ARDS adalah cedera paru inflamasi akut yang mengancam jiwa yang
disebabkan oleh hipoksia dan cedera paru-paru akibat peningkatan
permeabilitas pembuluh darah paru dan mayoritas pasien
membutuhkan dukungan ventilasi mekanis
Sel sel dalam traktus Sel-sel secara khusus bekerja sama untuk
respiratorius menghangatkan, melembabkan, dan
menyediakan jalur menghilangkan partikel yang masuk
untuk pergerakan
dan pengkondisian
udara yang masuk
ke paru-paru Sebagian besar epitel pernapasan adalah
epitel kolumnar semu bersilia
Lima jenis sel dalam traktus respiratorius
Sel bersilia
• Sel ini mengontrol mukosiliar, yaitu mekanisme pertahanan utama paru-paru yang menghilangkan
debris
Sel goblet
• Sel goblet berkurang jumlahnya saat ukuran saluran pernapasan semakin kecil dan akhirnya
digantikan oleh sel klub saat mencapai bronkiolus
Sel basal
• Sel ini dianggap sebagai sel induk dari epitel pernapasan karena mampu mempertahankan kemampuan
untuk mempotensiasi sel bersilia dan sel goblet
Brush cell
• Sel ini memiliki fungsi kemoreseptor dan memantau kualitas udara
Sel Neuroendokrin
• Membentuk sekitar 3% dari epitel mukosa
Definisi ARDS
Proporsi ARDS berkisar dari 7,1% hingga 12,5% proporsi insiden dari semua perawatan ICU di Eropa
hingga 19% di 14 ICU Irlandia di antara pasien yang dirawat
Tren kematian
terkait gagal
pernapasan akut
dan terkait ARDS
yang
dikelompokkan
berdasarkan
wilayah geografis
(A, C) dan
urbanisasi (B, D)
dari tahun 2014 -
2018
Peta Amerika Serikat yang menggambarkan distribusi geografis mortalitas terkait gagal
pernapasan akut pada tahun 2018, dikelompokkan berdasarkan kuartil. Heat map mewakili
mortalitas yang disesuaikan dengan usia (AAMR) di berbagai negara bagian.
Peta Amerika Serikat yang menggambarkan distribusi geografis mortalitas terkait ARDS
pada tahun 2018, dikelompokkan berdasarkan kuartil. Heat map mewakili mortalitas yang
disesuaikan dengan usia (AAMR) di berbagai negara bagian.
Penelitian yang dilakukan oleh Siddiqui et al di Singapura
• 904 pasien dewasa dirawat di ICU selama masa penelitian
• 15 pasien memenuhi kriteria ARDS
Infeksi pernapasan atipikal yang mencakup infeksi virus (influenza) dan jamur
(Pneumocystis jiroveci, Histoplasma spp., Blastomyces spp)
Severe acute respiratory syndrome/SARS, middle east respiratory syndrome, dan influenza
H1N1
Faktor Lingkungan
pentingnya faktor lingkungan dan kualitas udara pasien
pada perkembangan ARDS diabaikan
Peningkatan permeabilitas endotel alveolus Jalur alveolar-fluid clearance pada paru paru
pada ARDS sehat dibandingkan ARDS
Beberapa mekanisme fisiologis dan molekuler yang
menyebabkan penurunan AFC pada ARDS
Gangguan pernapasan Tekanan Mekanisme Resolusi ARDS memerlukan
fisiologis utama yang biomekanik di molekuler perbaikan barier endotel dan
menjadi ciri ARDS, paru-paru berkontribusi epitel untuk memungkinkan
hipoksia, dan dapat pada reabsorpsi efektif cairan
hiperkapnia dapat menurunkan penurunan edema alveolar, serta
secara langsung AFC AFC di ARDS penghapusan sel inflamasi
mengganggu AFC dan sitokin dari ruang udara
dan interstitium paru.
Patofisiologi ARDS pada COVID-19
• Hipotensi terkait dan vasokonstriksi perifer. Sianosis pada bibir dan dasar kuku dapat
terjadi
Diagnosis
AECC Definisi Berlin
Definisi Definisi
Waktu Onset akut Dalam kurun waktu 1 tahun setelah adanya faktor pencetus atau
perburukan gejala pernapasan
Kategori Semua pasien dengan Ringan : 200 mmHg PaO2/FiO2 < ≤ 300 mm Hg dengan
ALI PaO2/FiO2 ≤300 mm Hg PEEP/CPAP
Sedang : <100 mm Hg PaO2/FiO2 ≤ 200 mmHg
Berat : PaO2/FiO2 ≤ 100 mmHg
• Foto polos thoraks telah menjadi alat utama • CT scan lebih sensitif dalam mendeteksi emfisema
untuk mengevaluasi perluasan dan distribusi interstisial paru, pneumotoraks dan pneumomediastinum,
opasitas paru ARDS efusi pleura, kavitasi, dan limfadenopati mediastinum
• Heterogenitas keterlibatan alveolar sering terlihat pada
• . Telah dibuktikan bahwa foto polos thoraks
CT scan
tidak cukup untuk mendeteksi perubahan paru- • Temuan yang paling umum adalah opasitas ground-glass
paru pada tahap awal penyakit bilateral dan konsolidasi
• Efusi pleura, limfadenopati mediastinum, pneumotoraks
juga dapat ditunjukkan pada gambar CT scan.
• Pemeriksaan CT scan membantu mengkonfirmasi faktor
predisposisi intrapulmoner atau ekstrapulmoner
Bronchoalveolar Lavage
Venovenous Berat Sulit Sulit Tidak ada rekomendasi setuju atau tidak
extracorporeal diaplikasika diaplikasikan penggunaannya karena kurang bukti
membrane n
oxygenation
Posisi tengkurap / prone
Terapi Nutrisi
Nutrisi enteral melalui selang makanan lebih disukai
Pemberian dukungan nutrisi
dibandingkan hiperalimentasi IV kecuali
setelah 48-72 jam ventilasi
dikontraindikasikan karena perut akut, ileus, perdarahan
mekanis dianjurkan
GI, atau kondisi lain
Tatalaksana ARDS pada COVID-19
Ventilasi Terapi Tambahan Terapi antivirus
• Pada COVID-19, ventilasi dalam posisi • Pada ARDS COVID- • Berbagai pilihan terapi: obat
prone berhasil digunakan pada ARDS dan 19, bukti pemberian antivirus (molnupiravir, paxlovid,
penggunaan yang disarankan adalah selama steroid sistemik masih remdesivir), antibodi monoklonal
> 12 jam per hari terbatas dan hanya anti-SARS-CoV-2
• ECMO dapat digunakan sebagai direkomendasikan pada (bamlanivimab/etesevimab,
tatalaksana terakhir untuk pasien dewasa pasien dengan syok casirivimab/imdevimab), obat
dengan COVID-19 yang menggunakan bersamaan yang tidak antiinflamasi (deksametason), agen
ventilasi mekanis dan tetap mengalami responsif terhadap imunomodulator (baricitinib,
hipoksemia vasopresor tocilizumab)
• Untuk ARDS COVID-19, disarankan untuk • Obat anti-inflamasi seperti
mengubah target volume tidal yang lebih kortikosteroid, terapi imunomodulasi,
tinggi yang memungkinkan hingga 8 atau kombinasi dari terapi ini
mL/kg dan menurunkan tingkat tekanan
ekspirasi akhir positif
Prognosis
Terdapat laporan kematian 30 sampai 40% sampai tahun 1990-an,
tetapi selama 20 tahun terakhir telah terjadi penurunan yang
signifikan dalam angka kematian
Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) adalah kondisi yang mengancam jiwa yang
ditandai dengan oksigenasi yang buruk
Meskipun kemajuan dalam perawatan kritis, ARDS masih memiliki morbiditas dan
mortalitas yang tinggi
Semakin dini hipoksia diidentifikasi, semakin baik outcome pasien dengan ARDS.
Pemahaman secara komprehensif mengenai ARDS diharapkan dapat menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas terkait.