Kelompok 5
1. Ihsan Shabirin Al Ayubi
2. Ika Adrianti Ahmad
3. Ike Dewi Retno Sari
4. Ila Wahyu Utami
5. Irma
6. Lailatul Magfiroh
7. Lailya Maghfiroh Ajjanita
8. Leni Permata Putri
9. Letta Yunanda Novitasari
10. Lia Erina Putri
11. Lina Anindita Putri P
12. Lina Budiarti
13. Luthfiana Nurulin Nafi'ah
14. Siti Aulia Ulfah
STUDI KASUS PERBAIKAN MUTU
BERKESINAMBUNGAN
Hasil survey yang dilakukan pada bulan lalu di puskesmas, 60 % responden yang adalah
pasien rawat jalan mengatakan bahwa waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan lambat.
Hari senin, rabu, dan jumat minggu yang lalu diambil sampel 150 resep yang diamati, dengan
hasil sebagai berikut:
1 – 10 menit 10
11 – 20 menit 20
21 – 30 menit 25
31 – 40 menit 20
41 – 50 menit 30
> 50 menit 45
Rerata pasien sehari yang dilayani di Puskesmas
adalah 150 orang perhari terutama pada hari Senin, Rabu,
dan Jumat kadang mencapai lebih dari 170 orang dan banyak
pasien anak-anak. Terjadi penumpukan pelayanan terutama
pada jam 10.00 sampai dengan 12.00. Meskipun pendaftaran
pasien dibuka mulai jam 07.30, dokter mulai memberikan
pelayanan antara jam 8.30, kadang mulai pada jam 9.30.
Obat belum ditata dengan baik, kadang petugas kesulitan untuk mencari
obat yang akan disiapkan.
Tenaga yang ada di apotik: seorang apoteker dibantu oleh dua orang
tenaga tehnis kefarmasian, dan dua orang lulusan SMA yang belum pernah
mengikuti pelatihan pelayanan obat dan baru bekerja di ruang obat selama 3
bulan, karena dua orang tenaga tehnis kefarmasian yang sebelumnya memasuki
masa purna tugas.
Dari 150 resep yang diteliti, ternyata petugas farmasi kesulitan
membaca resep dokter sebanyak 45 resep, sehingga harus melakukan
konfirmasi kepada dokter dan memperlama pelayanan obat.
Tenaga yang ada di apotik: seorang apoteker dibantu oleh dua orang
tenaga tehnis kefarmasian, dan dua orang lulusan SMA yang belum
pernah mengikuti pelatihan pelayanan obat dan baru bekerja di ruang
obat selama 3 bulan, karena dua orang tenaga tehnis kefarmasian yang
sebelumnya memasuki masa purna tugas.
Studi Kasus
Menurut Purwanto, H., Indiati, I., dan Hidayat, T (2015) dapat dilakukan penyelesaian
masalah menggunakan metode Mc. Namara dimana dalam penelitian ini didapatkan saran
dan solusi tertinggi dalam pemecahan akar masalah yaitu :
•Menambah tenaga screening dan loket antrian
•Pola antrian dapat dipecah dan mempersingkat waktu screening
Kesimpulan
Berdasarkan analisis permasalahan waktu tunggu pelayanan obat rawan
jalan yang lambat diperoleh akar permasalahan yaitu:
1. Lingkungan : Terjadi penumpukan pelayanan
2. Manusia : Tenaga farmasi kesulitan membaca resep
3. Metode : Prosedur kerja belum disusun
4. Material : Buruknya performa komputer
Perbaikan proses pelayanan obat rawat jalan di Puskesmas dapat
menggunakan metode Mc.Namara dan ESIA yang dilakukan melalui 4
tahap, yaitu elimate, simplify, integrate, dan automate.
Daftar Pustaka
Febriawati H. Manajemen LogistikFarmasiRumahSakit. Yogyakarta:
Gosyen Publishing; 2013.
Purwanto, H., Indiati, I., &Hidayat, T. (2015). Faktor Penyebab
WaktuTunggu Lama di Pelayanan Instalasi Farmasi Rawat Jalan
RSUD Blambangan. JurnalKedokteranBrawijaya, 28(2), 159-162.
Saraswati, T., Ismiarta, A., &Nanang, Y.S. (2019). Evaluasi dan Perbaikan
Proses Bisnisdengan Quality Evaluation Framework (QEF), Root
Cause Analysis (RCA), dan Teknik ESIA (Studi Kasus: Pelayanan
Pasien BPJS Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Aisiyah Malang), 3(5),
4881-4890.
TERIMA
KASIH