Anda di halaman 1dari 19

Keunggulan

kompetitif dan kinerja


perusahaan
Kelompok 9
Maria Rosa Mistika Wara Sabon 00851

Lucytha Vera Mauloko 00857

Sela Gabriela P.H 00823


ABSTRAK

• Artikel ini membuat tiga pengamatan tentang keunggulan kompetitif


yaitu: Pertama Keunggulan kompetitif tidak sama dengan kinerja yang
unggul. Kedua, keunggulan kompetitif adalah relasional. Ketiga,
keunggulan kompetitif bersifat spesifik konteks
• Artikel ini mengkaji tiga pola hubungan antara keunggulan kompetitif dan
kinerja perusahaan, yaitu: Pertama, keunggulan kompetitif yang
mengarah pada kinerja unggul. Kedua, keunggulan kompetitif tanpa
keunggulan kinerja. Ketiga, kinerja unggul tanpa keunggulan kompetitif
Keunggulan Kompetitif: Pendekatan Struktural

● Pendekatan struktural memiliki fungsi utama untuk menjelaskan


keberlanjutan keuntungan melawan persaingan langsung dan tidak
langsung
● Porter (1985:3) “ keunggulan kompetitif tumbuh secara mendasar
dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan kepada customer
yang melebihi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menciptakannya
● Dua tipe keunggulan kompetitif yaitu keunggulan biaya dan
diferensiasi. Keunggulan biaya dan keunggulan diferensiasi belum
tentu menjadi penentu utama kinerja.
Keunggulan Kompetitif: The Resource Based View

• Sumber daya yang unik merupakan sumber keunggulan kompetitif yang


berkelanjutan dan harus bersifat langkah, berharga, tidak dapat
tergantikan, dan tidak dapat di tiru
• Hubungan antara keunggulan kompetitif (sumber daya unik) dan kinerja
(sewa ekonomi) jika sebuah perusahaan memiliki sumber daya yang unik
maka akan menciptakan kinerja yang unggul.
• Agar keunggulan kompetitif menjadi konstruk yang berguna secara teoritis,
maka keunggulan tersebut harus didefinisikan dan dioperasionalkan dengan
lebih baik.
Keunggulan Kompetitif: Istilah
Relasional

 Penelitian ini berusaha memahami keunggulan kompetitif tingkat


dasar.
 Peneliti menguji keunggulan kompetitif dalam konteks reference
point dan menurut magnitude and composition serta peneliti
mengomentari operasionalisasinya.
Reference Point

• Keunggulan kompetitif sebagai istilah relasional


bergantung pada titik referensi
• Keunggulan kompetitif yang tidak terdeferensiasi secara
keseluruhan bukan menjadi penentu kinerja.
• Defenisi Porter (1985) terkait keunggulan kompetitif
menekankan pentingnya menciptakan nilai pelanggan
memfasilitasi operasional konstruk
Magnitude
 Terdapat dua jenis keunggulan kompetitif yang dapat dipahami: heterogen dan homogen. Pandangan
berbasis sumber daya bergantung pada konsep heterogenitas sumber daya (Rumelt, 1984, 1987,
Barney, 1986, 1991).

• Barney (1991) memperlakukan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sebagai istilah eguilibrium:
semua upaya untuk meniru sumber daya yang berharga, langka, dan sulit ditiru tidak ada lagi.

• Serupa dengan konsep keunggulan biaya Porter (1980), di sini RBV (Resource Based View) juga
berfokus pada situasi "yang terbaik dari semuanya" daripada hanya perbandingan di antara para
pesaing.

 Pada dimensi umum ini, keunggulan kompetitif adalah perbedaan antara rival (pesaing), terlepas dari
apakah beberapa dari mereka juga memiliki keunggulan kompetitif yang heterogen berdasarkan
dimensi unik lainnya dari sumber daya atau produk.
Composition
Perhatian penting lainnya adalah komposisi keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif dapat berupa keunggulan diskrit (tidak berhubungan)
berdasarkan perbedaan perusahaan dengan pesaing pada satu dimensi
persaingan tertentu. Keunggulan kompetitif juga bisa menjadi gabungan dari
beberapa keunggulan individu yang bekerja bersama sebagai satu kesatuan yang
terintegrasi.
 Mengenai operasionalisasi keunggulan kompetitif, beberapa
Operati
onalizat
peringatan harus diambil. Meskipun keunggulan kompetitif
didefinisikan sebagai perbedaan antara perusahaan yang
bersaingan, arah perbedaan itu penting.

ion
 Penggunaan skor mentah dari sekelompok perusahaan secara tidak
kritis pada dimensi tertentu yang berimplikasi pada keunggulan
kompetitif, tidak selalu menangkap esensi keunggulan kompetitif.
Competitive Advantage is Context Spesific
● Prahalad dan Hamel (1990) memperlakukan kompetensi inti sebagai seperangkat sumber daya
dan kemampuan yang unik, baik teknis maupun organisasional, yang memungkinkan
perusahaan menjadi kompetitif di berbagai pasar produk akhir.
● Demikian pula, kekuatan perusahaan adalah istilah lain yang sering digunakan untuk merujuk
atau menyiratkan keunggulan kompetitif (Leaned, Christensen, Andrews, & Guth, 1965,
Andrews, 1971).
● Istilah kekuatan dan kelemahan, dalam konteks analisis SWOT aslinya (Learned et al, 1965),
digunakan bersamaan dengan peluang dan ancaman yang mencirikan lingkungan eksternal
perusahaan. Intinya adalah bahwa strategi perusahaan harus mengeksplorasi kesesuaian antara
perusahaan dan lingkungannya. Dengan demikian, kekuatan (dan sumber daya serta sifat dasar
yang diwakilinya) secara definisi bergantung pada konteks lingkungan.
Figure 1 Competitive Context and
Competitive Advantage

Dua tim memutuskan untuk terlibat dalam pacuan kuda. Fach Tim B berada pada kerugian kompetitif di barisan pertama,
dari mereka memiliki tiga kuda, satu di masing-masing dari tiga untuk setiap kuda yang dimilikinya lebih lemah dari Tim A di
kategori kecepatan — lambat, sedang, dan cepat-. Perlombaan masing-masing dari tiga kategori. Dengan menggunakan
mencakup tiga putaran dan menang adalah berdasarkan dua dari susunan pemain ini, Tim B sama sekali tidak memiliki peluang
tiga yang terbaik. untuk menang. Tim B dapat mencoba susunan kedua untuk
memusatkan sumber dayanya dan menciptakan beberapa
keunggulan kompetitif lokal untuk memenangkan permainan
total.
Competitive Advantage is Context Spesific

Dalam sebuah studi empiris tentang kinerja perusahaan, industri dengan


tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung melindungi perusahaan yang
tidak efisien sementara industri yang lebih stabil membuat perusahaan
yang tidak efisien sangat rentan. Dengan demikian, perusahaan dengan
posisi biaya rendah akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih
besar atas pesaing biaya tinggi di industri dengan pertumbuhan rendah
daripada jika mereka bersaing di industri dengan pertumbuhan tinggi
(Wernerfelt & Montgomery, 1986).
Competitive
Advantage
Performance

Keunggulan kompetitif dan kinerja dapat memiliki pola


hubungan yang berbeda, terdapat 3 kategori:
 Keunggulan kompetitif yang mengarah ke kinerja unggul
 keunggulan kompetitif tanpa kinerja unggul
 kinerja unggul tanpa keunggulan kompetitif
superior
performance ● Sebagian besar penelitian dalam strategi,
dengan perspektif struktural dan RBV berfokus
pada skenario ini.
● Keunggulan kompetitif yang sangat penting
dalam industry teknologi tinggi dan industry lain
yang sedang berkembang.
● Secara bilateral, keunggulan kompetitif, baik itu
diskrit atau majemuk berbasis sumber daya
atau berbasis posisi pasar diharapkan
berhubungan positif dengan kinerja
perusahaan.
Competitive advantage
without superior
01 02
performance
Sebuah perusahaan mungkin
memiliki keunggulan tersendiri yang
Sebuah perusahaan mungkin memiliki
keunggulan kompetitif yang besar atas
gagal berkembang menjadi semua saingan namun gagal
keunggulan majemuk memanfaatkan potensinya sepenuhnya

03
Sebuah perusahaan mungkin memiliki 04
banyak keunggulan kompetitif atas Manajemen sebuah perusahaan
saingannya tetapi tidak memiliki sengaja mengorbankan keunggulan
kombinasi yang tepat atau kekurangan kompetitif
keunggulan kompetitif dalam satu bidang
kritis, yang dapat membaikkan keadaan
Superior performance
without competitive
advantage
Keberuntugan

Peraturan pemerintah
Guncangan lingkungan
Conclusio
❏ Artikel ini menyajikan tiga pengamatan pada konstruk

n
keunggulan kompetitif dan konseptual
mengeksplorasi,keunggulan kompetitif sebagai sebuah
konstruk relasional dan konteks spesifik.
❏ Artikel ini juga mencoba melakukan pemeriksaan dari
hubungan yang kompleks antara keunggulan kompetitif
dan kinerja perusahaan. Dimana artikel ini lebih banyak
menimbulkan pertanyaan daripada jawaban.
❏ Satu kesimpulan dari artikel literatur ini adalah agar
keunggulan kompetitif menjadi konstruk yang bermakna
secara teoritis untuk penelitian strategi, definisnya harus
dinyatakan dengan lebih jelas dan ketat dan
operasionalisasinya harus ditentukan dengan lebih baik.
❏ bagaimanapun, bahwa keunggulan kompetitif dan kinerja
memang dua konstruksi yang berbeda.
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai