Anda di halaman 1dari 14

Integritas Dan Aspek Etika

Ipteks

OLEH :
SRIJAYANTI KALA’ LEMBANG (L051181316)
NURUL ISLAMIAH JAMAL (L051181323)
NUR ANISAH (L051181331)
YULIARNI HAFID (L051181501)
MUH ZULFIKAR RIDHA (L051181504)
garis besar tentang pengertian integritas
yaitu suatu “proses menyatupadukan”.
A. Dunia bersudut segitiga
Dunia segitiga dari segitiga intelektual,
sensibilitas dan moralitas dapat dirurunkan dari
masing- masing sudutnya menuju kanan bawah
yaitu intelektualitas ke arah sains,sensibilitas,dan
moralitas ke arah teknologi dan menuju kiri
bawah yaitu intelektualiatas ke arah filsafat
sensibilitas ke arah estetika moralitas ke arah
etika secara mendatar sudut filsafat berkaitan
langsungdengan sains estetika berkaitan langsung
dengan seni dan etika brkaitan langsung dengan
teknologi.
Dimana Insan, Ikhsan, dan Iman dalam frase
model segitiga diperlihatkan adanya tiga subtansi
lain yang menopang masing-masing dimensi
tersebut. Subtansi intelektualitas, sensibilitas, dan
moralitas yang menopang dimensi Iman dapat
diturunkan dari masing-masing sudutnya. Menuju
kanan bawah, Intelektualitas kea rah sains,
sensibilitas kearah seni, moralitas kearah teknologi
dan menuju kiri bawah, yaitu intelektualitas kearah
filsafat, sensibilitas kearah estetika, moralitas
kearah etika. Secara mendatar sudut filsafat
berkaitan langsung dengan sains, estetika berkaitan
langsung dengan seni, dan etika berkaitan langsung
dengan teknologi.
Dari hasil pengembangan ini diperoleh
bahwa subtansi ipteks pada dimensi Insan
ditopang oleh dimensi Ihsan dengan tiga
subtansi yaitu : filsafat, Etika, dan estetika.
Dimensi Iman juga dengan tiga subtansi yaitu :
intelektual, Moralitas dan Sensibilitas. Dan,
yang termasuk dalam insan yaitu; Teknologi,
Sains, dan Seni.
B. Aspek Etika Ilmu Pengetahuan
Etika adalah pembahasan mengenai baik (good),
buruk (bad), semestinya (ought to), benar (right), dan
salah (wrong). Yang paling menonjol adalah tentang baik
atau good dan teori tentang kewajiban (obligation).
Keduanya bertalian dengan hati nurani. kewajiban itu,
dengan argumen bahwa kalau sesuatu tidak dijalankan
berarti akan mendatangkan bencana atau keburukan
bagi manusia. Oleh karena itu, etika pada dasarnya
adalah seperangkat kewajiban-kewajiban tentang
kebaikan (good) yang pelaksananya (executor) tidak
ditunjuk. Executor-nya menjadi jelas ketika sang subyek
berhadap opsi baik atau buruk yang baik itulah materi
kewajiban ekskutor dalam situasi ini.
Karena dalam penerapannya, ilmu
pengetahuan juga punya bias negatif dan
destruktif, maka diperlukan patron nilai dan
norma untuk mengendalikan potensi “id” (libido)
dan nafsu angkara murka manusia ketika hendak
bergelut dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan.
Di sinilah etika menjadi ketentuan mutlak, yang
akan menjadi well-supporting bagi pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan derajat hidup serta kesejahteraan
dan kebahagiaan manusia. Hakikat moral, tempat
ilmuan mengembalikan kesuksesannya.
C. Aspek Etika Teknologi Dan
Seni
Para ilmuwan professional dari berbagai
disiplin ilmu IPTEKS pada dasarnya sepakat bahwa
disetiap cabang ilmu teknologi dan seni diperlukan
seperangkat norma yang akan digunakan sebagai
garis pembatas bagi pemberlakuan IPTEKS di
lingkungan masyarakat ada yang mengharapkan
agar norma-norma itu sepenuhnya merupakan
tanggung jawab para ahli IPTEKS dan bebas dari
pegaruh lembaga pemerintah tetapi ada pula yang
merasa perlu adanya peranan lembaga pemerintah
dalam penerapan norma-norma tersebut untuk
memperoleh daya keabsahaan dan kekuatan
mengikat selurh anggota masyarakat.
Berkaitan dengan pembatasan etika atas imu,
teknologi dan seni, maka perlu jelas bagi kita
bahwa yan dibatasi secara etis ialah cara
memperoleh, cara pengujian dan cara penggunaan
IPTEKS pada saat penerapannya dengan pihak
lain.
Etika IPTEKS merupakan hal yang penting,
karena dengan adanya etika ipteks pengaruh-
pengaruh negative dari ipteks dapat dibatasi. Yang
paling penting adalah etika yang menyangkut
hidup mati orang banyak, masa depan,hak-hak
manusia dan lingkungan hidup.
Seperti yang kita ketahui hasil-hasil dari
pengembangan ipteks, selain memiliki sisi positif
juga memiliki sisi negative.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
meredam pengaruh negatif ipteks antara lain :

1. Rehumanisasi
Mengembalikan martabat manusia dalam
perkembangan ipteks modern yang sangat
cepat dengan berbagai cara
2. Kemampuan memilih
Dengan makin bayaknya kebolehjadian yang
diakibatkan oleh ipteks, maka timbul kesukaran
dalam memilih, meskipun pilihan relatif lebih
sedikit daripada kebolehjadian.
3.Arah perkembangan kemajuan
Anomali yang ditimbulkan oleh perkemangan
ipteks sekarang, akan mengakibatkan banyak ahli
yang mempertanyakan apakah tepat cara-cara
yang dipakai menuju kesejahteraan kuantitatif dan
kemajuan material manusa. Beberapa ahli
mengkonstalasi bahwa penyediaan kebutuhan
material yang berlebihanpun tidak akan membawa
kebahagiaan dan kesejahteraan, bahkan sebaliknya
akan menimbulkan dekomposisi lingkungan,
dehumanisasi dan ketegangan-ketegangan dalam
interrelasi unsur-unsur dalam ekosistem,
termasuk diantara sesama manusia.
4. Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah
distorsi biokultural yang berkelanjutan.
Pembangunan akan menuju ke suatu
kebudayaan baru dimasa depan, sehingga
diperlukan persiapan-persiapan yang
menyeluruh. Usaha-usaha revitalisasi akan
banyak dipengaruhi baik secara positif dan
secara negative oleh faktor-faktor dalam
maupun luar negeri.
Dengan demikian “Integritas dan Aspek
Etika Ipteks” dapat kita artikan sebagai
proses menyatu padukan secara budaya
dan sosial kelompok-kelompok sosial yang
berbeda-beda kepada satu unit yang
mempunyai identiti yang umum dan dalam
lingkup prinsip-prinsip moral dalam
penggunaan ilmu,teknologi dan seni.
THANK YOU
ANY QUESTION ????

Anda mungkin juga menyukai