Anda di halaman 1dari 46

Intervensi Keperawatan

PENGERTIAN
• Perencanaan adalah suatu proses didalam pemecahan
masalah yang merupakan keputusan awal tentang
sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana
dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari
semua tindakan keperawatan
• Perencanaan adalah pengembangan strategi desain
untuk mencegah , mengurangi dan mengatasai
masalah – masalah yang telah diidentifikasi dalam
diagnosis keperawatan

Desain perencanaan menentukan sejauh


mana anda mampu menetpkan cara
menyelesaikan masalah dengan efektif dan
efisien
TUJUAN PERENCANAAN
1. TUJUAN ADMINISTRASI
2. TUJUAN KLINIK
1. TUJUAN ADMINISTRASI
a. Untuk mengidentifikasi sasaran keperawatan (klien atau
kelompok)
b. Untuk membedakan tanggung jawab perawat dengan
profesi kesehatan lainnya
c. Untuk menyediakan suatu kriteria guna penanggulangan
dan evaluasi keperawatan
2. TUJUAN KLINIK
a. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
b. Sarana komunikasi (dengan sejawat)
c. Rencana tindakan yang spesifik
d. Menyediakan kriteria hasil dan alat evaluasi
KEGIATAN DALAM
PERENCANAAN
1. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
2. MENULISKAN KRITERIA EVALUASI
(HASIL)/(OUTCOMES)
3. MEMILIH RENCANA / INTERVENSI
KEPERAWATAN
Menetapkan prioritas masalah
• Definisi : penyusunan urutan diagnosis
keperawatan/masalah pasien dengan
menggunakan tingkat kedaruratan/kepentingan
untuk memperoleh intervensi keperawatan yang
dibutuhkan

• Tujuan: untuk menentukan masalah yang akan


menjadi skala prioritas untuk diselesaikan / diatasi
terlebih dahulu.

• Namun, bukan berarti dlm menyelesaikan masalah,


perawat menunggu satu masalah selesai sampai
tuntas baru pindah ke masalah yang lain.

• Prioritas pertama diartikan bahwa masalah ini perlu


mendapat perhatian perawat krn dpt
mempengaruhi status kes klien secara umum
Penentuan SKALA PRIORITAS

• DEPKES RI, 1992 : PEDOMAN ASUHAN


KEPERAWATAN
• HIERARKI MASLOW
• PENDEKATAN BODY SYSTEM (B1 – B6)
DEPKES RI, 1992 : PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN

 Prioritas pertama untuk masalah aktual


 Prioritas kedua untuk masalah resiko
Dalam praktiknya:
 tidak selalu masalah aktual menjadi prioritas
pertama
 Masalah resiko bisa menjadi prioritas , kalau
memang mengancam jiwa, dibanding dg
masalah aktual dengan resiko rendah.
HIERARKI MASLOW
PENDEKATAN BODY SYSTEM
(B1 – B6)
Pendekatan ini menitikberatkan pada fungsi
sistem tubuh  fungsi pernapasan
merupakan prioritas pertama dibanding dg
fungsi yg lain.
Prioritas berdasarkan pendekatan sistem:
B1 Breathing (jalan napas & pernapasan)
B2 Blood (darah & sirkulasi darah)
B3 Brain (Kesadaran)
B4 Bladder (Perkemihan)
B5 Bowel (Pencernaan)
B6 Bone (kulit, selaput lendir dan tulang)
2. MENULISKAN TUJUAN DAN KRITERIA EVALUASI
(HASIL)/(OUTCOMES)
• Tujuan adalah suatu sasaran, maksud atau akhir
(White, 2003)
• Sebuah tujuan adalah pernyataan luas yang
menggambarkan perubahan yang dinginkan pada
kondisi atau perilaku klien.
 Kesimpulan cara menentukan tujuan: harus ada 3
unsur:
a. Subyek : Orang yg akan mencapai tujuan. Orang = klien,
keluarga klien atau bag dr klien.
b. Predikat : perilaku yg diinginkan berubah dari klien
setelah tujuan tercapai. Perilaku ditunjukkan dg
menggunakan kata kerja yg dpt diukur.
c. Kriteria/kondisi : kondisi yg menunjukkan kapan atau
pd saat bgmn perilaku telah mencapai tujuan yg
diinginkan.
Contoh tujuan:
* Klien dpt beradaptasi terhadap nyeri
selama proses persalinan.
* Nyeri berkurang dlm waktu 1 x 24 jam
* Nyeri hilang dlm waktu 3 x 24 jam
* Toleransi aktifitas klien meningkat
dalam waktu 2 x 24 jam
Menetapkan kriteria hasil.
 Kriteria hasil adl batasan karakteristik atau
indikator keberhasilan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
Berorientasi pada masalah dan penyebab
serta merujuk pada symtom.
Pedoman penulisan tujuan dan kriteria hasil
berdasarkan SMART
S : SPESIFIC : berfokus pada pasien, singkat
dan jelas
M : MEASUREABLE : dapat diobservasi dan
diukur
A : ACHIEVEBLE : dapat dicapai (sumber
daya, ekonomi)
R : REASONABLE : harus dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
(pengetahuan berbasis bukti)
T : TIME : ada batasan waktu (jangka pendek
dan jangka panjang)
• Contoh penetapan tujuan dan kriteria hasil
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil

Nyeri akut berhubungan dengan Kenyamanan pasien akan membaik


tekanan pada saraf spinal sebelum operasi, dengan kriteria hasil :
-Klien mampu berganti posisi tanpa
keluhan dalam 2 jam
-Klien melaporkan nyeri pada tingkat 3
atau kurang dalam skala 0-10 pada
saat jadwal operasi
3. MEMILIH RENCANA / INTERVENSI
KEPERAWATAN

• Rencana tindakan keperawatan


merupakan desain spesifik untuk
membantu klien dalam mencapai tujuan
dan kriteria hasil
Tipe rencana tindakan
keperawatan
a. observasi
Contoh : lakukan observasi terhadap intake dan output tiap 24
jam

b. nursing treatment
Contoh : lakukan ROM pasif pada kaki klien 4 kali sehari

c. health education
Contoh : jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan
perawatannya

d. kolaborasi
Contoh : kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
Menetapkan Rasional Rencana
Tindakan Keperawatan.
Rasional adl dasar pemikiran atau alasan
ilmiah yg mendasari ditetapkannya rencana
tindakan keperawatan.
Tujuan:
1.proses pembelajaran,
2.Menerapkan prinsip dan konsep ilmiah yg
mendasari ditetapkannya desain rencana
tindakan keperawatan.
3.Menerapkan berfikir kritis &bertanggung jawab
thd pengambilan keputusan dlm
menyelesaikan masalah klien.
Pedoman penulisan rasional:
1. Tulislah rasional dg bahasa yg mudah
dimengerti
2.JANGAN menuliskan tujuan
3.Tuliskan satu rasional untuk saturencana
tindakan keperawatan
4. Berilah nomor urut tiap rasional sesuai
dg urutan rencana tindakan keperawatan
Contoh Penulisan Rasional
• Rencana tindakan:
Kaji tekanan darah dan nadi setiap 6 jam.
Rasional:
Dehidrasi dpt menurunkan sirkulasi dan
mempengaruhi tekanan darah & nadi.
• Pantau masukan & haluaran.
Rasional:
Peningkatan diuresis yang terjadi dapat
mengakibatkan kehilangan cairan.
Konsultasi dngan sejawat dan
profesi kesehatan lainnya
• Definisi : suatu proses untuk mencari seorang ahli
(konsultan) untuk mengidentifikasi cara penyelesaian
masalah pasien.
• Konsultan : perawat spesialisasi dan tim kesehatan
lain (fisioterapi, ahli gizi)
• Waktu konsultasi : saat perawat tidak mampu
memecahkan masalah dengan pengetahuan,
keterampilan dan sumber daya yang dimiliki
• Cara konsultasi : identifikasi masalah umum, arahkan
konsultasi pada profesional yg tepat, berikan informasi
yang relevan, jangan pengaruhi konsultan, hadir untuk
mendiskusikan temuan dan saran konsultan, sertakan
saran konsultan dalam rencana pelayanan
21
PERENCANAAN
• Kategori dari perilaku keperawatan
dimana tujuan yang berpusat pada klien
dan hasil yang diperkirakan ditetapkan
dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan tersebut. (Potter &Perry,
2005).
• Menurut Standar III: Perencanaan
(Standar Praktek Keperawatan):
Perawat membuat rencana tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah
keperawatan dan meningkatkan
kesehatan klien
• Kriteria proses;
1. Perencanaan terdiri dari penetapan
prioritas masalah, tujuan, dan rencana
tindakan
2. Bekerjasama dengan klien dalam
menyususn rencana tindakan
keperawatan
3. Perencanaan bersifat individual (sebagai
individu, kelompok, dan masyarakat)
sesuai dengan kondisi atau kebutuhan
klien
4. Mendokumentasikan rencana
keperawatan
• Kriteria Hasil:
1. Tersusunnya suatu rencana asuhan
keperawatan
2. Perencanaan mencerminkan
penyelesaian terhadap diagnosa
keperawatan
3. Perencanaan tertulis dalam format yang
singkat dan mudah didapatkan
4. Perencanaan menunjukan bukti revisi
pencapaian tujuan
• Intervensi keperawatan adalah segala
treatmen yang dikerjakan perawat didasarkan
pada pengetahuan, dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan
• Tindakankeperawatan adalah apa yang harus
dilakukan untuk perilaku spesifik yang
diharapkan dari pasien dan / atau tindakan
yang harus dilakukan oleh perawat.
• Intervensi keperawatan komponen penting
dalam proses keperawatan standar
intervensi keperawatan yang ditetapkan
secara nasional
Proses keperawatan DAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

