Adapun seorang yang pergi ke Mekkah tidak lepas dari dua keadaan:
ك َل َّب ْي َ
ك ِإنَّ ك َل َ
ك الَ َش ِر ْي َ ك الَّل ُه َّم َل َّب ْي َ
ك َل َّب ْي َ َل َّب ْي َ
كك َل َك الَ َش ِر ْي َ ك َو ْالم ُْل َ ْال َح ْم َد َوال ِنعْ َم َة َل َ
Larangan selama Ihrom
2. Tamattu’
Tamatu’ adalah berihram untuk umrah di bulan-bulan haji setelah itu berihram untuk haji pada tahun itu
juga. Dalam hal ini diwajibkan baginya untuk menyembelih hadyu (sembelihan). Oleh karena itu setelah
thawaf dan sa’i dia mencukur rambut dan pada tanggal 8 Dzul Hijjah berihram untuk haji.
3. Qiran
Qiran adalah berihram untuk umrah dan haji sekaligus, dan membawa hadyu (sembelihan) sebagaimana
yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, dan qiran ini memiliki tiga bentuk:
a. Berihram untuk haji dan umrah bersamaan, dengan menyatakan “وحجا
ً ” ل بيك عمر ًة.
b. Berihram untuk umrah saja pertama kali kemudian memasukkan haji atasnya sebelum memulai thawaf.
c. Berihram untuk haji kemudan memasukkan umrah atasnya. Tentang kebolehan hal ini para ulama ada
dua pendapat:
Mana yang lebih utama ?
Para ulama kita berselisih pendapat, ada yang mengatakan Tamattu’ yang
lebih utama, ada yang mengatakan Qiron, dan ada juga yang mengatakan
Ifrod.
Akan tetapi yang rajih (kuat) –wallahu’alam– dari pendapat diatas adalah
pendapat yang mengatakan bahwa Tamattu’ yang lebih utama.
ُش ْكراً أخواتي