Anda di halaman 1dari 12

TAQDIR DAN IKHTIAR MANUSIA

Kata Taqdir berasal dari kata Qaddara yg akar


akatanya qadara yg berarti mengukur, memberi
kadar atau ukuran, sehingga jika berkata : Allah
telah menakdirkan demikian, maka itu berarti Allah
telah memberi kadar/ukuran/batas tertentu dlm diri,
sifat atau kemampuan maksimal mahluknya.
Dari sekian banyak ayat al-Qur’an dpt difahami
bahwa semua mahluk telah ditetapkan taqdirnya
oleh Allah. Manusia tidak dpt melampoi batas
ketetapan itu, dan Allah menuntun dan menunjukan
manusia arah yg seharusnya mereka tuju
APAKAH MANUSIA BEBAS MENENTUKAN TAQDIRNYA

 Menurut aliran Epicorus (filsafat Yunani Kuno) :


bahwa manusia bebas menentukan pilihan dan
perbuatanya.
 Aliran Stoics : manusia tidak bebas melakukan
tindakan dan perbuatanya
 Dalam dunia moderen berkembang faham Free
Will : manusia bebas menentukan pilihan sendiri.
 Determinis : manusia tidak bebas menentukan
pilihan sendiri
 Thomas Aquinas : mengembangkan faham
kebebasan manusia
LANJUTAN

 Faham Qadariyah :
 Qadariyah artinya mampu, berkuasa atau kekuatan
 Aliran ini berpendapat : Manusia mempunyai kemerdekaan
dan kebebasan dalam menetukan perjalanan hidupnya
atau pilihanya, karena manusia diberi kekuatan dan
kekuasaan untuk mewujudkan dan melaksanakan
perbuatanya. Tokohnya adalah Ma’bad Al-Juwaini
 Faham Jabariyah : Manusia tidak bebas melakukan
perbuatan dan tindakan sendiri. Tokohnya adalah Al-Ja’d
Ibnu Dirham dan Jahm Ibnu Sofwan.
 Khawarij artinya pengikut yg memisahkan diri dari
kelompok Ali bin Abi Thalib setelah terjadi perang jamal di
Shifin antara Ali dengan Mu’awiyah
Pokok-Pokok Ajaran Khawarij
 Sahabat Ali, Usman dan orang-orang yg turut dlm
perang Jamal di shifin serta orang yg setuju adanya
perundingan (arbitrase) antara Ali dan Mu’awiyah
termasuk golongan Kafir
 Orang Islam yg terus menerus berbuat dosa besar
hingga matinya belum bertaubat, orang itu dihukumi
Kafir akan kekal di neraka
 Para pengikut aliran ini boleh keluar atau berontak, bila
yg menjadi pemimpinya berbuat dzalim dan khianat
 Menolak pandangan yg menyatakan bahwa pemimpin
harus dari berasal dari suku Quraisy atau dari
keturunan Nabi (ahli bait)
ALIRAN MURJI’AH
 Aliran ini timbul di Damaskus. Dinamai murji’ah
karena arti dari lafadz ini adalah menunda atau
mengembalikan. Mereka berpendapat bahwa orang
muslim yg berbuat dosa besar hingga ia mati, orang
itu belum dapat dihukumi sekarang, tetapi ditunda
dan dikembalikan urusanya kepada Allah kelak di
hari akhir. Aliran ini juga menolak doktrin hukuman
abadi bagi para pendosa dan menekan kebaikan
Allah dan cinta-Nya kepada manusia
 Murji’ah meyakini bahwa orang harus mematuhi
seorang penguasa muslim, meskipun tidak
spendapat dengan kebijakanya
ALIRAN MU’TAZILAH
 Mu’tazilah adalah golongan yg membawa persoalan-
persoalan teologi yg lebih mendalam dan bersifat
filosofis
 Faham orang muslim yg berbuat dosa besar,
mu’tazilah memilih pendapat yg tengah-tengah, yaitu
antara muslim dan kafir (al-Manzilah baina al-
manzilatain)
 Menurut faham mu’tazilah, bahwa janji-janji berupa
ganjaran dan hukuman yg diberikan Allah kepada
manusia akan dipenuhi hari pembalasan nanti sesuai
dg perbuatan yg telah dilakukanya
 Tokoh utamanya Wasil Ibn Atha
5 DOKTRIN AJARAN MU’TAZILAH
 Tauhid, Mu’tazilah berpendapat bahwa Allah tidak
boleh disifati dengan sifat-sifat yg dimilki oleh manusia
 Al-Manzilah Baina Manzilatain, Orang Islam yg berbuat
dosa besar hingga matinya belum tobat, orang itu tidak
dihukumi kafir dan mukmin, tetapi ia berada diantara
keduanya tapi disebut Fasik
 Al-’Adalah, bukanlah Allah yg menjadikan seluruh
perbuatan manusia, tetapi manusia sendiri yg
mempunyai otoritas untuk melakukan suatu perbuatan
 Al-Wa’d dan Al-Wa’id (janji dan ancaman)
 Al-Amru bi al-Ma’ruf wa al-Nahya ‘an al-Munkar
TAQDIR DALAM AL QUR’AN

 Dalam al-Qur’an ada beberapa ayat yg


menyuruh manusia memilih dan menentukan
serta melakukan perbuatan yang baik, spt.
Dlm surat al-Kahfi ayat 29.
 Disamping itu banyak ayat al-Qur’an yang
menyatakan bahwa Allah Mahakuasa dan
mahamenentukan yg kalau difahami secara
umum tentu mencakup pilihan atau tindakan
manusia sendiri, Q.S. Ash-Shafat ayat 96.
MACAM-MACAM TAQDIR

1. Taqdir Mubram : Taqdir yang tidak dapat dirubah,


spt. Jenis kelamin, umur dsb.
2.Taqdir Mu’alaq : Taqdir yang dapat dirubah
tergantung kepada usaha mnusia yang bersangkutan,
spt. Pemilihan jurusan kuliah oleh mahasiswa.
Manusia disuruh untuk melaksanakan perintah Allah dan
Rasul-Nya serta mempercayai bahwa segala apa yg
terjadi dan kita alami dalam hidup dan kehidupan
memang benar-benar ketentuan dan nasib yg telah ada
ketentuanya disisi Allah semenjak zaman azali. Sikap ini
akan muncul bilamana ia beriman kepada qada dan
qadar Allah
 Iman Kepada Taqdir adalah meyakini bahwa apa yg
telah, sedang dan yg akan terjadi dlm kehidupan
sudah ketentuanya disisi Allah semenjak azali.
 Dg demikian dpt difahami bahwa apa yg dialami
manusia dlm hidupnya di dunia ini, baik pengalaman
manis atau pahit, baik keuntungan atau kerugian
semuanya tergantung :
1. Sesuai dg taqdir yg tlh ditentukan Allah semenjak
azali.
2. Adil, karena pada umumnya sesuai dg yg
ditekadkan dan diusahakan manusia yg
bersangkutan.
3. Tidak terlepas dari ujian terhadap tingkat keimanan
IKHTIAR MANUSIA

 Ikhtiar berasal dari bhs Arab yg berarti


mencari hasil yg lebih baik.
 Ikhtiyar secara istilah adalah usaha
mnusia untuk memenuhi kebutuhan dalam
hidupnya, baik meterial, spiritual,
kesehatan dan masa depanya agar tujuan
hidupnya selamat sejahtera dunia dan
akhirat terpenuhi.
 Sesuatu bisa dianggap sbg ikhtiyar jika
mengandung unsur kebaikan

Anda mungkin juga menyukai