dan
1. tidak
membatasi aktivitas fisik kecuali atas
rekomendasi dokter?

Pernahkah anda merasakan nyeri dada


2.
pada saat melakukan aktivitas fisik?

Pernahkan anda merasakan nyeri dada


3. saat TIDAK melakukan aktivitas fisik
dalam 1 bulan terakhir?
PAR-Q AND YOU TEST
PHISICAL ACTIVITY READINESS QUISIONARE
NO Jawaban Anamnesis
Pernahkah anda kehilangan
4. YA TIDAK keseimbangan karena rasa pusing atau
anda kehilangan kesadaran/pingsan?

Apakah anda mempunyai masalah


tulang atau persendiaan yang menjadi
5.
lebih parah jika anda melakukan
aktivitas fisik ?

Apakah anda saat ini sedang dalam


6. pengobatan /minum obat untuk
hipertensi atau penyakit jantung?
PAR-Q AND YOU TEST
PHISICAL ACTIVITY READINESS QUISIONARE

NO JAWABAN Anamnesis

Selain yang telah disebutkan


apakah ada alasan/kondisi lain
7. Ya Tidak
sehingga anda tidak boleh atau
harus membatasi aktivitas fisik?
INTERPRETASI HASIL PENGISIAN
PAR-Q

TIDA • “Risiko rendah” aman


untuk menjalankan
K program latihan tanpa
pengawasan

• Disarankan
memeriksakan diri ke
YA dokter sebelum memulai
latihan fisik terutama yg
berisiko tinggi
PENILAIAN AKTIFITAS FISIK

1. Sedentery
2. Aktif

Metode Penilaian :
1.Pelaporan sendiri oleh individu
(kuesioner, diary, dan buku log.
2. pengukuran obyektif (monitor denyut
nadi, Accelerometer, Pedometer.
3.Indirect Calorimetery, Doubly Labelled
Water
PENILAIAN FAKTOR RISIKO
Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
 Perokok
 Riwayat Keluarga dengan Penyakit Jantung
 LDL >130) +1
 Hipertensi
 Gangguan Toleransi Glukosa (>110 mg/dL)
 Obesity (BMI >30)
 Sedentary lifestyle
 HDL > 60 mg/dl -1

Gejala atau Tanda Penyakit Jantung


 Nyeri dadaACSM-CAD-Risk-Factor Modified.docx
 Nafas pendek /sulit nafas pada aktivitas ringan
 Pusing/kliyengan
 Nafas pendek/sulit nafas pada saat berbaring
 Udem pergelangan kaki
 Berdebar-debar atau Nadi cepat (nadi istirahat ≥ 100x/menit)
 Klaudikasio Intermiten
 Kelelahan/fatig pada aktivitas biasa

Keterangan Penyakit:
•Penyakit kardiovaskular : penyakit jantung koroner dan penyakit jantung lainnya,
stroke, hipertensi
• Penyakit paru : asma dan penyakit paru lain
• Sindrom metabolik : kumpulan gejala penyakit yang meningkatkan resiko
Penyakit Jantung, Stroke 21dan Diabetes Melitus
FAKTOR RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER
POSITIVE RISK FACTORS

Age • Men 45 yr, Women

• Myocardial infarction, coronary revascularization, or


Family sudden death before 55 yr of age in father or other male
history first-degree relative, or before 65 yr of age in mother or
other female first-degree relative

Cigarette • Current cigarette smoker or those who quit within the previous 6
months or exposure to environmental tabacco smoke
Smoking
• Body mass index 25 kg/m2 or waist girth 90 cm (35,4
Obesity inches) for men and > 80 cm (31,5 inches) for women.

• Systolic blood pressure 140 mm Hg and or diastolic 90 mmHg,


Hypertension confirmed by measurements on at least two separate occasions, or
on antihypertensive medication.
LANJUTAN……

• Low-density lipoprotein (LDL-C)


cholesterol 130 mg-dL-1 (3.37 mmol-L-1)
Dyslipidemi or high-density lipoprotein (HDL-C)
cholesterol < 40 mg-dL-1 (1.04 mmol-L-1)
a or on lipid-lowering medication. If total
serum cholesterol is all that is available
use 200 mg-dL-1 (5.18 mmol-L-1)

• Impaired fasting glucose (IFG) = fasting


plasma glucose mg-dL-1 (5.50 mmol-L-1) but
126 mg-dL-1 (6.93 mmol-L-1) or impaired
glucose tolerance (IGT) = 2-hour values in
Prediabetes oral glucose tolerance test (OGTT) mg-dL-1
(7.70 mmol-L-1) but < 200 mg-dL-1 (11.00
mmol-L-1) confirmed by measurements on
at least two separate occasions
NEGATIVE RISK FACTORS

Other Risk Factors (RISK ± SUPERVISION

• Pregnancy
• Musculoskeletal problems that limit
physical activity
• Client takes prescription medication thay
may influence exercise tolerance
• Client has concerns about the safety of
execise.
STRATIFIKASI RISIKO PENYAKIT
KLASIFIKASI KRITERIA
Resiko Rendah Klien sehat, tanpa keluhan, dengan
(Apparently Healthy) tidak mempunyai lebih dari 1 faktor
resiko penyakit jantung koroner
Resiko Sedang Klien yang memiliki ≥ 2 faktor resiko
(Increased Risk) penyakit jantung koroner atau laki-laki
berumur ≥ 45 tahun dan perempuan
berumur ≥ 51 tahun
Resiko tinggi Gejala atau tanda penyakit jantung
( signs or symptoms of individu mempunyai penyakit :
cardiac desease and • kardiovaskular
known desease) • paru
• sindrom metabolik

25
PERTIMBANGAN PROGRAM LATIHAN
Risiko Risiko Risiko
rendah sedang tinggi
Memerlukan pemeriksaan medis
lanjutan sebelum memulai program
Tidak Tidak Ya
latihan fisik intensitas rendah &
sedang
Memerlukan pemeriksaan medis
lanjutan sebelum memulai program Tidak Tidak Ya
latihan fisik intensitas tinggi

Diperlukan pengawasan
Biasanhya
diperlukan
tergantung dari
Tidak Ya
alasan mengapa
masuk dalam
kategori ini.

Jenis pengawasan yang diperlukan


Tidak Instruktur Dokter
diperlukan olahraga terlatih terlatih
ALUR PROGRAM LATIHAN FISIK

Pemeriksaan
Komposisi
lemak tubuh Program
Informed Pengukuran
PAR-Q Consent Kardiorespirasi Kebugaran Lat.
Ketahanan otot Fisik
fleksibilitas

BBTT /
FITT
bkom_sulsel@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai