Anda di halaman 1dari 29

Visi Program Studi Spesialis Kedokteran Jiwa FK UNUD

“Menjadikan Program Studi Spesialis Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana sebagai pusat pendidikan, pelayanan dan penelitian di bidang
Kedokteran Jiwa dengan unggulan psikiatri budaya untuk menghasilkan lulusan
yang mandiri, unggul dan berbudaya sehingga dapat bersaing di tingkat nasional,
regional dan global di tahun 2025.”
1. Unggul: bermakna mempunyai kelebihan dalam bidang Kedokteran Jiwa yang
bersifat komparatif, kompetitif, inovatif dan berkontribusi nyata terhadap
pengembangan masyarakat di tingkat nasional, regional, dan global.
2. Mandiri: bermakna memiliki kepribadian yang tangguh, mengelola sumber daya
secara optimal dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang
secara dinamis.
3. Berbudaya: bermakna memiliki kepekaan dan ketajaman Nurani serta mampu
memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal untuk berinteraksi di masyarakat yang
bersifat universal.
Misi Program Studi Spesialis Kedokteran Jiwa FK UNUD
• Misi Umum
"Memberdayakan Program Studi Spesialis Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana sebagai program studi yang melaksanakan tridharma perguruan
tinggi berlandaskan pengembangan IPTEKS dan nilai budaya.”
• Misi Khusus
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu dan menghasilkan
lulusan yang memiliki moral/etika/akhlak dan integritas yang tinggi sesuai dengan
tuntutan masyarakat nasional, regional, dan global.
2. Mengembangkan kuantitas dan kualitas pelayanan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat yang berkaitan dengan bidang Kedokteran Jiwa sesuai dengan
kepentingan masyarakat dan bangsa.
3. Memberdayakan Program Studi Spesialis Psikiatri sebagai Lembaga yang
menghasilkan dan mengembangkan pengetahuan, teknologi, seni dan nilai budaya
yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
MORNING REPORT
Senin, 18 Desember 2022
Dokter Jaga 1 : dr. Irvin
Dokter Jaga 2 : dr. Adrian
Dokter Jaga 3 : dr. Petrus
Supervisor Jaga : Dr. dr. Luh Nyoman Alit Aryani, Sp.KJ(K)
RESUME PASIEN
Pasien Baru : 0 pasien
No Nama JK Umur Diagnosis Ruangan
1
2

Pasien Konsul : 2 pasien

No Name JK Umur Diagnosis Ruangan

1 IKGA L 23 th F43.22 Anggrek 11.2


2 MB L 80 th F41.0 Flamboyan 207
Pasien VIP + Kelas 1 =4 pasien
No. Nama JK Usia Diagnosis Ruangan
1 Evdokia P 26 th F23.2 WK 2

2 Paulette Hermina P 21 th F33.3 WK 3


3 Ida Bagus Nyoman Japa L 58 th F06.3 WK 10

4 I Gede Ivan Wahyu Pramana L 24 th F06.0 Flamboyan 204.1


Pasien Ruang Anggrek + Non COVID = 19 Orang
No. Nama JK Usia Diagnosis Ruangan
1 Victoriia P 32 th F19.5 Anggrek 12A
2 Yuniarti P 40 th F23.2 Anggrek 14
3 I Nyoman Puja Antara L 64 th F03 Anggrek 15
4 I Putu Fajar Krisna U L 26 th F32.2 Anggrek 16
5 I Komang Gede Ardana L 23 th F43.22 Anggrek 11.2
6 Kadek Ari Suradnyana L 71 th F06.3 HCU Kamboja bed 7
7 I Gede Santiasa L 45 th F06.3 + F20.04 + susp. F70.0 Angsoka 104.4
8 Pujo Rusdi P 41 th F23.8 Angsoka 108.5
9 Ida Ayu Padmawati P 56 th F05.8 Lely 02.4
10 Masdi L 64 th F05.8 Bakung Timur 3
11 I Gede Wayan Pasek L 31 th F06.3 Anggrek 8.1
Pasien Ruang Anggrek + Non COVID = 19 Orang
No. Nama JK Usia Diagnosis Ruangan
12 Desak Nyoman P 60 th F05.8 Gandasturi 1.3
13 Michel Burinovici L 80 th F41.0 Flamboyan 207
14 Agung Danu Saputra L 41 th F43.0 Angsoka 108.6
15 Desak Putri Darmiti P 70 th F06.4 ICCU PJT bed 3
16 I Putu Sariyama L 71 th F05.8 ICU Timur bed 10
17 I Nyoman Sujiksa L 59 th F05.8 IW MS 211 bed 3
18 Maria Christina P 65 th F41.1 UGD Obs Covid
19 Dewa Nyoman Anom L 55 th F05.8 ICU Barat bed 5
Identitas Pasien 1
NAMA : IKGA
UMUR : 23 tahun
JENIS KELAMIN : Laki-laki
ALAMAT : Denpasar
AGAMA : Hindu
SUKU : Bali
KEWARGANEGARAAN : Indonesia
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : Koki
STATUS PERNIKAHAN : Belum menikah
TANGGAL PEMERIKSAAN : 18 Desember 2022 pk 10.30 WITA
NO REKAM MEDIS : 22058267
Pasien dikonsulkan oleh TS Orthopedi karena tidak membaik dengan pemberian antinyeri oleh
APS
Keluhan Utama :
Autoanamnesis : Nyeri pada lutut kiri
Heteroanamnesis : -
Autoanamnesis :
• Pasien diwawancara dalam posisi berbaring, pasien tampak tidak mengenakan baju.
Infus terpasang pada tangan kiri beserta syringe pump. Badan tampak bertato pada
lengan dan kaki kiri. Roman wajah agak cemas. Pasien bisa menjawab dan menatap
pemeriksa.
• Pasien mengetahui waktu sekarang, siapa yang menunggu, dan dimana saat ini.
• Pasien mengeluhkan rasa nyeri pada bekas operasi di sebelah kaki kiri yang terkadang
muncul. Pasien dioperasi karena kecelakaan 5 hari lalu.
• Nyeri tidak dapat diprediksi, terkadang muncul saat subuh-subuh dan membuat pasien
mengerang kesakitan. Nyeri kemudian cenderung hilang sendiri dalam 10-15 menit.
Pasien merasa agak cemas karena tidak mengetahui kapan akan sakit lagi.
Autoanamnesis :
• Pasien juga merasa sedikit sedih karena mengalami kecelakaan dan harus operasi. Tidak merasa sakit
kepala, berdebar-debar, berkeringat. Tidak merasa kehilangan semangat atau rasa mudah lelah.
• Pasien tetap optimis bisa sembuh, dan kemarin oleh dokter SpOT mengatakan dalam dua hari selang
drain sudah bisa dicabut dari luka operasi.
• Tidak melihat bayangan atau mendengar suara tanpa sumber. Tidur malam kadang terganggu, kalau
muncul nyeri baru bisa tidur setelah nyeri reda. Kalau tidak ada nyeri, pasien bisa tidak nyenyak. Nafsu
makan tidak ada perubahan.

• Pasien bekerja sebagai koki pada salah satu restoran. Pasien adalah orang yang pencemas dan ragu dalam
mengambil keputusan. Ketika sedang cemas kadang merasa tidak enak badan dan pusing.
• Pasien cenderung memikirkan sesuatu secara cermat sebelum akhirnya melakukannya. Ketika ada
masalah pasien suka berdiskusi dengan pacarnya untuk membantu memikirkan masalah tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada pernah dirawat karena sakit tertentu

Faktor Pencetus : Masalah dengan penyakitnya

Faktor Keluarga : Tidak ada

Fungsi Kerja/Sosial : Menurun

Riwayat NAPZA :
Pasien merokok ½ bungkus sehari sejak 5 tahun lalu. Pasien tidak minum Kopi ataupun alkohol

Faktor Premorbid :
Ciri Kepribadian cemas menghindar, MPE somatisasi

Faktor Organik :
-Post ORIF PS (13/12/2022) ec CF Left Femur Middle Third Winquist Hansen Type 4-Mild Anemia
(9.70)-Leukositosis (16.79)
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA VITAL STATUS GENERAL STATUS
NEUROLOGIS
TD: 110/80 mmHg Mata : anemis tidak ada/ada, ikterus Tidak ada/Tidak GCS: E4V5M6
ada, refleks pupil +/+
HR: 84x/menit Leher : Ada perbesaran kelenjar Colli Sinistra Kaku Kuduk (-)

RR: 18x/menit Thoraks :


Cor : BJ SI&II tunggal, Regular,Murmur Tidak ada

T :37O C Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi tidak ada/tidak ada,


wheezing tidak ada/tidak ada
SpO2 : 98% Abdomen : Distensi tidak ada, BU Normal

Ekstremitas : Hangat Ada/Ada, Oedem Tidak ada/Tidak


ada, terpasang elastic verband pada regio patella
sinistra dengan drain
Hasil Pemeriksaan laboratorium 17 Des 22
STATUS PSIKIATRI
Kesan Umum : penampilan wajar, tampak cemas, kontak verbal dan visual
cukup
Kesadaran : Jernih
Mood/Afek/kesesuaian : Cemas/meluas/sesuai
Proses Pikir
• Bentuk Pikir : Logis realis
• Arus Pikir : Koheren
• Isi Pikir : Preokupasi pada nyeri bekas operasi
Persepsi : Halusinasi dan ilusi tidak ada
Dorongan Instingtual : Insomnia tipe campuran ada, Raptus tidak ada, Hipobulia ada

Psikomotor : Tenang
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Gangguan penyesuaian dengan reaksi campuran cemas dan depresi (F43.22)
2. Gangguan campuran cemas dan depresi (F41.2)
3. Depresi sedang dengan gejala somatic (F32.3)

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis 1 : Gangguan penyesuaian dengan reaksi campuran cemas dan depresi
(F43.22)
Aksis 2 : Ciri Kepribadian anankastik, MPE somatisasi

Aksis 3 : -Post ORIF PS (13/12/2022) ec CF Left Femur Middle Third Winquist


Hansen Type 4-Mild Anemia (9.70)-Leukositosis (16.79)
Aksis 4 : Masalah dengan penyakitnya

Aksis 5 : GAF saat ini : 60-51


GAF 1 tahun terakhir : 100-91
TATALAKSANA

Daftar Masalah Rencana Intervensi Target


• Mood/afek: cemas/meluas/serasi Pemberian benzodiazepine oral Membaik dalam 1x24 jam
• Proses pikir: logis
realis/koheren/preokupasi akan nyeri
• D. Instingtual: insomnia tipe Pemberian antidepresan trisiklik Nyeri membaik dalam 7 – 14
hari
campuran ada
Tatalaksana Psikiatri : Tatalaksana anestesi :
•Rawat Bersama •Fentanyl 300 mcg + Ketamin 20 mg
•Klobazam 1x10 mg oral (malam) dalam 50 ml Nacl kec 2,1 cc / jam
•Amitriptiline 1x25 mg oral (pagi) •parasetamol 500 mg tiap 6 jam PO
•Psikoterapi suportif •Ibuprofen 400 mg tiap 8 jam PO
•Psikoedukasi keluarga
•Terapi relaksasi
Identitas Pasien 2
NAMA : MB
UMUR : 80 tahun
JENIS KELAMIN : Laki – laki
ALAMAT : Canggu
AGAMA : Kristen
SUKU : Kaukasia
KEWARGANEGARAAN : Perancis
PENDIDIKAN : S1
PEKERJAAN : Tidak bekerja
STATUS PERNIKAHAN : Menikah
TANGGAL PEMERIKSAAN : 18 Desember 2022 pk 13.00 WITA
NO REKAM MEDIS : 22057294
Pasien di konsulkan oleh TS interna karena mendadak tampak panik saat ingin dipulangkan
Keluhan Utama :
Autoanamnesis : Sulit bernapas
Heteroanamnesis : gelisah

Autoanamnesis :
• Pasien diwawancara dalam posisi berbaring, tampak tidak mengenakan baju. Roman wajah
tampak agak cemas. Pasien berbicara dalam bahasa Perancis dan agak pelan, bisa menjawab
sesuai dengan yang ditanyakan oleh pemeriksa.
• Pasien mengetahui waktu sekarang siapa yang menunggu, dan posisi saat ini. Pasien mengatakan
terkadang dirinya mengalami kesulitan dalam bernafas dan merasa cemas karena hal itu.
• Kesulitan ini terjadi kurang lebih 1 kali dalam 1 bulan sejak pasien berusia sekitar 30 tahun. Saat
itu pasien mengalami kecelakaan dan kemudian secara tiba-tiba muncul kesulitan nafas tersebut.
Sulit nafas berlangsung selama 5 sampai 10 menit, pasien merasa ketakutan akan terjadi sesak
nafas lagi.
• Saat mengalami sesak nafas, pasien merasa dirinya akan meninggal. Pasien tidak berobat ke
rumah sakit karena merasa hal ini masih bisa ditangani sendiri. Semakin tua, frekuensi kesulitan
nafas terasa semakin sering hingga satu kali setiap 2-3 minggu, tidak ada penyebab yang jelas.
Pasien mampu beraktifitas seperti biasa, suka berkumpul dan memiliki banyak teman.
Autoanamnesa :
• Pasien juga masih ingat di mana dia menaruh barang, kejadian-kejadian 1 minggu lalu hingga
apa yang terjadi pada saat dia berusia 30 tahun.

• Tidak pernah ada bingung atau merasa gelisah. Tidak mendengar suara atau melihat bayangan
tanpa sumber. Tidur malam nyenyak, nafsu makan baik. Tidak ada riwayat psikiatri sebelumnya
atau riwayat minum obat penenang.

• Pasien adalah orang yang ceria dan suka berkumpul bersama dengan orang lain. Suka menjadi
pusat perhatian ketika ada keramaian. Pasien ketika ada masalah, tidak memikirkannya dan akan
mencari jalan keluar, kadang pasien memasak atau beraktivitas untuk mengalihkan
perhatiannya.
Heteroanamnesia
• Anak pasien merasa bahwa ayahnya panik karena saat dipasang kateter 5 hari lalu, ayahnya
mengalami nyeri yang hebat sehingga susah tidur.
• Hari ini ketika kateter akan dicabut, ayah pasien merasa was-was, namun ternyata nyeri yang
ditakutkan tidak ada. Setelah itu pasien sempat merasa sesak nafas selama kurang lebih 3 menit.
Pasien sudah mengalami hal ini sejak usia muda, tidak sampai membuat pasien ketakutan dan
menyendiri.
• Pasien kesulitan bicara ketika sesak nafas, namun masih dapat bergumam dan meminta
pertolongan. Apabila ditenangkan, pasien bisa bernafas kembali. Keluhan lain tidak ada,
aktivitas terlihat biasa, nafsu makan dan pola tidur seperti biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu: CKD, BPH

Faktor Pencetus : Masalah dengan penyakitnya


Faktor Keluarga :
Tidak ada
Fungsi Kerja/Sosial :
Menurun
Riwayat NAPZA :
Minum alcohol situasional, tidak pernah mabuk. Tidak merokok atau minum kopi.
Faktor Premorbid :
Ciri Kepribadian narsisistik, MPE sublimasi

Faktor Organik :
 ACKD ec susp postrenal on CKD
 BPH-Post Transurethral Resection of Prostat CMCK (24/11/22)
 Hiponatremia kronik asimptomatik euvolemik hipoosmolar ec susp SIADH
 Obs konstipasi
 ISK komplikata
 Pneumonia (membaik)
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA VITAL STATUS GENERAL STATUS
NEUROLOGIS
TD: 120/80 mmHg Mata : anemis tidak ada/tidak ada, ikterus GCS: E4V5M6
tidak ada/tidak ada, refleks pupil +/+

HR: 90x/menit THT : kesan tenang Kaku Kuduk (-)

RR: 20x/menit Thoraks :


Cor : BJ SI&II tunggal, Regular (+),Murmur (-)

T : 36.4O C Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

SpO2 : 99% Abdomen : Distensi (-), BU Normal, Nyeri


Tekan Epigastium (-)
Ekstremitas : Hangat +/+, Oedem -/-
Hasil Pemeriksaan laboratorium 17 Des 22
STATUS PSIKIATRI
Kesan Umum : Penampilan wajar, tampak agak cemas, kontak visual
dan verbal cukup
Kesadaran : Jernih
Mood/Afek/kesesuaian : Cemas/cemas/serasi
Proses Pikir
• Bentuk Pikir : logis realis
• Arus Pikir : Koheren
• Isi Pikir : Preokupasi akan kesulitan bernapas
Persepsi : Halusinasi dan ilusi tidak ada
Dorongan Instingtual : Insomnia tipe campuran tidak ada,
hipobulia tidak ada dan raptus tidak ada

Psikomotor : Tenang
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Gangguan Panik (F41.0)
2. Gangguan penyesuaian dengan predominan gangguan emosi lain (cemas) F43.23
3. Faktor Psikologis dan Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan atau Penyakit YDK (F54)

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis 1 : Gangguan Panik (F41.0)

Aksis 2 : Ciri Kepribadian narsisistik, MPE sublimasi

Aksis 3 : ACKD ec susp postrenal on CKD


BPH-Post Transurethral Resection of Prostat CMCK (24/11/22)
Hiponatremia kronik asimptomatik euvolemik hipoosmolar ec susp SIADH
Obs konstipasi
ISK komplikata
Pneumonia (membaik)
Aksis 4 : Masalah dengan penyakitnya

Aksis 5 : GAF saat ini : 60-51


GAF 1 tahun terakhir : 90-81
TATALAKSANA
Daftar Masalah Rencana Intervensi Target

• Mood/afek: cemas/cemas/serasi Pemberian benzodiasepin oral Membaik dalam 1x24 jam


• Proses pikir: logis dosis rendah
realis/koheren/preokupasi akan panik
Terapi TS interna :
Tatalaksana - VFD NaCl 0.9% life line
- diet bebas
Tatalaksana Psikiatri : - O2 NC2 lpm
• Poliklinis mengikuti leader - Kompolax 15cc tiap 8 jam
- parastemaol 500mg tiap 8 jam io
• Lorazepam 0.25 mg PO kalau
- Xeralto 15 mg tiap 12 jam io
panik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai