Anda di halaman 1dari 29

Imaging findings of pulmonary

edema: Part I. Cardiogenic


pulmonary edema and acute
respiratory distress syndrome

Pembimbing : dr. Bekti Safarini, Sp. Rad (K)


IDENTITAS JURNAL

TAHUN
JUDUL PENULIS PENERBIT
TERBIT
ABSTRAK

Latar Belakang

Tujuan

Kesimpulan
01
PENDAHULU
AN
Pendahuluan

Radiografi Thorax CT-scan

Akurasi
Terbatas Edema pulmonal

ARDS Tujuan
Menggambarkan patofisiologi edema paru seperti
yang dijelaskan oleh persamaan Starling dan
menjelajahi karakteristik yang membedakan edema
paru kardiogenik dan ARDS pada CT-thorax.
02
PATOFISIOLOGI
EDEMA
PULMONAL
Edema Pulmonal
“akumulasi cairan ekstravaskuler di paru-paru”

Setiap faktor yang meningkatkan filtrasi cairan keluar dari


kapiler paru, menghambat fungsi limfatik paru, atau
meningkatkan tekanan cairan intersitial paru dan alveoli 
Edema
Faktor Penyebab Edema Pulmonal
Persamaan Starling :

Faktor predisposisi edema paru :


• Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
• Peningkatan permeabilites kapiler
• Penurunan tekanan hidrostatik interstitial
• Penurunan tekanan osmotik koloid
Faktor Penyebab Edema Pulmonal
Edema tekanan hidrostatik vs Edema permeabilitas
03
CARDIOGENIC
PULMONARY
EDEMA
Cardiogenic pulmonary edema
“Terjadi karena peningkatan hidrostatik
(PCWP > 18 mmHg  > 25 mmHg < edema
pulmonal>)”

Faktor Pencetus

Infark miokard dan iskemia miokard, penyakit katup, aritmia,


perkembangan disfungsi jantung yang mendasari, Takotsubo, kelebihan
cairan, hipertensi berat, gagal ginjal dan agen kardiotoksik.
Pencitraan edema pulmo kardiogenik

“Peningkatan diameter pembuluh darah,


penebalan peribronchoavaskular interstitial, Butterfly opacities
penebalan septum interlobular dan efusi pleura”
Pencitraan edema pulmo kardiogenik

a) Konsolidasi dominnan pada hilus bilateral seperti sayap kelelawar “bat wing’s appearance”
b) Butterfly opacities  distribusi sentral, penebalan septum
Pencitraan edema pulmo kardiogenik

a) Konsolidasi pada lobus atas paru kanan


b) Konsolidasi pada lobus atas paru kanan dan gambaran GGO disertai penebalan septum
interlobular, dan terdapat efusi pleura minimal di lobus sinistra.
Edema Pulmo Kardiogenik tanpa LVH

a) Konsolidasi predominan sisi dextra dengan distribusi sentral


b) CT-scan (lung window)  GGO dan penebalan septum dengan ‘crazy-paving appearance’
c) CT-scan (mediastinal window)  Pembesaran atrium sinistra tanpa LVH.
04

ARDS
ARDS (Berlin Definition of ARDS, 2012)
 Chest-imaging
 Timing
Penilaian dengan radiografi toraks atau
Gangguan klinis yang  Origin of Edema
CT-scan,
baru diketahui atau Mengesampingkan peningkatan
“Opasitas airspace” bilateral, yang
terdapat perburukan tekanan hidrostatik edema
tidak sepenuhnya dijelaskan oleh efusi,
gejala dalam 1 minggu
kolaps paru, atau nodul

 Oksigenasi
Keparahan ARDS berdasarkan PaO2/FiO2
• Ringan : 200 atau 300 mmHg dengan PEEP 5 cm
H20
• Sedang : 100 atau 200 mmHg dengan PEEP 5 cm
H2O
• Berat : 100 mmHg dengan PEEP 5 cm H20
FAKTOR RISIKO ARDS
(Berlin Definition of ARDS, 2012)
Faktor Risiko Langsung
Pneumonia, aspirasi isi lambung, trauma inhalasi, kontusio pulmo,
dan kondisi tenggelam

Faktor Risiko Tak Langsung


Non-pulmonary sepsis, non-thoracic trauma atau shock hemoragik,
pankreatitis, luka bakar hebat, overdosis obat, transfuse produk
darah, cardiopulmonary bypass, edema reperfusi pasca
transplantasi paru, atau embolektomi
Temuan ARDS

ARDS pada pasien dengan pengobatan Pneumonia aspirasi


 Radiografi thorax  “Opasitas bilateral”
 CT-scan  opasitas bilateral > 80% parenkim paru, biasanya terjadi konsolidasi dan atau
GGO. Konsolidasi cenderung di paru basal perifer.
Temuan ARDS

ARDS dengan pneumonia pneumococcal


a) Onset  Ground glass opacities
bilateral dan konsolidasi di daerah
depeden (fase eksudatif)
b) 1 Minggu  konsolidasi dengan
volume loss di kedua lobus bawah (fase
fibroproliferative)
c) 2 minggu  penyusutan konsolidasi
dan traksi bronkiektasis dan opasitas
retikuler (fase fibrotik)
d) 1 bulan  bekas luka, ground glass
opacities, opasitas linier dan retikuler
ARDS

 Diagnosis ARDS seringkali bersifat klinis 


gagal nafas dengan ekg normal dan abnormalitas
pada pemeriksaan pernapasan (PaO2/FiO2)
 CT-scan  penilaian prognosis pasien dengan
ARDS  kelainan fibroproliferative (traksi atau
bronkiektasis)
04
PERBEDAAN EDEMA
PULMONAL
KARDIOGENIK DAN
ARDS
A brief story
Edema Pulmo Kardiogenik vs
ARDS
Edema pulmo
ARDS
kardiogenik

• Peningkatan ukuran jantung dan volume • Konsolidasi airspace  paru kolaps


darah paru, pembuluh darah pulmonal yang • Distribusi perifer
membesar • GGO dan konsolidasi bergantung pada
• Distribusi sentral gravitasi di seluruh lapang paru
• GGO dan konsolidasi bergantung pada
gravitasi beberapa lobulus paru sekunder
Kesimpulan

Edema paru merupakan penyebab fatal dari gangguan pernapasan akut.

Temuan CT-scan edema paru mencerminkan patofisiologi dan dapat memperbaiki


diagnosis banding
CRITICA
L
APPRAIS
AL
JBI Critical Appraisal Checklist for Systematic Reviews and Research Syntheses
Not
No. Diagnosis Yes No Unclear
Applicable
1 Is the review question clearly and explicitly stated? V
2 Were the inclusion criteria appropriate for the review question? V
3 Was the search strategy appropriate V
4 Were the sources and resources used to search for studies adequate? V
5 Were the criteria for appraising studies appropriate? V
6 Was critical appraisal conducted two or more reviewers
independently? V

7 Were there methos to minimize errors in data extraction? V


8 Were the methods used to combine studies appropriate? V
9 Was the likelihood of publication bias assessed? V
10 Were recommendations for policy and /or practice supported by the
reported data? V

11 Were the specific directives for new research appropriate? V


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai