Anda di halaman 1dari 25

KMB

Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena PPOK. Hasil
pengkajian pasien tampak sesak, TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 28x/ menit, frekuensi nadi
100x/meni, tampak retraksi dada, dan tampak penggunaan otot- otot pernapasan. Hasil
pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7,30, PaCO₂ 49 mmHg, PaO2 85 mmHg, HCO3 22 mEq/L,
saturasi oksigen 97 %. Apakah interpretasi hasil AGD pada pasien?
A. Asidosis Metabolik terkompensasi
B. Alkalosis Respiratorik
C. Asidosis Respiratorik
D. Alkalosis Metabolik
E. Asidosis Metabolik
Seorang laki-laki berusia 40 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian : TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, x-ray
toraks menunjukan adanya pleuritis dextra. Saat ini perawat sedang melakukan pemeriksaan fisik
paru pada tahapan auskultasi Apakah hasil pemeriksaan pada kasus tersebut?
A. Ronchi
B. Vesikuler
C. Wheezings
D. Bronchial
E. friction rub
Seorang laki-laki berusia 64 tahun di rawat di ruang penyakit dalam keluhan nyeri dada sejak 2 jam
sebelum MRS. Hasil pengkajian pasien mengatakan dadanya terasa panas, skala nyeri 7, akral dingin,
lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 72x/menit, dan frekuensi napas 20 x/menit.
Hasil EKG menunjukan ST elevasi pada lead V3 dan V4. Dimanakah lokasi infark yang dialami pasien
tersebut?
A. posterior jantung
B. inferior jantung
C. anterior jantung
D. lateral jantung
E. septal jantung
Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan
mengeluh nyeri perut. Hasil pengkajian skala nyeri 6, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg,
frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 38°C. Apakah pengkajian lanjutan pada
kasus tersebut?
A. mual
B. muntah
C. bising usus
D. distensi perut
E. intake dan output cairan
Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis suspect
apendisitis. Hasil pengkajian, pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah, nyeri skala 7, mual,
muntah, serta tidak nafsu makan, TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 26x/menit, dan frekuensi nadi
8 x/menit. Apakah pengkajian lanjut pada kasus tersebut?
A. auskultasi bising usus
B. observasi status nutrisi
C. pemeriksaan laboratorium
D. observasi tanda-tanda dehidrasi
E. palpasi pada titik mc. burney
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang neurologi dengan keluhan penurunan kesadaran.
Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua lengan tampak fleksi abnormal, membuka mata
dan suara mengerang, pupil anisokor kanan, refleks cahaya lambat, TD 160/90mmHg, frekuensi nadi
92x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan suhu 36,8°C. Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut?
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan pasca craniotomi. Hasil
pengkajian, pasien tampak hemiparese kanan, lemah dan tidak mampu menggerakan tubuhnya,
reflex fisiologi melambat. Saat dilakukan pemeriksaan otot esktremitas kanan didapat hasil sebagai
berikiut tidak mampu mengangkat lengan dan kaki namun masih bisa menggerakannya. Berapakah
nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Seorang perempuan berusia 56 tahun, dirawat di ruang neurologi dengan keluhan sakit kepala. Hasil
pengkajian didapat penglihatan kabur, kelemahan kaki, dan tangan pada sisi kanan serta bicara tidak
jelas. Untuk memastikan perawat akan melakukan pengkajian pada nervus kranial XII. Apakah yang
harus diperintahkan dalam pengkajian tersebut?
A. Minta pasien mengucapkan suara "A"
B. Meletakkan garam pada lidah bagian depan
C. Meletakkan gula pada lidah bagian belakang
D. Minta pasien untuk memocongkan mulutnya
E. Minta pasien menggerakkan lidah kesatu sisidan kesisi lainnya
Seorang laki-laki berusia 18 tahun, dirawat di ruang bedah dengan fraktur tibia 1/3 proksimal
tertutup 12 jam yang lalu. Perawat melakukan pengkajian neurovaskular untuk mengidentifikan
adanya sindrom kompartemen. Apakah data fokus pada kasus tersebut?
A. eritema pada area fraktur
B. edema pada sekitar area fraktur
C. perubahan warna kulit dari pucat ke sianosis
D. nyeri progresif tidak hilang dengan analgetik
E. daerah disekitar lokasi fraktur terasa lebih hangat
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil
pengkajian: edema di ekstremitas bawah Intake cairan 1000cc/24 jam, urin output 100cc/24 jam, TD
150/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 28x/menit dan suhu 37°C. Pasien
direncanakan hemodialisa. Apakah pengkajian selanjutnya pada pasien tersebut?
A. Kaji adanya bunyi napas tambahan
B. Kaji adanya kenaikan berat badan
C. Kaji nilai ureum dan kreatinin
D. Kaji kadar hemoglobin
E. Kaji kecemasan
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan gangguan pendengaran.
Perawat melakukan pemeriksaan pendengaran pada pasien dengan cara menempelkan garputala
pada planum mastoid pasien. Hasil pemeriksaan menunjukkan setelah perawat tidak mendengar,
sedangkan pasien masih dapat mendengarkan getaran garputala. Apakah interpretasi pemeriksaan
pada kasus tersebut?
A. tuli kombinasi
B. tuli konduksi
C. tuli sensorik
D. tuli saraf
E. normal
Seorang laki laki berusia 43 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan TB Paru. Hasil pengkajian
keluhan sesak napas, tampak cemas, batuk berdahak dan retraksi dinding dada. TD 130/80 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/mnt, frekuensi napas 27 x/mnt, suhu 38°C. pH 7,47; PaCO₂ 32 mmHg, PaO2 90
mmHg, Saturasi Oksigen 92%, HCO3 22 mEq/dL, BE +3. Apakah masalah keperawatan utama pada
pasien?
A. hipertermia
B. keletihan
C. kerusakan pertukaran gas
D. ketidakefektifan pola napas
E. ketidakefektifan bersihan jalan napas
Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat hari ke-3 dengan diagnosis gagal jantung kongestif. Pasien
mengeluh sesak bertambah, saat berjalan ke kamar mandi. Hasil pemeriksaan fisik, frekuensi nadi
90x/menit, TD 150/90mmHg, frekuensi napas 28x/menit, urine 40cc/jam, dan hasil EKG sinus
rhythm. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
A. intoleransi aktifitas
B. pola nafas tidak efektif
C. gangguan eleminasi urin
D. kelebihan volume cairan
E. gangguan perfusi jaringan
Seorang laki-laki usia 64 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas dan
kedua kaki bengkak. Sesak dirasakan memberat saat pasien beraktivitas. Hasil pengkajian pasien
terlihat pucat dan sianosis, lemah tidak berdaya, JVP meningkat, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi
100x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan dangkal, serta photo toraks menunjukan CTR 65%.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. intoleransi aktivitas
B. gangguan perfusi jaringan
C. penurunan curah jantung
D. pola napas tidak efektif
E. kelebihan volume cairan
Seorang perempuan berusia 22 tahun di rawat di ruang bedah dengan pasca operasi apendektomi
hari ke-2. Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 6, wajah menyeringai, pasien
susah tidur dan mengeluhkan mual serta nafsu makan berkurang. TD 130/80mmHg, frekuensi nadi
98x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,5°C, tampak lemah dan gelisah. Apakah masalah
keperawatan pada kasus tersebut?
A. nyeri akut
B. risiko infeksi
C. defisit nutrisi
D. intoleransi aktifitas
E. gangguan pola tidur
Seorang perempuan berusia 58 tahun dirawat di ruang neurologi dengan stroke haemorhagik. Hasil
pengkajian kesadaran stupor dengan GCS 9, refleks pupil lambat, kesan hemiparese dextra. TD
190/100 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi 28x/menit dan suhu 38°C. CT-scan
menunjukan adanya gambaran hiperdens pada daerah frontotemporal kanan. Apakah masalah
keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Gangguan perfusi jaringan serebral
B. Ketidakefektifan pola napas
C. Hambatan mobilitas fisik
D. Risiko cedera
E. Hipertermia
Seorang laki-laki berusia 65 tahun, dirawat di ruang neurologi dengan keluhan mengalami
kelemahan pada sisi kiri tubuh sejak semalam. Hasil pengkajian didapatkan wajah asimetris, bicara
pelo, diberi minum tersedak, lidah terlihat mencong ke kanan. CT Scan menunjukkan infark lobus
parietal dextra. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
C. hambatan komunikasi verbal
D. hambatan mobilitas fisik
E. risiko aspirasi
Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis DM. Hasil
pengkajian, mudah lelah, aktivitas dibantu orang lain, sering merasa haus, BB turun, kulit kering, TD
120/80mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan hasil laboratorium gula
darah sewaktu 578 mg/dl. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. defisit nutrisi
B. intoleransi aktivitas
C. kekurangan volume cairan
D. kerusakan integritas kulit
E. ketidakstabilan kadar glukosa darah
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan nyeri dan kaku pada
persendian kaki. Hasil pengkajian skala nyeri 3 bertambah saat pagi, lemas, kesulitan saat bergerak
dan rentang gerak menurun, pasien juga mengeluh penyakitnya tidak sembuh-sembuh. Apakah
masalah utama pada kasus tersebut?
A. kerusakan mobilitas fisik
B. risiko cedera
C. kelemahan
D. nyeri akut
E. ansietas
Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan DHF. Hasil pengkajian
pasien mengeluh lemah, terdapat petekie pada kedua lengan, dan kedua ekstremitas terasa dingin,
dan suhu 36°C. Hasil pemeriksaan laboratorium HB 18 mg/dl, Hematokrit 50 %, trombosit
45.000/mm³. Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus tersebut?
A. risiko syok
B. hipertermia
C. risiko perdarahan
D. intoleransi aktifitas
E. gangguan integritas kulit
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan diare kronis
sejak sebulan yang lalu. Pasien mempunyai riwayat HIV, mengalami penurunan BB 18 kg dalam 4
bulan terakhir. Hasil pengkajian turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering, urin output
menurun, konsentrasi menurun. Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien tersebut?
A. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. kerusakan integritas kulit
C. defisit volume cairan
D. hambatan memori
E. diare
Seorang laki-laki berusia 60 tahun, datang ke poliklinik mata dengan keluhan pandangan mata
sebelah kanan kabur. Hasil pengkajian: Visus 4/6, TIO 27 mmHg, lensa tampak keruh, tampak
gelisah, pasien tampak berhati-hati jika berjalan, TD 150/100 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
fekuensi napas, 20 x/menit, Suhu : 37°C, 20x/menit. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
A. cemas
B. nyeri akut
C. risiko cedera
D. hambatan mobilitas fisik
E. gangguan persepsi sensori
Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan Pneumonia. Hasil
pengkajian fisik, pasien tampak sesak, suara napas ronkhi pada paru kanan dan kiri, ireguler dan
terlihat penggunaan otot bantu pernafasan. Perawat sudah melakukan tindakan nebulisasi
menggunakan ekspektoran, namun sekretnya masih sulit dikeluarkan. Terpasang oksigen nasal 3
liter/menit. Apakah tindakan perawat selanjutnya?
A. mengatur posisi semiFowler
B. melakukan fisioterapi dada
C. melakukan auskultasi paru
D. menganjurkan batuk efektif
E. menganjurkan untuk tarik napas dalam
Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan PPOK (Penyakit Paru
Obstruktif Kronik). Hasil pengkajian pasien mengeluh sesak dan kelelahan, batuk berdahak, terdapat
ronkhi di bagian medial dan basal paru kanan, dan pasien sulit mengeluarkan dahak. TD 130/80
mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 37,5°C, saturasi oksigen 96%.
Saat ini pasien sudah mendapatkan terapi oksigen 3 liter/menit. Apakah intervensi keperawatan
utama pada kasus tersebut?
A. Beri oksigen dengan masker 6 liter/menit
B. Kolaborasi pemberian bronkodilator
C. Lakukan fisioterapi dada
D. Posisikan semifowler
E. Ajarkan batuk efektif
Seorang perempuan berusia 55 tahun terpasang Chest Tube yang disambungkan ke Water Seal
Drainage (WSD) dengan sistem 2 botol. Saat pasien bergerak, tiba-tiba selang tertarik sehingga botol
ke-2 tergelincir dan menyebabkan botol tersebut pecah. Apakah tindakan awal yang harus dilakukan
perawat?
A. Sambungkan kembali ke botol yang utuh
B. Klem selang yang dekat dada
C. Lepaskan selang dari dada
D. Bersihkan pecahan botol
E. Ganti dengan botol baru
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik paru. Saat ini sedang menjalani program
pengobatan TB (tuberkulosis). Pasien memiliki riwayat buruk perokok aktif dan suka meludah
sembarangan. Sebagai upaya preventif, perawat memotivasi pasien untuk berhenti merokok dan
membuang ludah pada tempat yang sudah disediakan di rumah mengingat pasien saat ini tinggal
bersama dengan anak perempuannya yang sedang hamil dan memiliki anak balita Apakah prinsip
etik yang diterapkan oleh perawat tersebut?
A. Non-maleficence
B. Confidentiality
C. Beneficence
D. Autonomy
E. Fidelity
Seorang laki-laki, berusia 63 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri daerah
leher menyebar ke punggung kiri dengan skala 6. Hasil pengkajian ditemukan sesak, gelisah, dan sulit
tidur di malam hari. TD 130/85 mmHg, frekuensi nadi 99 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, SaO2
94%. Hasil EKG menunjukan ST elevasi. Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada
kasus tersebut?
A. membatasi aktifitas
B. membatasi retensi cairan
C. menganjurkan pasien rileks
D. mengajarkan latihan napas dalam
E. kolaborasi pemberian nitrogliserin
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam mengeluh nyeri dada kiri seperti
ditekan benda berat. Nyeri berkurang dengan istirahat dan bertambah dengan aktifitas, skala nyeri
6. Perawat akan melakukan tindakan perekaman EKG pada pasien. Perawat telah memasang
sandapan di V2. Dimanakah lokasi pemasangan elektrode berikutnya?
A. sela iga ke 2 garis sternal kanan
B. sela iga ke 2 garis sternal kiri
C. sela iga ke 4 garis sternal kanan
D. sela iga ke 4 garis sternal kiri
E. sela iga ke 5 garis sternal kiri
Pasien laki-laki berusia 80 tahun dirawat di penyakit dalam dengan gagal jantung grade IV. Pasien
menyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bisa bertemu Tuhannya dan menolak untuk
dilakukan tindakan apapun. Kondisi pasien menurun kesadaran sopor koma dan mengalami henti
jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP. Manakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada
kasus tersebut?
A. Justice
B. Fidelity
C. Otonomi
D. Benificience
E. Non Maleficience
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri dada. Hasil pengkajian
ditemukan nyeri seperti diremas dengan skala 7. TD: 140/90 mmHg, frekuensi nadi 94 x/menit,
frekuensinapas 24 x/menit, suhu 36°C. Pasien direncanakan diberi obat isosorbid dinitrat (ISDN).
Bagaimanakah cara pemberian obat yang tepat pada kasus tersebut?
A. Minum obat sebelum makan
B. Letakkan obat dibawah lidah
C. Obat diminum dengan cara dihisap
D. Obat diminum dengan cara di kunyah
E. Minum air putih sebelum obat dikunyah
Seorang laki-laki usia 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang telah penuh dengan feses. Saat
ini sedang melepas kantung secara perlahan mulai dari bagian atas sambil mengencangkan kulit
perut pasien. Perawat menggunakan tissue untuk mengusap sisa feses dari stoma dan menutup
stoma dengan kasa lembab. Perawat mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. Mengukur stoma
B. Mengoleskan salep
C. Menilai kondisi stoma
D. Membersihkan stoma
E. Memasang kantong kolostomi
Seorang perempuan berusia 44 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa Sirosis
Hepatis. Hasil pengkajian edema tungkai +3 dan shifting dullness, mual, TD 100/60 mmHg, frekuensi
nadi 110 x/menit, suhu 37°C, frekuensi napas 24x/menit, kalium 7,3 mEq/dl, Albumin 1.5 gr/dL.
Apakah intervensi prioritas pada kasus tersebut?
A. Memberikan posisi nyaman buat pasien
B. Monitoring intake dan output cairan
C. Monitoring tanda-tanda vital
D. Memberikan terapi diet
E. Manajemen aktifitas
Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan ileus paralitik
paska operasi pembuatan kolostomi hari ke-3. Saat ini, perawat akan melakukan perawatan
kolostomi. Perawat telah menjelaskan prosedurnya kepada pasien, lalu perawat mengenakan
handscoon dan membuka kantong kolostomi. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Kaji stoma dan kulit sekitar stoma
B. Bersihkan stoma dengan NaCl 0,9%
C. Pasang kantong kolostomi baru
D. Ukur diameter kantong stoma
E. Cuci tangan dan dokumentasi
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosis meningitis. Hasil
pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran, kulit disekitar area penonjolan
tulang tampak kemerahan dan ada bullae. Pasien tampak lemas, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi
88x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada
kasus tersebut?
A. memberikan lotion pada area menonjol
B. memberi kompres hangat
C. mobilisasi setiap 2 jam
D. melakukan massage
E. melatih ROM
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang neurologi dengan pasca stroke hari ke-2. Saat
dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien terlihat kaku seluruh tubuh selama 1
menit, wajah menoleh ke kiri, mulut mencong, mata mendelik.. Apakah tindakan keperawatan yang
tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Berikan posisi semi Fowler
B. Observasi tanda vital
C. Jauhkan benda tajam
D. Miringkan pasien
E. Pasang spatel
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa DM. Hasil
pengkajian pasien mengeluh lemas, berkeringat dingin, pucat, dan gelisah, GDS: 58 mg/dl. Pasien
mendapat therapi insulin 10 iu namun tidak menghabiskan makanannya. Apakah intervensi yang
tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. memberian dextrose 40%
B. memonitor glukosa darah
C. memberikan minuman manis.
D. menganjurkan untuk segera makan nasi
E. menganjurkan menghentikan sementara obat diabetes
Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosis DM. Hasil pengkajian,
sensasi pada telapak kaki berkurang, luka lecet pada kaki, terdapat kalus, dan penurunan refleks
sensorik pada telapak kaki. Pasien terkadang suka minum- minuman manis dan jarang berolah raga.
Apakah pendidikan kesehatan utama pada kasus tersebut?
A. menganjurkan berolah raga
B. memberikan edukasi tentang diet
C. memberikan edukasi perawatan kaki
D. memberikan informasi tentang komplikasi diabetes
E. menganjurkan pasien untuk memantau gula darah secara rutin.
Seorang laki-laki 19 tahun, dirawat di ruang bedah post ORIF seminggu yang lalu, akibat fraktur
tertutup femur sinistra. Pasien memulai fase rehabilitasi dengan latihan berjalan menggunakan kruk
aksila dengan 3 titik. Tampak perawat sedang melatih berjalan melalui tangga. Bagaimanakah cara
yang tepat penggunaan alat bantu pada kasus tersebut?
A. kruk sisi kanan turun terlebih dahulu
B. kruk sisi kiri turun terlebih dahulu
C. kaki kanan turun terlebih dahulu
D. kedua kruk turun bersamaan
E. kaki kiri turun terlebih dahulu
Seorang laki-laki berusia 26 tahun dirawat diruang bedah dengan fraktur kruris, pasien mengeluh
nyeri. TD 140/90 mmHg, Nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,2°C. Pasien
mengungkapkan kecemasannya dengan rencana operasi yang akan dilakukan, tampak gelisah dan
murung, dan mengungkapkan rasa takutnya. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus
tersebut?
A. mengelola nyeri
B. melibatkan keluarga
C. mengelola kecemasan pasien
D. memberikan penjelasan manfaat operasi
E. memberikan motivasi untuk menyetujui operasi
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang bedah akibat fraktur. Pasien mengeluh nyeri di
kaki kanannya. Hasil pengkajian: kaki tampak bengkak, nyeri skala 7, gelisah, terpasang traksi,
tampak lemah, sering teriak-teriak. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/mnt, frekuensi napas 26
x/mnt Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Observasi CRT
B. Lakukan massage
C. Observasi kekuatan otot
D. Lakukan relaksasi napas dalam
E. Kolaborasi pemberian analgesic
Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang bedah akibat fraktur femur tertutup 1/3 distal.
Hasil pengkajian, tampak bengkak, nyeri skala 6. Pasien direncanakan pemasangan gips, persiapan
alat dan pasien sudah dilakukan. Pasien telah mendapatkan penjelasan tentang pemasangan gips
yang akan dilakukan. Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Pasang stockinete
B. Pembersihan kulit
C. Berikan bantalan tambahan
D. Pasang penyangga tunggkai
E. Tekan bagian distal daerah femur
Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat diruang bedah karena fraktur terbuka femur sebelah
kiri grade IIIC. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri skala 8, karena faktur tidak memungkinkan
untuk di lakukan perbaikan pasien direncanakan tindakan amputasi untuk menghindari infeksi,
pasien dan keluarga menolak Tindakan tersebut, perawat diminta menjelaskan kembali pada pasien
dan keluarga, tetapi keluarga tetap menolak. Bagaimanakah seharusnya respon perawat tersebut?
A. "Ini adalah keputusan anda"
B. "Anda akan sembuh setelah operasi"
C. "Mengapa anda tidak mau melakukan operasi ini"
D. "Tindakan ini satu-satunya yang menyelamatkan kaki"
E. "Apakah ibu sudah yakin memahami informasi yang sudah dijelaskan?"
Seorang laki-laki berusia 57 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dan sedang dilakukan pemberian
transfusi darah jenis whole blood 500 ml. Tiba-tiba pasien mengatakan sesak napas, dada terasa
berat, dan terlihat gelisah. Manakah tindakan pertama yang tepat dilakukan pada kasustersebut?
A. Berikan oksigen dengan nasal kanul
B. Posisikan tidur semiFowler
C. Observasi tanda-tanda vital
D. Hentikan aliran transfusi
E. Ajarkan tehnik napas dalam
Seorang perempuan 44 tahun dirawat diruang penyakit dalam mengeluh lemah. Hasil pengkajian
edema tungkai +3 dan shifting dullness pada abdomen, mual, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 110
x/mnt, suhu 37°C, frekuensi napas 24x/mnt, kalium 7,3 mEq/dl, Albumin 1.5 gr/dL. Apakah intervensi
prioritas pada pasien tersebut?
A. Memberikan posisi nyaman buat pasien
B. Monitoring intake dan output cairan
C. Monitoring tanda-tanda vital
D. Memberikan terapi diet
E. Manajemen aktifitas
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena kesulitan berkemih. Pasien akan
dilakukan pemasangan kateter urine (Foley chateter). Setelah pelumasan kateter dengan jelly,
kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera urin terlihat keluar dan ditampung
dalam bengkok. Apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut?
A. menyambungkan kateter dengan kantong urin
B. memasang kantong urin di bawah tempat tidur
C. memasukan kateter sampai percabangan
D. mengisi balon dengan NaCl 0,9%
E. memfiksasi selang kateter
Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil
pengkajian, pasien tampak sesak, mual, muntah, terdapat edema ekstremitas dan periorbital, urine
output 150 cc/24 jam, Hb 7,8 mg/dl, ureum 120 mg/dl, kreatinin 5,8 mg/dl. TD 150/90 mmHg,
frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 23 x/menit. Saat ini pasien diberikan intervensi
pembatasan cairan dan kolaborasi tindakan hemodialisis. Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada
kasus tersebut?
A. nilai albumin normal
B. urin output meningkat
C. edema berkurang/hilang
D. tekanan darah meningkat
E. nilai hemoglobin meningkat
Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian : luka bakar
derajat II dengan luas 25 %, BB 50 kg, TB 160 cm, TD 100/60mmHg, frekuensi nadi 60x/menit, dan
frekuensi napas 20x/menit. Berapakah cairan yang harus diberikan pada 16 jam berikutnya dengan
formula Baxter?
A. 2500 ml
B. 2000 ml
C. 1875 ml
D. 1250 ml
E. 1500 ml
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang rawat luka bakar akibat tersiram air panas. Hasil
pengkajian terdapat luka bakar pada lengan kanan dan kiri serta punggung, TD 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit BB 60 kg dan TB 160 cm. Berapakah cairan
yang diperlukan dalam 24 jam menurut Rumus Parkland?
A. 4.320 ml
B. 6.480 ml
A. 7.200 ml
B. 8.640 ml
C. 9.600 ml
Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan ulkus diabetikum
pada kaki kanan. Perawat sedang melakukan perawatan luka, setelah membuka balutan kemudian
mengkaji karakteristik luka, tampak kemerahan pada luka dan sebagian berwarna hitam. Kemudian
perawat membersihkan luka dengan NaCl 0,9%. Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Mengeringkan luka
B. Melakukan nekrotomi
C. Memberikan obat pada luka
D. Memberikan kompres basah
E. Menutup luka dengan kassa steril
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan demam
tinggi. Hasil pengkajian mukosa bibir kering, terdapat petekie, badan terasa lemas, gusi berdarah. Hb
17,2 g/dl, Ht 51%, trombosit 44.000/mm³, leukosit 3800/mm³, debugme urin 200 cc/8 jam. Pasien
mendapat terapi cairan infus RL 2500 ml/hari, faktor tetesan 20 x/menit Berapakah jumlah tetesan
infus pada pasien tersebut?
A. 14 tetes/menit
B. 21 tetes/menit
C. 28 tetes/menit
D. 35 tetes/menit
E. 42 tetes/menit
Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang ke Counselling and Testing (VCT) untuk melakukan
konsultasi pengobatan antiretroviral (ARV) setelah dinyatakan positif HIV dari hasil pemeriksaan
rapid-test. Pasien diberikan informasi dasar tentang pengobatan ARV, rencana terapi, kemungkinan
timbulnya efek samping dan konsekuensi ketidakpatuhan. Edukasi tentang kontinuitas
mengkonsumsi ARV sangat ditekankan oleh konselor. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Menentukan pengawas minum ARV.
B. Membuat jadwal mengkonsumsi ARV.
C. Memastikan tempat penyimpanan ARV.
D. Mengingatkan waktu kunjungan dan pengambilan ARV.
E. Menyarankan pasien menggunakan pengingat minum ARV.
Seorang perempuan berusia 34 tahun dirawat dengan asma bronchiale. Hasil pengkajian: mengeluh
sesak, batuk produktif dengan dahak kental, dan lemas, TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,5°C,auskultasi paru terdengar wheezing dan ronchi, saturasi
oksigen 93% Perawat telah memberikan terapi nebulizer Ventolin. Apakah evaluasi utama setelah
dilakukan tindakan tersebut?
A. suara napas
B. kemampuan batuk
C. kenyamanan pasien
D. nilai saturasi oksigen
E. jumlah dan karakteristik sputum
Seorang perempuan berusia 52 tahun di ruang penyakit dalam dengan diare. Hasil pengkajian:
pasien mengeluh lemas, BAB sudah 8x, konsitensi encer, terdapat lendir, TD 100/60mmHg, frekuensi
nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 38,3°C, keseimbangan cairan minus 600 cc/24
jam. Pasien mendapat infuse NaCl 30 tetes per menit. Apakah evaluasi pada kasus tersebut?
A. tidak mengalami diare
B. frekuensi bab berkurang
C. toleransi terhadap aktivitas
D. kebutuhan cairan terpenuhi
E. tanda vital dalam batas normal
Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di Ruang Bedah dengan post laparatomi. Hasil
pengkajian pasca operasi hari ke- 7: mengeluh nyeri pada daerah operasi saat batuk, tampak cairan
berwarna kemerahan pada balutan luka, suhu: 37,5°C. Ketika perawat melakukan perawatan luka,
didapatkan jahitan luka yang tidak rapat. Apakah komplikasi yang terjadi pada kasus tersebut?
A. dehisens
B. edema
C. infeksi
D. sepsis
E. escar
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian luka bakar grade II
dengan luas 35 %, BB 50 kg, TB 156 cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, frekuensi
napas 20 x/menit. Pasien telah diberikan terapi cairan RL sebanyak 2000 cc. Apakah yang menjadi
kriteria keberhasilan terapi cairan tersebut?
A. urin output 12,5- 25 ml/jam
B. urin output 25 - 50 ml/jam
C. urin output 50 - 75 ml/jam
D. urin output 75-100 ml/jam
E. urin output 100 - 125 ml/jam
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis DM. Hasil pengkajian
didapatkan pasien tampak lemah, gemetar, keluar keringat dingin. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi
100x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, suhu 36°C. Pasien telah lalu. disuntik dengan Actrapid 30
menit yang lalu. Apakah evaluasi tindakan pada kasus tersebut?
A. monitor tingkat kesadaran
B. monitor glukosa darah
C. monitor balans cairan
D. monitor tetesan infus
E. monitor tanda vital
ANAK
Seorang laki-laki, 11 tahun dirawat diruang anak dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian: akral
teraba hangat, frekuensi diastolic, TD 100/60mmHg, suhu 36,7C. Ibu mengatakan bahwa anak cepat
Lelah setelah beraktivitas. Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?
A. Saturasi oksigen
B. Keefektifan perfusi perifer
C. TTV saat perubahan posisi
D. TTV sebelum dan sesudah aktivitas
E. Aktivitas yang dilakukan selama di RS
Seorang batita perempuan 1,5 tahun, dibawa ibunya ke poli tumbuh kembang. Hasil pengkajian, ibu
mengatakan bahwa anak mempunyai riwayat PDA. Perawat akan mengkaji tumbuh kembang anak.
Perawat akan mengkaji tumbuh kembang anak. Perawat menjekaskan prosedur kepada ibu,
menyiapkan alat yang digunakan, dan menanyakan tanggal lahiran anak. Apakah tindakan selanjutnya
pada kasus tersebut?
A. Meminta anak melompat
B. Menghitung umur kronologis
C. Mengatur posisi yang nyaman
D. Menanyakan perkembangan anak
E. Membuat garis lurus pada umur kronologis
Seorang anak laki-laki, 14 tahun dirawat di ruang anak dengan diagnosis VSD. Hasil pengkajian:
merasa sesak napas, frekuensi napas 28x/menit. Perawat melakukan tindakan kolaboratif pemberian
oksigen. Perawat mencuci tangan, menyiapkan alat, menyambungkan selang oksigen dengan tabung
oksigen. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Memeriksa kadar saturasi oksigen
B. Menghitung kebutuhan oksigen
C. Menyesuaikan dosis oksigen
D. Memasang masker ke klien
E. Memfiksasi masker
Seorang anak laki-laki, 6 tahun dirawat di ruang anak dengan pneumonia. Hasil pengkajian: ronchi
pada lobus kanan, terlihat susah bernapas, secret pada hidung. Berdasarkan advise dokter direncakan
pemberian nebulisasi. Perawat yang bertugas mempersiapkan alat dan mengatur posisi pasien. Apakah
tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
A. Memasukkan obat ke dalam tabung
B. Menempatkan sungkup oksigen
C. Menghidupkan mesin inhalasi
D. Mengatur waktu pemberian
E. Mengobservasi uap inhalasi
Seorang balita perempuan, 5 tahun dirawat di ruang anak, dengan diagnosis DHF hari kelima. Hasil
pengkajian: bosan di RS, ingin segera pulang ke rumah. Perawat aakan melakukan terapi bermain.
Apakah jenis permainan yang tepat untuk anak tersebut?
A. Bola bekel
B. Kuda-kuda
C. Boneka panda
D. Alat masak-masakan
E. Pensil dan buku gambar
Seorang anak laki-laki, 6 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan batuk, demam dan sesak napas.
Berdasarkan pengkajian dan analisis data, ditemukan masalah keperawatan, yaitu bersihan jalan napas
tidak efektif, intervensi keperawatan adalah fisioterapi dada. Pada saat melakukan fisioterapi dada,
perawat melakukan perkusi pada dada atau punggung anak. Bagaimana cara melakukan tindakan
tersebut?
A. Teknik pemukulan ritmik dengan telapak tangan yang melengkuk
B. Melakukan pemukulan dengan telapak tangan terbuka lebar
C. Mengganjal bantal sebelum diperkusi
D. Menggunakan alat khusus
E. Menggunakan alat khusus
Seorang anak perempuan, 7 tahun dirawat diruang anak dengan keluhan sesak napas, Hasil
pengkajian: retraksi anak frekuensi napas 30x/menit, tampak menggunakan otot-otot bantu napas.
Masalah keperawatan yang ditegakkan adalah perubahan pola napas berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru. Anak mendapatkan terapi oksigen dengan nasal kanul. Apakah hal prioritas yang perlu
diperhatikan saat prosedur tersebut berlangsung?
A. Posisikan tidur anak senyaman mungkin
B. Mempertahankan lingkungan agar tidak berisik
C. Perhatikan botol humidifier jangan sampai kosong
D. Pasang pengumuman di pintu kamar “pasien perlu istirahat”
E. Anjurkan orang tua agar segera melapor jika oksigen habis
Seorang bayi perempuan, 8 bulan dirawat di ruang anak dengan keluhan diare cair sebanyak 6 kali
dan muntah. Hasil pengkajian: mukosa bibir dan mulut kering, cubitan kulit perut kembali melambat,
BB 6 kg, mata cekung. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Mengukur BB harian
B. Mengkaji turgor kulit
C. Memeriksa nilai elektrolit
D. Mengobservasi tetesan infus
E. Membantu asupan dan haluaran
Batita laki-laki, 2,5 tahun di rawat di ruang anak dengan kejang demam. Hasil pengkajian: saat ini
muncul kejang, suhu 38C, orang tua cemas melihat kondisi anak. Apakah tindakan keperawatan
utama pada kasus tersebut?
A. Memakai pakaian yang ringan
B. Mengamati dan mendokumentasikan aktivitas kejang
C. Menyingkirkan semua objek yang berbahaya dekat anak
D. Membiarkan kejang terjadi dan akhir tanpa gangguan
E. Membaringkan anak pada miring dan tetap bersama orang tuanya
Seorang balita laki-laki, 5 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan diare . Hasil
pemeriksaan: tampak rewel, anak tampak haus minum lahap, mata cekung, frekuensi nadi 110x/menit,
frekuensi napas 29x/menit. Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Rujuk segera ke RS
B. Beri antibiotic
C. Beri vitamin
D. Beri cairan
E. Beri oralit
Batita laki-laki, 2 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan BAB cair. Hasil pengkajian:
letargi, tampak lemes, tidak mau minum, mata cekung, cubitan kulit perut kembali lambat, frekuensi
napas 35x/menit, suhu 38C. Apakah klasifikasi masalah yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Diare
B. Diare persisten berat
C. Diare tanpa dehidrasi
D. Diare dengan dehidrasi berat
E. Diare dengan dehidrasi ringan
Seorang bayi, 4 hari dirawat di ruang perinatology dengan keluhan bayi tampak kuning, Hasil
pengkajian: tampak kuning, reflek hisap lemah, kulit kering. Frekuensi napas 48x/menit, frekuensi
nadi 112x/menit, suhu 36,6C mengalami penurunan BB 2 ons selama dirawat. Saat ini diberikan
tindakan fototerapy. Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada kasus tersebut?
A. Defisit nutrisi
B. Gangguan neurologia
C. Gangguan termoreguler
D. Gangguan integritas kulit
E. Diskontuinitas pemberian ASI
Batita perempuan, 2 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan demam selama 5 hari dan muntah.
Hasil pengkajian: tampak rewel, menangis ingin keluar ruangan, tidak kooperatif saat dilakukan
tindakan keperawatan. Perawat akan melakukan pemeriksaan suhu dan menentukan menggunakan
thermometer infrared agar pelaksanaan lebih cepat. Apakah prinsip etik pada kasus tersebut?
A. Justice
B. Fidelity
C. Veracity
D. Accountability
E. Nonmaleficence
Seorang anak laki-laki, 6 tahun dirawat di ruangan anak dengan keluhan batuk dan sesak napas. Hasil
pemeriksaan: ltampak gelisah, terdengar wheezing, frekuensi napas 60x/menit, frekuensi nadi
99x/menit, suhu 38,5C. Perawat akan melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan oksigen. Apakah
persiapan awal yang harus dilakukan perawat pada kasus tersebut?
A. Melakukan inform concent
B. Memberikan posisi semi fowler
C. Memberikan posisi yang nyaman
D. Memberikan O2 sesuai kebutuhan
E. Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
Seorang perawat melakukan kunjungan rumah mendapatkan seorang batita perempuan, 1 tahun telah
dilakukan imunisasi campak di klinik. Keluarga memberikan obat penurun panas, tetapi masih merasa
ketakutan serta cemas dengan kondisi batitanya. Hasil pengkajian di dapatkan 37,8 batita dengan
keluhan tenggorokan kering. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan rujukan ke RS
B. Melakukan kompres pada ketiak anak
C. Menjelaskan kepada keluarga tentang efek imunisasi pada anak
D. Menjelaskan pada ibu bahwa anak tidak sakit dan butuh istirahat
E. Menyarankan untuk memberikan obat penurun panas 3 hari berturut-turut
Perawat melakukan kunjungan keluarga, mendapatkan anak perempuan , 12 tahun sejak 1 hari dengan
keluhan nyeri haid. Hasil pengkajian mual, kram dibagian bawah perut dan menjalar hingga ke
punggung, nyeri haid biasa terjadi hari pertama. Keluarga menganggap hal tersebut normal dan biasa
membeli obat di warung. Apakah masalah ketidakmampuan tugas keluarga pada kasus tersebut?
A. Mengenal masalah kesehatan
B. Mengambil keputusan yang tepat
C. Menggunakan pelayanan kesehatan
D. Merawat anggota keluarga yang sakit
E. Memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
MATERNITAS
Ny. A berusia 26 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan hamil 4 minggu dan anak
pertamanya berusia 6 bulan. Ny. A mengeluh produksi ASI nya berkurang sehingga anaknya
rewel karena masih merasa lapar. Hasil pemeriksaan fisik diketahui tekanan darah 100/70
mmHg, Nadi 84 x/mnt, Suhu 35,4◦C, Pernafasan 22 x/mnt, payudara teraba kosong dan
bayinya tampak gelisah karena intake ASI yang kurang dari kebutuhan. Apakah intervensi
yang prioritas pada kasus tersebut?
A. Dukung pemberian susu formula
B. Anjurkan menghentikan pemberian ASI`
C. Kaji pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
D. Berikan Edukasi tentang ASI dan kehamilan
E. Kaji pengetahuan ibu tentang nutrisi masa menyusui
Ny. K berusia 25 tahun, G1P0A0 Hamil 40 minggu, datang ke unit gawat darurat dengan
keluhan merasakan tanda-tanda akan melahirkan sejak 4 jam sebelumnya. Hasil pemeriksaan
di UGD diketahui pembukaan 2 Cm. Ny. K diantar oleh perawat ke ruang rawat inap untuk
perawatan persiapan persalinan. Apakah Intervensi prioritas yang perlu dilakukan oleh
perawat ruang rawat inap pada kasus tersebut?
A. Kaji denyut jantung janin
B. Lakukan pemeriksaan dalam
C. Kaji riwayat persalinan sebelumnya
D. Orientasikan tentang ruang bersalin
E. Pengkajian tanda vital: tekanan darah, nadi, Pernafasan, Suhu, Sat O2
Ny. P berusia 30 tahun, G2P1A0H39 minggu, berada di ruang bersalin dan akan melakukan
persalinan secara spontan invaginam. Klien mengeluh pingin meneran. Hasil pemeriksaan
fisik diketahui tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nafas 22 x/menit, suhu 36,5◦ C,
frekuensi nadi 88 x/menit, saturasi oksigen 99%, teraba bokong di fundus, tinggi fundus uteri
23 cm, punggung kanan, frekuensi denyut jantung janin 146 x/mnt, penurunan kepala 5/5,
pembukaan 10 cmApakah intervensi yang prioritas pada kasus tersebut?
A. Jelaskan prosedur persalinan
B. Intruksikan klien mengosongkan kandung kemih
C. Posisikan klien posisi supine dengan lutut di tekuk
D. Cuci tangan perawat dengan sabun dan air mengalir
E. Observasi diameter terpanjang abdomen klien untuk melihat gerakan janin
Ny.C berusia 26 tahun, G1P0A0 hamil 40 minggu, berada di ruang bersalin seorang diri
karena suaminya seorang mariner sedang bertugas sebagai angkatan laut.Ny.C mengatakan
bahwa ingin melahirkan secara normal tanpa antinyeri maupun anestesi. Hasil pemeriksaan
fisik diketahui teraba bokong di fundus, tinggi fundus uteri 24 cm, teraba punggung di bagian
kiri, frekuensi denyut jantung janin 148 x/menit, janin teraba 4/5, pembukaan 8 cm, klien
tampak pucat dan lelah. Apakah pengkajian selanjutnya yang prioritas pada kasus tersebut?
A. Kaji intake nutrisi klien sebelum ke ruang bersalin
B. Inspeksi area suprapubic dan palpasi adanya distensi kandung kemih
C. Kaji adanya kebutuhan dukungan orang terdekat saat melahirkan
D. Kaji tingkat nyeri akibat kontraksi uterus dan peningkatan tekanan dasar panggul
E. Kaji kesiapan lingkungan ruang bersalin sehingga kondusif terhadap persalinan
normal
Perempuan berusia 28 tahun, dirawat di ruang rawat inap pada 12 jam paska persalinan
spontan invaginam. Klien mengeluh merasa demam. Hasil pemeriksaan tanda vital diketahui
tekanan darah 110/80 MmHg, frekuensi nadi 86 x/mnt, frekuensi pernafasan 22 x/menit, suhu
37,2◦C, klien tampak gelisah dan berkeringat dingin, data sekunder dari rekam medis
diketahui riwayat persalinan saat ini adalah spontan invaginam dengan robekan perineum
grade III. Apakah implementasi keperawatan prioritas pada kasus diatas?
A. Mengkaji proses laktasi klien
B. Mengkaji involusio uteri klien
C. Mengkaji luka perineum klien
D. Mengkaji lochea: jumlah, warna, bau
E. Melakukan kolaborasi pemberian antipiretik
Perempuan 30 tahun, G3P0A2 Hamil 16 minggu, datang ke unit gawat darurat dengan
keluhan keluar darah yang tidak lazim dari jalan lahir, tidak disertai nyeri. Hasil pemeriksaan
tanda vital diketahui tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nafas 20 x/menit, frekuensi nadi
88 x/menit, suhu 36,5◦C, klien mengatakan memiliki riwayat abortus 2 kali pada kehamilan
sebelumnya dank lien mengatakan takut mengalami abortus lagi. Apakah diagnosis
keperawatan pada kasus tersebut?
A. Nyeri akut b.d perdarahan
B. Risiko perdarahan b.d komplikasi kehamilan
C. Ansietas b.d ancaman kematian, krisis situasi
D. Nyeri akut b.d agen cedera biologis, kontraksi uterus
E. Risiko perdarahan b.d kurang pengetahuan tentang kehamilan berisiko
Perempuan berusia 24 tahun, G1P0A0H 12 minggu datang ke unit gawat darurat rumah sakit
dengan keluhan mual muntah hebat selama kehamilan. Hasil pemeriksaan diketahui keadaan
umum klien tampak lemas dan apatis, turgor kulit menurun, lidaj kering dan tampak kotor,
nadi teraba kecil dan cepat, suhu tubuh naik turun secara tiba-tiba, mata ikterik, kelopak mata
cekung, tekanan darah 100/70 mmHg, klien mengatakan selama muntah muntah mengalami
jarang buang air kecil. Apakah implementasi prioritas pada kasus tersebut?
A. Menempatkan klien untuk dirawat di ruang isolasi yang tenang dan nyaman
B. Memberikan cairan parenteral yang mengandung elektrolit dan glukosa 5%
C. Memberikan dukungan informasi yang adekuat tentang kehamilan
D. Melakukan kolaborasi pemberian terapi dengan medis
E. Memantau kadar gula darah
Seorang perempuan berusia 38 tahun hamil 37 minggu datang ke poli kandungan untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian didapatkan riwayat persalinan 2003
mengalami perdarahan dan dilakukan kuretase, lalu pada tahun 2004 melahirkan anak laki-
laki dan 2007 melahirkan anak kembar laki-laki 2 orang. Bagaimana penulisan status
obstetric pada ibu tersebut?
A. G3P3A1H 37 minggu
B. G3P2A1H 37 minggu
C. G3P1A1H 37 minggu
D. G4P2A1H 37 minggu
E. G4P3A1H 37 minggu
Perempuan berusia 18 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan merasakan nyeri
dismenore setiap kali menstruasi selama satu tahun terakhir, lama menstruasi 5 hari, siklus
menstruasi 28 hari. Hasil anamnresa diketahui menarche usia 11 tahun (saat kelas 5 SD).
Hasil pemeriksaan diketahui BB 70 Kg, TB: 155 cm, klien adalah siswi SMA. Apakah
intervensi pada kasus tersebut?
A. Edukasi tentang pola diet
B. Kaji aktivitas harian klien
C. Dukung kebutuhan olah raga
D. Edukasi tentang nutrisi yang sehat
E. Kolaborasi pemberian analgetik dengan tim medis
Perempuan berusia 35 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke poliklinik untuk
memeriksakan kehamilannya. Kilen mengeluh poliuri, polidipsi, berat badan menurun dan
polifagia Hasil pengkajian diketahui klien menderita diabetes mellitus tidak terkontrol sejak
sebelum hamil. Hasil Pengkajian diketahui tanda vital dalam batas normal, berat badan
sebelum hamil 80 Kg dan berat badan saat ini 77 Kg. Apakah tindakan keperawatan prioritas
pada kasus diatas ?
A. Memantau tanda tanda vital
B. Melakukan glucose challenge test (50 g) 1 jam
C. Melakukan kolaborasi pemberian cairan intravena
D. Melakukan kolaborasi ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan gizi
E. Mengkonsultasikan dengan dokter tentangt tanda dan gejala yang dirasakan klien
Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan status obstetri G2P0A1H28 minggu datang ke
unit gawat darurat dengan keluhan sesak nafas. Saat pengkajian tampak gelisah, pernafasan
28 X/menit, pernafasan cuping hidung (+), setelah diauskultasi ronchi (+), data penunjang
lain pasien mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat penyakit TBC kelenjar. Apakah
tindakan utama yang dilakukan perawat pada kasus diatas?
A. Melakukan Saction
B. Melakukan posisi semi fowler
C. Melakukan pemantauan frekuensi pernafasan
D. Melakukan kolaborasi untuk pemberian bronhodilator
E. Melakukan pemasangan oksigen 6-8 liter/mnt
Seorang perempuan berusia 38 Tahun, G1P0A0H33 minggu datang ke unit gawat darurat
dengan keluhan mules, keluar darah dan lendir melalui kemaluannya. Perawat melakukan
pemeriksaan kehamilan dan hasilnya DJJ 140x/menit dan kontraksi uterus terjadi 2 kali
dalam 60 menit dengan durasi 10 detik. Apakah tindakan yang prioritas di lakukan pada
pasien tersebut?
A. Membawa pasien ke ruang bersalin untuk dilakukan pertolongan persalinan normal
B. Melakukan periksa dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan
C. Melakukan observasi tanda-tanda persalinan kala II
D. Menganjurkan pasien untuk bed rest
E. Melakukan pemecahan ketubah dengan setengah kocher steril
Seorang perempuan berusia 32 tahun dengan status obstetric G3P2A0H36 minggu, dikirin
dari UGD untuk rawat inap di ruang perawatan kehamilan dengan keluhan merasakan demam
selama satu minggu dan menderita herpes simplek di lengan, punggung dan bagian pinggang.
Klien juga adalah penderita HBSAg (+). Apakah diagnosis keperawatan utama untuk ibu
tersebut adalah…
A. Cemas bd proses penyakit
B. Risiko infeksi bd penurunan imun
C. Risiko penularan virus herpes bd penggunaan linen dan kontak langsung
D. Gangguan keseimbangan cairan bd peningkatan suhu tubuh signifikan
E. Risiko gawat janin bd infeksi virus
Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke poliklinik kebidanan dengan keluhan
perdarahan pervaginam. Darah berwarna merah segar. Hasil pemeriksaan didapatkan data
bahwa pasien sedang hamil usia 5 minggu, darah berwarna merah segar, nyeri perut bagian
bawah kiri, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 70x/menit, respirasi 22x/menit. Apakah
tindakan keperawatan yang menjadi prioritas untuk pasien tersebut?
A. Kolaborasi pemberian infus
B. Anjurkan tirah baring
C. Kolaborasi pemberian tranfusi darah
D. Konsultasikan untuk pemeriksaan hemoglobin
E. Monitoring tekanan darah dan nadi
Seorang perempuan usia 19 tahun datang ke poliklinik kandungan dengan keluhan nyeri pada
perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil perut membesar dengan TFU 3
jari di bawah pusat serta teraba lunak dengan balotemen negatif. Pasien mengatakan belum
pernah menstruasi dan setiap bulan merasakan nyeri siklik lebih kurang 5 hari. Apa etiologi
pembesaran perut yang dirasakan pasien?
A. Adanya cairan di rongga perut
B. Tertumpuknya darah di uterus
C. Adanya tumor jinak
D. Penebalan dinding endometrium
E. Tertumpuknya darah di tuba falopi

MANAJEMENT
Sebuah ruang rawat VIP memiliki kapasitas 12 bed yang terbagi menjadi wing kanan dan kiri. Tiap
wing terdiri dari 6 kamar. Pagi ini terdapat 10 pasien yang dirawat. Apakah prinsip etik yang perlu
diperhatikan dalam menentukan metode asuhan keperawatan yang tepat digunakan dalam kasus
tersebut?
A. Veracity
B. Fidelity
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Non maleficience
Saat operan dinas siang, Perawat G sebagai Perawat Primer mendelegasikan pasien kelolaannya ke
Perawat D. Semua informasi yang berkaitan dengan pasien kelolaan sudah disampaikan sesuai SBAR.
Apakah prinsip etik yang diaplikasikan oleh Perawat G dalam kasus tersebut?
A. Veracity
B. Fidelity
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Non maleficience
Perawat M selaku karu selalu mengecek kelengkapan dokumen asuhan keperawatan di akhir jam
dinasnya. Bila terdapat kesalahan pengisian, ia akan memanggil perawat ybs dan memberi arahan
agar tidak mengulangi kesalahan. Apakah prinsip etik yang dilaplikasikan oleh Perawat M dalam
kasus tersebut?
A. Veracity
B. Fidelity
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Non maleficience
Sebuah ruang rawat kelas III menangani pasien dengan kasus penyakit dalam. Ruang tersebut
memiliki kapasistas tempat tidur sebanyak 30 buah. Adapun nilai BOR pada 3 bulan terakhir adalah
70% dan LOS 7 hari. Berapakah rata-rata pasien yang dirawat per harinya di ruangan tersebut?
A. 20 pasien
B. 21 pasien
C. 22 pasien
D. 23 pasien
E. 24 pasien
Perawat D ditugaskan untuk melakukan pengkajian awal pada pasien kelolaannya. Ia menyadari ada
data yang terlewat saat menuliskan hasilnya dalam catatan rekam medik. Apakah tindakan
selanjutnya yang paling tepat dilakukan oleh Perawat D kasus tersebut?
A. menambahkan data fiktif melakukan pengkajian ulang
B. melakukan pengkajian ulang
C. melapor pada kepala ruang
D. menanyakan pada rekan satu tim
E. melakukan audit dokumen askep
Perawat C adalah karu di sebuah ruang rawat inap. Saat berlangsung timbang terima, datang
seorang keluarga pasien ke nurse station. Ia meminta sprei pasien diganti karena basah kena
tumpahan air minum. Perawat C menyanggupi permintaan tersebut.
Apakah prinsip etik yang harus diperhatikan dalam kasus ini?
A. Fidelity
B. Justice
C. Veracity
D. Confidentiality
E. Nonmaleficience
Tn.G adalah keluarga pasien di ruang rawat kelas 3. Ia mengeluh pada kepala ruangan karena
lambatnya pelayanan perawat. Infus pasien habis; sudah beberapa kali memencet bel namun
perawat tidak ada yang datang. Apakah prinsip etik yang harus diperhatikan dalam kasus ini?
A. Fidelity
B. Justice
C. Veracity
D. Beneficience
E. Nonmaleficience
Perawat M akan memberikan obat per iv pada pasien kelolaannya. Pasien sudah terpasang selang
infus saat masuk ruang rawat inap. Sebelum memberikan obat, Perawat M meminta pasien
menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
Apakah prinsip etik yang perlu diperhatikan dalam menindaklanjuti kasus tersebut?
A. Veracity
B. Fidelity
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Non maleficience
Kepala ruangan rawat inap RS, menjelaskan visi misi, tugas - tugas pokok perawat pelaksana, dan
menginformasikan hal- hal yang dianggap penting berkaitan dengan kondisi ruangan kepada para
perawat baru. Apakah fungsi manajemen yang sedang dilakukan oleh kepala ruangan tersebut ?
A. Staffing
B. Planning
C. Actuating
D. Organising
E. Controling
Seorang Kepala ruangan, melakukan supervisi perawatnya meliputi aktivitas pembinaan terencana
untuk membantu para tenaga keperawatan dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Apakah tujuan utama dari kegiatan yang dilakukan kepala ruang tersebut ?
A. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksanaan asuhan keperawatan
B. Memberikan arahan pada staf dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari
C. Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman
D. Mengorientasi staf dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
E. Melatih staf dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
Kepala ruangan mengumpulkan semua perawat di ruangan. Pada pertemuan tersebut
didapatkan informasi terjadi suasana persaingan antar staf, merasa beban tugasnya terlalu
berat, disepelakan, dan tidak dihargai sehingga berakibat pada menurunnya kinerja. Hal ini
dapat berdampak terhadap mutu pelayanan. Apakah yang sedang dilakukan oleh kepala
ruangan dalam mengatasi masalah tersebut?
A. Mengidentifikasi konflik
B. Memotivasi perawat ruangan
C. Meningkatkan kinerja perawat
D. Melakukan manajemen resiko
E. Membahas kinerja yang menurun
Seorang kepala ruangan di RS menyelesaikan konflik yang terjadi antara ketua tim dengan
anggotanya dengan cara menerima semua pendapat dan informasi yang disampaikan kedua pihak.
Apakah strategi penyelesaian konflik yang digunakan oleh kepala ruangan tersebut?
A. Negosiasi
B. Kompetisi
C. Kolaborasi
D. Akomodasi
E. Menghindar
Seorang laki-laki berusia 35 tahun, datang ke poli klinik penyakit dalam dengan keluhan mencret
terus menerus selama satu minggu. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat pengguna obat
terlarang, berat badan turun drastis sejak 2 bulan yang lalu. Hasil CD4 + 350mm3. Pasien meminta
untuk tidak menyebutkan penyakitnya kepada keluarga, perawat menyetujui permintaan pasien
tersebut. Apakah etik keperawatan yang dilakukan oleh perawat?
A. Fedelity
B. Veracity
C. Authonomy
D. Beneficient
E. Nonmaeficience
Sekelompok Perawat di ruangan rawat inap penyakit dalam akan melaksanakan kegiatan ronde
keperawan terhadap salah satu pasien yang mengidap penyakit HIV. Ketua Tim sudah membuat
proposal kegiatan ronde keperawatan yang akan dilaksanakan. Apakah langkah selanjutnya dalam
melaksanakan ronde keperawatan tersebut?
A. Menentukan literature
B. Menyiapkan informed consent
C. Mendiskusikan diagnosa keperawan
D. Melakukan pengkajian atau validasi data
E. Pendekatan kepada pasien dan keluarga
Pada saat pengkajian diruang rawat inap penyakit dalam, ditemukan data kepala ruangan dominan
dalam setiap pengambilan keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur diruangan berdasarkan
dari idenya sendiri. Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan tersebut?
A. Transformasional
B. Demokratic
C. Laisess faire
D. Partisipatif
E. Autokratic
Di sebuah ruangan rawat inap, terjadi konflik antara perawat senior dan perawat baru. Tugas dan
tanggung jawab semua dilimpahkan kepada perawat baru. Hal ini diketahui oleh kepala ruang dan
semua perawat dikumpulkan di ruang rapat. Perawat baru menolak dan lebih memilih untuk pasrah
terhadap perlakuan perawat senior. Apakah sikap yang diambil oleh perawat baru tersebut ?
A. Menyelesaikan masalah (fight)
B. Menghindari masalah (Avoider)
C. Kompetisi (competition)
D. Kompromi (compromi)
E. Persuasif
GADAR
Seorang wanita usia 45 tahun dirawat diruang HCU dengan diagnosa myasthenia gravis dan
akan dilakukan plasmaferesis. Saat dikaji : klien tidak bisa membuka matanya, klien juga
mengeluh sulit menelan, saat diberikan makan/ minum klien terbatuk dan memuntahkan
kembali makanannya, klien juga terlihat selalu membuang ludah. Apakah intervensi
keperawatan yang dilakukan pada kasus?
A. Relaksasi napas dalam
B. Lakukuan ROM pasif
C. Kolaborasi pemasangan NGT
D. Sarankan makan sedikit tetapi sering
E. Kolaborasi memberikan nebulasi
Seorang pria usia 38 tahun dengan diagnosa medis post laparatomy ileus obstruktif hari ke 2.
Klien masih dipuasakan dan diberi nutrisi parenteral. Hasil pengkajian: klien mengeluh nyeri
pada luka operasinya, skala nyeri 4 (dari rentang 1-10), saat dikaji terdapat luka post operasi
± 10 cm, luka klien bengkak, memerah dan sedikit terdapat pus, terpasang juga drainase hasil
laboratorium didapatkan leukosit 9.000/ul. Apakah tujuan dari intervensi yang dilakukan?
A. Pasien tidak cemas
B. Tidak terjadi infeksi
C. Tidak terjadi penurunan berat badan
D. Kualitas dan kuantitas istirahat tidur baik
E. Nyeri berkurang/ hilang
Seorang wanita 42 tahun dirawat diruang ICU dengan diagnose medis heart failur. Saat dikaji
perawat menemukan pitting edema derajat 3 pada bagian ektremitas bawah, keluaran urin
sedikit, klien juga mengeluh sesak dan tidak bisa tidur pada malam hari, TTV: RR=
23x/menit, N= 78x/menit, S=370C, TD=150/ 100 mmHg. Apakah intervensi keperawatan
yang dapat dilakukan?
A. Pembatasan aktifitas
B. Anjurkan klien untuk miring kanan dan miring kiri
C. Anjurkan untuk meminum banyak air putih
D. Observasi balance cairan
E. Posisikan klien semifowler 300
Seorang wanita diantar ke oleh keluarganya IGD karena mengalami nyeri dada sebelah kiri
yang hebat. Saat dikaji kondisi klien saat ini tidak sadar dengan napas tersengal-sengal, nadi
teraba sangat lemah. Apakah implementasi yang harus dilakukan?

A. Melakukan RJP segera


B. Memberikan ventilasi 10-12x dalam satu menit
C. Melakukan kejut jantung
D. Memasang OPA
E. Melaporkan untuk operasi segera

Seorang laki-laki 25 tahun diantar ke IGD oleh rekan-rekannya dalam keadaan tidak sadarkan
diri, keterangan yang didapatkan dari rekannya klien baru meminum alkohol yang dicampur
dengan obat nyamuk lotion sebanyak 2 gelas, 1 jam yang lalu. Hasil lab didapatkan Hb: 18
gr/dL, HMT: 48%, Leukosit: 8500/mm3, ureum 77 mg/dl dan kreatinin 2,2 mg/ dl. Apakah
intervensi yang dilakukan?

A. Lakukan bilas lambung


B. Lakukan rangsang muntah
C. Lakukan Hemodialisa
D. Berikan minum air putih sebanyak mungkin
E. Berikan minum susu murni

Seorang perempuan 40 tahun, diantar ke IGD oleh keluarganya karena mengalami muntah
berkali-kali. Saat dikaji ditemukan data : RR 28x/menit, TD 100/ 70 mmHg, T 35,5 0 C, N
90x/ menit, mulut kering, klain terlihat lemas. Perawatan melakukan informed consent untuk
melakukan tindakan kolabarosi pemasangan infus, tetapi klien menolak. Perawat
melaksanakan yang diminta klien dan menyarankan supaya klien meminum banyak air putih.
Apakah prinsip etika keperawatan yang perawat lakukan?

A. Non Maleficence
B. Justice
C. Beneficence
D. Autonomy
E. Fidelity

Seorang perempuan 35 tahun, diantar ke IGD oleh keluarganya karena mengalami diare dan
muntah berkali-kali. Saat dikaji ditemukan data : RR 26x/menit, TD 100/ 70 mmHg, T 35,50
C, N 90x/ menit, mulut kering, turgor kulit lambat), dan hiponatremia 113 mEq/L. Apakah
masalah keperawatan yang paling tepat untuk pasien diatas?
A. Intolerasi aktifitas.
B. Kerusakan integritas kulit.
C. Hipovolemia.
D. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. Diare

Perempuan 53 tahun, diantarke IGD oleh keluarga karena mengeluh sesak dan nyeri didada
sebelah kirinya, klien memiliki riwayat penyakit jantung dari 5 tahun yang lalu. Pada saat
dikaji: klien terlihat sesak, pucat, akral dingin, CRT > 3 detik, TD = 100/60 mmHg,
N=105x/menit, S= 37ºC, R= 28x/menit. Apakah label triase yang diberikan pada pasien?
A. Hitam
B. Hijau
C. Kuning
D. Merah
E. Putih
Seorang perempuan 39 tahun dibawa ke UGD karena mengalami kecelakaan lalu lintas, saat
mobilnya menabrak benteng. Hasil pemeriksaan: terdapat jejas didada, paradoksal breathing,
pasien mengeluh nyeri pada daearah dada saat bergerak dan bernapas, skala nyeri 8 (1-10),
tekanan darah=130/90 mmHg, RR =25 x/menit, N=90 x/menit, T= 37 C. Apakah
kemungkinan hasil pengkajian lain yang didapatkan?
A. Terlihat tulang yang tetinggal saat inspirasi
B. Trakea bergeser saat diinspeksi
C. Peningkatan JVP
D. Hipersonor saat diperkusi
E. Dulnes saat diperkusi
Seorang laki-laki 42 tahun diantar ke IGD oleh warga karena mengalami kecelakaan lalu
lintas, mobilnya menabrak benteng. Hasil pengkajian: pasien terlihat sangat sesak,
RR=29x/menit, tekanan darah=130/90 mmHg, N=90 x/menit, terdapat luka tembus karena
kaca (sucking chest wound). Apakah tindakan kegawat daruratan yang harus dilakukan pada
klien?
A. Needle cricothyroidosintesis
B. Needle thoracosintesis
C. Kasa tiga sisi
D. WSD
E. Operasi
Seorang perempuan 35 tahun diantar ke IGD oleh warga karena mengalami kecelakaan roda
dua. Saat pengkajian didapatkan data : ada jejas daerah pundak, tangan, dan kaki. Saksi mata
menjelaskan melihat klien terpental dari motornya sejauh 10 m. Apakah implementasi
keperawat untuk mengontrol servikal?
A. Memasang neck collar
B. Memerikan ventilasi
C. Measang OPA
D. Melakukan perbaikan volume cairan
E. Memasang NPA
Seorang laki-laki 34 thn diantar ke UGD karena mengalami kecelakaan roda dua. Saat
perawat melakukan pemeriksaan disability, didapatkan data untuk penilaian GCS-P : klien
membuka mata saat dipanggil namanya, berbicara bingung (disorientasi), menarik anggota
tubuh yang dirangsang, rangsang kedua pupil normal. Berapakah nilai GCS yang
disimpulkan perawat?
A. 12
B. 11
C. 10
D. 9
E. 8
Seorang perempuan 30 tahun diantar ke IGD dengan keadaan tidak sadarkan diri karena
mengalami kecelakaan roda dua. Pada saat pengkajian didapatkan data: pasien sesak, pucat,
akral dingin, CRT > 2 detik, TD = 100/60 mmHg, N=105x/menit, S= 37ºC, R= 28x/menit,
terlihat jejas di femur sinistra. Apakah tujuan dari intervensi yang dilakukan?
A. Tidak mengalami sesak napas
B. Tidak terjadi syok
C. Tidak mengalami kecemasan
D. Tidak terjadi penyebaran infeksi
E. Terjadi pebaikan luka di femur
Seorang perempuan berusia 40 tahun diantar ke UGD karena mengalami luka bakar. Hasil
pengkajian: luka bakar tampak kemerahan, terdapat bullae, luka bakar terdapat di tangan
kanan, dada, perut, dan kaki kanan, BB 50 kg. Berapakah cairan yang harus diberikan kepada
klien pada 8 jam pertama ?
A. 9000
B. 7200
C. 3600
D. 4500
E. 2700
Seorang laki-laki 68 dirawat diruang ICU dengan keluhan sesak napas, sulit menelan, bicara
cadel, kelemahan umum dan mati rasa dikedua tungkai. Diagnosa medis klien mengalami
guillain barre syndrome. Hasil pemeriksaan menunjukan frekuensi pernafasan 40x/mnt, SpO2
93% pada 15 L O2, tekanan darah 140/100 mmHg, frekuensi nadi 85x/ menit, suhu 360C.
Hasil BGA : pH 7,30, HCO3 22 mmol/L, PCO2 46 mmHg, PO2 77 mmHg, BE -3,1 mmol/L.
Dokter mendiagnosis klien mengalami guillain barre syndrome. Bagaimana interpretasi AGD
klien?
A. Asidosis respiratorik tidak terkompensasi dengan hipoksemia
B. Asidosis respiratorik terkompensasi
C. Asidosis metabolik tidak terkompensasi dengan hipoksemia
D. Asidosis metabolik terkompensasi sebagian
E. Asidosis metabolik terkompensasi dengan hipoksemia

Anda mungkin juga menyukai