Peran Antioksidan Dalam Meningkatkan Performa Atlet Endurance (Bu Deny)
Peran Antioksidan Dalam Meningkatkan Performa Atlet Endurance (Bu Deny)
Exercise-induced Pemberian
Oksidative Stress Oxidative Stress : antioksidan pada
Friend or Foe? atlet
Latar Belakang
Atlet
konsumsi
multi
suplemen
PARADOX
Pembentukan Radikal bebas Exercise Exercise-induced oxidative stress
friend or Foe
RADIKAL BEBAS
• Atom/molekul yang mengandung 1 /lebih
electron yang tdk berpasangan
Oksidative stress muncul saat intensitas melebihi lactat threshold , walaupun sama2 mempunyai
pengeluaran kalori yang sama (intensitas tinggi stress oksidatif tinggi)
Tidak selalu semakin lama latihan akan memunculkan oksidarif stress yang benar adalah saat
threshold ttt terpebuhi
2. Asupan Gizi
3. Training Status
Penting untuk mengetahui status latihan dari peserta sebelum memeriksa tingkat oksidatif stress.
Oksidatif stress akan meningkat ekstrem pada exercise yang pertama. Pada exercise yang kedua
dengan latihan yang sama nilanya mendekati rata2
Terdapat 2 jenis Latihan
1. Eccentric Contraction resistance training
peak oksidatif stress 48-96 jam setelah latihan
dan kembali semula 7 hari setelah latihan
2. Concentric Contraction running, ergocycle
peak oksidatif stress 0-4 jam setelah latihan dan
kembali normal setelah 6 jam latihan early
stage
• Kenyataannya latihan itu tdk bisa terkotak2,
concentric juga dapat menghasilkan muscle
damage
Exercise-induced oxidative stress
Prolonged
Resistance
endurance
Exercise
exercise
High intensity
Eccentric
anaerobic
exercise
exercise
• Prolonged and high intensity endurance (65-75% VO2 max) increase biomarker of
oxidative stress (protein oxidation and lipid peroxidation) di otot maupun di darah.
• Suatu penelitian 5 hari berurutan selama 12 minggu latihan endurance meningkatkam
aktivitas enzim antioksidan dan menurunkan oksidatif stress yang diinduksi oleh
kontraksi otot
• Kerusakan DNA pada sel darah putih terjadi secara akut setelah latihan endurance dan
terjadi sampai 24 jam. Tetapi sdh tdk terdeteksi setelah beberapa hari paska latihan
DNA repair mechanism
• ROS dieliminasi oleh enzymatic/non enzymatic antioxidant
• balance between the rate of ROS production and the rate of ROS removal by antioxidants.
Adaptasi dari Latihan • Terlalu tinggi ROS
mengganggu kekuatan otot
begitu juga sebaliknya terlalu
sedikit ROS juga tidak akan
optimum dalam produksi
kekuatan otot.
• ROS influence on muscle
adaption to exercise training
Muscle hipertropy
• Produksi ROS yang diinduksi
oleh kontraksi otot
mengaktivasi m TOR
(rapamycin) shg menstimulasi
sisntesis protein untuk
hipertropi
TEORI HORMESIS
• Hormesis digunakan dalam ilmu biologi untuk
menggambarkan kurva respon terhadap dosis
peningkatan saat stressor dalam dosis rendah akan
memberikan efek adaptif pada sel (menguntungkan)
dibandingkan kronis atau high dose dari stressor
akan menghasilkan kerusakan sel.
1. Intensitas latihan dalam durasi yang lama dipengaruhi oleh system kardiovaskuler dan dampak ROS pada
kelelahan otot. Keterbatasan kardiovaskular dan kelelahan otot akan membatasi intensitas dan durasi
latihan. Pembatasan latihan ini akan diikuti oleh pembatasan produksi ROS
2. Mitokondria dikenal sebagai produksi ROS. Saat latihan coupling mitokondria lbh tinggi dibanding saat
istirahat . Hal ini akan menurunkan electron dan produksi ROS selama latihan.
3. Latihan yang teratur menghasilkan jumlah enzim antioksidan yang signifikan pada otot skeletal dan
peningkatan kemampuan serat otot untuk membuang ROS selama latihan.
• Kesimpulan : selama latihan, otot tidak akan terpapar ektrem ROS oleh sebab itu exercise induced ROS
production hormesis curve diprediksi akan mengikuti polanya
Antioksidan
• Polipenol • Antioksidan
• Antosianin larut air dan
• Catechin larut lemak
• Curcumin • Melatonin
• Quercetin • Kombinasi
• Antioksidan Larut Air Vitamin C dan E
• Vitamin C • Antioksidan
• Antioksidan Larut mineral
lemak • Selenium
• Alpha Lipoic Acid • Zinc
• Qornzym Q10
• Vitamin A
• Vitamin E
Antocyanin
• Effects on oxidative stress and
antioxidant enzymes are mixed
and limited to systemic data
only
• Equivocal effects on endurance
performance, VO2 max and
post-exercise muscle recovery
• May improve blood flow and
vascular function, although this
does not appear to translate to
performance benefits
• Insufcient supportive evidence
to recommend to athletes
catechins
• effects on oxidative stress and antioxidant
enzymes are equivocal
• Evidence not supportive of benefcial effects
on endurance performance
• Evidence equivocal on effects on skeletal
muscle mitochondrial biogenesis and post
exercise muscle recovery
• Can improve vascular function,
particularly in overweight/obese
individuals – however, this does not appear
to translate to improvements in exercise
performance
• Insufcient supportive evidence to
recommend to athletes
Curcumin
• Rodent studies show improvements in
skeletal muscle oxidative stress,
mitochondrial biogenesis and
endurance performance
• Studies in humans are lacking and
unclear with respect to effects on
oxidative stress, antioxidant enzyme
levels, skeletal muscle adaptations and
endurance performance
• Limited studies in humans are
supportive of benefts on post-exercise
muscle recovery, although further
research is required to confrm this
• Insufcient supportive evidence to
recommend to athletes
Quercetin
• Minimal evidence of any
benefcial effects on systemic
markers of oxidative stress
• May result in small benefcial
effects on endurance
performance, although this is
mostly limited to untrained
individuals
• Effects on muscle recovery post
muscle-damaging exercise are
equivocal
• Insufcient supportive evidence to
recommend to athletes
Vitamin C, A, E
-Insufcient supportive evidence to recommend to athletes
Zn Selenium
• Limited evidence available
shows some benefcial effects • Limited studies in humans have
of zinc on systemic markers of shown decreased exercise-related
exercise-induced oxidative lipid peroxidation in overweight
stress participants with low selenium
•
levels
Evidence not supportive of
effects on endurance • Limited studies show no
performance, with only benefcial effects on endurance
limited studies using zinc as performance
the sole compound in • Insufcient supportive evidence to
supplements recommend to athletes
• Insufcient supportive evidence
to recommend to athletes
PERAN ANTIOKSIDAN
• Sebagian besar penelitian Area focus recovery setelah latihan rata2 pelatih
menggunakan suplementasi bukan makanan
• Karena produk makanan sulit dikelompokkan berdasarkan kelompok dan
kandungan antioksidannya
• Tetapi makanan dibanding suplemen mengandung antioksidan dalam porsi dan
rasio yang alamiah yang bersinergi secara optimal sebagai antioksidan
• Dalam konteks ini, Asupan tinggi antioksidan merupakan peluang non farmasi
untuk menjaga kondisi antioksidan dalam tubuh secara fisologis
• Gizi Harus disesuaikan dengan kebutuhan atlet yang memperhitungkan jenis
latihan
Simpulan
• Exercised-induced Oxidative stress Adaptasi dari latihan efek
menguntungkan bagi kesehatan (meningkatkan enzymatic antioxidant)
• Kondisi stress Oksidatif tergantung pada intensitas dan durasi latihan,
asupan gizi, status latihan.
• Antioksidan bermanfaat bagi atlet yang tidak mengkonsumsi gizi seimbang
• Pemberian antioksidan sangat penting memperhatikan
• respon biologis individual terhadap jenis olahraga
• Periode latihan (sebelum, setelah atau selama overtraining)
• personalized plan according to the specific requirement of the athlete
during the different phases of training could be the best option, together
with the evaluation of the oxidative stress status at rest and its monitoring
during training