Faham Qadariyah :
Qadariyah artinya mampu, berkuasa atau kekuatan
Aliran ini berpendapat : Manusia mempunyai kemerdekaan
dan kebebasan dalam menetukan perjalanan hidupnya
atau pilihanya, karena manusia diberi kekuatan dan
kekuasaan untuk mewujudkan dan melaksanakan
perbuatanya. Tokohnya adalah Ma’bad Al-Juwaini
Faham Jabariyah : Manusia tidak bebas melakukan
perbuatan dan tindakan sendiri. Tokohnya adalah Al-Ja’d
Ibnu Dirham dan Jahm Ibnu Sofwan.
Khawarij artinya pengikut yg memisahkan diri dari
kelompok Ali bin Abi Thalib setelah terjadi perang jamal di
Shifin antara Ali dengan Mu’awiyah
Pokok-Pokok Ajaran Khawarij
Sahabat Ali, Usman dan orang-orang yg turut dlm
perang Jamal di shifin serta orang yg setuju adanya
perundingan (arbitrase) antara Ali dan Mu’awiyah
termasuk golongan Kafir
Orang Islam yg terus menerus berbuat dosa besar
hingga matinya belum bertaubat, orang itu dihukumi
Kafir akan kekal di neraka
Para pengikut aliran ini boleh keluar atau berontak, bila
yg menjadi pemimpinya berbuat dzalim dan khianat
Menolak pandangan yg menyatakan bahwa pemimpin
harus dari berasal dari suku Quraisy atau dari
keturunan Nabi (ahli bait)
ALIRAN MURJI’AH
Aliran ini timbul di Damaskus. Dinamai murji’ah
karena arti dari lafadz ini adalah menunda atau
mengembalikan. Mereka berpendapat bahwa orang
muslim yg berbuat dosa besar hingga ia mati, orang
itu belum dapat dihukumi sekarang, tetapi ditunda
dan dikembalikan urusanya kepada Allah kelak di
hari akhir. Aliran ini juga menolak doktrin hukuman
abadi bagi para pendosa dan menekan kebaikan
Allah dan cinta-Nya kepada manusia
Murji’ah meyakini bahwa orang harus mematuhi
seorang penguasa muslim, meskipun tidak
spendapat dengan kebijakanya
ALIRAN MU’TAZILAH
Mu’tazilah adalah golongan yg membawa persoalan-
persoalan teologi yg lebih mendalam dan bersifat
filosofis
Faham orang muslim yg berbuat dosa besar,
mu’tazilah memilih pendapat yg tengah-tengah, yaitu
antara muslim dan kafir (al-Manzilah baina al-
manzilatain)
Menurut faham mu’tazilah, bahwa janji-janji berupa
ganjaran dan hukuman yg diberikan Allah kepada
manusia akan dipenuhi hari pembalasan nanti sesuai
dg perbuatan yg telah dilakukanya
Tokoh utamanya Wasil Ibn Atha
5 DOKTRIN AJARAN MU’TAZILAH
Tauhid, Mu’tazilah berpendapat bahwa Allah tidak
boleh disifati dengan sifat-sifat yg dimilki oleh manusia
Al-Manzilah Baina Manzilatain, Orang Islam yg berbuat
dosa besar hingga matinya belum tobat, orang itu tidak
dihukumi kafir dan mukmin, tetapi ia berada diantara
keduanya tapi disebut Fasik
Al-’Adalah, bukanlah Allah yg menjadikan seluruh
perbuatan manusia, tetapi manusia sendiri yg
mempunyai otoritas untuk melakukan suatu perbuatan
Al-Wa’d dan Al-Wa’id (janji dan ancaman)
Al-Amru bi al-Ma’ruf wa al-Nahya ‘an al-Munkar
TAQDIR DALAM AL QUR’AN