SDKI

SLKI

SIKI
CAKUPAN STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN (SIKI)
• Komprehensif
• Area generalis dan spesialis
• Fisiologis dan psikososial
• Kuratif, preventif dan promotif
• Individu, keluarga, komunitas
• Direct care dan indirect care
• Independent dan collaborative
• Berbasis riset
• Mudah digunakan (easy to use)
• Menggunakan istilah klinis yang jelas
• Dapat dikaitkan dengan diagnosis & outcome
keperawatan
RENTANG INTERVENSI
KEPERAWATAN
RENTANG INTERVENSI KEPERAWATAN
• Direct care intervention
– Intervensi yang dilaksanakan dengan berinteraksi langsung
dengan pasien
– ‘Laying on of hands’
• Indirect care intervention
– Intervensi yang dilaksanakan tanpa berinteraksi langsung dengan
pasien namun dilaksanakan demi pasien
• Nurse-initiated intervention
– Intervensi yang diinisiasi oleh perawat untuk mengatasi diagnosis
keperawatan
• Healthprovider-initiated intervention
– Intervensi yang diinisiasi oleh tenaga kesehatan lain, namun
diberikan oleh perawat
Sistem Klasifikasi Standar
Intervensi Keperawatan
• Menggunakan sistem klasifikasi yang
sama dengan SDKI
• Diadaptasi dari sistem klasifikasi
International Classification of Nursing
Practise (ICPN) yang dikembangkan oleh
International Council of Nurse
• Klasifikasi SIKI: 5 Kategori, dan 15
subkategori
Kategori Intervensi
1. Kategori Fisiologis: intervensi keperawatan
yang ditujukan untuk mendukung fungsi fisik
dan regulasi homeostatis
2. Kategori psikologis: intervensi keperawatan
yang ditujukan untuk mendukung fungsi dan
proses mental
3. Perilaku : intervensi keperawatan yang
ditujukan untuk mendukung perubahan
perilaku atau gaya hidup
4. Relasional:intervensi keperawatan
ditujukan untuk mendukung hubungan
interpersonal atau interaksi sosial
5. Lingkungan: Intervensi keperawatan
ditujukan untuk mendukung keamanan
lingkungan dan menurunkan resiko
gangguan kesehatan
Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International Classification
of Nursing Practice – Diagnosis Classification (Wake, 1994); Doenges &
Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013).
KOMPONEN SIKI
1. Label: nama intervensi, merupakan kata
kunci untuk memperoleh informasi terkait
intervensi keperawatan. Label terdiri atas
satu /beberapa kata yang diawali dengan
kata benda, yang berfungsi sebagai
deskriptor. Ada 18 deskriptor
LABEL INTERVENSI (LANJUTAN)

Deskriptor label intervensi


Terdapat 18 Jenis Deskriptor
No Deskriptor Definisi
1 Dukungan Memfasilitasi, memudahkan atau melancarkan
2 Edukasi Mengajarkan atau memberikan informasi
3 Kolaborasi Melakukan kerjasama atau interaksi
4 Konseling Memberikan bimbingan
5 Konsultasi Memberikan informasi tambahan atau pertimbangan
6 Latihan Mengajarkan suatu keterampilan atau kemampuan
7 Manajemen Mengidentifikasi dan mengelola
8 Pemantauan Mengumpulkan dan menganalisis data
9 Pemberian Menyiapkan dan memberikan
10 Pemeriksaan Mengobservasi dengan teliti
DESKRIPTOR LABEL INTERVENSI
(LANJUTAN)
No Deskriptor Definisi
11 Pencegahan Meminimalkan risiko atau komplikasi
12 Pengontrolan Mengendalikan
13 Perawatan Mengidentifikasi dan merawat
14 Promosi Meningkatkan
15 Rujukan Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
16 Resusitasi Memberikan tindakan secara cepat untuk
mempertahankan kehidupan
17 Skrining Mendeteksi secara dini
18 Terapi Memulihkan kesehatan dan/atau menurunkan risiko
Komponen SIKI, lanjutan.....
2. Definisi: menjelaskan makna label
3. Tindakan: rangkaian perilaku atau aktivitas
yang dikerjakan untuk mengimplementasikan
intervensi keperawatan. Tindakan keperawatan
terdiri dari:
a. Tindakan Observasi
b. Tindakan Terapeutik
c. Tindakan Edukasi
d. Tindakan Kolaborasi
Tindakan keperawatan
• Setiap kalimat diawali dengan kata kerja (verb)
• Hindari menggunakan kata kaji, observasi dan
evaluasi. Dianjurkan menggunakan periksa,
identifikasi, monitor.
• Hindari mengombinasikan dua ide dalam satu tindakan
• Fokus pada tindakan yang critical
• Tambahkan kata ‘jika perlu’ atau ‘sesuai kebutuhan’
pada setiap akhir tindakan yang tidak dapat
dispesifikkan atau memerlukan penyesuaian
• Selalu periksa konsistensi antara tindakan dengan
makna label intervensi
• Susun tindakan-tindakan secara sekuensial, jika
dimungkinkan
• Dapat dilakukan 3 hal (addition, deletation,
modification) berdasarkan kondisi pasien
Label Intervensi

Tindakan (Activity)
Definisi Intervensi

Referensi
Penentuan Intervensi Keperawatan
1. Karakteristik diagnosa keperawatan
2. Luaran(hasil) yang diharapkan
3. Kemampuan pelaksanaan intervensi
4. Kemampuan Perawat
5. Penerimaan Pasien
6. Hasil Penelitian
Tautan SDKI dan SIKI
• Tautan (linkage) merupakan suatu
hubungan antara dua elemen/konsep, yakni
SDKI dan SIKI
• Membantu menentukan intervensi
keperawatan setelah menegakkan diagnosis
keperawatan
• Tautan ini bukan untuk menggantikan
clinical judgement perawat
• Pemilihan intervensi keperawatan tetap
didasarkan pada clinical judgement dengan
mempertimbangkan kekhasan kondisi
pasien, keluarga, kelompok atau komunitas
Karakteristik tautan
• Bersifat komprehensif, satu diagnosis keperawatan
bertaut dengan multi-intervensi.
• Tidak bersifat preskriptif, namun lebih bersifat
rekomendasi
• Tautan ini memberikan gambaran tentang
kemungkinan-kemungkinan intervensi yang dapat
dijalankan untuk mengatasi diagnosis keperawatan.
• Memiliki tingkatan (level) yang berbeda dalam
mengatasi suatu diagnosis, intervensi utama dan
intervensi penunjang
• Tautan dapat dilakukan 3 hal (addition, deletation,
modification) berdasarkan kondisi pasien
Level tautan (Lanjutan)

– Level 1 (Intervensi Utama)


• Merupakan intervensi prioritas (the intervention of
choice) karena bersifat resolutif
• Memiliki kesesuaian terbaik dengan
diagnosis/etiologi diagnosis keperawatan
• Memiliki banyak tindakan2 yang dapat mengatasi
masalah
• Dapat digunakan pada berbagai setting
• Efektivitas intervensi banyak diungkapkan dalam
riset/referensi/praktik klinis
Level tautan (Lanjutan)

– Level 2 (Intervensi Pendukung)


• Bukan merupakan intervensi prioritas
• Tidak bersifat resolutif namun dapat menunjang
resolusi masalah
• Hanya dapat mengatasi etiologi diagnosis tertentu
saja
• Hanya dapat digunakan pada setting tertentu saja
• Efektivitas intervensi tidak/belum banyak
diungkapkan dalam riset/referensi/praktik klinis
Contoh tautan sdki- siki

Anda mungkin juga menyukai