Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN
^ ^ Kelompok Sembilan ^ ^

SYARIAH
Kelompok 9

01 Ayuwandira paputungan

Novitri
04 Louis langi
02 Raras

03 Christovani rorong
PROSES BISNIS
Proses bisnis adalah serangkaian kegiatan yang terhubung yang berhubungan dengan satu sama
lain untuk mencapai tujuan. Bab ini mengkaji bagaimana sebenarnya struktur organisasi, dan
bagaimana kegiatan mereka untuk menerapkan strategi dan mencapai tujuan bisnis.

1. Memahami Proses Bisnis


Untuk auditor internal menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi, mereka harus
terlebih dahulu memahami model bisnis organisasi. Model bisnis meliputi tujuan organisasi dan
bagaimana proses bisnis yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut. Model didefinisikan oleh
visi organisasi, misi, dan nilai, serta set batas bagi organisasi apa yang akan diberikan oleh
produk atau jasa tersebut, apa yang akan menjadi target pelanggan atau pasar, dan apa yang
akan digunakan untuk memasok dan mengirim saluran tersebut. Sementara model bisnis
meliputi strategi tingkat tinggi dan arah taktis untuk bagaimana organisasi akan menerapkan
model, juga termasuk sasaran-sasaran tahunan yang mengatur langkah-langkah spesifik
organisasi bermaksud untuk melakukannya di tahun depan dan langkah-langkah untuk prestasi
yang diharapkan mereka. Masing-masing cenderung menjadi bagian dari dokumentasi internal
yang tersedia untuk internal auditor.
 
2 Pendekatan Umum
Ada dua pendekatan umum yang dapat membantu dalam memahami proses bisnis dan peran
mereka dalam model bisnis: pendekatan top down dan pendekatan bottom up.
- Dalam pendekatan top-down, dimulai pada tingkat organisasi dengan tujuan organisasi, dan
mengidentifikasi proses kunci penting untuk keberhasilan setiap tujuan tersebut. Proses
dianggap kunci relatif terhadap tujuan tertentu jika ada kegagalan dari proses yang
seharusnya berfungsi secara efektif maka akan langsung mengakibatkan organisasi tidak
mencapai tujuan.
- Pendekatan Bottom-Up dimulai dengan melihat semua proses pada tingkat aktivitas.
Pendekatan seperti ini mengharuskan setiap daerah organisasi untuk mengidentifikasi dan
mendokumentasikan proses bisnis di mana mereka terlibat. Hal ini dilakukan oleh orang-
orang di daerah yang bertanggung jawab untuk kegiatan yang sebenarnya. Proses
diidentifikasi kemudian dikumpulkan di seluruh organisasi. Pendekatan ini bekerja dengan
baik untuk organisasi kecil dengan jumlah yang relatif terbatas proses, tetapi kurang efektif
untuk organisasi besar dan kompleks karena menjadi rumit untuk memprioritaskan
pentingnya setiap proses relatif terhadap orang lain.
 
Proses Bisnis Outsourcing (Business Process Outsourcing)
   
Proses bisnis outsourcing (Business Process Outsourcing) adalah
keputusan dalam mentransfer beberapa proses bisnis organisasi ke
penyedia di luar organisasi untuk memenuhi pengurangan biaya
sementara meningkatkan kualitass dan efisiensi layanan. Karena proses
ini berulang dan menggunakan kontrak jangka panjang, outsourcing
digunakan jauh melampaui penggunaan sebagai konsultan. Secara
historis, daftar biaya gaji bagian Information Technology (IT)
merupakan salah satu contoh proses bisnis yang utama dalam
outsourcing. Namun, tren kebutuhan outsourcing meningkat yang
diantaranya meliputi sumber daya manusia, insinyur, pelayanan
pelanggan, keuangan dan akuntansi, dan logistik dimana organisasi
mencari cara dalam mengurangi biaya-biaya.
Penyajian Secara Wajar

• Laporan keuangan harus menyajikan secarawajar


posisi keuangan, kinerja keuangan, danarus kas
entitas syariah dengan menerapkanPernyataan
Standar Akuntansi Keuangansecara benar disertai
pengungkapan yangdiharuskan Pernyataan Standar
Akuntansi keuangan dalam catatan atas laporan
keuangan.
Kebijakan akuntansi
• Kebijakan akuntansi adalah prinsip khusus,dasar, konvensi,
peraturan, dan praktik yangditerapkan entitas syariah dalam
menyusundan menyajikan laporan keuangan
Kelangsungan usaha & dasar akrual
• Laporan keuangan harus disusun berdasarkanasumsi kelangsungan usaha, kecualimanajemen bermaksud
untuk melikuidasiatau menjual, atau tidak mempunyai alternatifselain melakukan hal tersebut
• Entitas syariah harus menyusun laporankeuangan atas dasar akrual
• Dalam penghitungan pembagian hasil usahadidasarkan pada pendapatan yang benar-benar terjadi (cash
basis).

