Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP KETUHANAN DANDISUSUN


HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
OLEH :
Satria Pandhu Pradhana (23010121140246)
Salma DwiI Lestari (23010121140252)
Irvan Muhammad (23010121140260)
Mohammad Fariz (23010121140271)
Abdullah Jazuli (23010121140282)
Fakhirah Citra Ardianti (23010121140300)

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 4


A. KETUHANAN MENURUT PEMIKIRAN BARAT DAN ISLAM .......................................... 5
B. RUKUN IMAN .................................................................................................................... 6
C. TAQWA............................................................................................................................... 7
D. PEMIKIRAN UMAT ISLAM TENTANG ALIRAN-ALIRAN ISLAM ................................... 7
E. HAKIKAT MANUSIA ......................................................................................................... 8
F. KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA MENURUT ISLAM........................................... 9
G. TANGGUNG JAWAB MANUSIA ...................................................................................... 10
SUMBER................................................................................................................................... 11
KATA PENGANTAR

• Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalam ilmu agama.
• Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh kerena itu, penulis
meminta kepada para pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
A. KETUHANAN MENURUT PEMIKIRAN BARAT DAN ISLAM

PEMIKIRAN BUDAYA BARAT


Dalam literatur sejarah agama, dikenal teori evolusionisme, yaitu teori yang menyatakan adanya proses
dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan meningkat menjadi sempurna. Teori tersebut
mula-mula dikemukakan oleh Max Muller, kemudian dikemukakan oleh EB Taylor, Robertson
Smith, Lubbock, dan Jevens. Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut teori
evolusionisme adalah sebagai berikut:
A.Dinamisme
Mula-mula sesuatu yang berpengaruh tersebut ditujukan pada benda. Setiap benda
mempunyai pengaruh pada manusia, ada yang berpengaruh positif dan ada pula yang
berpengaruh negatif. Kekuatan yang ada pada benda disebut dengan nama yang berbeda-beda,
seperti mana (Melanesia), tuah (Melayu), dan syakti (India).
B.Animisme
Oleh masyarakat primitif, roh dipercayai sebagai sesuatu yang aktif sekalipun bendanya telah
mati. Oleh karena itu, roh dianggap sebagai sesuatu yang selalu hidup, mempunyai rasa senang,
rasa tidak senang, serta mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Roh akan senang apabila
kebutuhannya dipenuhi.
C.Politeisme
Roh yang lebih dari yang lain kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan
tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada Dewa yang bertanggung jawab terhadap cahaya, ada yang
membidangi masalah air, ada yang membidangi angin dan lain sebagainya.
PEMIKIRAN UMAT ISLAM
Dikalangan umat Islam terdapat polemik dalam masalah ketuhanan. Satu kelompok berpegang teguh dengan
Jabariah, yaitu faham yang mengatakan bahwa Tuhan mempunyai kekuatan mutlah yang menjadi penentu
segalanya. Di lain pihak ada yang berpegang pada doktrin Qodariah, yaitu faham yang mengatakan bahwa
manusialah yang menentukan nasibnya. Munculnya faham Jabariah dan Qadariah berkaitan erat dengan masalah
politik umat Islam setelah Rasulullah Muhammad meninggal. Sebagai kepala pemerintahaan, Abu Bakar Siddiq
secara aklamasi formal diangkat sebagai pelanjut Rasulullah. Berikutnya digantikan oleh Umar Ibnu Al-Khattab,
Usman dan Ali.

Sistem nepotisme yang diterapkan oleh penguasa pada masa khalifah Usman menjadi penyebab adanya reaksi
negatif dari kalangan warga Abdul Muthalib. Akibatnya terjadi ketegangan,yang menyebabkan Usman sebagai
khalifah terbunuh. Dendam yang dikumandangkan dalam bentuk slogan bahwa darah harus dibalas dengan
darah, menjadi motto bagi kalangan oposisi di bawah kepemimpinan Muawiyah bin Abi Sufyan. Untuk
menghindari perpecahan, antara dua kubu yang berselisih mengadakan perjanjian damai.

Pihak Ali yang paling bersalah. Di kalangan pendukung Ali terbelah menjadi dua kelompok, yaitu : kelompok yang
tetap setia kepada Ali, dan kelompok yang menyatakan keluar, namun tidak mau bergabung dengan Muawiyah.
Kelompok pertama disebut dengan kelompok SYIAH, dan kelompok kedua disebut dengan KHAWARIJ. Dengan
demikian umat Islam terpecah menjadi tiga kelompok politik, yaitu: 1) Kelompok Muawiyah (Sunni), 2) Kelompok
Syi’ah, dan 3) Kelompok Khawarij.

Untuk memenangkan kelompok dalam menghadapi oposisinya, mereka tidak segan-segan menggunakan konsep
asasi. Kelompok yang satu sampai mengkafirkan kelompok lainnya.. Mereka mengkafirkan Ali dan para
pendukungknya, berdasarkan Al-Quran Surat Al-Maidah (5) : 44

َ ِ‫َو َم ْن لَ ْم يَحْ ُك ْم بِ َما أَ ْن َز َل هَّللا ُ فَأُولَئ‬


َ‫ك هُ ُم ْال َكا ِفرُون‬

Artinya:

Siapa yang tidak menegakkan hukum sesuai dengan apa yang diturunkan Allah (Al-Quran), maka mereka dalah
orang-orang kafir.

Sebelum guru besarnya memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang dimajukan tentang dosa besar tersebut,
seorang peserta pengajian yang bernama Wasil ibnu Atha mengajukan jawaban, bahwa pelaku dosa besar bukan
mukmin dan bukan kafir melainkan diantara keduanya
B. RUKUN IMAN

Rukun iman dalam islam yakni ada 6 yakni:


 ImankepadaAllah
Seseorang muslim harus percaya kepada Allah SWT sebagai suatu Zat yang tiada
tandingan-Nya. Ia wajib percaya bahwa Allah SWT adalah penguasa alam semesta dan
tidak ada duanya. Ia juga harus percaya bahwa semua makhluk menyembah Allah, tak
hanya manusia, melainkan juga hewan, tumbuhan, jin, hingga malaikat.
 Iman kepada Malaikat
Allah SWT menciptakan malaikat untuk menjalankan tugas-Nya.  Tugas malaikat
 untuk mengatur seisi alam semesta. Mereka ibarat perantara Allah SWT kepada semua
mahkluk-Nya. Malaikat sendiri tidak seperti manusia, mereka tak memiliki nafsu, tak
beranak, tak punya orang tua, dan tidak memiliki jenis kelamin.  
Hikmah beriman kepada malaikat adalah manusia bisa meneladani sifat malaikat yang
patuh dan taat kepada Allah SWT.
 Iman kepada Kitab-kitab-Nya
Allah SWT menyampaikan ajaran-Nya melalui wahyu yang diturunkan lewat
malaikat. Selanjutnya, malaikat akan menyampaikan wahyu tersebut kepada para rasul
hingga menjadi kitab. Dalam Islam, terdapat empat kitab suci yang wajib diimani yaitu
kitab Taurat, kitab Zabur, kitab Injil, dan Al-Quran. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi
Musa, kitab Zabur kepada Nabi Daud, kitab Injil kepada Nabi Isa, dan Al-Quran
diturunkan kepada nabi sekaligus rasul terakhir, yakni Muhammad SAW.
 ImankepadaNabidanRasul
Selanjutnya, umat muslim wajib meyakini adanya nabi dan rasul. Total terdapat 25
nabi yang dikenal dalam ajaran Islam. Sementara itu, rasul adalah nabi yang
menerima wahyu secara langsung dari Allah SWT lewat malaikat. Ada 10 rasul yang
dikenal dalam agama Islam.
 Iman kepada Hari Akhir
Umat muslim wajib mengimani adanya hari kiamat atau hari akhir. Mereka wajib
percaya bahwa akhir dari kehidupan bukanlah kematian melainkan kiamat. Dalam
ajaran Islam sendiri terdapat dua jenis kiamat yaitu kiamat besar dan kiamat kecil.
Nantinya, amalan manusia akan ditimbang di hari akhir untuk menentukan apakah ia
termasuk golongan yang masuk surga atau neraka.
 Iman kepada Takdir
Yang terakhir adalah iman kepada takdir. Agama Islam mengenal adanya takdir
qadha dan qadar. Umat muslim harus percaya bahwa takdir manusia telah ditetapkan
oleh Allah SWT. Qadha berarti ketetapan. Sebelum manusia lahir dan sebelum dunia
tercipta, Allah sudah menciptakan ketetapan tentang hidup, kebaikan, keburukan,
dan kematian. Sementara, qadar berarti ketentuan atau kepastian Allah yang
mengatur segala yang akan terjadi, sedang terjadi, dan telah terjadi.
C.TAQWA

Secara bahasa taqwa berasal dari kata waqa – yaqi – wiqayah yang artinya
menjaga diri, menghindari dan menjauhi. Sedangkan pengertian takwa secara
istilah, taqwa adalah takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan
mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta takut
terjerumus dalam perbuatan dosa
D. PEMIKIRAN UMAT ISLAM TENTANG ALIRAN-ALIRAN
ISLAM

Pemikiran umat islam sejak perjalanan Rasul sampai sekarang, termasuk di


Indonesia hampir semuanya mengarah pada suatu kesimpulan, bahwa munculnya
perbedaan faham (aliran) di lingkungan umat Islam adalah ketika Al-Qur’an lalu
kemudian dipraktekkan Rasulullah dikaitkan dengan kenyataan-kenyataan yang
sedang berkembang. Beberapa faktornya adalah kapasitas intelektual yang
menjadi syarat dalam memahami Al-Qur’an, latar belakang kultural, dan
dinamika kehidupan ekonomi dan politik sangat mempengaruhi pemikiran,
pemahaman, maupun ijtihadi umat Islam.
Berikut Macam-Macam Aliran yang ada di Islam:
KHAWARIJ

Aliran ini adalah golongan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib saat menyikapi
perdamaian peristiwa Tahkim oleh muawiyah. Kata khawarij berasal dari bahasa arab
yang berarti keluar atau secara harfiah berarti “mereka yang keluar”. Aliran ini sering
disebut aliran ekstrem. Sebab mereka menganggap keputusan Ali dan golongannya yang
setuju berdamai dengan muawiyah adalah kafir dan halal darahnya.
 
SYIAH

Aliran syiah sejalan dengan Ali bin Abi Thalib. Bahkan, syiah ini merupakan aliran yang
fanatik terhadap Ali bin Abi Thalib. Mereka memiliki pandangan tentang Islam
diantaranya menganggap bahwa Al-Qur’an yang sekarang mengalami perubahan dan
pengurangan. Menurut mereka, Al-Qur’an yang asli berada di tangan Al Imam Al Mastur
(syiah imamiyah). Dan golongan ini tidak mengamalkan hadis kecuali dari jalur keluarga
Nabi Muhammad SAW serta menghalalkan nikah mut’ah atau yang sering disebut kawin
kontrak.
 
 
MUKTAZILAH
Golongan yang dikenal dengan sebutan “kaum rasionalis Islam” karena dalam
memahami sesuatu lebih berdasarkan akal. Aliran ini berpendapat bahwa orang Islam
yang berdosa besar bukan kafir juga bukan mukmin, tetapi berada diantara keduanya.
Pandangan lainnya yaitu mereka hanya mengakui peristiwa Isra Rasulullah SAW, tetapi
tidak mengakui Mi’raj Nabi ke langit. Selain itu aliran ini tidak mengakui siksa kubur,
tidak percaya perhitungan amal hingga tidak percaya akan syafaat Nabi di Hari Kiamat.
 
MURJIAH
Aliran iini berpandangan bahwa orang berdosa tidak temasuk kafir dan tidak kekal dalam
neraka. mereka yang berpendapat demikian termasuk golongan Murjiah moderat.
Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa orang islam yang percaya pada Allah SWT
kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidak menjadi kafir sebab iman itu terletak
di dalam hati. Golongan ini termasuk golongan Murjiah ekstrem.
QADARIYAH
Aliran ini berpendapat bahwa manusia memiliki kuasa untuk menentukan jalan
hidupnya. Selain itu, aliran ini berpandangan bahwa segala yang dilakukan manusia
adalah karena manusia memiliki kekuatan untuk mengendalikan dirinya sendiri.
 
JABARIYAH
Aliran ini mempunyai pandangan bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan dan
kekuatan untuk menentukan kehendak dan perbuatannya.
 
AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Aliran ini mengikuti petunjuk dari Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya. Aliran
ini dalam menjalankan kehidupan bertumpu pada Al-Qur’an, Hadis, Ijma’ Ulama, dan
Qiyas.
 
E. HAKIKAT MANUSIA

Manusia adalah keyword yang harus dipahami terlebih dahulu bila kita ingin
memahami pendidikan. Untuk itu perlu kiranya melihat secara lebih rinci tentang
beberapa pandangan mengenai hakikat manusia:
1. Pandangan Psikoanalitik
Dalam pandangan psikoanalitik diyakini bahwa pada hakikatnya manusia digerakkan
oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif. Hal ini menyebabkan
tingkah laku seorang manusia diatur dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang
memang ada dalam diri manusia.
2. Pandangan Humanistik
Para humanis menyatakan bahwa manusia memiliki dorongan-dorongan dari dalam
dirinya untuk mengarahkan dirinya mencapai tujuan yang positif. Mereka menganggap
manusia itu rasional dan dapat menentukan nasibnya sendiri. Hal ini membuat manusia
itu terus berubah dan berkembang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih
sempurna.
 bagian
Beberapa pendapat lain tentang hakikat manusia adalah:
1. Pandangan Mekanistik
Dalam pandangan mekanistik semua benda yang ada di dunia ini termasuk makhluk hidup
dipandang sebagai sebagai mesin, dan semua proses termasuk proses psikologi pada akhirnya
dapat diredusir menjadi proses fisik dan kimiawi. Lock dan Hume, berdasarkan asumsi ini
memandang manusia sebagai robot yang pasif yang digerakkan oleh daya dari luar dirinya.
Menurut penulis pendapat ini seperti menafikan keberadaan potensi diri manusia sehingga
manusia hanya bisa diaktivasi oleh kekuatan yang ada dari luar dirinya.
2. Pandangan Organismik
Pandangan organismik menganggap manusia sebagai suatu keseluruhan (gestalt), yang lebih dari
pada hanya penjumlahan dari bagian-bagian. Dalam pandangan ini dunia dianggap sebagai
sistem yang hidup seperti halnya tumbuhan dan binatang. Menurut penulis pandangan ini
mengakui adanya kemampuan aktualisasi diri manusia melalui pengembangan potensi-potensi
yang telah ada pada diri manusia.
3. Pandangan Kontekstual
Dalam pandangan kontekstual manusia hanya dapat dipahami dalam konteksnya. Manusia tidak
independent, melainkan merupakan bagian
F. KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA MENURUT ISLAM
 Al-quran menjekaskan beberapa tahapan dalam proses kejadian dan asal-usul manusia
secara rinci.Ketiga tahapan tersebut anatara lain kejadian dan asal usul manusia
pertama,kedua dan ketiga.Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapan tersbut.

 
KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA PERTAMA
 Proses penciptaan adam diawali oleh pembentukan fisik dengan membuatnya langsung
dari tanah yang kering yang kemudian ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia
hidup.Keterangan tersebut sesuai dengan hadist riwayat Tirmidzi,dimana Nabi SAW
bersabda:”Sesungguhnya allah menciptakan adam as dari segenggam tanahh yang diambil
dari seluruh bagian bumi,maka anak cucu adampun seperti itu,sebagian ada yang baik dan
buruk, ada yang mudah(lembut)dan kasar dan sebagainya.”

 
KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA KEDUA
 Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan.Keterangan tersebut sesuai
dengan firman allah QS.An-Nisa, ayat 1 berikut:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
jiwa yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya
Allah memperkembang biakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan(mempergunakan)nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan(peliharalah)hubungan silaturahim.Sesungguhnya Allah menjaga dan mengawasi
kamu.”
 
KEJADIAN DAN ASAL-USUL MANUSIA KETIGA
 Dalam Al-Quran,asal-usul manusia secara biologi dijelaskan dalam surat Al-Mu’minuun :
12-14 berikut ini:

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati(berasal)dari


tanah.
G. TANGGUNG JAWAB MANUSIA

Manusia telah dipilih oleh Allah untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai hamba Allah dan
seorang khalifah di bumi,karena manusia merupakan makhluk yang paling istimewa dibanding
dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Mereka dipilih untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang ada dengan cara mereka sendiri dan tanpa melepas tanggung jawab.
1. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah

Ayat Al-Qur’an menyebutkan bahwa manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah dari
tanah, kemudian berkembang biak melalui sperma dan ovum dalam suatu ikatan pernikahan yang suci
serta proses biologis produktivitas manusia Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW
bersabda, «Bahwasanya seseorang kamu dihimpunkan kejadiannya di dalam perut ibu selama 40
hari, kemudian berupa segumpal darah seperti itu pula lamanya, kemudian berupa segumpal daging
seperti itu pula lamanya. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat, maka diperintahkan kepada
malaikat: engkau tuliskanlah amalannya, rezekinya, ajalnya, dan celaka atau bahagianya. Kemudian
ditiupkanlah roh kepada makhluk tersebut» .20
Segala yang ada di langit dan bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, sesungguhnya pun berserah diri
kepada Allah . Eksistensi manusia bukan untuk menjadi yang terkuat , melainkan untuk menjadi yang
paling bijak .
Sebagai hamba Allah, manusia memikul tanggung jawab pribadi, orang yang berdosa tidak akan
memikul dosa orang lain dan pada hari kiamat nanti mereka datang kepada Allah dengan sendiri-
sendiri .

2. Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi


Khalifah berasal dari kata «khalafa» yang berarti mengganti. Khalifah diartikan pengganti karena ia
menggantikan yang didepannya. Dalam bahasa Arab, kalimat «Allah menjadi khalifah bagimu» berarti
Allah menjadi pengganti bagimu dari orang tuamu yang meninggal. Kata khalifah dengan arti pemimpin
terdapat dalam Q.S. Shad dimana Allah mengangkat Nabi Daud As. sebagai khalifah di bumi untuk
memimpin manusia dengan adil dan tidak mengikuti hawa nafsu.
Allah SWT. Al-Baqarah yang artinya «Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi.» mereka berkata: «Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah».

 
SUMBER
 
Azka, Hafizh, dkk. 2019, “HAKIKAT MANUSIA MENURUT
ISLAM”. Dipublish oleh Muhammad Ihsan Asrofi :
researchgate.net, Semarang.
 
Mulyono, Hadi. 2019. “Pandangan Berbeda 7 Aliran dalam Islam, Ada
yang Meragukan Keaslian Alquran”,
https://akurat.co/pandangan-berbeda-7-aliran-dalam-islam-ada-ya
ng-meragukan-keaslian-alquran
, diakses pada 7 September 2021 pukul 22.24.
 
Redaksi. 2012. “Fenomena Aliran Keagamaan dalam Islam”,
https://uinsgd.ac.id/fenomena-aliran-keagamaan-dalam-islam/
diakses pada 7 September 2021 pukul 18.59.

 
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai