Anda di halaman 1dari 14

Integritas dan

Etika IPTEKS
Kelompok 9
A.Nurul Nariyah Mahsar (D131211076)
Shean Gedalya Barung ( D131211074)
Kajian Teori

01 02 03 04

Integritas IPTEKS
dalam dunia Aspek Etika
segitiga Teknologi dan Seni Cara Meredam
Aspek etika Ilmu
Pengaruh Negative
Pengetahuan
IPTEKS
INTEGRITAS
Apa itu Integritas?
Integritas dapat dipahami dari makna huruf menjadi kata yang bermakna yaitu
(I)krar, (N)iat, (T)abiat, (E)motion, (G)una, (R)asional, (I)hsan, (T)awakkal,
(A)manah, (S)abar. 

Jadi bila kata tersebut disusun kedalam suatu untaian kalimat yang bermakna, maka
pemahaman INTEGRITAS adalah manusia secara sadar membuat (I)krar dengan
membangun (N)iat sebagai keinginannya secara ihklas untuk meningkatkan
kedewasaan (E)motion agar memberi (G)una kedalam pikiran ( R)asional dengan
berbuat (Sayahsan memproleh kebaikan) duniawi yang berlandaskan (T)aqwa
(A)manah dan (S)abar
Integritas IPTEKS dalam
dunia Segitiga
Frase "Model Bersudut Segitiga“

Frase “dunia bersudut “segitiga” merupakan konsepsi penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya
yang tentu saja sepanjang hal ini dapat menyingkap misteri, maka penggunaanya dapat diperluas.
Berbagai dunia segitiga lainya dapat disingkap dan ternyata memiliki keterkaitan dengan fungsi dari
masing-masing sudut dunia segitiga

Misalnya seperti berbagai dunia segitiga dari segitiga intelektual, sensibilitas, dan moralitas dapat
diturunkan dari masing- masing sudutnya menuju kanan bawah yaitu intelektualitas ke arah sains,
sensibilitas, dan moralitas ke arah teknologi dan menuju kiri bawah yaitu intelektualiatas ke arah
filsafat sensibilitas ke arah estetika moralitas ke arah etika secara mendatar sudut filsafat berkaitan
langsung dengan sains estetika berkaitan langsung dengan seni dan etika berkaitan langsung dengan
teknologi. Kualitas seni maupun ilmu akan dapat memiliki kemajuan yang baik dengan bantuan
teknologi. Oleh karena itu ketiganya membentuk suatu sistem ilmu teknologi dan seni yang menjadi
dasar terbangunnya sistem “dunia segitiga”.
Pengertian Etika
Etika merupakan pembahasan mengenai baik, buruk , semestinya ,
benar , dan salah. Yang paling menonjol adalah tentang baik dan
teori tentang kewajiban . Keduanya bertalian dengan hati nurani.
Etika pada dasarnya adalah seperangkat kewajiban-kewajiban
tentang kebaikan yang pelaksananya tidak ditunjuk. Pelaksanaannya
menjadi jelas ketika sang subyek berhadapan opsi baik atau buruk
yang baik itulah materi kewajiban ekskutor dalam situasi ini
Aspek Etika Ilmu Pengetahuan
 Ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan
suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara empiris mengenai
dunia ini dalam berbagai segi dan keseluruhan pengetahuan sistematis
yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

 Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala


perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya,
hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.

 Sedangkan ilmu pengetahuan diambil dari kata science yang berarti


mempelajari,mengetahui.
Aspek Etika Ilmu Pengetahuan

Manusia

Manipulator Artikulator

Dalam Psikologi, dikenal konsep diri dari Freud yang dikenal dengan nama “id”, “ego” dan “super-ego”
Menurut Freud

 Id” adalah bagian kepribadian yang mendorong-dorongan biologis (hawa nafsu dalam
agama) dan hasrat-hasrat yang mengandung dua instink: libido (konstruktif) dan
thanatos (destruktif dan agresif)

 Ego merupakan aktualisasi diri manusia untuk menyalurkan keinginan atau ide untuk
dirinya ke objek diluar dirinya sendiri.

 Superego adalah cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian. Superego lebih
mewakili alam ideal daripada alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system, ego
ideal dan hati nurani.
Aspek Etika Teknologi dan
Seni
Teknologi dan seni maka perlu jelas bagi kita bahwa yang dibatasi secara etis ialah cara
memperoleh cara pengujian dan cara penggunaan ipteks pada saat penerapanya dengan pihak

 Dalam bahasa Melsen : Tanggungjawab dalam ilmu pengetahuan menyangkut problem etis
karena menyangkut ketegangan-ketegangan antara realitas yang ada dan realitas yang
seharusnya ada. Ilmu pengetahuan secara ideal seharusnya berguna dalam dua hal yaitu
membuat manusia rendah hati karena memberikan kejelasan tentang jagad raya, kedua
mengingatkan bahwa kita masih bodoh dan masih banyak yang harus diketahui dan dipelajari.

Etika dalam hal ini dapat diterangkan sebagai suatu penilaian yang memperbincangkan bagaimana
tekhnik yang mengelola kelakuan manusia. Etika semacam itu tentu saja harus membuktikan
kemampuannya menyelesaikan masalah manusia. Tidak lagi sekedar memberikan isyarat dan
pedoman umum, melainkan langsung melibatkan diri dalam peristiwa aktual dan factual manusia,
sehingga terjadi hubungan timbal balik dengan apa yang sebenarnya terjadi. Etika seperti itu
berdasarkan “interaksi” antara keadaan etika sendiri dengan masalah-masalah yang membumi.
Cara Meredam Pengaruh Negatif IPTEKS
1. Rehumanisasi : Mengembalikan martabat manusia dalam perkembangan IPTEKS modern
yang sangat cepat dengan berbagai cara disesuaikan dengan kemampuan adapatasi populasi
yang bersangkutan. Artinya, manusia harus dipandang secara utuh baik lahir maupun batin.
Sehingga, pengembangan IPTEKS mengarah pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan
manusia seutuhnya

2. Kemampuan Memilih : Dengan makin banyaknya kebolehjadian maka timbul kesukaran


dalam memilih meskipun pilihan relative lebih sedikit dibandingkan kobelehjadian.
Terkikisnya nilai-nilai menyembabkan menurunnya perbedaan antara yang benar dan yang
salah. Etika dan aspek-aspek yang terkait seharusnya menentukan apa yang mungkin diteliti
dan dikembangkan.
Cara Meredam Pengaruh Negatif IPTEKS
3. Arah Perkembangan Kemajuan : Anomali yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEKS
sekarang, akan mengakibatkan banyak ahli yang mempertanyakan apakah tepat cara-cara yang dipakai
menuju kesejahteraan kuantitatif dan kemajuan material manusia. Pada peringkat internasional dan hak
asasi bangsa-bangsa, jika gaya pikir baru tidak berhasil dikembangkan untuk menghadapi masalah besar
ini, maka masa depan yang kelam bagi umat manusia dan bumi kita tinggal menunggu waktu.

4. Revitalisasi: Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang berkelanjutan
pembangunan akan menuju ke suatu kebudayaan baru di masa depan sehingga diperlukan persiapan-
persiapan yang menyeluruh usaha-usaha revitalisasiakan banyak dipengaruhi naik secara positif maupun
negatif oleh karena faktor-faktor dalam maupun luar negeri oleh karena itu beberapa sikap pribadi yang
paripurna harus dimiliki demi memproteksikan diri dari pengaruh negatif IPTEKS.
KESIMPULAN

Dengan pemahaman integritas dari sudut kata yang bermakna yang telah kita
kemukakan diatas, maka membebaskan kita untuk menjadi diri yang utuh tidak peduli
apa yang akan datang kepada kita. Berbicara etika sama artinya dengan berbicara
tentang moral atau susila, mempelajari kaidah-kaidah yang membimbing kelakuan
manusia sehingga baik dan lurus. Penilaian moral diukur dari sikap manusia sebagai
pelakuknya, timbul pula perbedaan penafsiran. Timbulnya dilema-dilema nurani yang
mengakibatkan konflik berkembangnya ilmu (pengetahuan) dengan moral, kemudian
muncul teori etika, tetapi juga tidak bisa serta merta menjadi pegangan untuk
mempertanggungjawaban pengambilan keputusan. Meski demikan, teori etika
memberikan kerangka analisis bagi pengembangan ilmu agar tidak melanggar
penghormatan terhadap martabat kemanusiaan.
THANK YOU
Any question?

Anda mungkin juga menyukai