Anda di halaman 1dari 22

SEMINAR HASIL

MAGANG MERDEKA BELAJAR KAMPUS


MERDEKA (MBMKM) DI BALAI PELATIHAN
PERTANIAN LAMPUNG

Nama Mahasiswa : Achmad Raihan


NIM : 07.15.20.026
Dosen Internal :
Dosen Eksternal :

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
OUTLINE
PENDAHULUAN PELAKSANAA KESIMPULAN
N KEGIATAN DAN SARAN

1st 2 nd 3rd 4th Finally

TINJAUAN HASIL DAN


PUSTAKA PEMBAHASAN

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Pertumbuhan
Tanaman

Hama dan Penyakit

Irigasi Tetes

Koefisien Keseragaman

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
TUJUAN

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
PELAKSANAAN
KEGIATAN

L0KAS WAKT
I U
11 Juli –
BPP Wilayah
5 Agustus
VIII Cise’eng
2022

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
HASIL
DAN
PEMBAHASA
N
KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
PROFIL BPP
Nama BPP : BPP Wilayah VIII Ciseeng
Alamat Kantor : Jl. Raya H. Usa, Ds. Ciseeng, Kec.
Ciseeng, Kab. Bogor
Status Kepemilikan/ : Aset Pemda (milik BPP) / Sangat Baik
Kondisi Gedung
No Telp. : 0251-8543489
Email : bpp08.bogorkab@gmail.com
Koordiantor : Herman Sihite, S.ST.
Jumlah Penyuluh : 1. PNS (8 orang)
2. PPPK (3 orang)
3. THL TBPPD (1 orang)
4. PPS (13 orang)
Jumlah Admin : 1 orang
Penjaga Malam : 2 orang

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
PROFIL KECAMATAN
GUNUNG SINDUR
Karakteristik
Umum
Berdasarkan letak geografisnya, kecamatan
Gunung Sindur memiliki koordinat 6.39 0
Lintang Selatan (LS) dan 106.68 0 Bujur Timur
(BT). Memiliki ketinggian wilayah antara 73-
110 m dari permukaan laut dengan kemiringan
lahan 15–25%. Sehingga sebagian besar lahan
pertanian berbentuk sawah.

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
9 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
Karakteristik
Tanah
Podsolik Latosol

Ketebalan solum antara 50 – 180 Ketebalan jenis tanah ini antara 130 –
cm, dengan batasan horison yang 500 cm, batas horizon jelas, warna
nyata dan memiliki warna merah merah, coklat sampai kuning, pH
kekuningan. Mempunyai strukur tanah 4.5 – 6.5 dengan tekstur tanah
lempung berpasir osol hingga liat. liat dan struktur renah, daya menahan
Jenis tanah ini terdapat di Desa air cukup baik dan agak tahan
Jampang menahan erosi. Jenis tanah ini rata
rata ada di seluruh desa di
Kecamatan Gunung Sindur.

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
10 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
LEMBAGA PENGELOLA
IRIGASI
Dinas PUPR Kabupaten
Bogor
UPT Infrastruktur Irigasi
Kelas A
“Peraturan Bupati Kabupaten Bogor No. 95 Tahun 2020 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas PUPR Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 5
ayat 2”

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
11 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Bogor, 2021

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
12 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
Pembagian Saluran Irigasi Berdasarkan
Kewenangan

Saluran Irigasi Kabupaten Saluran Irigasi Desa

Saluran irigasi kabupaten merupakan Saluran irigasi desa merupakan saluran


saluran yang sepenuhnya menjadi yang dalam pengelolaanya menjadi
kewenangan dan tanggung jawab UPT kewenangan dan tanggung jawab
Infrastruktur Irigasi Kelas A disetiap pemerintah desa secara utuh. Saluran
wilayah untuk mengelolanya. Saluran ini ini hanya terdiri atas saluran tersier dan
terdiri atas saluran primer, saluran saluran kuarter yang mendistribusikan
sekunder, dan bangunan sadap. air langsung menuju lahan.

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
13 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
OBSERVASI SALURAN IRIGASI
No Desa Jumlah Sumber Mata Air
Sumber Mata
1
2
Jampang
Cibadung
5
1
Air
3 Cibinong -
Selain mengandalkan keberadaan
4 Cidokom - sumber mata air, Kecamatan Gunung
5 Padurenan - Sindur memiliki saluran sekunder dan
6 Curug - bendungan (Situ Cogreg) yang dapat
7 Rawakalong 1 dijadikan sebagai sumber pasokan air
lainnya.
8 Pengasinan -
9 Gunung Sindur 1
10 Pabuaran 2
JUMLAH 10

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
14 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
Daerah
Irigasi
No Nama Daerah Irigasi Lokasi Luas (ha)
1 Curug Serpong Curug 155
2 Cikareo Cibadung 25
3 Jampang Bugel Jampang 30
4 Jaletreng Dua Cogreg 75
5 Situ Cogreg Cogreg 75
Jumlah 360

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
15 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
Panjang Saluran
No Daerah Irigasi Hulu Hilir Panjang (m)
1 Curug Serpong Desa Curug Perbatasan Tangerang 5.800
- Bogor

2 Cikareo Sumber mata air Kali Cisadane 2.800


Desa Cibadung

3 Jampang Bugel Desa Jampang Bugel Kali Cisadane 900

4 Jaletreng Dua Saluran Sekunder Suplesi Jaletreng 1.000


Jaletreng

5 Situ Cogreg Outlet Situ Cogreg Kali Cisadane 6.000

JUMLAH 16.500
Catatan : Sebanyak 80% total saluran telah berbentuk bangunan paten

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
16 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
Kondisi Saluran

1. Seluruh permukaan saluran irigasi tertutupi


oleh tanaman liar

2. Kondisi air yang sangat kotor

3. Keberadaan sedimentasi

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
Sumber
Permasalahan
1. Penolakan pembangunan saluran irigasi

2. Ketidakaktifan Perkumpulan Petani


Pengguna Air (P3A)

3. Keberadaan Industri dan Perumahan

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
Upaya Pemeliharaan & Solusi

Sumber : Dokumentasi PPL, 2021

Normalisasi Saluran Irigasi Pembuatan dan Pengawasan


Terhadap Regulasi Pemerintah

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
19 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
KESIMPULAN
- Kecamatan Gunung Sindur memiliki kondisi iklim tropis dengan kontur lahan yang rata,
sehingga lahan pertaniannya berbentuk lahan sawah dengan sifat lahan tadah hujan.
- Segala bentuk upaya pengelolaan saluran irigasi, menjadi tugas dan tanggung jawab
Dinas PUPR melalui UPT Infrastruktur Irigasi Kelas A.
- Kecamatan Gunung Sindur memiliki 10 buah mata air yang dapat dijadikan sebagai
sumber pasokan air lahan.
- Kecamatan Gunung Sindur memiliki 5 buah daerah irigasi yang letaknya terpisah (Curug
Serpong, Cikareo, Jampang Bugel, Jaletreng Dua, dan Situ Cogreg) dengan luasan total
daerah irigasi sebanyak 360 ha.
- Kecamatan Gunung Sindur memiliki total panjang saluran irigasi sebanyak 16,5 KM.
- Permasalahan yang ada meliputi; (1) kondisi saluran yang tertutupi oleh tanaman liar, (2)
kondisi air yang kotor, (3) serta pendangkalan saluran akibat keberadaan sedimentasi.

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
20 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
SARAN
- Para petani diharapkan mulai mengembangkan kembali potensi sumber daya
air yang ada di Kecamatan Gunung Sinduragar tidak berpacu kepada
kebaradaan hujan yang dijadikan sebagai sumber air lahan. Dengan demikian
saluran irigasi akan senantiasa terawat.
- Diharapkan para petani dapat memulai kegiatan normalisasi terhadap saluran
irigasi. Agar ketika musim tanam atau musim penghujan tiba, saluran irigasi
sudah dalam kondisi yang optimal, sehingga kegiatan budidaya tanaman dapat
disegerakan dengan harapan hasil panen yang diperoleh dapat maksimal.
- Pemerintah Kabupaten Bogor, diharapkan dapat dengan segera membuat
sebuah regulasi yang tegas dan melakukan pengawasan secara penuh
terhadap regulasi tersebut. Dengan harapan agar terciptanya suatu sistem
irigasi dan drainase yang baik tanpa merugikan salah satu pihak

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
21 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
“TERIMAKA
SIH

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
22 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai