Anda di halaman 1dari 13

S I S T E M I M U N I TA S R O N G G A

MULUT
D R G . K O R N I A L I A , M . B I O M E D
• Rongga mulut merupakan pintu masuk utama mikroorganisme
• Ada banyak faktor pertahanan terhadap kuman pathogen, jika menurun fungsinya maka bakteri
oportunis akan menjadi pathogen yg menimbulkan berbagai kelainan
• Faktor2 tsb : epitel, aliran air liur atau anatomi gigi, pertahanan seluler mis fagositosis oleh
lekosit dan makrofag dan imunitas humoral mll antibody di saliva dan cairan celah gusi
• Daerah rawan pada pertemuan antara gusi dan gigi, namun jika perlekatan epitelnya ke gigi baik
mikroorganisme tidak akan masuk. Disamping juga ada cairan celah gusi yg mengandung
senyawa antimikroba, sep antibody yg berasal dari serum
• Kelenjar air liur serta air liur itu sendiri mempunyai efek pembersih dan mengandung senyawa
antibakteri
• Respon seluler dan humoral dalam rongga mulut dimediatori oleh air liur,cairan celah gusi dan darah
• Antigen microbial dapat menembus epitel masuk ke lamina propria, akan difagositosis oleh sel-sel
Langerhans yang banyak ditemukan dimukosa mulut
• Kelenjar saliva memproduksi IgA yang disekresikan ke dalam rongga mulut dalam bentuk sIgA.
Pada jaringan gusi ditemukan berbagai komponen seluler dan humoral sep PMN neutrophil,
makrofag, limfosit, dan sel plasma yg penting dalam respon imun plak bakteri. Pada daerah
submucosa juga tersebar sel limfoid yg akan berproliferasi bila barrier pertahanan pertama pada
permukaan mukosa dapat ditembus antigen
• Bila air luir menurun dapat meningkatkan frekwensi karies gigi, parotitis, atau peradangan
kelenjar parotis, jika pH saliva rendah, mikroorganime dapat berkembang, jika pH tinggi dapat
mencegah terjadinya karies
• Berbagai senyawa yang berperan dalam mekanisme pertahanan ditemukan dalam air liur, sep
lisozim memp aktivitas bakterisidal, enzim peroksidase dapat membunuh lactobacillus acidopillus
dan laktoferin yg memp efek bakteriostatik yg luas, komponen seluler yang berasal dari cairan
celah gusi sep neutrophil PMN (98-99%), sisanya limfosit, monosit, juga antibody sIgA
• Respon imun di dalam rongga mulut ini melewati 3 kompartemen cairan satu dengan yg lainnya
saling berhubungan, yaitu air liur, cairan celah gusi dan darah
• Respon imun di dalam saliva lebih banyak tergantung pada fungsi sIgA, sedangkan gusi dikontrol
oleh Sebagian besar komponen imun yg ditemukan didalam darah
• Antibodi pada saliva berfungsi sebagai pelindung dan mencegah transver antigen melewati
permukaan mukosa, sIgA berperan mencegah pembentukan plak gigi
• Cairan celah gusi keluar melalui epitel krevikular dari kapiler gusi masuk ke celah gusi, yang
diinduksi oleh plak bakteri yang terdapat didekat tepi gusi, mengandung komponen seluler paling
banyak neutrophil PMN ,IgG, IgA, IgM, komplemen dan berbagai enzim. Pada keadaan normal
makrofag, Sel T dan sel B juga ada
RESPON IMUN TERHADAP PLAK
BAKTERI RONGGA MULUT
• S Mutans membentuk dekstran ekstraseluler sehingga terjadi perlekatan dan agregasi kuman pada
permukaan email yang diikuti peningkatan kolonisasi
• Metabolisme sukrosa ekstraseluler S sanguis juga menghasilkan dekstran yang mudah larut dalam
air, S sanguis ini tidak punya reseptor pada permukaan selnya, sedangkan S Mutan menghasilkan
dekstran yg tidak larut dalam air, shg sgt berperan dalam mekanisme pembentukan plak gigi dan
peningkatan kolonisasi kuman pada permukaan gigi
• Dekstran ini bertindak sebagai mediator agregasi antara S Mutans, S Sanguis dan A viscosus
• Plak bakteri mengandung 3 komponen :
1. Organisme kariogenik, tu S Mutans, L acidophilus, dan A vicosus
2. Organisme penyebab kelainan periodontal, khususnya Bacteroides asaccharoliyticus dan
actinobacillus
3. Bahan adjuvant dan supresif, tu lipopolisakarida (LPS), dekstran, levan dan asam lipoteikoat
(LTA)
• Respon imun terhadap plak gigi bervariasi dan komplek.
• Sejumlah besar bakteri gram positif dan gram negative beserta produknya sep LPS, LTA, dekstran
dan levan mampu menstimulasi respon imun
• Aktivasi komplemen memicu timbulnya respon inflamasi yang kompleks karena pelepasan
histamin oleh mastosit yang diinduksi oleh komplemen
• Komponen komplemen juga menyebabkan agregasi platelet sehingga terjadi pembekuan
intravascular yang akan menghambat penyebaran bakteri, namun mengakibatkan kerusakan
jaringan karena kurangnya pasokan darah yang akhirnya menyebabkan resorpsi tulang
• Akibat respon imun seluler juga menimbulkan resorpsi tulang krn limfosit teraktivasi
• Mucin saliva dan konstiuennya melindungi permukaan mulut dan gigi mll :
1. Glikoprotein saliva menutupi dan melumasi mukosa
2. Enzim antibakteri lisosim pada saliva berfungsi memecah dinding sel bakteri
3. Antibodi tu sIgA bereaksi dgn antigen makan untuk menetralkan efeknya dan mencegah
perlekatan bakteri dan virus pada permukaan gigi dan mukosa mulut
4. Aktivitas antibakteri dari enzim sialoperoksidase tu thd laktobacilus dan streptokokus
5. Bikarbonat dan posfat memberi efek buffer pada makan dan asam bakteri
6. Komponen mineral kalsium dan fosfor mencegah hilangnya ion mineral dari jaringan gigi
• Disamping itu pada saliva juga terdapat faktor2 alamiah nonspesifik yang berperan melindungi
gigi dari karies :
1. Protein kaya prolin (PRP), mempertahankan konsenterasi Ca2+ dalam saliva tetap konstan,
yang penting artinya dalam penghambatan demineralisasi dan peningkatan remineralisasi
2. Laktoferin, mempunyai efek bakteriostatik maupun bakterimia thd S mutans, juga aktivitas
bakterisid yang langsung menembus pada permukaan sel bakteri. Kombinasi dgn lisosim
membuat kerja laktoferin lebih efektif
3. Laktoperoksidase, mempunyai efek bakteriostatik
4. Lisosim enzim yg menentukan aktivitas bakterisid dengan memecah ikatan antara asam M-
asetil glukosamin dan N-asetil muramic dalam komponen mukopeptida dinding sel bakteri
5. Faktor aglutinasi dan agregasi bakteri. Agglutinasi atau penggumpalan bakteri oleh
immunoglobulin di saliva, dalam keadaan lain penggumpalan dinyatakan sgb agregasi. Adanya
agglutinasi dan agregasi mengakibatkan jumlah bakteri di dalam rongga mulut menurun
6. Cairan pulpa gigi, terdapat berbagai elemen pertahanan sep makrofag, sel dendritic dan limfosit
7. Cairan celah dentin. Imunoglobulen ditemukan didalam dentin yang sehat dan dentin yang
mengalami karies
RESPON IMUN TERHADAP
K E L A I N A N P E R I O D O N TA L
• Kelainan gingival dan periodontal diinduksi oleh plak bakteri
• Pada kelainan ini terdapat 4 stadium imunopatologi yang melibatkan respon imun sistemik :
1. Awal lesi, ditemukan dalam kondisi normal, namun sdh ada respon inflamasi local oleh lekosit
PMN, aktivasi komplemen, kemotaksis yg dihasilkan antigen plak
2. Terjadi infiltrasi local sel T dan bbrp sel B. limfosit dalam sirkulasi sudah tersensitisasi antigen
plak yg dapat dilihat dari kemampuannya melepaskan limfokin
3. Lesi yang menetap. Terjadi infiltrasi sel plasma secara local dan limfosit didalam darah perifer
yg dpt berakibat hilangnya gigi
4. Lesi lanjut. Sudah terlihat respon imun yg destruktif, diikuti dengan ulserasi pada epitel saku
gusi dan destruksi kolagen serta tulang yang mengakibatkan kehilangan gigi
Komponen system imun yang berperan dalam menghadapi kelainan periodontal meliputi system
imun sekretori, neutrophil, antibody, komplemen , limfosit, makrofag, limfokin dan system
imunoregulasi

Anda mungkin juga menyukai