Anda di halaman 1dari 34

SATU KASUS DIDUGA OVERLAPPING HERPES

ASSOCIATED ERYTHEMA MULTIFORME MAJOR,


MIKOSIS PROFUNDA DAN TUBERKULID
NEKROTIKAN PADA PASIEN HIV
 
Presentan :
Pembimbing :
ENTER
TABLE OF CONTENTS

01
Pendahuluan Laporan Kasus
02

03

Pembahasan
01

02
01.
03 Pendahuluan
Pendahuluan
Eritema multiforme adalah erupsi pada kutan atau mukokutan yang
ditandai dengan lesi target terutama pada wajah dan ekstremitas
01
EM dipisahkan menjadi EM minor (EMm) yang menifestasinya hanya
02 pada kulit dan bibir dan EM major (EMM) yang dapat disertai dengan
keterlibatan mukosa.
03
Eritema mutiforme disebut juga reaksi self- limitting hypersensitivity
dengan karakteristik lesi target pada kulit atau lesi oral ulserasif yaitu
- bula,
- papul,
- makula dan
- ulkus.
Pendahuluan

01 Saat ini pemeriksaan histopatologi merupakan pemeriksaan


yang dapat dilakukan dengan temuan khusus
02
Penatalaksanaan EMM berdasarkan etiologi dari gejala pasien. Asiklovir
03 digunakan untuk EM yang diinduksi oleh virus HSV. Kortikosteroid
sistemik dapat digunakan untuk penatalaksanaan.

Prognosis pada EMM berhubungan dengan luas permukaan tubuh yang


terkena. Penyembuhan dapat terjadi secara spontan dalam 4 sampai 6
minggu untuk EM major.
01

02
02.
03 Laporan Kasus
Identitas Pasien

● Nama : you and me


01 ● Jenis Kelamin : Laki-laki
● Umur : 0 tahun
02 ● Alamat : jkt
● Suku : indo
03 ● Agama : ww
● Pekerjaan : Swasta
● Nomor HP : 085xxx
● Tanggal pemeriksaan : januari 2029
Anamnesis
Keluhan Utama
• Bercak kemerahan hampir seluruh tubuh

01 Riwayat Penyakit Sekarang

10 Tahun SMRS 6 Bulan SMRS 3 bulan SMRS 3 minggu SMRS


02 Bercak merah yang
awalnya di lengan kanan
Riwayat berhubungan namun menyebar ke
Riwayat penurunan berat Riwayat lesi lenting yang
seksual dengan sesama wajah, dada perut dan
03
badan 8-10 kg menjadi luka di kelamin
jenis tungkai seiring perjalanan
waktu disertai gatal hilang
timbul

2 minggu SMRS

Batuk
Riwayat Pengobatan
• Pasien juga mendapatkan obat antinyeri dan vitamin dari dokter kulit 3 bulan lalu sewaktu mengeluh timbul luka pada area
01 kelamin.
•Riwayat pengobatan TBC Paru tahun 2018 selama 9 bulan tuntas .

02
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat TB paru 3 tahun lalu, pengobatan tuntas
03 •Riwayat HIV baru diketahui 1 minggu yang lalu

Riwayat Keluarga
•Hanya pasien yang sakit seperti ini.
Riwayat Alergi
01
• Alergi udang (+)
02 • Alergi obat (-)
• Atopi: asma (-), eksim berulang (-), bersin-bersin pagi
03 hari (-), alergi debu (-).
Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan
• Pasien tinggal di kos-kosan dan sering tidur bersama dan
bertukar pakaian dengan lawan jenis
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit berat
01
Kesadaran : Compos Mentis
02 Status Gizi

03 TB : 175 cm BB : 55 kg
IMT : 17.95 kg/m2 Kesan : Cukup

Tanda vital
TD : 100/70 mmHg N : 112x/menit
R : 22x/menit S : 38ºC
Pemeriksaan Fisik Umum

● Kepala : Bentuk mesosefal, skuama (+)


01
● Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)
● Telinga : Tidak tampak adanya kelainan
02 ● Hidung : Letak di tengah
● Mulut : Bibir pecah pecah (+), leukoplakia (+)
03 ● Leher : Trakea letak di tengah, pembesaran KGB (-)
● Toraks : Jantung dan paru dalam batas normal
● Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba membesar
● Kuku : pitting nail (-)
● Sendi : Nyeri sendi (-)
● KGB : Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah
bening aksila dan inguinal
Status dermatologis

● Generalisata : Makula et papul


01 eritematosa, multipel, uk.lentikuler-
numular, batas tegas, lesi target (+),
02 erosi (+), krusta (+)
● Regio Oral : Leukoplakia (+), ulkus
03 dangkal, multipel, uk.milier-
lentikuler, krusta (-)
● Regio penis et scrotum : Ulkus
dangkal, multipel, uk.lentikuler, erosi
(+), krusta kehitaman (+)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Eritrosit 2.63 x 106/mm3 ↓ 4.70-6.10 x 106/mm3
Hemoglobin 6.1 g/dL ↓ 13-16.5 g/dL
01 Hematokrit 19.2 % ↓ 37-47 %
Trombosit 83.000/mm3 ↓ 150.000-400.000/mm3
Leukosit 5.600 /mm3 4.000-10.000/mm3
02 MCH 23.4 pg ↓ 27.0 pg
MCHC 32.1 g/dL ↓ 30.0-40.0 g/dL
03 MCV 72.8 fL ↓ 80.0-100.0 fL
SGOT 4 U/L ↑ <33 U/L
SGPT 59 U/L ↑ <43 U/L
Ureum 20 mg/dL 10-40 mg/Dl
Kreatinin 0,8 mg/dL 0.5-1.5 mg/dL
GDS 97 mg/dL 70-140 mg/dL
MCHC 32.1 g/dL ↓ 30.0-40.0 g/dL
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
MCV 72.8 fL ↓ 80.0-100.0 fL
SGOT 4 U/L ↑ <33 U/L

01 SGPT 59 U/L ↑ <43 U/L


Ureum 20 mg/dL 10-40 mg/Dl
Kreatinin 0,8 mg/dL 0.5-1.5 mg/dL
02 GDS 97 mg/dL 70-140 mg/dL
Chlorida darah 96.8 mEq/L ↓ 98.0-109.0 mEq/L
03 Kalium darah 4.26 mEq/L 3,50-5,30 mEq/L
Natrium darah CRP 130 mEq/L ↓ 135-145 mEq/L
Anti HCV Kualitatif 10 mg/L ↑ < 6 mg / L
HbsAg Elisa Non Reaktif  
Anti HIV (Elisa) Non Reaktif
Reaktif

Hasil pemeriksaan swab antigen SARS CoV-2 (-)


Hasil pemeriksaan rontgen thorax : Dalam batas normal
Diagnosis
● DD/ :
○ Eritema Multiforme ec. dd/ Herpes genital dd/ Sifilis st.II
○ Mikosis Profunda
01 ○ Tuberkulid Papulonekrotikan
● Papular Pruritic Eruption on HIV
02 ● Kandidiasis Oral
● Dermatitis Seboroik
03 Dx Interna
● HIV stadium klinis III dengan Infeksi Oportunistik Candida Oral
● Suspek TB Paru Relaps
● Bisitopenia pro evaluasi
● Hepatitis Rektif
● Hiponatremi
● Reaksi Alergi
● Eritema Multiforme
Tatalaksana
Non-medikamentosa
01 • Menjelaskan tentang kemungkinan penyebab dan faktor-faktor
pencetusnya terjadinya penyakit tersebut
02 • Menjelaskan tentang terapi, prognosis, dan kemungkinan
komplikasi
03
Tatalaksana medikamentosa
Terapi Kulit & Kelamin Terapi Penyakit Dalam
 Metilprednisolone po 2 x 8mg  IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/m
 Cetirizine po 1 x 10mg  Cotrimoxazole iv 960mg / 24 jam
01  Kompres NaCl 0,9% 2 x 30  Ceftriaxone iv 1 x 2 gr
menit/hari (pada luka basah di
 Omeprazole iv 2 x 40 mg
kelamin)
02 Asam fusidat krim 2%
 Sucralfat syrup po 10cc/6 jam

2xoles/hari (pada luka basah di  Ambroxol po 3 x 30 mg
03 kelamin)
 Nystatin drop 5 cc/6jam
 Desoksimethasone krim 0.25%
 Combivent + Pulmicort via
2xoles/hari (seluruh badan)
nebulizer / 8 jam
 Advis : Periksal VDRL, TPHA,  
anti HSV Ug-G, anti HSV Ig-M
 Edukasi untuk Biopsi (pasien
belum setuju)
 Rawat Bersama
 
Prognosis

01

02
● Quo ad vitam : dubia
● Quo ad functionam : dubia et malam
03
● Quo ad sanationam : dubia
Follow Up Perawatan Hari ke-4
S : Bercak merah kecoklatan di hampir seluruh tubuh (+)
Bercak baru (+)
Bercak putih pada lidah (+)
01 Luka di sekitar kelamin sebagian mengering (+), Nyeri (+)
Demam (+) Menggigil (+)
02 Kulit kering dan terkelupas di kepala dahi dan sekitar mulut

03
Follow Up Perawatan Hari ke-4

01 O : Status Generalis : Keadaan Umum : Sakit berat Kesadaran : Compos Mentis


T : 105/60 mmHg R : 22x/menit
N : 122x/menit S : 39°C
02
Status dermatologis :
Generalisata : Makula et papul eritematosa – hiperpigmentasi, multipel, batas tegas,
03 uk.lentikuler – numular, lesi target (+), krusta (+).
Regio Oral : Leukoplakia (+)
Status venereologis : Regio penis et scrotum : Ulkus dangkal, multipel, uk.lentikuler,
erosi (+), krusta kehitaman (+)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Eritrosit 2.37 x 106/mm3 ↓ 4.70-6.10 x 106/mm3
01 Hemoglobin 5.9 g/dL ↓ 13-16.5 g/dL
Hematokrit 17.4 % ↓ 37-47 %
02 Trombosit 80.000/mm3 ↓ 150.000-400.000/mm3
Leukosit 5.100 /mm3 4.000-10.000/mm3

03 MCH 24.9 pg ↓ 27.0 pg


MCHC 33.9 g/dL ↓ 30.0-40.0 g/dL
MCV 73.4 fL ↓ 80.0-100.0 fL
Albumin 2.25 g/dL ↓ 3.50-5.70 g/dL
VDRL Non Reaktif
TPHA Non Reaktif  
CD4+ 12.2 ↓ 4 – 1.612 sel/uL
Diagnosis
● DD/ :
○ Eritema Multiforme ec suspek Herpes genital
○ Mikosis Profunda
01 ○ Tuberkulid Papulonekrotikan
● Papular Pruritic Eruption on HIV
02 ● Kandidiasis Oral
● Dermatitis Seboroik
03 Dx Interna
● HIV stadium klinis III dengan Infeksi Oportunistik Candida Oral
● Suspek TB Paru Relaps
● Bisitopenia pro evaluasi
● Hepatitis Rektif
● Hiponatremi
● Reaksi Alergi
● Eritema Multiforme
Tatalaksana medikamentosa
Terapi Kulit & Kelamin Terapi Penyakit Dalam
 Metilprednisolone po 2 x 8mg (h5)  IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/m
 Cetirizine po 1 x 10mg  Paracetamol drips IV 1 gram/8 jam
01  Kompres NaCl 0,9% 2 x 30 menit/hari (pada luka basah
di kelamin)
 Human Albumin 25% iv 100 cc

 Cotrimoxazole iv 960 mg/24 jam


 Asam fusidat krim 2% 2xoles/hari (pada luka basah di
02 kelamin)  Levoflaxacin iv 750mg/24 jam (H-3)

 Desoksimethasone krim 0.25% 2xoles/hari (seluruh  Omeprazole po 40mg/12 jam

03 badan)  N-asetylsistein po 3x200mg

 Sucralfat syrup po 10cc/6 jam


 Menunggu hasil CD4 dan viral load  Nystatin drops 5cc/6jam
 Gene Expert  Combiven + Pulmicort/8jam via nebulizer
 Edukasi untuk Biopsi (pasien menolak)

 Menunggu hasi Anti HSV 2 Ig-G, Anti HSV 2 Ig-M  

 
01

02
03.
03 Pembahasan
Pembahasan
Eritema multiforme merupakan reaksi hipersensitivitas
mukokutan dengan berbagai etiologi
01
Virus Herpes simpleks sering ditemukan menjadi penyebabnya sehingga disebut dengan Herpes Associated
Erythema Multiforme (HAEM). Sebanyak 15-63% dari kasus EM merupakan infeksi sekunder dari infeksi virus
02 herpes simplek (HSV).

03 ● Berdasarkan tingkat keparahannya, eritema multiforme diklasifikasikan menjadi


○ minor,
○ mayor,
○ Stevens-Johnson syndrome (SJS), dan
○ nekrolisis epidermal toksik (NET).
Pembahasan
● Pada pasien ini melalui anamnesis didapatkan bahwa keluhan bercak kemerahan
disertai gatal diseluruh tubuh sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya bercak timbul
01 dari wajah kemudian ke seluruh tubuh.
○ Bercak kemerahan pada pasien berbentuk lesi target.
02 ● Pasien didiagnosis HIV 2 minggu yang lalu.
EM mayor ditandai dengan adanya lesi target dengan tiga cincin konsentris,
beberapa dengan perubahan epidermis, seperti terik atau berkerak, terutama
03 dalam distribusi akral

Pemeriksaan dermatologis
• Makula – papul eritematosa, multipel, dengan ukuran lentikuler-numuler, berbatas tegas, erosi,
krusta dan terdapat lesi target di hampir seluruh tubuh.
Pemeriksaan didaerah mulut dan kelamin
• Terdapat ulkus dangkal, multipel dengan ukuran milier dan lentikuler dan pada daerah kelamin
terdapat ulkus dangkal yang multipel dengan ukuran lentikuler, erosi, dan krusta kehitaman.
Pembahasan
Pada pasien ini kami diagnosis banding dengan papular pruritic eruption,
tuberkulid nekrotikan dan mikosis profunda. Manifestasi kulit pada infeksi HIV
sangat luas dan bervariasi, dapat berupa keganasan, infeksi maupun noninfeksi
01 yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan parasit lainnya.

● Pruritic papular eruption merupakan salah satu bentuk kelainan kulit yang sering
02
ditemukan pada penderita HIV, terutama selama tahap imunosupresif tingkat
lanjut
03 ● Manifestasi PPE berupa papul kronik yang nampak seperti lilin (waxing) dan
biasanya terletak pada ekstremitas dan badan

Pada pasien kami memiliki manifestasi papul disertai


ekskoriasi dan terdapat keluhan gatal.
Pembahasan
Pasien memiliki riwayat TBC paru pada tahun 2018 dan
ditemukan papul keras disertai nekrotik dan pigmentasi
01
Hal ini menunjang untuk di diagnosis banding dengan tuberkulid
02 papulonekrotikan.

03 ● Tuberkulid papulonekrotikan adalah penyakit TBC kulit yang relatif tidak biasa.

● Manifestasinya berupa papula nekrolisis yang kronik, berulang, simetris dengan


terdapat ulkus, krusta dan dapat terjadi perbaikan terhadap respons terhadap
terapi. Mantoux tes positif merupakan ciri khas pada pasien tuberkulid ini.
Pembahasan
● Infeksi dermatofit merupakan infeksi kulit yang umumnya terjadi pada penderita
HIV.

01 ● Angka kejadian dermatophytosis empat kali lebih tinggi terjadi pada populasi
yang terinfeksi HIV.
02
Manifestasi klinis kulit pada pasien HIV yaitu lesi yang diawali dengan papul
03 atau nodus dengan dasar yang eritematosa yang semakin lama membesar
menjadi pustul dan pecah terjadi nekrosis dibagian tengahnya.

● Dalam kasus, pasien didiagnosis banding dengan mikosis profunda yang


merupakan lesi oportunistik berupa papul eritematosa yang diatasnya terdapat
nekrosis dan krusta. Pasien juga diperiksakan CD4+ hasilnya 12.2 sel/uL dan hal
ini sesuai dengan teori.
Pembahasan
Pasien ini juga didiagnosis dengan
kandidiasis oral dan dermatitis
01
seboroik.
02
Pada pasien HIV positif, kolonisasi dan infeksi pada daerah
mukosa mulut paling sering dijumpai, terutama C. albicans.
03 Manifestasi klinisnya berupa membran putih pada permukaan
lidah, mukosa palatum mole maupun palatum durum.

Dermatitis seboroik merupakan penyakit kulit tersering kedua


yang ditemukan pada pasien dengan HIV. Manifestasinya
berupa bercak kuning kemerahan ditandai dengan adanya sisik
halus dengan ketebalan bervariasi dan berminyak (greasy).
Pembahasan
● Pada pemeriksaan histopatologi pasien EM didapatkan karakteristik inflamasi dari
infiltrat mononuklear perivaskular, edema dermis bagian atas, apoptosis dari
keratinosit dengan nekrosis epidermal fokal dan pembentukan bula di
01 subepidermal.

02 Pengobatan sistemi dapat digunakan seperti analgetik sistemik, antibiotik dan


pada EM akut pengobatannya dengan sistemik kortikosteroid dapat
03 direkomendasikan

Pasien diterapi dengan steroid yang sudah diturunkan secara bertahap. Pasien
dinyatakan meninggal pada 1 jan 2029 pada hari perawatan ke-1100.
Pembahasan
● Prognosis eritema multiforme berelasi dengan luas permukaan tubuh yang
terdampak.

01
● Penyembuhan diperoleh secara spontan dalam 2 sampai 6 minggu. Lesi mukosa
02 membutuhkan waktu lebih lama untuk terjadi penyembuhan

03
01
THANKS!
02

03

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai