Anda di halaman 1dari 28

CHAPTER 1:

RUANG LINGKUP PRODUK


Dr. Audita Nuvriasari, SE, MM
audita@mercubuana-yogya.ac.id
PENGERTIAN PRODUK

 Segala sesuatu (baik yang bersifat tangible Maupin intangible)


yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen
 Hasil dari proses produksi yang dilakukan oleh produsen atau
perusahaan untuk ditawarkan kepada konsumen
 Sekumpulan atribut yang berifat nyata dan tidak nyata
termasuk packaging, design, harga, brand, kualitas disertai
dengan layanan dan citra.
LEVEL OF PRODUCT

1. Core Benefit (Manfaat Inti)


 Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
 Manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
konsumen
2. Generic Product (Produk Generik)
 Bentuk dasar dari suatu produk yang bersifat tangible
 Produk dasar yang memenuhi fungsi produk
LEVEL OF PRODUCT

3. Expected Product (Produk Yang Diharapkan)


 Serangkaian atribut produk yang diharapkan oleh konsumen pada saat
membeli produk
4. Augmented Product (Product Pelengkap)
 Produk yang menyertai atau melengkapi produk inti
 Sesuatu yang membedakan produk yang ditawarkan oleh pemasar dengan
produk pesaing
5. Potential Product (Produk Potensial)
 Serangkaian produk (tangible & intangible) yang mungkin dikembangkan
CONTOH IMPLEMENTASI:
JASA - KLINIK KECANTIKAN WAJAH
 Core Benefit: Perawatan wajah agar kulit wajah menjadi bersih,
sehat dan terawat
 Generic Product: Brand klinik kecantikan, gedung dan fasilitas
fisik, peralatan facial dan peralatan wacah lainnya, produk
kosmetik dan lain-lain
 Expected Produk: Pelanggan mengharapkan hasil perawatan
wajah yang memuaskan, layanan yang cepat dan teliti, terapis
dan dokter yang handal dan professional, ruang pelayanan yang
nyaman, harga terjangkau dan lain-lain.
CONTOH IMPLEMENTASI:
KLINIK KECANTIKAN WAJAH
 Augmented Product: Layanan perawatan wajah dengan sistem
home care, layanan penghantaran produk kosmetik kepada
pelanggan, layanan tambahan untuk paket tertentu, menyediakan
area play ground jika pelanggan mengajak anak-anak, dan lain-lain.
 Potential Product: Layanan VIP member klinik kecantikan,
pengembangan varian layanan klinik kecantikan seperti perawatan
badan, pengembangan metode baru dengan laser dan lain-lain.
CONTOH IMPLEMENTASI:
NON JASA – PRODUK SKINCARE

 Core Benefit: Menjaga kebersihan kulit wajah, menutrisi, melembutkan,


menjaga Kesehatan kulit wajah
 Generic Product: Kemasan skincare, varian skincare (facial wash, Toner,
Serum, facial cleanser, Booster, Essence, dll), Tekstur skincare
 Expected Product: Cocok dengan kulit wajah, tidak mengandung bahan
berbahaya, mampu mencerahkan wajah, menyehatkan kulit wajah, aman
dalam jangka Panjang
CONTOH IMPLEMENTASI:
NON JASA – PRODUK SKINCARE

 Augmented Product: layanan konsultasi penggunaan skincare,


bonus produk penyerta, sample product, garansi penggunaan
product
 Potential Product: komposisi bahan alami/organic dan aman
untuk semua jenis kulit, reuse pacaking, unisex skincare product
KLASIFIKASI
PRODUK
BERDASARKAN DAYA TAHAN PRODUK

A. PRODUK TAHAN LAMA (DURABLE GOODS)


 Produk tangible yang dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama
 Secara umum pemasaran menetapkan margin yang tinggi pada produk
 Sejumlah produk membutuhkan garansi dan layanan purna jual
 Umur ekonomis untuk pemakaian normal umumnya lebih dari 1 tahun
 Misal: Laptop, Mesin fotocopy, mobil, dan lain-lain
BERDASARKAN DAYA TAHAN PRODUK

B. PRODUK TIDAK TAHAN LAMA (NON DURABLE GOODS)


 Produk tangible yang umumnya habis digunakan dalam satu atau
beberapa kali pemakaian.
 Sifat tidak tahan lama
 Frekuensi pembelian relatif sering
 Strategi pemasaran: menyediakan produk di sebanyak mungkin lokasi
 Margin keuntungan relatif kecil
 Komunikasi pemasaran agresif: test produk dan membangun preferensi
merek
BERDASARKAN TUJUAN PEMAKAIAN

A. BARANG INDUSTRI
 Produk yang dibeli oleh organisasi dan diperuntukkan untuk dijual kembali
atau untuk mendukung proses produksi dan operasi
 Sifat Pasar B2B
 Jenis Produk:
1. Bahan Baku dan Suku Cadang (komponen)
2. Barang Modal (capital items)
3. Barang dan jasa Pembantu (operating supplies)
BAHAN BAKU DAN SUKU CADANG

 Membentuk produk jadi dan menjadi bagiannya


 Bahan Baku digolongkan dalam 2 jenis yakni: produk pertanian dan produk
kekayaan alam
 Suku cadang digolongkan dalam 2 jenis yakni: component material (benang,
kapas, semen, besi, dan lain-lain) dan component parts (baut, ban, onderdil,
keramik dan lain-lain)
 Component material perlu diolah kembali. Misal: benang dan kapas menjadi
kain
 Component parts sepenuhnya masuk dalam produk jadi tanpa mengalami
perubahan. Misal: ban dipasang di mobil
BARANG MODAL (CAPITAL ITEMS)

 Barang yang memiliki umur ekonomis yang panjang (long lasting) yang
memperlancar pengembangan atau pengelolaan produk akhir
 Barang modal terdiri dari 2 jenis yakni instalasi dan peralatan tambahan
 Instalasi, seperti: bangunan (kantor, gedung, pabrik dan sejenisnya) dan
peralatan (computer, mesin, conveyor belt dan lain-lain)
 Peralatan tambahan, seperti: peralatan kantor, peralatan pabrik dan
sejenisnya
SUPPLIES AND SERVICES

 Merupakan jenis barang yang tidak tahan lama dan jasa yang memberikan
kemudahan dalam mengembangkan dan mengelola keseluruhan produk
jadi
 Supplies: perlengkapan operasi untuk membantu lancarnya operasi (misal:
kertas, minyak, oli, dan lain-lain) serta bahan pemeliharaan dan reparasi
 Business services terdiri dari jasa pemeliharaan (misal: jasa cleaning
service, jasa pemeliharaan gedung) dan perbaikan (misal: jasa reparasi
mesin pabrik, jasa reparasi AC) serta jasa konsultasi (misal: konsultasi
bisnis, manajemen, perpajakan)
BERDASARKAN TUJUAN PEMAKAIAN

B. BARANG KONSUMSI/BARANG KONSUMEN


 Barang yang dibeli oleh perseorangan/Rumah Tangga untuk memenuhi
kebutuhan pribadi/rumah tangganya
 Klasifikasi : Convenience goods, Shopping goods, Specialty goods,
Unsought goods
 Klasifikasi didasarkan atas: usaha yang dilakukan konsumen sampai
dengan keputusan pembelian, atribut yang dipertimbangkan konsumen
dalam pembelian, dan frekuensi pembelian
CONVENIENCE GOODS

 Produk yang frekuensi pembeliannya sering, harus ada segera, dan usaha
konsumen rendah (sedikit) untuk membandingkan dan membeli produk
yang sesuai.
 Konsumen cukup mudah mendapatkan barang
 Harga relatif terjangkau semua kalangan, tidak terpengaruh model, sering
dibeli
 Disalurkan secara luas melalui banyak retailer  distribusi intensif
 Jenis: staples goods, impulse goods, dan emergency goods
1. STAPLES GOODS
 Barang yang secara teratur dibeli oleh konsumen (shampoo, pasta gigi, dll)
2. IMPULSIVE GOODS
 Barang yang dibeli tanpa rencana atau usaha untuk mencarinya (spontan)
 Beli karena tertarik saat melihat (misal: barang-barang yang ditempatkan
dekat kasir, seperti: korek api, permen, majalah)
3. EMERGENCY GOODS
 Convenience products yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak
SHOPPING GOODS

 Barang yang karakteristiknya perlu dibandingkan berdasarkan kesesuaian


kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya
 Jumlah pengecer atau retailer atau penyedia jasa tidak sebanyak pada jenis
convenience goods
 Strategi distribusi cenderung mengimplementasikan distribusi selektif
 Misal: Barang-barang fashion, furniture, jasa klinik kecantikan, jasa
kesehatan dan lain-lain
 Jenis Shopping Goods: Heterogen Product (fitur produk umumnya lebih
penting dibanding harga) dan Homogen Product (kualitas product sama,
yang berbeda hanya harganya)
SPECIALTY GOODS

 Barang yang memiliki karakteristik dan atau merek yang unik sehingga
untuk mendapatkannya konsumen bersedia meluangkan usaha-usaha
khusus dengan mengorbankan waktu dan biaya
 Seringkali pembelinya diasosiasikan dengan group pembeli yang eksklusif
 Harga tidak akan menjadi masalah
 Pembeli bersedia membeli secara inden
 Semakin langka produk semakin tinggi nilainya
 Pemasaran melalui pengecer terpilih dan jumlahnya sangat terbatas 
distribusi eksklusif
UNSOUGHT GOODS

 Barang yang tidak diektahui oleh konsumen atau diketahui namun secara
normal konsumen tidak terfikir untuk membelinya
 Kesadaran dan pengetahuan produk rendah
 Jika tahu, minat konsumen cenderung negatif
 Harga tidak tentu
 Jenis ditribusi tak tentu
 Promosi melalui iklan intensif dan personal selling
 Misal : Asuransi jiwa/kecelakaan, tanah pemakaman, batu nisan
BERDASARKAN WUJUD

1. TANGIBLE PRODUCT (PRODUK BERWUJUD)


 Suatu obyek yang tangible (nyata) yang dapat diciptakan dan dijual atau
digunakan setelah selang waktu tertentu
 Wujud: tangible (berwujud)
 Output: terstandarisasi
 Produksi dan konsumsi dilakukan secara terpisah
 Kerentanan: tidak mudah musnah
 Penilaian kualitas: obyektif
BERDASARKAN WUJUD

2. INTANGIBLE PRODUCT (PRODUK TIDAK BERWUJUD / JASA)


 Semua aktivitas ekonomi yang outputnya bukan konstruksi fisik dan nilai
tambah yang diberikan secara prinsip intangibel
 Wujud: intangible (tidak Nampak)
 Output: heterogen
 Produksi dan konsumsi dilakukan secara simultan
 Kerentanan: mudah musnah, Penilaian kualitas: subyektif
KRITERIA SUATU PRODUK SANGAT TERGANTUNG PADA PERSEPSI DARI
SETIAP INDIVIDU/KONSUMEN
LINK MATERI

 https://www.youtube.com/watch?v=UN6rpHQGVgc (LEVEL OF PRODUCT)


 https://www.youtube.com/watch?v=vv4SDjdVQ_M (PRODUCT CLASSIFICATION)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai