Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

SALES BUDGET/
ANGGARAN
PENJUALAN
Sebuah perusahaan harus selalu punya sales budget dan sales
forecasting yang saling melengkapi. Keduanya merupakan alat
terbaik dalam menyusun dan mengelola keuangan. Tentunya
dengan budgeting dan forecasting yang terbaik, sebuah perusahaan
akan mampu bertahan di kondisi apa pun. Bahkan bisa menjadi yang
terdepan dari para pesaingnya.

Penganggaran keuangan dan peramalan menjadi satu kesatuan yang


akan membuat suatu perusahaan mampu menjalankan bisnis secara
efektif dan efisien. Harapannya perusahaan bisa terus berkembang di
masa yang akan datang menjadi semakin besar.
Untuk perusahaan manufaktur, langkah pertama di dalam proses
budgeting adalah mempersiapkan sales budget dengan
memperhatian dan menunjukan sales yang ingin dicapai di dalam
budget period.
Sales Budget yang akurat adalah salah satu kunci bagi keseluruhan
budget perusahaan karena setiap perusahaan menginginkan adanya
prediksi sales yang relevan dan profit yang akurat. Selain itu,
perputaran uang khususnya cash inflow dan juga produksi
didasarkan pada sales budget.
Banyak pertimbangan dalam menyiapkan sales budget yaitu dimulai
dari data sales pada periode sebelumnya, kondisi ekonomi secara
general, serta adanya informasi terkait dengan strategi dan tindakan
kompetitor dalam periode tersebut.
DEFINISI SALES BUDGET
Sales Bugdet adalah budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yad, yang
didalamnya meliputi : rencana tentang jenis/kualitas, kuantitas/jumlah
dan harga barang yang akan dijual, serta tempat/daerah pemasarannya.

Masalah utama dalam penyusunan budget ini adalah masalah


penetapan harga jual per-unit produk.
Terdapat saling ketergantungan antara volume penjualan yang
diharapkan dengan tingkat harga yang direncanakan.
Ada 2 dasar penting :
1. Estimasi terhadap kurva permintaan, yaitu bahwa perubahan
tingkat harga akan mengakibatkan perubahan tingkat permintaan
2. Kurva biaya per-unit, yaitu semakin tinggi volume produksi, maka
akan semakin besar biaya yang ditanggung.
Dalam penyusunan anggaran, harus memperhatikan :
o Fixed cost = biaya tetap yang meliputi; gaji karyawan,

peralatan, perlengkapan, atau item yang sangat pokok dalam


aktivitas proyek yang akan dijalankan.
o Variable cost = biaya tidak tetap yang meliputi; marketing tools,

atau biaya-biaya yang bisa saja Anda gunakan sebagai trade-


off atau diganti.
Contoh :
Perusahaan ASLI semula mengharap dapat menjual 5.000 unit
produknya dengan harga Rp 20,-/unit.
Biaya yang dikeluarkan : Fixed Cost sebesar Rp 30.000,- dan
Variable Cost sebesar Rp 40.000,-.
Tetapi diperkirakan target tersebut tidak dapat tercapai.
Manajemen mempunyai 3 alternatif kebijakan sbb:
1. Mempertahankan seperti rencana semula
2. Menaikkan harga 10% sehingga volume turun 10%
3. Menaikkan volume 10% sehingga harga turun 10%.

Alternatif manakah yang akan diambil?


Penjualan 5.000unit @ harga Rp 20,-/u. FC Rp 30.000,- dan VC Rp
40.000,- Alternatif kebijakan : 1) sesuai rencana 2) P naik, Q turun
10% 3) Q naik, P turun 10%

Perhitungannya tiap alternatif sbb :


Keterangan Alternatif 1 Alt 2 Alt 3
Unit
Harga/unit Rp
Penjualan Rp
Biaya-biaya :
FC Rp
VC Rp
Total Biaya Rp
Laba Rp

Maka yang akan dipilih adalah …………………


Contoh Penyusunan Anggaran Penjualan :
Perusahaan Sosis Sapi KENCANA memiliki data penjualan 5 tahun
terakhir sbb :
1. Daerah Penjualan dan distribusinya :
Jateng 45% Sumatera 0,9%
Jatim 50% Kalimantan 2%
Jabar 0,7% Sulawesi 0,6%
Bali 0,8%
2. Volume Penjualan :

Tahun Penjualan
2018 335.691 pak
2019 346.428 pak
2020 351.965 pak
2021 317.134 pak
2022 381.648 pak
3. Diperkirakan perbandingan produksi sbb :
Sosis sapi isi @ 12 buah sebesar 6%
10 buah sebesar 92%
3 buah sebesar 2%
4. Perkiraan Harga Jual per-pak sbb :
Sosis sapi isi @ 12 buah = Rp 31.500,-
10 buah = Rp 27.500,-
3 buah = Rp 12.000,-
Berdasarkan data tersebut diatas, buatlah suatu Anggaran Penjualan
Sosis Sapi Kencana untuk tahun 2023!
Langkah-langkahnya :
1. Menghitung forecast penjualan untuk tahun 2023 dengan metode
moment.
2. Menghitung distribusi penjualan setiap produk ke berbagai
daerah pemasaran
3. Menyusun Anggaran Penjualannya
1. Menghitung forecast penjualan untuk tahun 2023 dengan metode
moment.

Tahun Y X X.Y X²
2018 335.691
2019 346.428
2020 351.965
2021 317.134
2022 381.648
Σ 1.732.866
2. Menghitung distribusi produk ke daerah :
Daerah Prosentase Isi 12 buah Isi 10 buah Isi 3 buah
(6%) (92%) (2%)
Jateng …….%
(…………….)
Jatim …….%
(…………….)
Jabar …….%
(…………….)
Bali …….%
(…………….)
Sumatera …….%
(…………….)
Kalimantan …….%
(…………….)
Sulawesi …….%
(…………….)
Jumlah …….%
(…………….)
3. Menyusun Anggaran Penjualannya :
Dae-rah Isi 12 buah Isi 10 buah Isi 3 buah Total
Unit Harga Jml Unit Harga Jml Unit Harga Jml

Jateng

Jatim

Jabar

Bali

Sumate-ra

Kaliman-
tan

Sulawesi

TOTAL

Anda mungkin juga menyukai