Konsistensi Penyajian
Konsistensi Penyajia-nPenyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporankewangan antar periode harus
konsisten, kecuali:
• (a)terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas syariah atau perubahanpenyajian akan
menghasilkan penyajian yanglebih tepat atas suatu transaksi atau peristiwa;atau
(b)perubahan tersebut diperkenankan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau interpretasi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Materialitas dan Agregasi
• Pos-pos yang material disajikan terpisahdalam
laporan keuangan sedangkan yang tidakmaterial
digabungkan dengan jumlah yangmemiliki sifat atau
fungi yang sejenis.
Saling Haps (Offsetting)
• Aset, kewajiban, dana syirkah temporer,penghasilan
dan beban disajikan secaraterpisah, kecuali saling haps
diperkenankandalam Pernyataan atau Interpretasi
StandarAkuntansi Keuangan.
Struktur dan isi laporan keuangan
Identifikasi Laporan Keuangan Laporan keuangan didentifikasikan dan
dibedakan secara jelas dari informasi lain dalam dokumen publikasi yang
sama. Periode Pelaporan Menurut ketentuan PSAK nomor:42.Laporan
keuangan setidaknya disajikan secara tahunan. Apabila tahun buku entitas
syariah berubahdan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode
yang lebih panjang atau pendek daripadaperiode satu tahun, maka sebagai
tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, entitassyariah harus
mengungkapkan:a)alasan penggunaan periode pelaporan selain periode
satu tahunan; dan(b)fakta bahwa jumlah komparatif dalam Laporan Laba
Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, LaporanArus Kas, Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan
DanaKebajikan, serta Catatan atas Laporan Keuangan tidak dapat
diperbandingkan.43.Umumnya laporan keuangan disusun secara konsisten
yang mencakup periode satu tahun. Tetapiuntuk alasan kepraktisan,
beberapa entitas menyus n laporan keuangannya yang mencakupperiode 52
minggu. Pernyataan in tidak melarang praktik tersebut karena laporan
keuangan yangdihasilkan tidak berbeda secara signifikan dengan penyajian
laporan keuangan untuk satu tahun.
NERACA

Pembagian Lancar dengan Tidak Lancar dan Jangka Pendek dengan JangkaPanjang, menurut
PSAK nomor:44.Entitas syariah menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar
dankewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untukindustri
tertentu yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan khusus. Asetlancar disajikan menurut
ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menuruturutan jatuh temponya.45.Entitas
syariah harus mengungkapkan informasi mengenai jumlah setiap asetyang akan diterima dan
kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah 12(dua belas) bulan dari tanggal
neraca.46. Apabila entitas syariah menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasientitas
syariah yang dapat didentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aset lancardan tidak lancar serta
kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neracamemberikan informasi yang
bermanfaat dengan membedakan aset bersih sebagaimodal kerja dengan aset yang digunakan
untuk operasi jangka panjang.Pengklasifikasian tersebut juga menonjolkan aset yang
diharapkan akan direalisasidalam siklus operasi berjalan dan kewajiban yang akan jatuh tempo
pad periodeyang sama. Informasi tentang tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban
bermanfaatdalam menilai likuiditas dan solvabilitas entitas syariah.
SECTOR nEWS Sector news

Neraca Laporan laba rugi


• Aset Lancar •LAPORAN LABA RUGIINFORMASI
• Kewajiban Jangka Pendek •DISAJIKAN DALAM LABA
•RUGILAPORAN PERUBAHAN • •
• Informasi yang Disajikan dalam •EKUITASLAPORAN ARUS
Neraca •KASLAPORAN SUMBER DAN
• Informasi Disajikan di Neraca atau •PENGGUNAAN DANA
di Catatanatas Laporan Keuangan •ZAKATLAPORAN SUMBER DAN
•PENGGUNAAN
•DANAKEBAJIKANCATATAN ATAS
•LAPORAN KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai